Anda di halaman 1dari 20

BIAYA TENAGA KERJA

Mata Kuliah : Akuntansi Kos

Dosen Pengampu:

Sondang Aida Silalahi, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Hary Wahid Pratama (7213142001)

2. Hanima Rosaliya Ritonga (7211142007)

3. Rahulina Barus (7213142004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Akuntansi Kos.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada, Ibu Sondang Aida Silalahi,
S.E., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Kos yang telah
memberikan tugas dan pengarahan kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 6 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya Tenaga kerja merupakan Perusahaan memerlukan informasi mengenai
biaya dari berbagai aktivitas produksi untuk pembuatan produk. Biaya yang timbul dari
adanya aktivitas dalam menghasilkan produk tersebut perlu dikendalikan agar tidak
terjadi penyimpangan atau pemborosan yang dapat merugikan perusahaan Kegiatan
produksi di mulai dari pembelian bahan baku, membayar upah tenaga kerja dan
pembelian bahan penolong lainya, untuk mengolah bahan-bahan tersebut dengan biaya
yang telah di tetapkan sehingga bahan-bahan tersebut diolah menjadi produk jadi.
Dalam melancarkan kegiatan produksi dan pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang disebut dengan biaya tenaga
kerja langsung. Tenaga kerja langsung merupakan salah satu faktor penting seperti
sumberdaya manusia yang mempengaruhi proses pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi pada proses produksi, dan biaya tenaga kerja langsung merupakan upah 3
atau gaji yang diberikan kepada tenaga kerja dari hasil kerjanya di perusahaan. Biaya
tenaga kerja dapat mempengaruhi tingkat pendapatan laba karena peningkatan gaji
pegawai setiap tahunya naik di sesuaikan dengan upah minimum yang di tetapkan oleh
kota atau kabupaten. Di dalam perusahaan biaya overhead pabrik umumnya merupakan
biaya yang cukup banyak jenisnya dan jumlahnya yang tidak tetap karena salalu
berubah-ubah dari setiap periodenya karena terdapat biaya-biaya yang tidak terduga
didalamnya yang belum ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu biaya overhead
pabrik ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi perolehan laba yang di dapat
perusahaan sehingga perlu diperhatikan lebih teliti karena terdapat banyak komponen
didalamnya. Untuk menciptakan suatu produk perusahaan harus selalu melakukan
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan juga

1
distribusi produk yang baik sampai kepada pelanggan. Perusahaan manufaktur yang
dalam kegiatannya mengelola bahan bahan baku, menjadi barang jadi, harus mampu
menghasilkan produk dengan biaya yang mampu bersaing dengan perusahaan lain.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu:

1. Bagaimana konsep biaya tenaga kerja?


2. Apa saja komponen harga pokok bahan?
3. Bagaimana menganalisis dan menghitung gaji dan upah ?
4. Bagimana menganalisis akuntansi biaya tenaga kerja ?
5. Bagaimana cara menganalisis dan menghitung bonus ?

C. Tujuan penulisan
Berdaraskan rumusan yang sudah dipaparkan diatas maka tujuan penulisan dari
makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep biaya tenaga kerja


2. Dapat menjelaskan komponen biaya tenaga kerja
3. Mampu menganalisis dan menghitung gaji dan upah
4. Dapat menganalisis akuntansi biaya tenaga kerja
5. Mengetahui cara menganalisis dan menghitung bonus

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Blaya Tenaga Kerja

Salah satu elemen biaya produksi adalah biaya atau pengorbanan dalam
hubungannya dengan penggunaan jasa tenaga kerja atau karyawan. Jasa tenaga kerja
diperlukan untuk mengonversikan bahan baku menjadi produk jadi dengan atau tanpa
bantuan mesin-mesin produksi. Jasa tenaga kerja dalam kegiatan produksi disebut
biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja adalah nilai yang dibayar dari penggunaan
sumber daya manusia atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan dalam
kegiatan produksi.

Kegiatan pengadaan bahan (baku) hanya merupakan awal dari setiap proses
produksi. Tahap selanjutnya adalah mengonversikan bahan baku menjadi produkakhir.
Biaya tenaga kerja atau karyawan merupakan elemen biaya yang pentingdalam tahap
pengonversian bahan baku menjadi produk akhir tersebut. Adanya pengukuran,analisis
dan pengendalian secara terus menerus mutlak diperlakukan agar efisiensi produksí
seperti yang direncanakan dapat dicapai.Pada satu pihak, keunggulan komparatif dapat
direalisas operasi yang luas dengan biaya rendah. Sementara pada pihak lain,
kenailkana biaya tenaga kerja memacu perusnaan untuk mengoperasikan lebih banyak
memproduksi otomatis dengan teknologi canggih untuk menghasilkan lebih banyak
produk dengan sesedikit mungkin tenaga kerja. Perubaban dalam pemanfaatan Sumber
daya manusia yang dipekerjakan oleh perusahaan sering kali menuntut perubahan
sistem penggajijan, yang pada gilirannya harus diikuti dengan perubahan akuntansi.

dalam situasi demikian, blaya tenaga kerja [langsung atau tidak langsung pada akhirnya
akan dibatasi oleh tingkat produktivitas dan keterampilan tenag kerja yang
bersangkutan.

3
Penentuan biaya tenaga kerja sebagai input costs hanya merupakan salah satu
elemen untuk menciptakan hubungan baik dengan karyawan. Penyelenggaraan
catatan-catatan yang cukup, mudah dimengerti, dan tepat waktu merupakan unsur lain
yang penting untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara karyawan,
manajemen, organisasi serikat pekerja, instansi pemerintah, dan masyarakat pada
umumnya. Akuntansi terhadap biaya tenaga kerja meliputi dua aspek, yaitu labor cost
accounting dan payroll accounting.

Labor Cost Accounting meliputi semua aktivitas yang berhubungan


dengan pengumpulan penentuan jumlah, penggoiongan, dan pembebanan biaya tenaga
kerja kepada produk. Sedang Payroll Accounting meliputi aktivitas yang berhubungan
dengan pengumpulan dan pencatatan jumlah gaji dan upah yang terutang kepada
karyawan, kantor pelayanan pajak, lembaga dana pensiun, organisasi serikat pekerja,
dan lain sebagainya.

2.2. Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja

A. Menurut Fungsi Polcok

Biaya tenaga kerja meliputi gaji, upah, dan berbagai tunjangan yang
dibayarkan atau diberikan kepada karyawan. Biaya tenaga kerja diklasifikasikan
berdasarkan fungsi-fungsi pokok entitas. Fungsi pokok dalam entitas manufaktur
dibagi tiga, yaitu produksi, pemasaran, dan administrasi, sehingga biaya tenaga kerja
dibedakan ke dalam: biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan
umum.

1. Biaya tenaga kerja produksi

Contoh: gaji karyawan, biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan
pabrik, upah mandor pabrik, dan gaji manajer pabrik

2. Biaya tenaga kerja pemasaran

4
Contoh: upah karyawan pemasaran, biaya kesejahteraan karyawan pemasaran, biaya
komisi pramuniaga, dan gaji manajer pemasaran.

3.Biaya tenaga kerja administrasi dan umum

Contoh: gaji karyawan bagian akuntansi, bagian personalia, bagian sekretariat, biaya
kesejahteraan karyawan bagian akuntansi, biaya kesejahteraan karyawan bagian
personalia, dan biaya kesejahteraan karyawan bagian sekretariat.

B. Menurut Kegiatan Departemen-Departemen

Biaya tenaga kerja digolongkan sesuai dengan bagian-bagian dalam entitas.


Misalnya tenaga kerja di departemen-departemen nonproduksi digolongkan menurut
departemen tempat kerja karyawan. Penggolongan ini untuk mempermudah
pengendalian terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi pada tiap departemen dalam
entitas.

C. Menurut Jenis Pekerjaan

Dalam sebuah departemen, tenaga kerja dapat aigolongkan menuruti


pekerjaannya. Biaya tenaga kerja ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi
upah standar kerja. Biaya tenaga kerja digolongkan menjadi upah mandor penyelia,
dan upah operator.

D. Menurut Hubungan dengan Produk

Dalam hubungannya dengan produk yang dihasilkan entitas, tenaga kerja


dibaa menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung, Biaya

5
tenaga kerjalangsung adalah biaya tenaga kerja yang secaralangsung melaksanakan
kegiatan produksi barang atau jasa yang dihasilkan entitas, baik secara manal maupun
mesin-mesin produksi. Biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara langsung
kepada setiap produk yang dihasilkan.

Kategori biaya langsung meliputi biaya karyawan (tenaga kerja) yang secara
langsung melaksanakan egiatan pengolahan bahan baku menjadi produk akhir mudah
ditelusuri (diidentifikasi) kepada produk, dan merupakan bagian penting dari seluruh
biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat produk tersebut. Biaya tenaga kerja
langsung merupakan prime cost dan conversion cost yang dibebankan langsung kepada
produk. Contohnya biaya tenaga kerja bagian perakitan pada entitas karoseri dan
penjahit pada entitas konveksi. Gaji, upah dan tunjangan untuk operator mesin-mesin
produksi adalah contoh biaya tenaga kerja langsung.

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja, yang dalam
kegiatannya terhadap suatu produk tidak, dapat ditelusuri dengan mudah atau dianggap
tidak bermanfaat untuk ditentukan biayanya (dalam hubungannya dengan produk
tersebut). Biaya tenaga kerja tidak langsung antara lain supervisor, administrasi
produksi, serta pemeliharaan dan perawatan fasilitas pabrik. Biaya tenaga kerja tidak
langsung dikumpulkan tersendiri dan merupakan bagian dari biaya overhea pabrik,
serta dibebankan kepada produk melalui berbagai tahap alokasi. Biaya tanaga kerja
(karyawan) yang tidak mudah ditelusuri pada suatu produk dan atau dianggap tidak
signifikan untuk dikalkulasi sebagai biaya langsung, diperlakukan sebagai biaya tidak
langsung. Contohnya gaji, upah, dan tunjangan karyawan bengkel atau bagian
pemeliharaan.

2.3. Komponen Biaya Tenaga Kerja

6
Untuk menentukan jumlah biaya tenaga kerja secara akurat harus mengetahui
komponen atau elemen-elemennya. Banyak faktor yang memengaruhi biaya tenaga
kerja, seperti sistem penggajian, jenis tenaga kerja, dan kontrak kerja antara entitas
dengan karyawan, yang dalam banyak hal berbeda pada masing-masing entitas. Pada
umumnya, entitas manufaktur memiliki perbedaan fundamental dalam sistem
penggajian yang berlaku antara tenaga kerja pabrik dan nonpabrik serta antara tenaga
kerja langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja tidak terbatas pada gaji, upah,
dan macam-macam tunjangan yang diberikan kepada karyawan, melainkan meliputi
berbagai pengeluaran untuk karyawan yang tidak diterima langsung oleh karyawan,
seperti tunjangan pengobatan dan pajak penghasilan karyawan yang ditanggung
entitas.

A. Gaji Pokok

Gaji dikategorikan berbeda dengan upah. Gaji diartikan pembayaran dengan


jumlah tetap secara periodik kepada para manajer dan karyawan administratif Gaji
adalah biaya yang dibayarkan kepada karyawan tetap, misalnya pimpinan dan
karyawan administrasi yang gajinya dihitung bulanan. Perhitungan gaji didasarkan dari
kartu hadir.

B. Upah

Upah adalah biaya yang dihayarkan kepada karyawan berdasarkan dari jumlah
jam kerja dan pembayarannya biasanya dilakukan mingguan atau pembayaranya dapat
didasarkan pada unit yang dihasilkan. Upah dibhitung berdasarkan kartu jam kerja
karyawan atau dapat dihitung dengan mengalikan tarif dengan pabrik (yang langsung
berhubungan dengan pembuatan produk). Upah dibagi menjadi dua, yaitu upah reguler
dan upah lembur.

1. Upah Reguler

7
Upab reguler biasanya diterima tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu kerja atau unit
produksi dikalikan dengan tarit upan yang Derlaku. Waktu keria umumnya ditentukan
dalam jam kerja/mesin atau hari kerja.

2. Upah Lembur

Upah lembur biasanya diterima tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja yang telah
ditetapkan. Tarif upah lembur biasanya lebih besar dari tarif jam keria biasa. Tujuan
kerja lembur untuk mengejar target penyelesaian suatu pekerjaan. Perintah kerja
lembur biasanya oleh pejabat yang berwenang.

C. Insentif atau Bonus

Insentif atau bonus merupakan tambahan gaji atau upah yang diberikan
terhadap gaji pokok. Pemberian insentit atau bonus diberikan untuk tenaga kerja yang
telah bekerja dalam tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari yang ditargetkan.
Bonus biasanya ditetapkan berdasarkan persentase dari gaji pokok dan diperlakukan
sebagai elemen biaya overhead pabrik.

Pembayaran gaji dan upah dapat pula berupa tunjangan kesejahteraan sosial
tenaga kerja, antara lain tunjangan istri anak, tunjangan transportasi, tunjangan
kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi kematian, dan tabungan hari tua. Gaji
dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja meliputi penjumlahan dari gaji perupah,
insentif, dan tunjangan-tunjangan dikurangi potongan-potongan. Potongan gaji dan
upah umumnya antara lain berupa pajak penghasilan karyawan, premi asuransi yang
ditanggung tenaga kerja, luran pensiun, dan angsuran pinjaman karyawan.

2.4. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

8
A. Pencatatan Waktu Kerja

Upah tenaga kerja yang berkaitan dengan produksi sering dihitung


berdasarkan waktu kerja atau unit produk yang dihasilkan. Pencatatan waktu kerja
umumnya ditangani fungsi personalia, tetapi pada perusahaan tertentu ditangani bagian
tersendiri. Catatan waktu kerja dapat dibuat secara harian, mingguan, atau berdasarkan
pekerjaan tertentu untuk setiap tenaga kerja. Mengukur waktu kerja perusahaan
manufaktur dilakukan dengan dua cara, yaitu (a) menggunakan kartu kehadiran,
menggunakan mesin atau secara manual dan (b) menggunakan kartu tugas kerja, yaitu
setiap waktu tugas dalam pekerjaan dicatat.contoh:

9
B. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja

Catatan waktu kerja menjadi dasar pembuatan rekapitulasi daftar gaji dan
upah yang meliputi gaji dan upah seluruh karyawan perusahaan. Komponen perhitunga
iumlah biaya tenaga kerja tersebut meliputi upah tenaga kerja yang dibayarkan
herdasarkan jam kerja atau untuk produksi, gaji tetap, insentif atau bonus, tunjangan-
tunjangan yang diberikan, serta potongan yang dikenakan kepada masing-masing
tenaga kerja. Setelah pencatatan waktu kerja karyawan, hal selanjutnya adalah
perhitungan upah. Terdapat tiga metode dasar dalam penentuan upah karyawan, yaitu:

1. Dasar tarif per jam kerja

Jika karyawan diupah dengan satu tarif per jam kerja, upah kotornya dapat dihitung
dari catatan waktu kerja masing-masing karyawan. Upah kotor yang akan diterima
dihitung dengan mengembalikan jumlah jam kerja karyawan (termasuk lembur), jika
ada dengan tarif per jam kerjanya.

2. Dasar tarif per unit produksi

Kalau tarif per jam kerja upah kotor merupakan hasil kali tarif dengan jumlah jam kerja,
maka tarif per unit produksi upah kotor dibayar sebesar tarif dengan jumlah unit
produksi yang dapat dihasilkan karyawan. Perusahaan yang menggunakan dasar tarif
per unit produksi dalam mengupah karyawannya,biasanya membuat tarif minimum per
jam kerjanya. Jika upah yang didapat dari dasar tarif lebih rendah dari upah minimum,
harus di-make up ditambah sampai jumlah minimumnya. Tambahan biaya tersebut
dapat dibebankan ke biaya tenaga kerja langsung atau dapat pula pada biaya tenaga
kerja tidak langsung. Hal tersebut tergantung kebijaksanaan manajemen.

3. Dasar rencana insentif

10
Pada dasar ini, upah kotor dibayarkan sebesar upah standar ditambah sejumlah insentif.
Insentifditambahkan karena prestasi karyawanyang dapatmemproduksi lebih dari/di
atas jumlah atau kualitas standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Contoh:

C. Distribusi Biaya Tenaga Kerja

Seperti yang telah diuraikan di atas, perhitungan gaji dan upah meliputi gaji
dan upah dari seluruh tenaga kerja yang ada. Selanjutnya, fungsi akuntansi adalalh
mendistribusikan gaji dan upah ke dalam produk dan departemen yang ada. Biaya
tenaga kerja langsung dicatat ke akun Persediaan Produk dalam Proses deng jumlah
gaji dan upah yang dibebankan langsung kepada produk departemen tersebut atau
tenaga kerja yang mengolah bahan secara langsung. Akun BOP Sesungguhnya
digunakan untuk mencatat pembebanan gaji dan upah tenaga kerja tidak langsuug

11
Akun Beban Gajl Aamnistrast augunakan untuk pembebanan gaji dan upah dari tenaga
kerja di bagian administrasi dan umum, sedangkan akun Beban Gaji Pemasaran
digunakan untuk pembebanan gaji dan upah dari tenaga kerja di bagian pemasaran.

Contoh :

2.5. Cuti dan Hari Lembur

Pembayaran upah seorang buruh tetap dilakukan, meski buruh tersebut tidak
bekerja karena cuti atau pada hari-hari libur. Upah tersebut diakumulasikan tiap bulan
dan didistribusikan ke seluruh produksi selama setahun melalui akun biaya overhead
pabrik. Cara yang umum digunakan untuk perhitungan upah sebagai berikut.

1. upah selama hari cuti dan hari libur di taksir selama setahun dan di bebankan
tiap bulan
2. di tentukan suatu presentase tertentu untuk di bebankan tiap bulan ke biaya
overhead pabrik

contoh :

12
2.6. Bonus

13
Bonus adalah tambahan pembayaran upah/gaji yang diberikan kepada
pekerja atas pencapaian karyawan berupa tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari
yang diharapkan. Pemberian bonus biasanya disepakati terlebih dahulu antara entitas
dengan karyawan. Bonus dicatat dalam harga pokok produksi melalui akun biaya
overhead pabrik (BOP).

Contoh

Misalkan kebijakan entitas tentang bonus sebesar Rp250.000,00. Bonus ini diberikan
kepada karyawan yang dalam satu bulan dapat memproduksi pesanan sebelum
deadline. Berdasarkan data, pada akhir Oktober 2019 terdapat tiga karyawan yang
memperoleh bonus.

pencatatan pengakuan bonus adalah:

2.7.Produk yang Rusak

14
Produk yang tidak sesuai, rusak, dan cacat kemungkinan akan diperbaiki
Perbaikan tersebut membutuhkan biaya tenaga kerja dan tambahan biaya tenaga kerja,
yang dibebankan ke biaya overhead pabrik (BOP).

Contoh :

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya tenaga kerja atau karyawan merupakan elemen biaya yang
pentingdalam tahap pengonversian bahan baku menjadi produk akhir tersebut. Adanya
pengukuran,analisis dan pengendalian secara terus menerus mutlak diperlakukan agar
efisiensi produksí seperti yang direncanakan dapat dicapai.Pada satu pihak,
keunggulan komparatif dapat direalisas operasi yang luas dengan biaya rendah.
Sementara pada pihak lain, kenailkana biaya tenaga kerja memacu perusnaan untuk
mengoperasikan lebih banyak memproduksi otomatis dengan teknologi canggih untuk
menghasilkan lebih banyak produk dengan sesedikit mungkin tenaga kerja. Perubaban
dalam pemanfaatan Sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh perusahaan sering
kali menuntut perubahan sistem penggajijan, yang pada gilirannya harus diikuti dengan
perubahan akuntansi.

B. Saran
Sehubungan dengan hasil penulisan makalah ini, penulis menyarankan
kepada para pembaca agar diadakan pengkajian lanjutan yang berhubungan dengan
materi yang sama. Karena penulis makalah menyadari bahwa tugas makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang mendukung
untuk memaksimalkan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, syaiful dkk. 2020.Akuntansi Biaya.Yogyakarta: Penerbit Andi

Khadaffi,Muamar dkk. 2018. Akuntansi Biaya. Medan: Madenatera

Fauziyyah,Nurul dkk. 2021.Akuntansi Biaya.Bandung:Widina Bhakti


Persada

Firdaus, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 2, Penerbit: Salemba 4, Jakarta

Kholmi & Yuningsih. 2009. Akuntansi Biaya. Malang: UMM Press.

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edsi 5. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.

17

Anda mungkin juga menyukai