Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ferdi Ardiansyah Putra

Nim : 7193142011

Prodi : Pendidikan Akuntasni B

Matkul : Akuntansi Kos

Biaya Tenaga Kerja

A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pemanfaatan tenaga kerja dalam

melakukan produksi. Dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan kerja dapat

dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu:

1. Penggolongan menurut fungsi pokok organisasi. Dalam perusahaan manufaktur ada tiga

fungsi pokok yaitu produksi, pemasaran dan administrasi. Dengan demikian biaya tenaga

kerja digolongkan menjadi biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran dan

biaya tenaga kerja administrasi.

2. Penggolongan menurut kegiatan departemen. Misalnya, departemen produksi atau

perusahaan terdiri dari tiga departemen yaitu departemen pulp, departemen kertas dan

departemen penyempurnaan. Biaya tenaga kerja departemen produksi digolongkan sesuai

dengan bagianbagian tersebut.

3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya. Misalnya, dalam departemen produksi

digolongkan sebagai berikut: operator, mandor dan penyelia, maka biaya tenaga kerja

juga digolongkan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan tersebut.

4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk. Tenaga kerja dapat digolongkan

menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung
merupakan unsur biaya produksi sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan

unsur biaya overhead pabrik.

B. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja

Dalam perusahaan manufaktur, BTK adalah suatu elemen dari biaya produksi yang dapat

dibilang cukup besar, oleh karena itu harus dilakukan suatu pengawasan.

Tujuan utama dilakukannya pengawasan terhadap BTK oleh pihak manajemen perusahaan

adalah untuk dapat mencapai efisiensi tenaga kerja, termasuk dalam

1. menentukan tingkat kompensasi (gaji & upah yang memadai.

2. Menjaga kualitas produk yang diproduksi agar sesuai dengan standar kualitas.

3. Dapat tercapainya volume produksi secara maksimal.

Dalam melakukan pengawasan terhadap BTK membutuhkan suatu alat pengukur prestasi kerja

yang tepat. Misalnya seperti dalam bentuk standar prestasi, supaya bisa dipakai sebagai alat

pengukur produktivitas dan juga efisiensi prestasi kerja dan untuk menilai perbedaan antara yang

diharapkan dengan yang dicapai.

C. Menetukan Besar Biaya Tenaga Kerja

Pada perusahaan yang masih berskala kecil, dimana jumlah tenaga kerjanya relatif sedikit

biasanya menggunakan 2 sistem penggajian, yaitu:

1. Sebagian tenaga kerja digaji dengan jumlah tetap per bulannya.

2. Sebagian tenaga kerja digaji atas dasar hari kerja atau jam kerja.
Pada perusahaan yang berskala cukup besar, sifat produksinya sama, dan mempunyai jumlah

tenaga kerja yang banyak, biasanya menggunakan system penggajian atas dasar kontrak

perjanjian kerja.

D. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Telah diuraikan di atas bahwa berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur biaya

tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi biaya tenaga kerja untuk fungsi administrasi, biaya

tenaga kerja untuk fungsi pemasaran dan biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi. Biaya tenaga

kerja dalam hubungannya dengan produksi dibedakan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan

biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung yaitu semua balas jasa yang

diberikan kepada semua pegawai bagian produksi yang biayanya secara langsung dapat

ditelusuri jejaknya ke masing-masing unit produksi, misalnya gaji buruh pabrik rokok di bagian

pelintingan. Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu semua balas jasa yang diberikan kepada

semua pegawai bagian produksi yang biayanya tidak dapat ditelusuri jejaknya ke masing-masing

unit produksi, misalnya upah mandor pabrik dan gaji manajer pabrik. Biaya tenaga kerja dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu gaji dan upah reguler, premi lembur dan biaya-

biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja. Tiga kegiatan dalam akuntansi biaya tenaga kerja

yaitu:

1. Pencatatan waktu kerja. Pencatatan waktu kerja merupakan pengumpulan data mengenai

jumlah jam kerja karyawan. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan waktu kerja

yaitu kartu hadir yang digunakan untuk mencatat jumlah jam kerja karyawan dalam satu

hari dan kartu jam kerja yang dibuat setiap hari untuk setiap karyawan menurut pekerjaan

yang dilaksanakan.
2. Perhitungan jumlah gaji dan upah. Perhitungan jumlah gaji dan upah merupakan tugas

departemen personalia.

3. Alokasi biaya tenaga kerja. Alokasi biaya tenaga kerja dibukukan atas dasar kartu hadir

dan kartu jam kerja yang merupakan dokumen sumber untuk mengalokasikan biaya

tenaga kerja kepada setiap pesanan, departemen atau produk.

E. Pencatatan Jurnal Untuk Biaya Tenaga Keja

Mencatat kewajiban penggajian Menghitung total beban gaji yang masih harus dibayar

merupakan akumulasi dari biaya gaji tenaga kerja langsung, biaya gaji tenaga kerja tidak

langsung, biaya gaji untuk bagian umum dan administrasi serta biaya gaji untuk bagian penjualan

dan pemasaran. Biaya-biaya tersebut dicatat dengan mendebet perkiraan ‘Payroll’ (beban gaji)

dan mengkredit perkiraan ‘Accrued Payroll’ (gaji yang masih harus dibayar). Jika terdapat Pajak

Penghasilan (PPh) terutang, maka dicatat dengan mengkredit perkiraan ‘Tax Payable’ (hutang

Pajak Penghasilan).

Jurnalnya:

Dr. Payroll xxxx

Cr. Accrued payroll xxxx

Cr. Tax payable xxxx

Pembayaran gaji dicatat dengan mendebet perkiraan ‘Accrued Payroll’ dan mengkredit

perkiraan ‘Cash’.
Jurnalnya:

Dr. Accrued payroll xxxx

Cr. Cash xxxx

 Mencatat pendistribusian beban gaji

Beban gaji untuk tenaga kerja langsung didebet ke perkiraan ‘Work In Process’. Beban gaji

untuk tenaga kerja tidak langsung didebet ke perkiraan ‘Factory Overhead Control’. Beban gaji

untuk bagian umum dan administrasi didebet ke perkiraan ‘General and Administration

Expense’. Beban gaji untuk bagian penjualan dan pemasaran didebet ke perkiraan ‘Selling and

Marketing Expense’ dan perkiraan untuk bagian kredit adalah ‘Payroll’.

Jurnalnya:

Dr. Work in process xxxx

Dr. Factory overhead control xxxx

Dr. Selling and marketing expense xxxx

Dr. General and administration expense xxxx

Cr. Payroll xxxx

Contoh soal:

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan per tanggal 25 Mei 2011, diketahui total

beban gaji yang harus dibayar pada tanggal 1 Juni 2011 adalah sebesar Rp 9.000.000 dengan

tarif PPh 21 sebesar 5%. Perincian gaji adalah sebagai berikut:

Untuk tenaga kerja langsung Rp 5.000.000

Untuk tenaga kerja tidak langsung Rp 1.000.000

Untuk bagian penjualan dan pemasaran Rp 2.000.000

Untuk bagian umum dan administrasi Rp 1.000.000


Jurnal yang harus dibuat adalah:

Dr. Payroll Rp.9.000.000

Cr. Accrued payroll Rp. 8.550.000

Cr. Tax payable Rp. 450.000

Dr. Accrued payroll Rp. 8.550.000

Cr. Cash Rp.8.550.000

Dr. Work in process Rp. 5.000.000

Dr. Factory overhead control Rp. 1.000.000

Dr. Selling and marketing expense Rp. 2.000.000

Dr. General and administration expense Rp. 1.000.000

Cr. Payroll Rp. 9.000.000

Referensi :

https://elearning2.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/view/4180/2723

https://mastahbisnis.com/biaya-tenaga-kerja-btk/#:~:text=ketrampilan%20yang

%20dimilikinya.%E2%80%9D-,Pengertian%20Biaya%20Tenaga%20Kerja,yang

%20sudah%20diberikan%20tenaga%20kerja .

http://digilib.stiem.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/30/1/akuntansi

%20biaya.%20DewiKristanto2013.pdf

Anda mungkin juga menyukai