MATA KULIAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
KELOMPOK II
FAKULTAS EKONOMI
2018
BAB 10
ANGGARAN BIAYA FLEKSIBEL
Jika konsep ini berlaku bagi perusahaan, biaya-biaya dapat diformulasikan secara matematis
dan berdasarkan rumusan tersebut biaya dapat dihitung untuk keperluan perencanaan dan
pengendalian. Aplikasi konsep ini, berarti bahwa :
1. Biaya-biaya dapat diidentifikasi sebagai komponen tetap dan variabel dalam
kaitannya dengan output atau kegiatan produksi.
2. Biaya-biaya harus dikaitkan dengan output atau kegiatan produksi
3. Output atau kegiatan produksi harus dapat diukur.
4. Rumusan Anggaran Biaya Fleksibel harus dikaitkan dengan waktu dan relevant range
(jangkauan) output atau kegiatan produksi tertentu.
5. Untuk tujuan prencanaan dan pengendalian setiap Anggaran Biaya Fleksibel harus
disusun menurut Pusat Pertanggungjawaban masing-masing.
Biaya ini juga timbul karena pemilikan aktiva dan faktor-faktor produksi lainnya yang
akan digunakan untuk proses produksi, sehingga biaya ini sering disebut Capacity Cost. Dua
jenis utama Biaya Tetap, yaitu :
1. Biaya Tetap karena keputusan manajemen sebelumnya (misal : penyusutan, pajak,
asuransi)
2. Biaya Tetap karena keputusan manajemen jangka pendek (misal : gaji, pengeluaran untuk
iklan dan pengeluaran untuk penelitian)
Analisis Biaya Variabel dan Semi Variabel untuk menentukan komponen tetap dan variabel
memerlukan beberapa hal sebagai berikut. :
1. Definisi biaya yang tepat
2. Pemilihan activity base yang cermat untuk setiap Pusat Pertanggung jawaban yang
secara realistis dapat diukur output atau kegiatan produksi
3. Identifikasi relevant range yang berkaitan dengan output atau kegiatan produksi
4. Pemilihan metode yang sesuai dalam analisis biaya untuk mengidentifikasi
komponen-komponen tetap dan variabel dari Biaya Semi Variabel
Ilustrasi :
1. Activity base Departemen No. 22 adalah output
2. Jangkauan relevan adalah maksimum 12.000 unit dan minimum 9.000 unit
3. Angagran Biaya pada tingkat maksimum 12.000 unit adalah Rp 28.0000 dan pada
tingkat minimum 9.000 unit adalah Rp. 22.000
4. Interpolasi :
a. Perbedaan volume 12.000 unit – 9.000 = 3.000 unit
b. Perbedaan biaya Rp 28.000 – 22.000 = Rp. 6.000.
c. Tarif Variabel per unit Rp 6.000 : 3.000 = Rp. 2,-
d. Komponen Tetap Rp. 28.000 – (12.000 unit x Rp. 2) =Rp. 4.000,- atau
Rp 22.000 – (9.000 unit x Rp 2) = Rp. 4.000,-
Ilustrasi :
DMH (000) Biaya Tk.Lsg
N Bulan X Y XY X²
1. Januari 44 Rp 875 Rp 38.500 1.936
2. Pebruari 42 850 34.850 1.681
3. M a r e t 45 875 39.375 2.025
4. A p r i l 43 850 36.550 1.849
5. M e i 36 750 27.000 1.296
6. J u n i 22 550 12.100 484
7. J u l i 23 500 11.500 529
8. Agustus 15 450 6.750 225
9. September 30 600 18.000 900
10. Oktober 38 700 26.600 1.444
11. Nopember 41 800 32.800 1.681
12. Desember 44 850 37.400 1.936
422 Rp 8.650 Rp 321.425 15.986
Ilustrasi :
Menghitung nilai a :
a = (ΣX².ΣY – ΣX.ΣXY) : NΣX² - (ΣX)²
a = {(15.986x Rp 8.650) – (422 x Rp 321.425)} : (12 x Rp 15.986) – (422)²
a = Rp 191,85
Menghitung nilai b :
b = (N.ΣXY – ΣX.ΣY) : NΣX² - (ΣX)²
b = {(12 x Rp 321.425) – (422 x Rp 8.650)} : (12 x Rp 15.986) – (422)²
b = Rp 0,01504 per DMH atau Rp 15,04 per 1.000 DMH
Hasil akhir :
Y = a + bX Y = Rp 191,85 + Rp 0,01504 X
Selanjutnya adalah menyusun Budget Fleksibel untuk menyesuaikan nilai-nilai dengan
kondisi- kondisi atau perubahan- perubahan yang telah diantisipasi untuk masa yang akan
datang. Misalnya, komponen tetap yang telah dihitung dianggap cukup memuaskan, tetapi
komponen variabel harus dikurangi menjadi Rp 0,0145 per DMH , maka anggaran Fleksibel
dapat dirumuskan sbb. :
Biaya Tetap per bulan Tarif Variabel per 100 DMH
Biaya Bahan Tak langsung Rp 192,- Rp. 1,45