Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RANGKUMAN PENGANTAR AKUNTANSI BAB X, XI, XII

SATRIAVI JANU PEKERTI NIM. 018761044

Akuntansi Manajemen 1 (Sistem Akuntansi Biaya Pesanan) PENDAHULUAN Akuntansi manajemen merupakan bidang yang berbeda dengan akuntansi keuangan seperti yang dibahas dalam modul-modul sebelumnya. Akuntansi Manajemen (Management Accounting atau managerial accounting) adalah bidang akuntansi yang meneyediakan informasi ekonomik dan keuangan untuk para manajer dan pemakai internal yang lain. Para akuntan manajemen terutama bergerak dibidang akuntansi biaya (cost accounting) yaitu, mengumpulkan dan melaporkan biaya produksi kepada manajemen. Dewasa ini tanggung jawab akuntan ke strategic cot management yaitu menyediakan data kepada manajer tentang efesiensi penggunaan sumbeer daya ekonomi baik pada industri jasa maupun industry manufaktur. Ada dua tipe pokok system akuntan biaya yaitu : 1) System biaya produksi pesanan (job order cost system) 2) System biaya produksi proses (process cost system)

KEGIATAN BELAJAR 1 AKUNTANSI MANAJEMEN Akuntansi manajemen memiliki persamaan dan perbedaaan dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen maupun akuntansi keuangan memerlukan kuantifikasi keuangan dari peristiwa ekonom perusahaan yang akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan (pemangku kepentingan). Perbedaan utama antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan dapat diikhtisarkan sbb: Akuntansi Keuangan Pihak luar : pemegang saham, Pemakai utama laporan kreditur, dan regulator Laporan keuangan Tipe dan frekuensi pelaporan Kuartalan dan tahunan Akuntansi Manajemen ihak Internal : direksi, dan para manajer Laporan internal sesuai dengan kebutuhan, bervariasi dari harian s/d lebih dari tahunan Khusus untuk pengambilan keputusan khusus Terkait dengan subunit dari bisnis Amat rinci Meluas di luar system pencatatan ganda sampai setia[ data yang relevan Standar adalah relevansi dengan

umum

Tujuan Pelapor

Terkait dengan bisnis secara Isi laporan keseluruhan Amat agregat (ringkas) Terbatas pada catatan ganda akuntansi dan data biaya

Prinsip akuntansi yang berlaku umum Diaudit oleh KAP Proses Vertifikasi

keputusan

Tidak ada audit independen

A. FUNGSI MANAJEMEN Aktivitas dan tanggung jawab manajemen dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi : 1. Perancanaa (planning) 2. Pengarahan dan pemotivasian (directing dan motivating) 3. Pengendalian (controlling) Perencanaan mengharuskan manejer melihat ke depan dan menentukan tujuan dan sasaran. Kunci dari tujuan manajemen adalah menambah nilai (value) pada perusahaan yang dikendalikannya. Nilai ini sering diukur dengan kenaikan harga pasar saham perusahaan. Perencanaan dapat dibedakan menjadi perencanaan jangka panjang (strategic planning), dan perencanaan jangka pendek (objective). pengarahan dan pemotivasian terkait dengan pengkoordinasian berbagai aktivitas dan sumber daya manusia sehingga dapat memperlancar kegiatan yang berjalan. Pengendalian adalah proses untuk menjaga agar kegiatan bisnis tetap pada jalur yang sesuai dengan perencanaan. Dalam kegiatan pengendalian manajer menentukan apakah tujuan yang direncanakan sudah dapat dicapai. Bila terjadi penyimpangan dari target yang ditentukan, manajemen harus memutuskan perubahan apa yang diperlukan agar kembali jalur yang benar. Pengembalian keputusan bukanlah merupakan fungsi manajemen yang terpisah, tetapi merupakan hasil dari pertimbangan yang baik dalam perencanaan, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian. B. KONSEP MANAJEMEN BIAYA Untuk melaksanakan ketiga fungsi manajemen tersebu diatas . manajemen memerlukan informasi . salah atu informasi yang amat penting adalah yang terkait dengan biaya atau cost. 1. Biaya Produksi (Biaya Manufaktur) Untuk menjalankan proses produksi perusahaan harus mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga elemen atau unsur yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. a. Biaya bahan langsung (direct material cost) Dalam proses produksi diperlukan bahan baku yaitu bahan yang akan diperoses scara langsung menjadi barang jadi. Bahan baku adalah bahan dasar dan suku cadang yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku yang secara pisik dan langsung terkait dengan produk jadi selama proses produksi disebut sebagai bahan langsung (direct material). Sebagai contoh bahan langsung dari perusahaan roti adalah gandum, dalam perusahaan minuman adalah sirup dan dalam industry mobil adalah baja. Contoh bahan

