Anda di halaman 1dari 13

Perusahaan Manufaktur

Dina Novia P. SP. MSi.


Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email : dl@ub.ac.id

1. Perbedaan pokok akuntansi perusahaan dagang dengan MODUL


akuntansi perusahaan manufaktur
2. Rekening khusus dan laporan harga pokok produksi

8
dalam perusahaan manufaktur
3. Neraca lajur dan laporan keuangan perusahaan
manufaktur

M
PENDAHULUAN A
Modul ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk
memberikan pola dasar (building block/framework/guideline), tentang : N
perbedaan pokok antara laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur
dengan perusahaan dagang, elemen-elemen biaya produksi dan laporan
AJ
keuangan perusahaan manufaktur E
Perusahaan Manufaktur yang tidak begitu besar dan sederhana proses
produksinya, kadang-kadang menggunakan sistem akuntasi yang sederhana M
berdasarkan pada sistem persediaan periodik, pencatatan persediaan yang
digunakan dalam proses produksi, penentuan barang yang masih dalam E
proses, dan barang yang telah terjual, didasarkan pada perhitungan fisik
periodik yang biasanya dilakukan pada akhir tahun. Sistem akuntansi seperti N
digambar di atas disebut sistem akuntansi umum (general accounting
system) K
Perusahaan manufaktur yang lebih besar, lebih-lebih bila proses
produksinya yang kompleks, biasanya menggunakan sistem akuntasi yang
E
didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem akuntansi untuk operasi
manufaktur yang didasarkan pada persediaan perpetual disebut sistem
U
akuntansi biaya (cost aconting system). Sistem ini dapat menghasilkan A
informasi tentang harga pokok produksi per unit dan lebih efektif dalam
membantu manajemen dalam pengawasan biaya. N
G
A
TUJUAN
Adapun tujuan dari mempelajari bab ini adalah :
1. Menjelaskan perbedaan pokok antara laporan keuangan dalam
perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang, dan prosedur-
prosedur yang digunakan dalam system akuntansi umum suatu
perusahaan manufaktur.
2. Menjelaskan rekening-rekening yang khusus digunakan dalam perusahaan
manufaktur, menyusun laporan harga pokok produksi, dan menjelaskan
tujuan serta hubungannya dengan laporan keuangan.
3. Menyusun neraca lajur dan laporan keuangan untuk perusahaan
manufaktur.

A. PERBEDAAN POKOK AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


DENGAN AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan
mentah (bahan baku) menjadi barang jadi. Operasi perusahaan manufaktur
tidak sesederhana perusahaan dagang, karena perusahaan manufaktur
membuat sendiri barang yang akan dijualnya. Laporan keuangan perusahaan
manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang.
Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok
Penjualan di Laporan Rugi-Laba. Dalam perusahaan manufaktur, penentuan
harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan harus melalui
beberapa tahapan yang lebih rumit. Perusahaan manufaktur harus
menggabungkan harga bahan yang dipakai dengan biaya tenaga kerja dan biaya
produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap unuk
dijual.
Untuk memberikan gambaran tentang perbedaan ini, kita bandingkan
harga pokok penjualan dalam laporan rugi–laba perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur.

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:


Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur

Harga Pokok Penjualan


Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang
Persediaan awal barang
dagangan
Rp. 14.200,00 jadi
Pembelian bersih Rp. 11.200,00
Harga Pokok Produksi
170.500,00
34.150,00

Barang tersedia dijual Barang tersedia dijual Rp. 181.700,00


Rp. 48.350,00
Persediaan akhir barang Persediaan akhir barang
12.100,00
Dagangan dagangan 10.300,00

Harga Pokok Penjualan Rp. 36.250,00 Harga Pokok Penjualan Rp. 171.400,00

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan


harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya
saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.

