BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
Rumusan masalah
Berdaasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang di bahas dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur?
2. Apa fungsi jurnal penutup?
3.
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui cara membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur.
2. Untuk mengetahui fungsi jurnal penutup.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Laporan keuangan
2.1.1 Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Aktiva Lancar:
Kas
Rp 1.000
Piutang (bersih)
13.000
9.000
Persediaan Barang Dagangan
Sewa Dibayar di Muka
2.900
25.900
31 Desember 2005
Aktiva Lancar:
Kas
Piutang (bersih)
Persediaan:
Barang Jadi
Barang Dalam Proses
Bahan Baku
Sewa Dibayar di Muka
Rp 1.200
4.000
Rp 15.000
18.000
9.000
42.000
1.600
48.800
2.1.2
Laporan Rugi-Laba
Rp
10.000
99.250
Rp 109.250
9.000
Rp 100.250
Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari .
Rp
12.000
688.000
Rp 700.000
15.000
Rp 685.000
Perusahaan
Persediaan
Pokok
Dagang:
Barang
Dagangan (Awal)
Pembelian
Bersih
Persediaan
Barang
Dagangan (Akhir)
Harga
Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan
Barang
Harga Pokok
Persediaan Barang
Harga Pokok
Jadi (Awal)
Produksi
Jadi (Akhir)
Penjualan
Rp 10.000
Ditambah:
Bahan Baku:
Persediaan 1 Januari ..
Rp
Ditambah: Pembelian .
Tersedia Dipakai .....
5.000
100.000
105.000
105
9.000
Rp 96.000
200.000
Air
Rp 50.000
140.000
30.000
120.000
60.000
400.000
696.000
706.000
Dikurangi:
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ..
Harga Pokok Produksi
18.000
688.000
2.1.3.1
Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi
pokok yang terdapat pada barang jadi.
Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
2.1.3.2
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung
terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun
dengan bantuan mesin.
2.1.3.3
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan,
yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2.1.4
Dalam perusahaan manufaktur biasa nya digunakan satu buah rekening untuk
menampung pembebanan semua biaya produksi,baik biaya produksi langsung maupun
tidak lansung. Rekening ini didebet dengan biaya pemakaian bahan baku(kredit: rekening
pembelian bahan baku),biaya tenagan kerja(kredit: rekening biaya tenaga kerja),dan
biaya overhead pabrik(kredit:rekening overhead pabrik).pada akhir tahun,melalui jurnal
penutup rekening ini dikerdit dengan persedian akhir bahan baku,persedian akhir barang
dalam proses,dan sisanya dipindahkan kerekening rugi-laba.jumlal yang dipindahkan
kerekening rugi-laba ini mencerminkan harga pokok barang yang selesai diproduksi pada
priode yang bersangkutan
2.1.4.3
2.1.4.5
2.1.4.6
Persediaan barang jadi dalam sebuah perusahan manufaktur hampir sama dengan
persediaan barang dagangan dalam sebuah perusahaan dagang: keduannya merupakan
barang yang sudah siap dijual.perbedaannya ialah bahwa persediaan barang dagangan
diperoleh melalui pembelian, sedangkan persediaan barang jadi diperoleh melelui proses
prodiksi.
Apabila perusahaan mengunakan sistem akuntasi umum,maka penentuan
persediaan akhir barang jadi dilakukan melalui perhitingan fisik barang jadi pada akhir
tahun. Selanjutnya melalui jurnal penutup,hasil perhitungan tesebut dicatat dengan
mendebet rekening persediaan barang jadi dan mengkredit rekening rugi-laba.seperti
halnya rekening persediaan yang lain,rekening persedianaan barang jadi akan menjadi
catatan persediaan barang jadi yang ada pada akhir suatu priode, dan menjadi persediaan
awal untuk priode berikutnya.
Ketiga rekening persediaan yang telah diuraikan diatas,yakni persediaan bahan
baku,persediaan barang dalam proses,dan persediaan barang jadi dilaporkan di
neraca pada kelompok aktiva lancer.rekening perlengkapan pabrik juga merupakan
suatu rekening aktiva yang digolongkan sebagai aktiva lancer.
Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang
masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi
dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:
Mei
17
Rp 100.000
Rp 100.000
Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang
yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.
Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada
awal dan akhir periode.
Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk
perusahaan dagang.
Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur
untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
Nama Rekening
Persediaan Barang
Jadi
Persed.
Barang
Dlm. Proses
Persediaan Bahan
Baku
Pembelian Bahan
Baku
Biaya
Tenaga
Kerja Lgsg.
Biaya
Tenaga
Kerja Tak Lgsg.
Biaya Listrik dan
Air
Biaya Bahan Habis
Pakai
Biaya
Penyst.
Gedung Pabrik
Biaya
Penyst.
Mesin
Biaya Pemasaran
Penjualan
Laporan RugiLaba
Debit
Kredit
12.000
15.000
Neraca
Debit Kredit
15.000
10.000
10.000
18.000
18.000
5.000
5.000
9.000
9.000
100.000
100.000
200.000
200.000
50.000
50.000
140.000
140.000
30.000
30.000
120.000
120.000
60.000
60.000
40.000
1.500.000
. .. 715.000
40.000
1.500.000
27.000
Harga
Produksi
Pokok
688.000
715.000 715.000
2.2
JURNAL PENUTUP
Rp
715.000
Rp
10.000
5.000
100.000
200.000
50.000
140.000
30.000
120.000
60.000
Rp
18.000
9.000
Rp
27.000
Rp
Penjualan
15.000
1.500.000
Ikhtisar Rugi-Laba
Rp 1.515.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Rp 700.000
Rp
12.000
688.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Biaya Pemasaran
(untuk menutup biaya pemasaran)
Rp
40.000
Rp
40.000
Contoh soal:
PT. Ressi Nata per 31 Desenber 2011 (setelah penyesuaian), (dalam ribuan)
Biaya advertensi.............................................................................
Rp 85.000
Rp 16.000
Kerugian piutang............................................................................
Rp 28.000
Rp 78.000
Rp 133.000
Rp 37.000
Rp 250.000
Asuransi pabrik..............................................................................
Rp 62.000
Perlengkapan pabrik......................................................................
Rp 115.000
Rp 31.000
Pengawasan produksi...................................................................
Rp. 74.000
Rp 21.000
Rp 14.000
Rp 12.500
Rp 15.000
Rp 9.000
Rp 8.000
Rp. 53.400
Rp. 26.000
Biaya asuransi..............................................................................
Rp 55.000
Biaya bunga.................................................................................
Rp 25.000
Rp 78.000
Rp 60.000
Rp 313.000
Gaji pegawai..............................................................................
Rp 150.000
Penjualan....................................................................................
Rp 1.630.000
(Dalam ribuan)
(dalam ribuan)