tidak langsung adalah oli mesin, lem pada perusahaan sepatu, benang pada perusahaan konfeksi dsb. Harga perolehan bahan langsung yang dipakai untuk proses produksi itu disebut dengan biaya bahan langsung (direct material cost). b. Biaya tenaga kerja langsung (direct laborcost) Yang dimaksud disini adalah tenaga kerja dipabrik yang secara langsung menangani proses produksi, misalnya tukang cor besi, tukang bubut, dan operator mesin. Gajih dan upah sehubungan dengan penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi disebut dengan biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya gaji dan untuk tenaga kerja semacam ini didefinisikan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja tidak langsung dikelompokkan sebagai biaya overhead pabrik. c. Biaya overhead pabrik Tenaga mesin diperlukan juga untuk mengatur / mengolah jalannya proses produksi agar tidak mengalami hambatan-hambatan . biaya yang secara tudak langsung terkait dengan proses produksi diklasifikasikan sebagai biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. 2. Biaya produk dan Biaya Periode Setiap komponen biaya produksi (biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik) adalah biaya produk (product cost). Pada prinsip matching, biaya ini tidak menjadi beban (expense) sampai dsengan sediaan produk jadi dijual. Beban atau expense dari biaya produk ini disebut dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold) Biaya periode (period cost) adalah biaya yang ditandingakn denagn pendapatan untuk periode waktu tertentu. C. BIAYA PRODUKSI DALAM LAPORAN KEUANGAN Perbedaan pokoknya terdapat pada bagian harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi dan bagian aktiva lancer dalam neraca. 1. Laporan Laba Rugi Berikut adalah perbedaan antara perhitungan harga pokok penjualan antara perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur. Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur Persediaan Awal Barang Dagangan + Harga Pokok Pembelian Persediaan Akhir Barang Dag. = Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Barang Jadi + Harga Pkok Produksi Persediaan Akhir Barang Jadi = Harga Pokok Penjualan

2. Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan harga pokok produksi adalah laporan yang menggambarkan jumlah seluruh biaya produksi untuk produk atau barang jadi selama satu periode akuntansi tertentu, umumnya untuk periode satu bulan atau satu tahun. 3. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pabrik pada dasarnya tidak berbeda dengan usaha dalam bidang perdagangan. Pada laporan laba rugi yang disusun menurut metode bertahap (multiple step) 4. Neraca Neraca pada perusahaan dagang hanya menujukan satu jenis persediaan saja yaitu perssediaan barang dagangan. Sedangkan neraca pada perusahaan manufaktur menyajikan tiga jenis persediaan yang terdiri atas : 1) Persediaan Bakan Baku 2) Persediaan Barang Dalam Proses, dan 3) Persediaan Barang Jadi Jenis Usaha percetakan Perakitan Mobil Persediaan Barang dalam Proses Kertas, tinta, dan Buku yang belum lem dijilid Ban, body mobil Mobil yang belum dan suku selesai dirakit cadangan Gandum, aneka Mie yang belum bumbu, karton dibungkus Persediaan Bahan Persediaan Barang Jadi Buku yang siap dikirim Mobil yang siap dijual Mie yang sudah dibungkus dan siap dijial

