Anda di halaman 1dari 23

ANGGARAN PERUSAHAAN

BAB 6
ANGGARAN TENAGA KERJA

KELOMPOK 5 :

1. SINTA KURNIAWATI (01118012)


2. YULIA RATRI (01118065)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PRODI AKUNTASI
SEMESTER 4 (KELAS B)
TAHUN PELAJARAN 2020
1. DEFINISI ANGGARAN TENAGA KERJA

Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam


jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter
dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran ini sering
disebut sebagai perencanaan (planning). Tenaga kerja (karyawan)
menurut manajemen sumber daya manusia adalah asset
perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya
karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.

Anggaran Tenaga Kerja adalah anggaran yang


merencanakan tentang berapa jumlah tenaga kerja, berapa gaji
dari tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi
dalam rangka menghasilkan barang/produk yang telah
direncanakan.
2. MANFAAT PENYUSUNAN
ANGGARAN TENAGA KERJA

• Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien


• Pengeluaran / biaya tenaga kerja dapat diatur
lebih efisiean
• Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat
• Alat pengawasan biaya tenaga kerja
3. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA

Suatu rencana yang menggambarkan berapa


besarnya biaya tenaga kerja langsung yang
harusdibayarkan pada setiap departemen produksi
maupun secara keseluruhan selama satu
periodedalam pelaksanaan proses produksi guna
menghasilkan produk sesuai dengan
rencanaproduksinya.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan
anggaran tenaga kerja langsung:

1.Rencana produksi
2.Bagian/departemen yang digunakan untuk
melakukan proses produksi
3.Standar penyelesaian produk, waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk
4.System upah yang digunakan (menurut waktu per
jam, hasil per unit, atau dengan insentifinterval)
A. Sistem Upah Menurut Waktu Per Jam

Upah yang besarnya ditentukan berdasarkan jam standar


tenaga kerja langsung dikalikandengan tarif upah standar
tenaga kerja langsung. Jika seorang pekerja diupah
berdasarkanjam kerja, maka besarnya upah kotor yang akan
dibayarkan kepada pekerja adalahsebesar jumlah jam kerja
termasuk jam lembur dikalikan dengan tariff upah per
jamkerja.

Upah kotor = Jumlah jam kerja x tarif / jam

JTKL adalah taksiran sejumlah jam tenaga kerja langsung


yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk
tertentu.
Cara menentukan JKTL:

1. Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan


dalam pelaksanaan, pekerjaanberdasarkan data tahun
lalu.
2. Mencoba jalan operasi di bawah keadaan normal
yang diharapkan.
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
4. Mengadakan taksiran yang wajar.
5. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk
istirahat, penundaan kerja yang tidakdapat dihindari
dan factor kelelahan.
B. System Upah Menurut Hasil Per Unit
Apabila perusahaan menggunakan tariff berdasarkan unit
produksi yang dihasilkan, makaupah kotor yang akan
diterima oleh pekerja adalah sebesar unit produksi yang
dihasilakanoleh masing-masing pekerja dikalikan dengan
tarif upah perunit.

Upah kotor = unit dihasilkan x tarif per unit

C. System Upah Dengan Insentif Interval


Upah yang besarnya didasarkan pada unit yang diselesaikan
dalam waktu yang telahditetapkan berdasarkan intervalnya.
4. METODE PENERAPAN TARIF
BIAYA TENAGA KERJA

Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga


golongan besar berikut, yaitu:
- Gaji dan Upah reguler, yaitu jumlah gaji dan
upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan
seperti pajak penghasilan (PPh) karyawan dan
biaya asuransi hari tua.
- Insentif
- Premi Lembur
A. Gaji dan Upah

Cara Perhitungan Gaji dan Upah


Karyawan

Ada bebagai macam cara perhitungan upah


karyawan dalam perusahaan. Salah satu cara
adalah dengan mengalikan tarif upah dengan
jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk
menentukan upah seorang karyawan perlu
dikumpulkan data jumlah jam kerjanya
selama periode waktu tertentu.
Dalam perusahaan yang menggunakan metode
harga pokok pesanan, dokumen pokok untuk
mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah:
- kartu hadir (clock card) dan
- kartu jam kerja (job time ticket).

Pengertian Kartu Hadir adalah suatu catatan


yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran
karyawan, Yaitu jangka waktu antara jam
hadir dan jam meninggalkan perusahaan.
Di samping kartu hadir, perusahaan menggunakan kartu jam kerja
untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik, dalam
mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. Kartu jam kerja ini
biasanya hanya digunakan untuk mencatat pemakaian waktu
hadir tenaga kerja langsung di pabrik. Kartu jam kerja untuk
setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang
tercantum dalam kartu jam hadir.