B. ELEMEN-ELEMEN BIAYA PRODUKSI


Dalam proses prduksi untuk menghasilkan suatu produk, perusahaan
manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam-macam biaya. Biaya yang
beraneka ragam tersebut dapat digolongkan menjadi 3 besar, antara lain :
- Bahan langsung
- Tenaga kerja langsung
- Overhead pabrik

Bahan Langsung
Bahan langsung merupakan bahan yang digunakan dan menjadi bagian
dari produksi, biaya bahan langsung dibebankan secara langsung ke satuan hasil
yang diproduksi atau ke proses produksi tertentu tanpa melalui alokasi biaya
terlebih dahulu. Bahan langsung harus dibedakan dari bahan tak langsung yang
digunakan dalam proses produksi tetapi tidak menjadi bagian dari produksi jadi.
Barang-barang yang dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi
disebut bahan baku (raw material). Biasanya bahan baku digunakan dalam
proses produksi, seperti halnya bahan langsung. Pada saat dibeli, bahan
tersebut di debet ke rekening pembelian bahan baku. Akan tetapi jika bahan
yang dibeli tersebut akan digunakan sebagai bahan tak langsung, maka rekening
yang digunakan adalah perlengkapan pabrik.

Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung
terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya
maupun dengan bantuan mesin. Tenaga kerja langsung memperoleh
kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi,
biaya tenaga kerja langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada
tenaga kerja langsung. Dalam akuntansi untuk operasi perusahaan manufaktur,
tenaga kerja langsung harus dibedakan dari tenaga kerja tak langsung. Tenaga
kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi tidak bisa
dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu.

Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan,
yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, antara lain :
 Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor,
mekanik, bagian reparasi, dll
 Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam
proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat
ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
 Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

C. HARGA POKOK PRODUK DAN BIAYA PERIODE


Dalam perusahaan manufaktur terjadi baik biaya periode maupun pokok
produk. Harga pokok produk dikeluarkan untuk tujuan mendapatkan barang
dagangan atau menghasilkan produk jadi. Karena harga pokok produk terjadi
dalam usaha mendapatkan aktiva, maka pengeluaran tersebut membentuk harga
perolehan aktiva. Biaya periode erat hubungannya dengan periode waktu
terjadinya pengeluaran biaya. Pengeluaran ini tidak langsung berhubungan
dengan proses menghasilkan produk. Oleh karena itu biaya periode dibebankan
sebagai biaya pada periode pada terjadinya biaya tersebut. Termasuk dalam
biaya periode adalah biaya penjualan dan biaya umum & administrasi.

Neraca Laporan Rugi-Laba

Harga Pokok Harga Pokok


Produk Persediaan Penjualan
(aktiva)
Biaya Periode Biaya Operas
REKENING-REKENING KHUSUS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Rekening-rekening dalam buku besar sebuah perusahaan perusahaan
manufaktur biasanya lebih banyak bila dibandingkan dengan rekening buku besar
sebuah perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat operasi perusahaan
manufaktur yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan dagang.
Berikut ini adalah beberapa rekening yang biasa dijumpai dalam perusahaan
manufaktur :
1. Rekening pembelian bahan baku
Apabila perusahaan menggunakan sistem akuntansi umum (sistem
persediaan periodik), maka semua biaya bahan langsung dicatat dengan
mendebet rekening pembelian bahan baku. Apabila perusahaan
menggunakan sistem voucher register bisa disediakan kolom khusus untuk
pendebetan ke dalam rekening pembelian bahan baku.
2. Rekening ikhtisar biaya produksi
Rekening ini didebet dengan biaya pemakaian bahan baku (kredit: rekening
pembelian bahan baku), biaya tenaga kerja (kredit: rekening biaya tenaga
kerja), dan biaya overhead pabrik (kredit: biaya overhead pabrik). Pada
akhir tahun, melalui jurnal penutup, rekening ini dikredit dengan persediaan
akhir bahan baku, persediaan akhir barang dalam proses, dan sisanya
dipindahkan ke rekening rugi-laba. Jumlah yang dipindahkan ke rekening
rugi-laba mencerminkan harga pokok barang yang selesai diproduksi pada
periode yang bersangkutan.
3. Rekening persediaan bahan baku
Jika perusahaan menggunakan sistem akuntansi umum, maka persediaan
bahan baku yang ada dalam persediaan harus ditentukan dengan cara
melakukan perhitungan fisik. Kemudian melalui jurnal penutup dicatat ke
dalam rekening persedian bahan baku.

4. Rekening persediaan barang dalam proses


Barang-barang yang masih dalam keaadaan belum selesai dikerjakan pada
akhir periode tersebut disebut persediaan barang dalam proses. Jika
perusahaan menggunakan sistem akuntansi umum, penentuan jumlah
barang dalam proses pada akhir periode dengan caraperhitungan fisik yang
kemudian ditutup jurnal penutup.
5. Rekening persediaan barang jadi
Persediaanbarang jadi dalam sebuah perusahaan manufaktur hamper
sama dengan persediaan barang dagangan dalam perusahaan dagang,.
Perbedaaannya keduannya merupakan barang dagangan diperoleh melalui
pembelian, sedangkan persediaan barang jadi diperoleh dari proses
produksi.

D. LAPORAN RUGI-LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Laporan rugi laba pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan
rugi-laba pada perusahaan dagang. Keduannya melaporkan pendapatan
(penjualan), biaya penjualan dan biaya umum & administrsi. Dalam laporan
rugi-laba perusahaan manufaktur, “Pembelian” diganti dengan “Harga Pokok
Produksi” dan “Persedian Barang Dagangan” diganti dengan “Persedian Barang
Jadi”. Untuk memberikan informasi yang lengkap, biasanya laporan rugi-laba
diberi lampiran yang berupa Laporan Harga Pokok Produksi, dan bila perlu
kadang-kadang dilampiran juga denga Daftar biaya Overhead pabrik.

E. LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI


Elemen-elemen biaya produksi terdiri dari bahan langsung, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Contoh :

PT. SEMERU
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1992

Bahan Langsung
Persediaan bahan baku, 31 Des 1991 Rp. 8.000
Persediaan bahan baku Rp. 85.000
Biaya angkut pembelian 1.500
Pembelian bersih 86.500
Bahan baku tersedia digunakan Rp. 94.500
Persediaan bahan baku , 31 Des 1992 9.000
Biaya pemakaian bahan baku Rp. 85.500
Tenaga kerja langsung 60.000
Biaya overhead pabrik
Tenaga kerja tak langsung Rp. 9.000
Pengawasan 6.000
Listrik dan air 2.600
Reparasi dan pemeliharaan mesin 2.500
Pajak bumi dan bangunan pabrik 1.900
Pemakaian perlengkapan pabrik 600
Asuransi pabrik 1.100
Penghapusan peralatan kerja 200
Depresiasi mesin dan peralatan 3.500
Depresiasi gedung pabrik 1.800
Amortisasi hak paten 800
Jumlah biaya overhead pabrik 30.000
Jumlah biaya produksi Rp. 175.500
Tambah: barang dalam proses, 31 Des 1991 2.500
Jumlah barang dalam proses selama tahun ini Rp. 178.000
Kurangi: Barang dalam proses, 31 Des 1992 7.500
Harga pokok produksi 170.500

F. NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Neraca lajur dibuat peerusahaan dengan tujuan :
1. Untuk melihat pengaruh penyesuaian atas rekening-rekening sebelum
membuat penyesuaian dalam jurnal dan membukukannya ke dalam
rekening yang bersangkutan.
2. Memisah-misahkan rekening-rekening (setelah disesuaikan) berdasarkan
laoporan yang akan terjadi tempat pelaporan masing-masing rekening.
3. Menghitung dan menguji ketelitian perhitungan laba bersih.
Penyusunan neraca lajur pada perusahaan manufaktur dimulai dengan
memasukan saldo-saldo rekening yang belum disesuaikan ke dalam kolom
“neraca saldo”. Selanjutnya dimasukan juga penyesuaian yang diperlukan pada
kolom “Penyesuaian”.
Contoh Neraca Lajur Sebagian:

