Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA TENAGA


KERJA LANGSUNG
MATA KULIAH
ANGGARAN PERUSAHAAN

KELOMPOK II

NUR’AINI DIAN INTAN SARI (1710536001)

BENI RAMADHANI (1710536011)

MUNIRA BURHANUDDIN SYAM (1710536022)

DYA PUTRI PRATIWI (1710536033)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

2018
BAB 8
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG

Pada sebagian perusahaan, biaya tenaga kerja lebih besar dibandingkan dengan biaya-
biaya lainnya. Perencanaan yang efektif dan pengendalian biaya tenaga kerja dalam jangka
panjang dan jangka pendek akan menguntungkan baik perusahaan maupun karyawannya. Hal-
hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja
mencakup (1) kebutuhan tenaga kerja, (2) penerimaan tenaga kerja, (3) pelatihan bagi tenaga
kerja baru, (4) evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja, (5) pengukuran kinerja,
(6) gaji dan upah yang harus diterima tenaga kerja (7) pengawasan tenaga kerja.

Biaya tenaga kerja merupakan biaya pengeluaran yang diberikan kepada semua orang
yang bekerja di dalam perusahaan, mulai dari pucuk pimpinan sampai dengan karyawan biasa.
Biaya tenaga kerja langsung adalah pembayaran upah kepada para karyawan yang langsung
berkaitan dengan hasil tertentu. Sama halnya dengan bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung juga dapat ditelusuri dari produk yang dihasilkan. Biaya bahan baku dan tenaga kerja
langsung secara bersama-sama sering disebut prime cost.
Alasan-alasan utama penggunaan budget tenaga kerja langsung adalah untuk
mempermudah pembuatan rencana-rencana yang berkaitan dengan jumlah tenaga kerja langsung
yang diperlukan, perhitungan biaya tenaga kerja langsung, dan kebutuhan dana. Tujuan lainnya
adalah dapat digunakan sebagai dasar pengendalian tenaga kerja.

A. Pendekatan yang Digunakan dalam Perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung


Pada dasarnya tiga pendekatan digunakan untuk membuat anggaran tenaga kerja
langsung yaitu:
1. Estimasi jumlah jam kerja standar yang dibutuhkan untuk setiap unit produk dan estimasi
rata-rata tingkat upah setiap departemen, pusat biaya, atau operasi.
Perkalian antara jam kerja standar dengan rata-rata tingkat upah merupakan biaya tenaga
kerja langsung setiap produk pada setiap departemen. Jika biaya tenaga kerja langsung
dikalikan dengan jumlah produk yang dibuat pada masing-masing departemen, maka
akan diperoleh jumlah biaya tenaga kerja langsung untuk setiap jenis produk.
2. Estimasi rasio biaya tenaga kerja langsung terhadap beberapa ukuran output yang dapat
di proyeksikan secara realistis
3. Menyusun table tenaga kerja dengan mencantumkan kebutuhan tenaga kerja langsung
(termasuk biaya) pada setiap pusat pertanggungjawaban.

B. Perencanaan Jam Tenaga Kerja Lansung


Keadaan internal perusahaan akan menentukan apakah perencanaan jam tenaga kerja
langsung layak dikaitkan dengan rencana produksi. Terdapat empat pendekatan yang umumnya
digunakan dalam merencanakan jam kerja standar :
1. Penelitian waktu dan gerak (Time and motion studies).
Studi ini biasanya dilakukan oleh bagian teknik dengan membuat analisis pekerjaan
apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk. Kemudian dengan observasi
(biasanya dengan alat bantu stopwatch) yang dilakukan berulang-ulang akan dapat
ditentukan standar waktu setiap jenis pekerjaan.
2. Biaya standar (standard cost).
Jika sistem biaya standar telah diterapkan di dalam perusahaan, biasanya telah
dihitung pula jumlah kebutuhan jam kerja langsung untuk setiap unit produk. Dengan
demikian, standar jam kerja langsung tersebut dapat digunakan dalam pembuatan budget
jam kerja langsung (dengan cara mengalikannya dengan rencana produksi)
3. Estimasi langsung oleh supervisor.
Cara ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada setiap supervisor
departemen produski, berapa perkiraan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
membuat rencana produksi. Dalam membuat estimasi tersebut, supervisor harus
berdasarkan pada pendapat pribadi, pengalaman masa lalu, bantuan tingkat manajemen
berikutnya, dan bantuan dari staf teknis.
4. Estimasi dengan statistic.
Catatan akuntansi biasanya snagat membantu dalam menentukan jumlah jam kerja
langsung. Rasio antara jam kerja langsung dengan jumlah output dihitung dan kemudian
disesuaikan dengan rencana perubahan dalam departemen yang bersangkutan. Metode ini
sangat bergantung pada ketepatan pencatatan dan kesamaan proses produksi dari period
ke periode. Selain tiu, metode ini memiliki kelemahan, yaitu bahwa inefficiency yang
terjadi pada masa lalu akan terbawa ke masa yang akan datang.

Untuk memberikan ilustrasi terhadap empat pendekatan tersebut, asumsikan ada dua
produk yang diproses melalui empat departemen. Konsentrasikan saja pada satu produk dan satu
departemen. Rencana produksi ditentukan sebesar 1.000 unit produk A pada bulan Januari. Pada
departemen 1, produk A tersebut melewati empat proses yang berbeda (proses 2, 3, 4, 5 dan 6)
yang masing-masing proses memerlukan jam kerja langsung. Melalui analisis gerak dan waktu,
perusahaan telah menetapkan waktu standar sebagai berikut:

C. Penggunaan Learning Curve


Salah satu konsep yang sering digunakan di dalam perencanaan biaya tenaga kerja
langsung adalah learning curve. Pengalaman menunjukkan bahwa di dalam penentuan
jam kerja langsung, terdapat pengurangan persentase secara konstan dalam rata-rata jam
kerja langsung per unit produk untuk setiap kelipatan output. Ilustrasi berikut ini
menggunakan learning curve 80%
Unit produksi pertama memerlukan 125 jam tenaga kerja langsung (DLH). Rata-rata
DLH untuk dua unit pertama 80% atau 100 DLH, sehingga untuk membuat dua unit memerlukan
200 DLH. Begitu pula untuk selanjutnya rata-rata jam tenaga kerja langsung yang diperlukan
untuk membuat satu unit produk akan berkurang.
Gambar learning curve 80%

Learning curve telah digunakan secara luas pada industri peswat terbang, industri kapal,
dan industri untuk keperluan rumah tangga.

D. Perencanaan Tarif Upah


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan tariff upah, yaitu :
1) Rata-rata tingkat upah.
Penentuan tarif upah dalam suatu departemen atau pusat biaya dapat dilakukan
dengan membuat estimasi jumlah pekerja dan tingkat upah, kemudian dihitung rata-rata
upah.
2) Rasio historis.
Rasio historis antara jumlah upah yang dibayar dengan jumlah jam kerja langsung
dalam suatu departemen dapat berubah bila kondisi berubah.

3) Standar akuntansi biaya.


Penetapan tarif upah dapat sama dengan standar akuntansi biaya. Hal ini hanya
dapat diterapkan jika perusahaan telah memakai sistem akuntansi biaya standar untuk
upah, sehingga tidak perlu dibedakan antara standar dengan yang dianggarkan.

E. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Perencanaan jam dan biaya tenaga kerja langsung mempunyai keuntungan berikut ini bagi
perusahaan :
 Penggunaan tenaga kerja lebih efesien karena ada dasar untuk melakukan perencanaan,
penerimaan, pelatihan dan penggunaan karyawan secara efektif
 Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efesien karena dengan
mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan pejabat keuangan
untuk merencanakan kebutuhan uang untuk jangka waktu interim.
 Harga pokok produk dapat dihitung secara tepat
 Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

F. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Lansung


Dua elemen penting dari pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah :
1. Perhatian yang terus menerus.
Dalam hal ini dapat dipakai standar kerja yang realistis untuk berbagai proses.
Standar dibandingkan dengan realisasi, dan biasanya dilaporkan harian. Jadi, laporan
kegiatan harus dilaporkan pagi hari berikutnya yang pada umumnya berisi: (1) jam kerja
aktual, (2) standar jam kerja, dan (3) penyimpangan jam kerja. Laporan semacam itu
dapat hanya berisi jam kerja saja dan atau jumlah rupiah, tergantung dari tugas yang
dibebankan kepada supervisor.
2. Laporan dan evaluasi hasil
Laporan harus memuat informasi yang sebenarnya. Laporan pelaksaan dapat
merupakan laporan pelaksanaan departemen. Contoh laporan pelaksanaan Departemen X
bulan Januari dengan asumsi sebagai berikut:
Rencana produksi 2.200 unit
Jam kerja standar per unit produk pada Dept. X 2 DLH
Tingkat upah rata per DLH pada Dept. X $5,00
Unit yang diproduksi untuk Januari 2.000 unit
Jam kerja aktual selama Januari 4.250 DLH
Biaya tenaga kerja langsung $ 21.800

Laporan pelaksaan Departemen X bulan Januari yang menyangkut tenaga kerja langsung adalah
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai