Anda di halaman 1dari 16

Nama : Ayi Saeful Anwar

Kelas : Manajemen R1 R2
NIM : 31217063
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

1. Dalam akuntansi kita mengenal 2 tipe, yakni :


a. Akuntansi keuagan
b. Akuntansi manajemen

Akuntansi manajemen memiliki 2 arti :

a. Sebagai tipe akuntansi


b. Sebagai tipe informasi

Sebagai tipe akuntansi : akuntansi manajemen merupakan suatu system pengolah


informasi keuangan yangg digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi
kepentingan pemakai intern organisasi.

Sebagai tipe informasi : akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif


yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan.

Akuntansi manajemen : adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang di


hasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh
pemakain intern organisasi

Persamaan akuntansi keuangan dan manajemen

1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntasi keuangan


kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan
dalam akuntansi manajemen.
2. Menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku
untuk menghasilkan informasi yang di sajikan kepada pemakainya.
2. Pemakaian intern merupakan pihak yang berwenang dalam hal pengelolaan
aktivitas perusahaan , sedangkan pemakaian luar merupakan mereka yang tidak ikut
dalam pengelolaan perusahaan. Informasi akuntansi digunakan untuk membuat
keputusan yang harus dilakukan oleh organisasi.

3. Informasi akuntansi keuangan


 Dibutuhkan oleh manajemen puncak maupun pihak luar perusahaan
untuk mengambil keputusan
 Informasi ini biasanya disajikan kepada pihak luar perusahaan di dalam
laporan keuangan berbentuk neraca , laporan L/R, laporan laba di tahan
dan sebagainya.

Informasi akuntansi manajemen

 Diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok


manajemen yakni : perencanaan dan pengendaliaan aktivitas.
 Dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi yang di sebut akuntasi
manajemen
 Bentuk laporan yang dihasilkan : anggaran,laporan penjualan,laporan
biara produksi dan sebagainya

4. Karena akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang mengolah


informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Sedangkan
akuntasi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi kauangan
yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen puncak dan pihak luar
organisasi.

5. Agar setiap pihak yang membuat informasi akuntansi keuangan selalu


mengacu pada ketentuan atau aturan yang telah di tetapkan untuk mencegah
terjadinya penipuan / manipulasi data keuangan dan juga pihak / badan yang
berwenang akan lebih mudah melakukan kontroling.
6. Akuntansi biaya adalah suatu bidan akuntansi yang diperuntukan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis harga terhadap biaya yang berhubungan
dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang / jasa .

7. Tujuan akuntansi :
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang di hasilakan oleh
perusahaan dengan tepat dan teliti
3. Pengembalian keputusan manajemen

8. Proses pencatatan, penggolongan , peringkasan dan penyajian serta


penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan .
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakaian luar
perusahaan .

9. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan


pemakaian dalam perusahaan . Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan
karakteristik akuuntansi manajemen . Dengan demikian akuntansi biaya bagian dari
akuntansi manajemen.

10. secara garis besar akuntansi di bagi menjadi dua tipe pokok yaitu akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen . akuntansi keuangan menghasilkan informasi
terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar sedangkan akuntansi manajemen
menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan para manajer dari
berbagai jenjang organisasi.

11. Biaya adalah merupakan objek yang dicatat , digolongkan , diringkas dan
disajikan oleh akuntansi biaya .
12. Biaya : pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang
telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu , contoh : Biaya
produksi, biaya pemasaran dan biaya komersial
a. Harga pokok : jumlah pengeluaran dan beban yang di
kenakan langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di
dalam kondisi dan tempat di mana barang tersebut dapat digunakan dan di jual.
b. Rugi : jumlah pengeluaran atau biaya lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan yang di terima.

13. Tidak, karena biaya tidak hanya berhubungan dengan pengorbanan yang
telah terjadi, tetapi meliputi juga pengorbanan yang di rencanakan akan terjadi .

14. Yang akan di beban sebagai biaya adalah :


Rp 90.000.000 (Rp. 65.000.000 + Rp. 10.000.000 + Rp. 15.000.000)
Yang menjadi kos mesin adalah Rp. 75.000.000 ( Rp 65.000.000 + Rp. 10,000.000 )

15. Jika ppengorbanan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan


manfaatnya maka pengorbanan telah mengeluarkan biaya , tetapi pengorbanan nya
tidak mendatangkan pendapatan maka pengorbanan ini disebut rugi.

16. Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya


mengelola bahan baku menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada konsumen ,
contoh Tekstil,Garmer,Keperluam rumah tangga dan sebagainya.