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian


Periode tahun 2005

Nama Rekening NSSD Harga Pokok Poduksi Laporan Rugi-Laba Neraca

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000

Persed. Barang Dlm. Proses 10.000 10.000 18.000 18.000

Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000

Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000

Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000 200.000

Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. 50.000 50.000

Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000

Biaya Bahan Habis Pakai 30.000 30.000

Biaya Penyst. Gedung Pabrik 120.000 120.000

Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000

Biaya Pemasaran 40.000 40.000


Penjualan 1.500.000 1.500.000

………. ……….. 715.000 27.000

Harga Pokok Produksi 688.000

715.000 715.000

G. JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan
dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi
digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul
Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening
Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh:
Des. 31 Harga Pokok Produksi 715.000
Persediaan Barang Dalam Proses 10.000
Persediaan Bahan Baku 5.000
Pembelian Bahan Baku 100.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 200.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 50.000
Biaya Listrik dan Air 140.000
Biaya Bahan Habis Pakai 30.000
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik 120.000
Biaya Penyusutan Mesin 60.000
(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan
Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan
rekening-rekening Biaya Produksi)

31 Persediaan Barang Dalam Proses 18.000


Persediaan Bahan Baku 9.000
Harga Pokok Produksi 27.000
(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam
proses dan bahan baku)
31 Persediaan Barang Jadi 15.000
Penjualan 1.500.000
Ikhtisar Rugi-Laba 1.515.000
(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan
menutup rekening penjualan)

31 Ikhtisar Rugi-Laba 700.000


Persediaan Barang Jadi 12.000
Harga Pokok Produksi 688.000
(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi
dan harga pokok produksi)

31 Ikhtisar Rugi-Laba 40.000


Biaya Pemasaran 40.000
(untuk menutup biaya pemasaran)

RANCANGAN TUGAS
I. Kerjakan Soal di bawah ini
1. Sistem akuntansi yang digunakan dalam perusahaan manufaktur adalah...
a. Sistem akuntasi umum dan biaya
b. Sistem akuntansi umum dan akrual
c. Sistem akuntasi biaya dan perbankan
d. Sistem akuntasi akrual dan perbankan

2. Perusahaan manufaktur yang belum begitu besar menggunakan sistem


akuntansi...
a.
b. Sistem akuntansi akrual
c. Sistem akuntasi umum
d. Sistem akuntansi biaya
e. Sistem akuntansi
perbankan

3. Sistem akuntansi umum (sederhana) didasarkan pada...


a. Sistem persediaan Periodik
b. Pencatatan persediaan yang digunakan dalam proses produksi
c. Penentuan barang yang masih dalam proses
d. Semua jawaban benar

4. Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada


persediaan prepetual disebut...
a.
b. Sistem akuntansi akrual
c. Sistem akuntasi umum
d. Sistem akuntansi biaya
e. Sistem akuntansi
perbankan

5. Operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang,


karena...
a. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan besar.
b. Perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijual.
c. Operasi perusahaan manufaktur lebih kompleks daripada perusahaan
dagang
d. Perusahaan manufaktur didasarkan pada persediaan prepetual

6. Perbedaan antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur adalah


terletak pada...
a. Aktiva lancar di neraca dan HPP di Laporan rugi-laba
b. Aktiva lancar di neraca saldo dan HPP di penyesuaian
c. Aktiva lancar di penyesuaian dan HPP di neraca saldo yang telah
disesuaikan
d. Aktiva lancar di neraca saldo yang telah disesuaikan dan HPP di
laporan Rugi-laba