Dan dikirim ke Bagian Akuntansi Biaya untuk keperluan distribusi


gaji dan upah tenaga kerja langsung. Kartu jam kerja sangat
penting dalam perusahaan yang menggunakan metode harga
pokok pesanan dalam perhitungan harga pokok produknya.
Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok
proses, kartu jam kerja tersebut tidak diperlukan. Karena
karyawan melakukan pekerjaan atau membuat produk yang sama
dalam departemen tertentu dari hari ke hari, sehingga distribusi
biaya tenaga kerja tidak diperlukan.
 
B. Insentif

Dalam hitungannya dengan gaji dan upah perusahaan


memberikan insentif kepada karyawan agar dapat
bekerja lebih baik.
Perhitungan insentif dapat didasarkan atas:
- waktu kerja,
- hasil yang diproduksi,
- kombinasi antara keduanya

Ada beberapa cara pemberian insentif, antara lain:


- Insentif satuan dengan Jam Minimum (straight
piecework with a guaranted hourly minimum plan)
- Taylor differential piece rate plan.
Insentif satuan dengan Jam Minimum ( straight piecework
with a guaranted hourly minimum plan)

Cara pemberian insentif ini adalah karyawan dibayar atas dasar tarif
per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output)
standar.
Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar tersebut,
karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah
kelebihan satuan keluaran di atas standar kali tarif upah per
satuan.
Tarif upah per satuan dihitung dengan cara membagi upah standar
per jam dengan satuan keluaran stansar per jam.

Taylor differential piece rate plan.


Cara pemberian insentif ini adalah semacam straight piece rate
plan yang menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran
rendah per jam dan tarif potong yang lain untuk jumlah keluaran
tinggi per jam.
C. Premi Lembur Karyawan

Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari


40 jam satu minggu, maka mereka berhak
menerima uang lembur dan premi lembur.
Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas
alasan-alasan terjadinya lembur tersebut.
Premi lembur dapat ditambahkan pada upah tenaga
kerja langsung dan dibebankan pada pekerjaan
atau departemen tempat terjadinya lembur
tersebut.
Perlakuan ini dapat dibenarkan bila pabrik telah
bekerja pada kapasitas penuh dan pelangganan/
pemesan mau menerima beban tambahan karena
lembur tersebut.

Premi lembur dapat diperlakukan sebagai komponen


biaya overhead pabrik atau dikeluarkan sama
sekali dari harga pokok produk dan dianggap
sebagai biaya periode (period expense).

Perlakuan yang terakhir ini hanya dapat dibenarkan


jika lembur tersebut terjadi karena
ketidakefisienan atau pemborosan waktu kerja.
5. PENYUSUNAN ANGGARAN
TENAGA KERJA
Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan ke dalam
dua bentuk, yaitu:

1. Anggaran Jam Kerja Langsung


Anggaran jam kerja langsung adalah waktu rata-rata dalam jam yang
dibutuhkan buruh produksi untuk menyiapkan satu unit produk. Standar jam
kerja langsung tidak hanya diperlukan bagi penyiapan anggaran, tetapi juga
bermanfaat bagi control sehingga efisiensi dapat dipertinggi. Anggaran
tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang
secara terperinci akan memuat:
- Jenis barang yang dihasilkan
- Jumlah barang yang diproduksi
- Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
- Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
- Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang
dapat diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk
memperkirakan waktu tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan
pengalaman secara rata-rata. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan
dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:

- Studi Waktu dan Gerakan


Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya
tentang waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap
operasi tertentu. Hasil studi waktu dan gerakan dapat memberikan data
masukan dasar untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang
dibutuhkan untuk memenuhi produksi yang sudah direncanakan.

- Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari
kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah
dibuat. Standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam
system biaya dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
- Perkiraan Langsung oleh Penyelia

Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada


1.      pertimbangan,
2.      kinerja departemen yang baru,
3.      bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
4.      bantuan personel staf teknik.

- Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf

Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang


memproses beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini
tergantung pada apakah catatan biaya dan keseragaman proses
produksi dari periode ke periode dapat dipercaya. Meskipun
beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain digunakan,
rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan
metode lain yang digunakan. 
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung

Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran


tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
- Jenis barang yang dihasilkan
- Jumlah barang yang diproduksi
- Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
- Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
- Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
- Waktu (kapan) produksi barang dimulai.

Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan factor-


faktor berikut:
- Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana
tentang  jenis/kualitas dan kuantitas barang tersebut.
- Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut
studi gerak dan waktu (time and motion study).
- System pengupahan atau system pembayaran upah yang bisa didasarkan
atas waktu,output (hasil) atau intensif.
Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama
bagi manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung
tergantung pada kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan
kinerja. Dua elemen utama pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah :
- Perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan
- Laporan kinerja dan evaluasi hasil.

Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin


memerlukan pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai
pengaruh yang besar pada biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia
yang bersangkutan.

Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik  di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
- Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
- Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
- Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
- Golongan 1 = 50 orang
- Golongan 2 = 20 orang
- Golongan 3 =   5 orang
DEMIKIAN PRESENTASI
DARI KELOMPOK KAMI
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai