Prepared By :
Philep Njonjie, SE.,MSA
HARGA POKOKPESANAN
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK
PESANAN
Karakteristik Perusahaan : Karakteristik Metode
Proses pengolahan Harga Pokok Pesanan :
produksi secara Harga pokok dihitung
terputus-putus. secara individual.
Produk yang dihasilkan Biaya produksi
sesuai dengan spesifikasi digolongkan menjadi
yang ditentukan biaya produksi langsung
pemesan. dan tak langsung.
Produksi ditujukan untuk BOP diperhitungkan
memenuhi pesanan. berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka.
11/2/21
Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu
Dokumen
Buku
Sumber Jurnal
Besar
Rekonsiliasi
Buku
Pembantu
11/2/21
Rekening Kontrol Rekening Pembantu
11/2/21
Akuntansi Harga Pokok Pesanan
Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Tanggal 3 Agustus dibeli bahan baku sebesar Rp.
5.475.000 dan bahan penolong senilai Rp. 470.000.
11/2/21
Pemakaian Bahan Baku dan Penolong
11/2/21
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Dalam proses produksi diperlukan biaya tenaga kerja sbb :
Upah langsung Rp. 5.900.000
Upah tak langsung Rp. 3.000.000
Gaji karyawan bag. Adm. & umum Rp. 4.000.000
Gaji karyawan bag. Pemasaran Rp. 7.500.000
11/2/21
Pencatatan BTK yang terutang oleh perusahaan.
11/2/21
Pencatatan pembayaran gaji dan upah
11/2/21
Misalnya BOP yang sesungguhnya terjadi selain biaya bahan
penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah sbb :
Biaya penyusutan mesin Rp. 1.500.000
Biaya penyusutan gedung pabrik Rp. 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp. 700.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.000.000
Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000
Jumlah Rp. 5.700.000
Maka jurnal yang dibuat adalah :
BOP Sesungguhnya
Rp. 5.700.000
Akumulasi penyusutan mesin
Rp. 1.500.000
Akumulasi penyusutan gedung
Rp. 2.000.000
pabrik
Rp. 700.000
Asuransi dibayar dimuka
Rp. 1.000.000
Perlengkapan suku cadang
Rp. 500.000
Perlengkapan bahan bangunan
11/2/21
Untuk mengetahui BOP yang dibebankan berdasarkan
tarif menyimpang dari BOP yang sesungguhnya terjadi,
saldo BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP
sesungguhnya. Jurnal penutupnya adalah sebagai berikut
:
BOP yang dibebankan Rp. 8.850.000
BOP sesungguhnya Rp. 8.850.000
11/2/21
Debit :
Rp. 300.000
Rp. 3.000.000
Rp. 5.700.000
Jumlah debit Rp. 9.000.000
Kredit :
Rp. 8.850.000
Selisih kurang dibebankan (under applied) Rp. 150.000
11/2/21
Jurnal menutup selisih BOP :
Bila kondisi BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan maka
disebut kondisi kurang dibebankan (under applied); dan sebaliknya bila
BOP sesungguhnya lebih kecil dari BOP dibebankan maka disebut
kondisi lebih dibebankan (over applied).
Perlakuan akuntansi atas kondisi over atau under applied :
Rp.150.000
dapat
Dapat langsung
dialokasikan
ditutup pada
pada perkiraan
berikut
Barang
Dalam Produk Jadi
Harga Pokok
Proses
Penjualan
Harga Pokok
Penjualan
11/2/21
Pencatatan harga pokok produk jadi
Misalnya dari contoh ini pesanan 101 telah selesai
diproduksi. Maka jurnalnya adalah :
Rp. 20.225.000
Rp.
Persediaan Produk Jadi
5.475.000
BDP – BBB
Rp.
BDP – BTKL
5.900.000
BDP – BOP
Rp.
8.850.000
11/2/21
Jangan lupa mengerjakan:
Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.
Informasi lainnya :
1. Harga bahan baku Rp. 120.000 per unit, total pembelian 50 unit.
2. Upah Tenaga Kerja Rp. 15.000 per jam.
3. Pembebanan BOP adalah 175% dari Biaya Tenaga Kerja.
4. Total BOP Sesungguhnya adalah Rp. 7.000.000,-
5. Pesanan nomor 1001 telah diserahkan kepada pelanggan dengan margin
laba 25 %.
11/2/21
Diminta :
1. Hitung Harga Pokok Produksi untuk setiap pesanan.
i2. Saldo Perkiraan Barang Dalam Proses.
3. Saldo Perkiraan Barang Jadi.
4. Hitung under atau over pembebanan BOP.
5. Laba kotor bulan Januari 2011.
11/2/21