7. Cara menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual dalam
perusahaan manufaktur adalah dengan...
a. Menggabungkan antara persediaan awal barang dan pembelian bersih
b. Menggabungkan antara barang tersedia dijual dan persediaan barang
akhir
c. Menggabungkan antara harga bahan yang dipakai dengan biaya
tenaga kerja dan biaya produksi lain
d. Menggabungkan antara harga bahan yang dipakai dengan Persediaan
awal barang dan harga pokok produksi

8. Pada perusahaan manufaktur membutuhkan banyak rekening untuk


menentukan harga pokok produksi, tetapi rincian – rinciannya disajikan
dalam....
a.
b. Neraca Saldo
c. Neraca Lajur
d. Skedul Laporan Rugi-laba
e. Skedul Harga Pokok Produksi

9. Dalam menghasilkan suatu produk dalam proses produksi di perusahaan


manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya. Biaya yang
bermacam – macam tersebut digolongkan menjadi 3, yaitu...
a. Biaya persediaan bahan, biaya Peralatan, biaya Overhead Pabrik
b. Biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya Overhead
Pabrik
c. Biaya bahan langsung, biaya perlengkapan, biaya Overhead Pabrik
d. Biaya tenaga kerja, biaya advertisement, biaya Overhead Pabrik

10.Barang – barang yang dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses


produksi disebut...
a.
b. Bahan langsung
c. Perlengkapan pabrik
d. Bahan baku
e. Semua jawaban salah

11...... adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses
pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun
dengan bantuan mesin.
a.
b. Tenaga kerja langsung
c. Tenaga kerja tidak
langsung
d. Tenaga kerja borongan
e. Tenaga kerja skilled

12.Biaya overhead pabrik adalah...


a. Biaya – biaya yang timbul dalam proses produksi yang dapat
digolongkan kedalam biaya variabel suatu perusahaan manufaktur.
b. Biaya – biaya yang timbul dalam proses produksi yang tidak dapat
digolongkan kedalam biaya administrasi dan bahan langsung.
c. Biaya – biaya yang timbul dalam pengolahan yang dapat digolongkan
kedalam biaya peralatan dan tenaga kerja suatu perusahaan
manufaktur.
d. Biaya – biaya yang timbul dalam proses pengolahan yang tidak dapat
digolongkan kedalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.

13.Biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong dan biaya
penyusutan (depresiasi), merupakan biaya – biaya yang tergolong
dalam.....
a.
b. Biaya administrasi
c. Biaya advertising
d. Biaya overhead pabrik
e. Biaya periode
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012

14.Alasan yang tepat untuk menentukan harga pokok produk


adalah...
a. Biaya periode erat hubungannya dengan periode waktu
terjadinya pengeluaran biaya.
b. Merupakan usaha dalam memperoleh aktiva maka
pengeluaran membentuk harga perolehan aktiva.
c. Merupakan usaha dalam memperoleh modal maka
pengeluaran membentuk harga perolehan pasiva
d. Pengeluaran yang tidak langsung berhubungan denga
proses menghasilkan produk.

15.Salah satu macam biaya yang termasuk kedalam biaya


periode adalah...
a. Biaya advertising
b. Biaya persediaan peralatan.
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biaya penjualan.

16.Rekening – rekening dalam buku besar perusahaan


manufaktur biasanya lebih banyak bila dibandingkan dengan
perusahaan dagang. Oleh karena itu sifat operasinya lebih
kompleks dibanding perusahaan dagang. Manakah yang
termasuk dalam rekening khusus perusahaan manufaktur...
a. Rekening ikhtisar biaya produksi
b. Rekening persediaan perlengkapan pabrik manufaktur
c. Rekening penjualan barang jadi
d. Rekening biaya iklan

17.Laporan rugi-laba pada perusahaan manufaktur sama dengan


perusahaan dagang. Keduanya sama – sama melaporakan
mengenai....
a. Biaya umum
b. Biaya administrasi
c. Biaya persediaan peralatan
d. Jawaban a dan b benar.