17. Karena umumnya akuntansi biaya yang diterapkan didalam perusahaan


menufaktur lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang di terapkan didalam
perusahaan jasa.

18. Dua fungsi pokok yang terdapat dalam perusahaan manufaktur : fungsi
produksi , fungsi pemasaran .. Untuk mengkorsinasi kedua fungsi tersebut di
bentuk fungsi administrasi dan umum.
19. Departemen produksi adalah departemen yang bertanggung jawab secara
langsung terhadap proses produksi atau proses pembuatan produk atau jasa yang
dijual ke konsumen .
Contoh : produksi bagian pulp, produksi bagian kertas dan produksi bagian
penyempurnaan. Bagian non produksi : tenaga kerja bagian akuntansi, dan biaya
tenaga kerja bagian personalia.

20. Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah departemen yang secara langsung
tidak berhubungan dengan prosuk perusahaa: menyediakan jasa pendukung yang
penting untuk departemen produksi.

21. different cost for different purposes, yaitu setiap biaya yang dikeluarkan harus
memiliki tujuan, dan tujuan inilah yang kemudian menjadi dasar penentuan objek
biaya. Sebagai contoh, pemerintah daerah memutuskan untuk memasang jaringan
internet yang mencakup seluruh satuan kerja di lingkungannya sebagai bagian dari
upaya mewujudkan program e-government. Dalam hal ini telah diputuskan untuk
membeli bandwidth dari perusahaan Internet Service Provider (ISP) sebesar 100
mega bit dengan harga RplOO juta perbulan.

22. Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk
mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk
penggunaan tenaa kerja pabrik dan tenaga kerja non pabrik. Pembagian ini
bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga
pokok dari biaya tenaga kerja non pabrik, yang bukan merupakan unsur harga
pokok produksi, melainkan merupakan unsur biaya usaha.
Biaya tenaga kerja peusahaan manufaktur digolongkan menjadi :
a. Biaya tenaga kerja produksi :
- Gaji karyawan pabrik
- Biaya kesejahteraan karyawan pabrik
- Upah lembur karyawan. Pabrik
- Upah mandor pabrik
- Gaji manajer pabrik

b. Biaya tenaga kerja pemasaran :


- Upah karyawan pemasaran
- Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran
- Biaya komisi pramuniaga
- Gaji manajer pemasaran

c. Biaya tenaga kerja administrasi dan umum:


- Gaji karyawan Bagian Akuntansi
- Gaji karyawan Bagian Personalia
- Gaji karyawan Bagian Sekretariat
- Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Akuntansi
- Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Personalia
- Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Sekretariat

23. Dalam hubungan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan:
1. Biaya Langsung (direct cost)
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya Langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada,
maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung ini
akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terdiri
dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh
sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk
disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Contoh biaya tidak
langsung, gaji mandor.
1. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam
perusahaan.
Misalnya departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari tiga
departemen:
Bagian Pulp, Bagian Kertas, dan Bagian Penyempurnaan. Biaya tenaga kerja dalam
departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang
dibentuk dalam perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang bekerja di departemen-
departemen nonproduksi digolongkan pula menurut departemen yang menjadi
tempat kerja mereka. Dengan demikian biaya tenaga kerja di departemen-
departemen non produksi dapat digolongkan menjadi biaya tenaga kerja Bagian
Akuntansi, biaya tenaga kerja Bagian Personalia, dan lain sebagainya.
Penggolongan semacam ini dilakukan untuk lebih memudahkan pengendalian
terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi dalam tiap departemen yang dibentuk
dalam perusahaan. Kepala departemen yang bersangkutan bertanggung jawab atas
pelaksanaan kerja karyawan dan biaya tenaga kerja yang terjadi dalam
departemennya

2. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.


Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja dibagi menjadi: tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung adalah semua
karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi produk jadi. Upah tenaga
kerja langsung diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung dan
diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi. Tenaga kerja yang jasanya
tidak secara langsung dapat diusut pada produk disebut tenaga kerja tak langsung.
Upah tenaga kerja tak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tak langsung dan
merupakan unsur biaya overhead pabrik. Upah tenaga kerja tak langsung
dibebankan pada produk tidak secara langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead
pabrik yang ditentukan di muka.

24. Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan
menjadi:
1. Biaya variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung.
2. Biaya semivariabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiayan. Biaya
semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3. Biaya semifixed
Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh
biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

25. a. Biaya produksi adlah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku,
menjadi produk jadi yang siap untuk di jual
b. Biaya utama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya
biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya konversi adalah biaya yang di guankan untuk merubah bahan baku
langsung memjadi produk selesai
d. Biaya pemasaran adalah biaya yang di keluarkan apabila produk selesai dan siap
di pasarkan kepada konsumen
e. Biaya administrasi dan umum adalah merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk
f. Biaya komersial adalah jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan
biaya umum.

26. terdapat dua jenis kelompok biaya yaitu biaya non produksi dan biaya produksi.
Yang dimaksudkan biaya produksi disini adalah ketika seluruh biaya yang
dikeluarkan di dalam proses produksi bahan baku menjadi sebuah produk atau
barang jadi. Sedangkan yang dimaksudkan dengan biaya non produksi merupakan
biaya yang dikeluarkan di luar dari kegiatan produksi, misalnya saja pada kegiatan
pemasaran, administrasi ataupun kegiatan-kegiatan umum lainnya.

27. Berdasarkan Pesanan

Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya melakukan proses


olah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak luar. Biasanya perusahaan
yang berproduksi berdasar pesanan adalag perusahaan percetakan, mebel, mesin
dan masih banyak lainnya. Karakteristik dari perusahaan yang menggunakan
metode produksi berdasar pesanan adalah:

· Proses produksi biasanya terjadi secara terputus-putus. Bila satu pemesanan


telah selesain dikejakan, maka proses produksi diberhentikan. Proses produksi baru
berjalan lagi ketika ada pesanan yang datang.
· Proses produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan yang ada, bukan untuk
memenuhi persediaan di gudang.
· Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang yang dihasilkan akan berbeda
dengan pesanan lainnya.
Harga pokok persatuan= jumlah biaya produksi tiap pesanan : jumlah produk yang
dipesan
Contoh: Sebuah perusahan mengerjakan pesanan 100 pesanan jas hujan, dan diperlukan
biaya-biaya berikut ini.

· Bahan baku: Rp. 600.000


· Bahan tambahan: Rp 100.000
· Tenaga kerja: Rp 500.0000
· Overhead pabrik: Rp 150.000
Jumlah dari biaya produksi: Rp 1.350.000
Maka harga satuan dari produk jasa hujan adalah:
Rp 1.350.000 : 100 buah= Rp 13.500 (per unit)
Sehingga harga jual dari jas hujan per unit dihargai Rp 13.500,-

28. Harga pokok persatuan= jumlah biaya produksi tiap pesanan : jumlah produk yang
dipesan
Contoh: Sebuah perusahan mengerjakan pesanan 100 pesanan jas hujan, dan diperlukan
biaya-biaya berikut ini.

· Bahan baku: Rp. 600.000


· Bahan tambahan: Rp 100.000
· Tenaga kerja: Rp 500.0000
· Overhead pabrik: Rp 150.000
Jumlah dari biaya produksi: Rp 1.350.000
Maka harga satuan dari produk jasa hujan adalah:
Rp 1.350.000 : 100 buah= Rp 13.500 (per unit)
Sehingga harga jual dari jas hujan per unit dihargai Rp 13.500,-

29. Berdasar Pesanan dan Harga Pokok Proses

· Perbedaan Dari Karakteristik Metode Harga Pesanan dan Harga Pokok Proses
Bila dilihat dari proses pengolahan produk, perusahaan yang proses produksi
berdasarkan pada pemesanan akan memiliki proses produksi yang terputus-putus
(intermitten) sesuai dengan pemesanan yang ada. Berbeda lagi dengan perusahaan
yang memproduksi berdasar pada harga pokok proses, proses produksi nya
dilakukan secara terus menerus (kontinue) tanpa memperhatikan adanya pesanan
atau tidak.

Untuk tujuan dari proses produksi, pada perusahaan yang menggunakan metode harga
pesanan yaitu bertujuan untuk memenuhi pesanan yang ada. Sedangkan untuk
perusahaan yang berproduksi massa, biasanya proses produksi yang dilakukan
adalah untuk mengisi persediaan yang ada di dalam gudang penyimpanan. Untuk
jenis produk yang dihasilkan pada perusahaan berproduksi pemesanan biasanya
tergantung dari spesifikasi yang diminta oleh pihak pemesan. Sedangkan untuk
perusahaan yang berproduksi massa, biasanya produk yang dihasilkan hanyalah
produk standar.

30. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi,


terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.
1. Full Costing
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap.
Menurut LM Samryn, full costing adalah :
“Full costing adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkan semua
biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
tanpa memperhatikan perilakunya.”
Pendekatan full costing yang biasa dikenal sebagai pendekatan tradisional
menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya di organisir dan sajikan
berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Laporan laba rugi
yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi pihak luar
perusahaan, oleh karena itu sistematikanya harus disesuaikan dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum untuk menjamin informasi yang tersaji dalam
laporan tersebut.
2. Variabel Costing
Variabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik variabel.
Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalah
biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya-biaya produksi tetap
dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non
produksi.
3. Perbedaan Full Costing dan Variabel Costing
Perbedaan pokok antara metode full costing dan variabel costing sebetulnya
terletak pada perlakuan biaya tetap produksi tidak langsung. Dalam metode full
costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan dengan
pembuatan produk berdasar tarif (budget), sehingga apabila produksi sesungguhnya
berbeda dengan budgetnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan
pembebanan. Tetapi pada variabel costing memperlakukan biaya produksi tidak
langsung tetap bukan sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat
dimasukkan sebagai biaya periodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke
periode dimana biaya tersebut dikeluarkan sehingga dalam variabel costing tidak
terdapat pembebanan lebih atau kurang.
Adapun unsur biaya dalam metode full costing terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang sifatnya tetap
maupun variabel. Sedangkan unsur biaya dalam metode variabel costing terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang
sifatnya variabel saja dan tidak termasuk biaya overhead pabrik tetap.
Akibat perbedaan tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan lain yaitu :
1. Dalam metode full costing, perhitungan harga pokok produksi dan
penyajian laporan laba rugi didasarkan pendekatan “fungsi”. Sehingga apa
yang disebut sebagai biaya produksi adalah seluruh biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi, baik langsung maupun tidak langsung,
tetap maupun variabel. Dalam metode variabel costing, menggunakan
pendekatan “tingkah laku”, artinya perhitungan harga pokok dan penyajian
dalam laba rugi didasarkan atas tingkah laku biaya. Biaya produksi dibebani
biaya variabel saja, dan biaya tetap dianggap bukan biaya produksi.
2. Dalam metode full costing, biaya periode diartikan sebagai biaya yang
tidak berhubungan dengan biaya produksi, dan biaya ini dikeluarkan dalam
rangka mempertahankan kapasitas yang diharapkan akan dicapai
perusahaan, dengan kata lain biaya periode adalah biaya operasi. Dalam
metode variabel costing, yang dimaksud dengan biaya periode adalah biaya
yang setiap periode harus tetap dikeluarkan atau dibebankan tanpa
dipengaruhi perubahan kapasitas kegiatan. Dengan kata lain biaya periode
adalah biaya tetap, baik produksi maupun operasi.
3. Menurut metode full costing, biaya overhead tetap diperhitungkan dalam
harga pokok, sedangkan dalam variabel costing biaya tersebut diperlakukan
sebagai biaya periodik. Oleh karena itu saat produk atau jasa yang
bersangkutan terjual, biaya tersebut masih melekat pada persediaan produk
atau jasa. Sedangkan dalam variabel costing, biaya tersebut langsung diakui
sebagai biaya pada saat terjadinya.
4. Jika biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atau jasa
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan jumlahnya berbeda dengan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya maka selisihnya dapat berupa
pembebanan overhead pabrik berlebihan (over-applied factory overhead).
Menurut metode full costing, selisih tersebut dapat diperlakukan sebagai
penambah atau pengurang harga pokok yang belum laku dijual (harga
pokok persediaan).
5. Dalam metode full costing, perhitungan laba rugi menggunakan istilah laba
kotor (gross profit), yaitu kelebihan penjualan atas harga pokok penjualan.
6. Dalam variabel costing, menggunakan istilah marjin kontribusi
(contribution margin), yaitu kelebihan penjualan dari biaya-biaya variabel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari perbedaan laba rugi dalam metode full
costing dengan metode variable costing adalah :
1. Dalam metode full costing, dapat terjadi penundaan sebagian biaya
overhead pabrik tetap pada periode berjalan ke periode berikutnya bila tidak
semua produk pada periode yang sama.
2. Dalam metode variable costing seluruh biaya tetap overhead pabrik telah
diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan, sehingga tidak terdapat
bagian biaya overhead pada tahun berjalan yang dibebankan kepada tahun
berikutnya.
3. Jumlah persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah
dibanding metode full costing. Alasannya adalah dalam variable costing
hanya biaya produksi variabel yang dapat diperhitungkan sebagai biaya
produksi.
4. Laporan laba rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan
biaya variabel, sehingga tidak cukup memadai untuk analisis hubungan
biaya volume dan laba (CVP) dalam rangka perencanaan dan pengendalian.

31. Perhitungan HPP Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang membeli persediaan barang dan langsung menjualnya kembali


kepada konsumen. Sederhananya, metode untuk menghitung HPP perusahaan
dagang adalah dengan menambahkan jumlah pembelian persediaan selama satu
periode dengan persediaan awal periode. Kemudian, kurangi jumlah persediaan
tersebut dengan persediaan akhir hasil Stock Opname perusahaan pada akhir
periode. Maka jumlah HPP selama satu periode akan diketahui dengan cara-cara
tersebut. Nilai HPP tersebut juga akan digunakan sebagai pengurang dari total
pendapatan bersih perusahaan untuk mengetahui nilai laba kotor. Berikut contoh
gambaran perhitungan HPP perusahaan dagang dalam Laporan Laba Rugi.

a. Perhitungan HPP Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur memecah biaya persediaan ke dalam tiga kategori. Biaya
bahan baku merupakan kategori pertama. Biaya ini mencakup semua komponen,
bagian, atau bahan yang dibutuhkan untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam proses
pengolahan barang setengah jadi. Pengolahan barang setengah jadi merupakan
kategori kedua. Perusahaan tentunya juga harus mencatat persediaan barang dalam
proses. Bisa dibilang, ini adalah produk yang diolah sebagian dan tidak dapat
diselesaikan menjadi barang jadi sebelum akhir periode akuntansi. Terakhir,
persediaan barang jadi merupakan kategori terakhir dalam perhitungan HPP
perusahaan manufaktur. Perusahaan harus menghitung persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual dan persediaan akhir. Perusahaan manufaktur juga menghitung
biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik dalam perhitungan HPP-nya.
Berikut contoh gambaran perhitungan HPP perusahaan manufaktur dalam Laporan
Laba Rugi.

b. Perbedaan Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dengan Manufaktur

Selain perbedaan mendasar dari contoh sebelumnya, terdapat perbedaan lain


dari Laporan Laba Rugi kedua jenis perusahaan. Biaya Angkut Pembelian tidak
terdapat di Laporan Keuangan perusahaan manufaktur. Ini dikarenakan biaya
angkut cenderung, walaupun tidak selalu dibayar oleh pihak vendor dari perusahaan
manufaktur tersebut. Perbedaan-perbedaan yang terjadi juga menimbulkan
perbedaan nama biaya. Pada perusahaan manufaktur menggunakan nama Harga
Pokok Produksi, sedangkan perusahaan dagang menggunakan nama Harga Pokok
Penjualan. Ini sesuai dengan jenis aktivitas masing-masing perusahaan di mana
perusahaan manufaktur memproduksi dan menjual sedangkan perusahaan dagang
lebih kepada menjual saja.
Dengan begitu, perbedaan Laporan Keuangan (Laba Rugi) perusahaan
manufaktur dengan perusahaan dagang juga berdampak pada sistem akuntansi yang
digunakan. Tentunya, sistem akuntansi yang dipakai pada masing-masing jenis
perusahaan juga berbeda-beda. Anda tentunya membutuhkan Software Akuntansi
yang sistem akuntansinya bisa diatur secara fleksibel sesuai jenis dan kebutuhan
perusahaan.
Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah departemen yang secara
langsung tidak berhubungan dengan prosuk perusahaa: menyediakan jasa
pendukung yang penting untuk departemen produksi.
Pilihan Ganda
1. B. Akuntansi manajemen
2. A. Kantor inspeksi pajak
3. B. Meliputi bagian dari perusahaan
4. D. Ilmu ekonomi dan psikologi sosial
5. C. Akuntansi manaejemen
6. B. Teliti dan berisi taksiran
7. C. Ekonomi
8. B. Laporan laba rugi dan laporan laba di tahan
9. B. Biayadan manfaat
10. B. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi untuk tujuan tertentu.
11. B. Biaya
12. D. Sewa yang di bayar di muka dalam waktu 5 tahun
13. B. Udara bagi pabrik gas o2
14. A. Harga pokok yang belum dikorbankan untuk memperoleh laba
15. C. Menghasilkan jasa untuk dijual kepada pihak luar
16. A. Fungsi logistik
17. A. Departemen produksi
18. C. Bagian pembangkit tenaga uap
19. D. Bagian Gudang
20. A. Perusahaan semen
21. D. Perusahaan dok kapal
22. D. Metode harga pokok proses digunakan dalam perusahaan yang
berproduksi massa.
23. C. Biaya pemasaran
24. B. Harga pokok pesanan
25. C. Biaya promosi
26. C. Biaya komersional sama dengan biaya pemasaran
27. C. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
28. B. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
29. D. Biaya upah bagian tenaga kerja percetakan
30. C. Metode fill costing
31. .D. Metode harga pokok proses
32. D. Biaya overhead pabrik tetap
33. B. Metode variable costing

Anda mungkin juga menyukai