Mie instant

KEGIATAN BELAJAR 2 SISTEM AKUNTANSI BIAYA PESANAN Akuntansi biaya adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan proses produksi dengan cara yang tepat. Dalam system akuntansi biaya dikenal ada dua system yaitu, system akuntansi biaya pesanan (job order cost system) dan system akuntansi biaya proses (process cost system). 1. SISTEM AKUNTANSI BIAYA PESANAN Sstem akuntansi biaya pesanan adalah system akuntansi yang digunakan dalam perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan produksi atas dasar pesanan. Maksudnya ialah barang yang diproduksi bermacam-macam, tergantung kepada permintaan pesanannya. Akun-akun yang diperlukan dalam system akuntansi untuk kegiatan produksi sbb: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Persediaan bahan Akun upah atau gaji Akun biaya overhead Akun barang dalam proses Akun persediaan produk atau barang jadi Akun-akun pesanan Setiap unsur biaya produksi akan diuraikan sbb : 1. Bahan-bahan Prosedur akuntansi pengadaan bahan, baik bahan baku maupun bahan habis pakai produksi lainnya,kalau barang yang dipesan tersebut telah datang dan diterima maka perusahaan membuat jurnal sbb: persediaan Bahan Rp. XXX Utang Usaha RP. Xxx

Metode pencatatan mutasi secara teru -menerus ini dalam istilah asing disebut perpetual inventory method. Prosedur pengambialan bahan untuk produksi, dilaksanakan denagn membuat bon permintaan bahan dari bagian produksi ke bagian gudang. Pemakai bahan baku atau bahan langsung dicatat dalam akun barang dalam proses, sedang penggunaan barang habis pakai produksi dicatat dalam akun biaya overhead. 2. Upah atau Gaji Prosedur akuntansi untuk tenaga kerja di pabrik mempunyai dua tujuan pokok : 1) Untuk menentukan berapa besar upah atau gaji yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja untuk stu periode tertentu, dan

2) Membagi atau mengalokasikan jumlah upah ayau gaji tersebut kepada biaya overhead pabrik (untuk tenaga kerja tidak langsung)dan barang dalam proses (tenaga kerja langsung) Menurut peraturan perundang-undangan pajak, semua atau setiap pegawai yang mempunyai penghasilan tertentu yang telah memenuhi persyaratan terkena pajak penghasilan (Pph), perusahaan wajib memungut atau memotong pajaknya untuk kemudian disetorkan kepada kas Negara. 3. Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik meliputi berbagai jenis biaya, antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung (lihat upah ayau gaji), despresiasi gedung dan peralatan pabriklainnya, listrik, air, bahan bakar, pakjak bumi, dan bangunan pabrik, asuransi kebakaran bangunan dan mesin pabrik, dsb. Selanjutnya kerena biaya overhead pabrik ini juga merupakan unsure biaya produksi, maka jumlah biaya overhead pabrik ini harus dibebankan atau dialokasikan ke akun barang dalam proses (kartu pesanan). B. BARANG DALAM PROSES DAN KARTU BIAYA PESANAN Seperti yang telah dibahas di muka, akun barang dalam proses adalah akun induk, sedangkan kartu biaya pesanan adalah merupakan buku pembantu. 1. Produk jadi Apabila produk jadi teah siap diserahkan kegudang, maka prosedur yang harus dilaksanakan adalah bagian produksi membuat bon penyerahan produk jadi, (berita acara penyerahan barang ) kepada bagian gudang. Harap di ingat kembali bahwa salah satu tujuan akutansi biaya prodiksi adalah menentukan harga pokok produk jadi 2. Roduk jadi dan harga pokok penjualan Tujuan akhir perusahaan usaha pabrik yang memproduksi barang ialah untuk dapat memasarkan atau menjual barang itu. Dari hasil penjualan barang dilaksanakan dengan membuat faktur penjualan dan bukti penyerahan jalan .

Modul 11

AKUNTANSI MANAJEMEN II (SITEM AKUNTANSI BIAYA PROSES)

PENDAHULUAN Maka dalam modul ini dibahas tentang akuntansi untuk perusahaan manufaktur yang mengerjakan proses produksi untuk mengisi persediaan. Proses produksi dalam perusahaan seperti ini dilakukan secara kontinyu (terus menerus) dan masal.

Kegiatan belajar 1

AKUNTANSI MANAJEMEN II (SISTEM AKUNTANSI BIAYA PROSES DAN AKUNTANSI MANAJEMEN MODERN)
A. SISTEM AKUNTANSI BIAYA PROSES System akuntansi biaya proses digunakan oleh perusahaan yang mengolah bahan bakunya secara kontinyu yang proses mengalir dari departemen yang satu ke departemen berikutnya. Berikut adalah contoh perusahaan yang menerapkan system biaya proses dan system biaya pesanan: Perusahaan yang menerapkan system Produk jadi Perusahaan yang menerapkan system biaya pesanan PT Waskita Karya Rumah Produksi Bengkel Mobil Percetakan Produk jadi

PT Ultra Jaya Milk Susu dalam kemasan Industry PT Pertamina Bahan Bakar Minyak PT Semen Gresik Semen Intel Chips Komputer

Kontruksi Sinetron Service Mobil Buku

Persamaan dan perbedaan antara system Biaya Proses dengan Sistem Biaya Pesana biaya Dalam system pesanan, biaya produksi dibebankan pada setiap pesanan (job), sedangkan dalam sisitem biaya proses, biaya produksi dilacak melalui rangkaian urutan proses produksi atau departemen, tidak perindividu pesanan. Dengan demikian system biaya proses digunakan bilaman volume produksi besar dan produknya relative homogen. Persamaan antara sitem biaya pesanan dan system biaya proses adalah sbb: 1. Usur biaya produksi

2. Pengumpulan biaya bahan 3. Arus biaya

Perbedaan antara system biaya pesanan dan system biaya proses : 1. Jumlah akun barang dalam proses yang digunakan . Dalam system biaya pesanan hanya digunakan satu akun barang dalam proses, sedangkan dalam system biaya proses disesuaikan dengan jumlah tahapan proses produksi. 2. Dokumen yang digunakan untuk melacak biaya produksi 3. Saat biaya produk dijumlah. Dalam system biaya pesanan biaya produksi dihitung saat pesanan diselesaikan, sedangkan dalam biaya proses biaya produksi dihitung pada saat akhir priode akuntansi, akhir bulan atau akhir tahun. 4. Perhitungan biaiya produksi perunit. Dalma system biaya pesanan, biaya produksi perrunit dihitung dengan membagi totsl bisys produksi setiap pesanan dengan jumlah unit yang dihasilkan. Sedangkan dalam system biaya proses, biaya produksi perunit dihitung denagn membagi total biaya produksi. Per perode (bulan atau tahun) denagn jumlah unit priode yang sama. Perbedaan pokok kedua system biaya tersebut dapat diikhtisarkan sbb: System Biaya Pesanan Akun BDP Satu untuk setiap pesanan Dokumen yang digunakan Kartu Biaya Pesanan Penenutan total biaya Stiap Pesanan produksi Perhitunagn biaya per unit Biaya setiap pesanan dibagi dengan unit yang dihasilkan dari pesanan tersebut Cirri-ciri System Biaya Proses Satu untuk setiap proses Laporan BIaya Produksi Setiap Periode Total biaya produksi selama periode akuntansi dibagi dengan unit yang akuntansi dibagi dengan unit yang dihasilkan selama periode yang sama

B. ARUS BIAYA PROSES Biaya produksi yang dibebamkan terdiri atas tiga elemen : 1. Bahan langsung 2. Tenaga kerja langsung 3. Overhead pabrik Dalam system biaya pesanan biaya produksi langsung dan tidak langsung dibedakan, sedangkan dalam system niaya proses tidak dibedakan antara biaya produksi langsung denagn biaya produksi tidak langsung.

1. Departemen Pembantu dan Sistem Biaya Proses Dalam suatu pabrik yang mempunyai bebrapa tahap pross produksi, sering terdapat satu atau lebih departemen pembantu. Departemen pembantu adalah departemen yang tidak mengolah material secara langsung. Namun bagian (departemen) ini memberikan jasa atau manfaat pada Departemen Produksi. 2. Laporan BIaya Produksi Bial seluruh bahan baku atau barang setengah jadi yang diterima dari departemen sebelumnya selesai dikerjakan semua, maka penentuan harga pokok produksi per unitnya dapat dilakukan dengan mudah. Harga pokok produksi dihitung denagn membagi jumlah biaya produksi yang terjadi dalam departemen tersbut dengan jumlah unit yang ditransef ke departemen berikutnya atau ke gudang barang jadi. 3. Persediaan Barang Dalam Proses Bila halnya demikian, maka penentuan biaya produksi per unitnya amat sederhana yaitu ditentukan denagn cara membagi total biaya yang terjadi dalam suatu departemen dengan jumlah unit yang diselesaikan. Agar biaya produksi dapat dialokasikan pada produk yang telah selesai (yang ditranfer ke departemen berikutnya dan ke persediaan barang dalam proses, maka diperluakn untuk menentukan : a. jumlah ekuivalen (setara) produksi selama periode tertentu b. Biaya produksi per unit ekuivalen untuk periode yang sama Unit ekuivalen produksi ialah jumlah unit yang seharusnya dihasilkan jika seandainya tidak terdapat persediaan barang dalam proses pada awal atau akhir periode.

C. OPERATTION COSTING Perusahaan sering menggunakan kombinasi dari system biaya proses dan system biaya pesanan, yang dikenal denagn operations costing (system biaya operasi). Operation costing mirip dengan system biaya proses dalam halnya penggunaan standar biaya untuk membuat suatu produk. System biaya pesanan dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci sehubugan denag biaya produksi. Karena setiap pesanan bIsa dibedakan dari pesanan yang lain. Informasi ini berguna dalam pengendalian biaya produksi dan penentuan harga barang jadi. Namun implementasi system biaya pesanan relative lebih mahal dibadingkan deenagn system biaya proses.

Kegiata belajar 2 AKUNTANSI MANAJEMEN MODERN (Just-In-Time Processing dan Activity Based Costing) A. JUST-IN-TIME PROCESSING Untuk mengatasi hal ini banyak perusahaaan memengubah proses produksinya dari push approach ke pull approach atau yang lebih dikenal denagn just-in-time (JIT) processing. Pada intinya dalam system produksi JIT adalah menghasilkan produk yang tepat. Tujuan utam dari system JIT adalah mengurangi sampai denagn nol seluruh persediaan. Denagn menerapakan system JIT ini, maka dana tepat yang ada digunakan untuk tujuan produkstif yang lain. 1. Unsur-unsur JIT a. Perusahaan harus memiliki pemasok yang andal b. Karyawan memiliki aneka keahlian c. System pengendalian kualitas total (Total Quality Control) 2. Manfaat Sistem JIT a) Jumlah persediaan produksi akan dapt diturunkan secara signifikan atau dapat dihilangkan sama sekalai b) Kualitas produk akan meningkat c) Biaya perbaikan dan biaya gudang akan turun atau hilang d) Penghematan biaya produksi dapat dilakukan melalui perbaikan aliran barang selama proses produksi. Salah satu manfaat system JIT adalah penghapusan akun persediaan bahan baku dan barang dalam proses. A. ACTIVITY-BASED COSTING Activity Based Costing (ABC) merupakan perkmbangan baru dalam system akuntansi biaya. Pemilihan dasar alokasi dengan mempertimbangkan aktivitas yang menimbulkan biaya yang disebut dnagn cost driver (pemicu biaya). 1. Penentuan Tarif Overhead dengan system ABC aktivitas Pemicu Biaya Estimasi Biaya Overhead (ribuan) Rp300.000 500.000 100.000 Estimasi Pemakaian Pemicu Biaya (ribuan) 1500 50.0000 2.000 Tariff Overhead berdasar aktivitas (ribuan) Rp200 per persiapan Rp10 per jam mesin Rp10 per inspeksi

Persiapan Pengolahan inspeksi

Jumlah persiapan Jam mesin Jumlah inspeksi

2. Pembebanan Biaya Overhead k produk denagn system ABC Pemicu Biaya Produk Beta Jumlah persiapan 500 mesin Jam mesin 30.000 Jumlah inspeksi 500 Produk Gamma 1.000 20.000 1.500 Jumlah Pemakaina 1.500 50.000 2.000

3. Perbandinagn Biaya Per Unit Biaya Produksi Beta Tradisional Bahan Baku Rp40.000,00 Tenaga kerja 12.000.00 Langsung Overhead pabrik 30.000,00 Biaya per unit Rp.82.000,00 Beta ABC Rp40.000,00 12.000,00 17.000,00 Rp69.000,00 Gamma tradisional Rp30.000,00 12.000,00 30.000,00 Rp72.000,00 Beta ABC Rp30.000,00 12.000,00 95.000,00 Rp137.000,00

4. Manfaat dan Keterbatasan system ABC 1. Pengadilan terhadap biaya overhead pabrik dapat ditingkatkan. 2. Keputusan manajemen yang lebih baik.