18.Dalam laporan rugi-laba perusahaan manufaktur, “Persediaan


Barang Dagangan” diganti dengan...
a. Persediaan perlengkapan
b. Persediaan barang jadi
c. Persediaan bahan baku
d. Persediaan barang dalam proses.

19.Untuk melihat pengaruh penyesuaian atas rekening –


rekening sebelum membuat penyesuaian dalam jurnal dan
membukukannya ke dalam rekening yang bersangkutan.
Merupakan tujuan dari....
a. Neraca lajur
b. Neraca saldo
c. Neraca saldo yang disesuaikan
d. Neraca

Page 11 of 13
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012

20.Data sediaan barang XXX untuk bulan Mei 2009 sebagai


berikut. Sediaan per 1 Mei 2009, 4000 kg @ Rp 4.500.
Pembelian ke-1, 10.000 kg @ Rp 5.000. Pembelian ke-2,
12.000 kg @ Rp 5.500. Pembelian ke-3, 10.000 kg @ Rp
6.000. Sediaan pada tanggal 31 Mei 2009, sebanyak 12.000
kg. Berapa harga pokok sediaan akhir jika menggunakan
metode LIFO Fisik....
a. Rp. 56.000,-
b. Rp. 57.500,-
c. Rp. 58.000,-
d. Rp. 58.500,-

II. Kerjakan soal dibawah ini

1. Untuk memperdalam pemahaman tentang penyusunan laporan


keuangan dalam perusahaan manufaktur yang menggunakan sistem
akuntansi umum, marilah kita gunakan informasi yang dikutip dari
pembukuan PT Singgalang per 31 Desember 1992 (setelah disesuaikan)
berikut ini untuk menyusun daftar biaya overhead pabrik, laporan harga
pokok produksi, dan laporan rugi-laba:
Biaya Advertensi Rp. 85.000,00
Amortisasi Hak Paten 16.000,00
Kerugian Piutang 28.000,00
Depresiasi Mesin Pabrik 78.000,00
Depresiasi Gedung Pabrik
133.000,00
Depresiasi Peralatan Kantor
37.000,00
Tenaga Kerja Langsung 250.000,00
Asuransi Pabrik 62.000,00
Perlengkapan Pabrik 155.000,00
Reparasi dan Pemeliharaan Mesin
31.000,00
Pengawasan Produksi 74.000,00
Biaya Perlengkapan Pabrik
21.000,00
Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik
14.000,00
Persediaan Bahan Jadi, 31 Des 1992 12.500,00
Persediaan Bahan Baku, 31 Des 199 115.000,00
Persediaan Barang dalam Proses, 31 Des 1992 9.000,00
Persediaan Barang dalam Proses, 31 Des 1991 8.000,00
Pajak Penghasilan
53.400,00
Tenaga Kerja tak Langsung
26.000,00
Biaya Asuransi 55.000,00

Page 12 of 13
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012

Biaya Bunga 25.000,00


Persediaan Bahan Baku, 31 Des 1992 78.000,00
Persediaan Bahan Baku, 31 Des 1991 60.000,00
Pembelian Bahan Baku 313.000,00
Gaji Pegawai 150.000,00
Penjualan 1.630.000,00

Buatlah laporan daftar biaya overhead pabrik, laporan harga pokok


produksi dan laporan rugi labanya

2. Dengan menggunakan data berikut ini, susunlah laporan


harga pokok penjualan untuk tahun 2000 :
Bahan baku langsung Rp. 25.000.000,-
Tenaga kerja langsung 15.000.000,-
Biaya overhead pabrik 20.000.000,-
Persediaan BDP (akhir) 5.000.000,-
Persediaan produk jadi (akhir) 18.000.000,-

KRITERIA PENILAIAN
1. Kebenaran penjelasan
2. Inovatif dan kreatif
3. Kekompakan kerja sama dalam kelompok (team work)

DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al.Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2.
Yogyakarta: STIE YKPN

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai