Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANGGARAN UPAH TENAGA KERJA LANGSUNG (TKL)

Dipersentasikan kepada kelas MBS 5A dalam mata kuliah penganggaran perusahaan

Disusun oleh:

Kelompok 5

Dini Revitasari 3718015

Sonia Marda Utari 3718016

Indri Firma Utari 3718017

Dosen Pembimbing:

Ice Suci Sri Rahayu, S.Pd., M.Pd.E

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (MBS)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITINGGI


2020 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dalam keadaan sehat wal’afiat dan dapat
mengikuti perkuliahan pada saat sekarang ini, sholawat besertakan salam tidak lupa-lupanya
kita sampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan
sampai alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Kami selaku mahasiswa juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing


mata kuliah penganggaran perusahaan serta teman-teman yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Anggran Upah Tenaga Kerja Langsunng (TKL)

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, sehingga
kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan
makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, 13 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

1. Pengertian Anggara Upah Tenaga Kerja Langsung .................................................................... 2

2. Kegunaan Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (TKL) ....................................................... 3

3. Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (TKL) ...... 4

4. Bentuk Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (TKL) ............................................................ 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

B. Saran ........................................................................................................................................... 9

DAFTAR KEPUSTAKAAN ................................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai wadah penggerak perekonomian memiliki peranan penting
dalam mengatur perekonomian suatu bangsa. Oleh karena itu, perusahaan sudah
sewajarnya senantiasa mengoptimalisasi perolehan laba dalam rangka
mempertahankan kelangsunga kehidupan perusahaannya. Penganggaran biaya-biaya
produksi dapat memberikan petunjuk untuk menentukan besarnya kebutuhan dana
juga dapat dijadikan sebagai pedoman garis-garis besar tentang apa yang hendak
dituju. Anggran yang akan direncanakan akan menunjukkan suatu kegiatan yang
terintegrasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka, kemudian di bandingkan
dengan hasil yang dicapai.
Penilaian mengenai pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan
membandingkan realisasi biaya tenaga kerja dengan biaya yang sudah dianggarkan.
Dari perbandingan tersebut dapat diketahui jumlah penyimpangan atau selisih biaya
yang terjadi. Dari hasil selisih tersebut dapat diketahui apakah selisih biaya tersebut
menunjukkan selisih biaya yang menguntungkan atau merugikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)?
2. Apa saja kegunaan anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran upah tenaga kerja
langsung (TKL)?
4. Apa saja bentuk anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)
2. Untuk mengetahui kegunaan anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran upah
tenaga kerja langsung (TKL)
4. Untuk mengetahui bentuk anggaran upah tenaga kerja langsung (TKL)

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Anggara Upah Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang utama dan selalu ada dalam
perusahaan, meski pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin
yang bekerja diperusahaan tentu saja ditangani oleh manusia, meskipun pada zaman
sekarang mesin-mesin sudah bersifat otomatis. Tenaga kerja dikelompokkan menjadi
dua yaitu tenaga kerja langsung (direct labour) dan tenaga kerja tidak langsung
(indirect labour). Tenaga kerja langsung (direct labour) pada prinsipnya hanya
terbatas hanya pada tenaga kerja dipabrik yang secara langsung terlibat pada proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang
dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) adalah terbatas
pada tenaga kerja dipabrik yang tidak terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya overhead pabrik.
Tenaga kerja langsung sangat perlu dikendaikan biayanya karena tenaga kerja
langsung merupakan salah satu unsur bentuk harga pokok produksi. Tanpa adanya
pengendalian biaya tenaga kerja langsung yang baik, maka besar kemungkinan bahwa
biaya tenaga kerja langsung ini menjadi lebih besar dari biaya yang sewajarnya,
sehingga harga pokok produksi atau HPP akan menjadi bertambah besar. Kondisi ini
tentu saja menurunkan daya saing perusahaan. Untuk mengadakan perhitungan
terhadap biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan dalam pelaksanaan proses
produksi, maka perlu ditentukan terlebih dahulu satuan dasar yang akan dipergunakan
untuk perhitungan tersebut. Satuan dasar ini penting artinya dengan adanya satuan
dasar yang dipergunakan untuk perhitungan biaya tenaga kerja langsung, maka
kesimpangsiuran didalam penyusunan biaya tenaga kerja langsung akan dapat
dihindarkan.1
Anggaran biaya tenaa kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayar kepada para tenaga kerja
langsung selam periode yang akan datang. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja

1
Didit Herlianto, Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan, (Yogyakarta:Gosyen
Publishing, 2011), hlm.127-128

2
langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan
dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu kegiatan proses produksi,
masing-masing dikaitkan dengan jenis yang akan dihasilkan. 2
Ciri-ciri tenaga kerja langsung:
a. Besar kecilnya biaya berhubungan secara langsung dengan kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya variable.
c. Kegiatan tenaga kerja langsung dihubungkan dengan produksi untuk
penentuan harga pokok.

manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:


a. Pengunaan tenaga kerja lebih efisien, karena rencana yang matang
b. Pengeluaran biaya tenaga kerja menjadi lebih efesien, karena sudah diatur
c. Harga pokok dagang dapat dihitung secara cepat
d. Dapat dipakai sebagai alat pengawasan.3

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga antara lain:

1) Kebutuhan tenaga kerja


2) Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3) Latihan bagi tenaga kerja baru
4) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja baru
5) Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6) Pengawasan tenaga kerja.4

2. Kegunaan Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (TKL)


Perencanaan dan biaya tenaga kerja langsung yang efektif memiliki kuntungan
perusahaan sebagai berikut:
a. Fungsi personel dapat di tampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk
perencanaan yang efektif, pengarahan, pelatihan, dan penggunaan ponsel.

2
Djoko Wijono, Pratikum Penganggaran Perusahaan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), Cet.1,
hlm.50
3
Ibid, hlm.51
4
Hartanto, akuntasi untuk usahawan, (Jakarta: Lembaga penelitian fakultas ekonomi , 2016), hlm. 23

3
b. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebh efisien karena tenaga kerja sering
merupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama tahun tersebut. Dengan
mengetahui perkiraan tenaga kerja langsung memungkinkan pegawai
keuangan merencanakan kebutuhan kas bagi periode interin.
c. Biaya produksi yang dianggarkan untuk setipa produk merupakan faktor
penting dalam beberapa bidang membuat keputusan seperti kebijakan harga
dan negosiasi serikat tenaga kerja.
d. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
e. Penggunaan tenaga kerja langsung (TKL) Dan biaya tang lebih terencana.
f. Harga pokok dapat dihitung dengan tepat.5

Alasan untuk penggunaan anggara tenaga kerja langsung yang terpisah adalah
untuk menyediakan data perencanaan tentang jumlah tenaga kerja langsung yang
dibutuhkan, banyaknya tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja untuk tiap unit
produk, dan kebutuhan alr kas. Tujuan lain anggaran tenaga kerja langsung adalah
untuk membentuk dasar bagi pengendalian tenaga kerja langsung.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Upah Tenaga Kerja


Langsung (TKL)
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggara tenaga
kerja adalah sebagai berikut:
1) Kebutuhan tenaga kerja
2) Penarikan tenaga kerja
3) Latihan tenaga kerja
4) Evaluasi atau spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja
5) Gaji dan upah
6) Pengawasan tenaga kerja

Kemudian dalam penyusuanan anggaran biaya tenaga kerja langsung perlu


dipertimbangkan berbagai faktor berikut:

5
Amnesty, Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jurnal Riset Perpajakan, Vol.2 No.1, 2019,
Hlm.16

4
a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khusunya rencana tentang jenis atau
kualitas dan kuantitas barang tersebut.
b. Standar waktu yang digunakan dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman pada waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang
disebut studi gerak dan waktu (time and mootion study)
c. Sistem pengupahan atau sistem pembayaran upah yang bisa didasarkan
atas waktu output (hasil) atau insentif. 6

Ada faktor intern dan faktor ekstrn yang mempengaruhi penyusunan anggaran:

1. Faktor intern = yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diperusahaan itu
sendiri, faktor tersebut antara lain:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,
pemilihan saluran distribusi dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan baik jumlah (kuantitatif) maupun
keterampilan dan keahlian (kualitatif)
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan
g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan persahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, dibidang produksi,
dibidang pembelanjaan, dibidang admistrasi, maupun dibidang personalia.

2. Faktor ektern = yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar peusahaan,
tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, faktor tersebut
antara lain:
a. Keadaan persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat

6
Yuli Safitri,dkk. Pengembangan Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jurnal Sistem Informasi
Akuntansi (JUSINTA), Vol.1, No.1, 2018, Hlm.50

5
g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya maupun keamanan
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi
dan sebagainya.7

Faktor-faktor penetapan tarif biaya tenaga kerja:

1) Pendidikan
2) Keahlian
3) Tanggungan
4) Kemampuan perusahaan
5) Keadaan ekonomi
6) Kondisi tempat kerja
7) Masa kerja

Pendidikan, keahlian, pengalaman kerja, dan tanggungan harus mendapat


perhatian yang serius, bagaimanapun juga tingkat upah seorang sarjana harus
dibedakan. Demikian pula antara yang berpengalaman dan yang belum
berpengalaman juga harus dibedakan. Pegawai yang mempunyai tanggungan besar
mendapat upah yang lebih besar dibandingkan dengan mempunyai tanggungan lebih
kecil. Keadaan ekonomi dan biaya hidup, kondisi tempat kerja harus turut mengambil
bagian dalam menentukan tingkat upah yang adil. Bagi orang yang bekerja di tempat
terpencil atau daerah berbahaya haruslah mendapat upah yang lebih besar daripada
orang yang bekerja pada lingkungan pekerjaan yang tidak berbahaya. Faktor lain yang
juga perlu diperhatikan adalah masa kerja dari setiap kayawan, yaitu antara karyawan
yang bekerja sudah bertahun-tahun dan karywan baru tarifnya berbeda.

4. Bentuk Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (TKL)


Penyusunan anggaran tenaga kerja adalah suatu rencana yang menggambarkan
berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung yang harus dibayarkan pada setiap
departemen produksi selama satu periode dalam pelaksanaan proses produksi, guna
menghasilkan produk sesuai dengan rencana produksinya.
Disini akan diberikan ilustrasi aplikasi teknik penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung atas dasar jam buruh langsung atau tenaga kerja langsung dan atas

7
Ibid,Hlm.52

6
dasar biaya buruh langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Untuk operasionalnya
akan diberikan dalam bentuk contoh kasus dan pemecahannya.

Contoh kasus dan pemecahannya8


Contoh kasus:
PT GATRA & OSA pada tahun 2011 memmpunyai data-data sebagai berikut:
a. Bagian produksi terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian I, II, dan III
b. Barang yang diproduksi ada 2 macam yaitu barang X dan barang Y
c. Barang X diproduksi melalui ketiga bagian (bagian I, bagian II, dan bagian III)
dan barang Y hanya melalui dua bagian saja (bagian I dan bagian III)
d. Rencana jam buruh per unit barang dan tingkat upah rata-rata:

BAGIAN Jam Buruh Langsung (DLH) per unit


Barang X Barang Y
I 0,4 0,2
II 0,2 -
III 0,4 0,2

e. Sedangkan rencana tingkat produksi tahun 2011:

BULAN/KWARTAL BARANG X BARANG Y


Januari 600 unit 900 unit
Februari 500 unit 800 unit
Maret 800 unit 700 unit
Kwartal II 1.400 unit 1.300 unit
Kwartal III 1.500 unit 1.500 unit
Kwartal IV 1.500 unit 1.600 unit

Berdasarkan data-data tersebut susunlah anggaran tenaga kerja langsung atas dasar
jam buruh langsung atau atau tenaga kerja langsung (Direc Labour Hour/DLH) PT
GATRA & OSA pada tahun 2011.

Pemecahan kasus

Dari kasus tersebut untuk lebih mempermudah pemecahannya, anggaran


tenaga kerja langsung atas dasar jam tenaga kerja langsung akan disusun dalam
bentuk tabel sebagai berikut:

8
Didit Herlianto, Op.Cit, hlm. 132-134

7
PT “GATRA & OSA”
Anggaran Tenaga Kerja Langsung Atas Dasar Jam Buruh Langsung
(Direct Labour Hour/DLH)

Bulan/ Bagian I Bagian II Bagian III Jum.


kwartal X Y Jum. X Y Jum. X Y Jum.
Januari 240 180 420 120 - 120 240 180 420 960
Februari 200 160 360 100 - 100 200 160 360 820
Maret 320 140 460 160 - 160 320 140 460 1.080
Kwartal II 560 260 820 280 - 280 560 260 820 1.920
Kwartal III 600 300 900 300 - 300 600 300 900 2.100
Kwartal IV 600 320 920 300 - 300 600 320 920 2.140
Jumlah 2.520 1.360 3.880 1.260 - 1.260 2.520 1.360 3.880 9.020

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Apabila budget biaya produksi didasarkan pada biaya-biaya standar untuk
bahan baku, upah langsung dan overhead pabrik secara teliti dan akurat, maka akan
dapat diciptakan suatu sistem yang kuat dan alat yang baik untuk pengendalian dan
penekanan terhadap biaya-biaya produksi. Tingkat efisiensi biaya tenaga kerja bisa
menemukan adanya kestabilan, hal ini sama dengan atau sejalan dengan biaya
pengendalian tenaga kerja yang terdapat pada suatu perusahaan tersebut.

B. Saran
a. Penetapan standar untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
hendaknya lebih cermat dengan memperhatikan berbagai faktor baik dari luar
maupun dari dalam agar varians yang terjadi dapat diminimalisir.
b. Proses pengendalian biaya tenaga kerja perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal
pengawasan tenaga kerja langsung agar tenaga kerja lagsung dapat bekerja secara
efisien, karena banyaknya tenaga kerja yang menganggur pada waktu jam kerja,
maka adanya penambahan beberapa orang pengawas tenaga kerja lebih
diperhatikan lagi
c. Perusahaan sebaiknya konsisten dengan jumlah tenaga kerja yang dianggarkan
dan direalisasikan agar tida terjadi pemborosan tenaga kerja sebaiknya dipikirkan
lebih matang agar tidak menimbulkan kerugian.

9
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Amnesty. 2019. Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jurnal Riset Pepajakan, Vol.2 No.1

Hartanto. 2016. Akuntansi Untuk Usahawan, jakarta: lembaga penelitian fakultas ekonomi

Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional, yogyakarta: Gosyen


Publishing

Safitri Yuli, dkk. 2018. Pengembagan Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung, jurnal
Sistem Informasi Akuntansi (JUSINTA), Vol.1 No.1

Wijono, Djoko. 2010. Pratikum Penganggaran Perusahaan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN

10

Anda mungkin juga menyukai