Modul 12 Kegiatan belajar 1

SISTEM INFORMASI
A. PRINSIP-PRINSIP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI System akuntansi yang efesien dan efektif didasarkan modal prinsip-prinsip dasar tertentu prinsipprinsip tersebut adalah 1. Efektifitas biaya, 2. Output yang manfaat, dan 3. Fleksibilitas. Hasil dari system akuntansi adalah informasi, informasi tersebut berguna kalau memiliki karakteristik 1. Dapat dipahami, 2. Relevan, 3. Andal, 4. Tepat waktu, dan 5. Akurat. System akuntansi bagi organisasi badan hukum berorientasi laba mempunyai tujuan untuk memperoleh pendapatan serta mengantisipasi meningkatnya biaya. Sementara bagi yayasan atau organisasi pendidikan tidak dimaksudkan untuk memperoleh laba (non-profit oriented) dan bertujuan untuk menganggarkan penerimaan dan pengeluaran. B. PENEGMBANGAN SISTEM AKUNTANSI System akuntansi dilakukan dalam empat tahap sbb: 1. Analisis Sistem Untuk perlu dilakukan Survai terhadap pihak yang berkepentingan cara sebagai berikut : a. Keputusan-Keputusan apa saja yang akan diambil oleh mereka ; b. Iformasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tersebut ; c. Sumber dan catatan yang dapat menyediakan informasiyang dibutuhkan ; d. Produsedur yang diperlukan untuk mengumpulkan dan melaporkan data Tujuan analisis adalah untuk menentukan informasih yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang meliputi sumber informasi, kelemahan-kelemaham dalam prosedur pencatatan dan metode-metode pemerosesan data yang telah ada. 2. Perancanagan a. Merancang formuir dan dokumen b. Memilih metoda dan prosedur c. Menyusun uraian kerja d. Menyatukan pengendalian e. Membuat format laporan f. Memilih peralatan yang diperlukan 3. Implementasi

Pendekatan lain dalam implementasi system adalah melekukan pengujian secara parallel (parallel test). Dalam pendekatan parallel, system lama dan system baru diterapkan dalam waktu yang sama. Hasil dari kedua system tersebut dibandigkan. 4. Tindak Lanjut Efektifitas system dibandingkan antara rancangan dengan tujuan organisasi. Untuk itu mungkin perlu diadakan perubahan dalam rancangan atau impelentasinya. Namun hamper dalam setiap perusahaan diperlukan untuk menambah buku besar dan buku jurnal agar dapat mengolah transaksi secara efesien. 5. Sistem Manual dan Sistem Komputer Dalam system akuntansi computer, dikembangkan suatu program yang menjalankan siklus akuntansi seperti menjurnal, membukukan, menyusun daftar saldo sampai dengan menyusun laporan keuangan. Lebih rinci lagi kebijakan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Internal. C. PENGENDALIAN INTERNAL Pengendalian internal menurut Committee On Spornsoring Organization (COSO) adalah suatu proses, dijalankan oleh dewan komisaris managemen, dan karyawan lain dari suatu entitas. Pengendalian internal digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan atau operasi perusahaan. 1. Tujuan Pengendalian Internal a. dapat mencapai tujaun perusahaan yang ditetapkan b. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan c. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku 2. Elem-elemen Pengendalian Internal a. Lingkungan Pengendalian (control environment) b. Penilaian risiko (risk assesment) c. Informasi dan komunikasi (information and communication) d. Aktivitas pengendalian (control activities) e. Pemantau (monitoring) 3. System Akuntansi computer System akuntansi computer meyediakan informasi yang lebih mutakhir bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Kelemahan dari system computer antara lain sbb:

1. 2. 3. 4.

Prinsip GIGO (Garbage In Garbage Out), sampah yang masuk sampah yang keluar) Kesalahan yang terjadi akan dilakukan berulang-ulang Data keungan amat rentan Tiadanaya jejak akuntansi

Anda mungkin juga menyukai