Anda di halaman 1dari 15

BIAYA TENAGA

KERJA
NAMA-NAMA KELOMPOK IV
1. ELISABETH SAUNOAH (41200006)
2. STEFANIA BINABU (41200019)
3. HENDRIKA OKI (41200022)
4. HERMINA SANDI OKI (41200026)
5. YOSEF C. KAUN (41200028)
6. MARIA ILONA NANA (41200031)
7. THERESIA P. A. MEKO (41200107)
8. MARIA OJINA TEFA (41200109)
9. APOLONIUS I. NAISAU (41200132)
10. ELIA KRISTIANA HATI (41210018)
11. PRISILA RENATA EFU (41210027)
Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi manusia , yaitu karyawan
perusahaan , di dalam kegiatan perusahaan . Sesuai dengan fungsi yang
ada di dalam perusahaan , biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam
1. Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi yang merupakan elemen
biaya produksi ,
2. Biaya tenaga kerja untuk fungsi pemasaran yang merupakan elemen
biaya pemasaran ,
3. Biaya tenaga kerja untuk fungsi administrasi dan umum yang
merupakan elemen biaya administrasi dan umum
A. PENGAWASAN BIAYA TENAGA KERJA

Di dalam perusahaan manufaktur , umumnya biaya tenaga kerja


merupakan elemen biaya produksi yang cukup besar sehingga
amat penting dan perlu mengadakan pengawasan terhadap biaya
tenaga kerja . Tujuan utama pengawasan biaya tenaga kerja bagi
menejemen yaitu supaya dicapai efisiensi tenaga kerja , termasuk
di dalamnya masalah penentuan tingkat kompensasi ( gaji dan
upah ) yang memadai , menjaga agar kualitas produk yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas , dan dapat dicapainya
volume produksi secara optimal .
Pengawasan atas biaya tenaga kerja memerlukan adanya alat mengukur
prestasi tenaga kerja yang tepat, misalnya dalam bentuk standar prestasi , agar
dapat digunakan sebagai alat pengukur produktivitas dan efisiensi prestasi
kerja dan untuk menilai perbedaan antara yang diharapkan dengan yang
dicapai.
Dalam pengawasan biaya tenaga kerja ini akan dibahas pengawasan melalui :
1. Perencanaan dan Analisa Biaya Tenaga Kerja
Bagian Perencanaan Produksi dan Bagian Akuntansi Biaya harus
bekerja sama menyusun anggaran biaya tenaga kerja.
Tahapan di dalam perencanaan produksi meliputi aktivitas sebagai berikut:
a. Product engineering ( Pengembangan produk )
b. Process engineering ( Teknik produksi )
c. Perencanaan , rute dan skedule ( jadwal ) produksi
1. 2. Pembagian Tugas Fungsional di dalam Organisasi
Pembagian tugas fungsional di dalam organisasi yang berhubungan dengan
tenaga kerja akan dapat dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja , agar
dicapai produktivitas dan efisiensi kerja yang diharapkan.
Bagian-bagian yang berhubungan dengan tenaga kerja beserta tugas-tugas fungsional
setiap bagian :
a. Bagian Personalia
b. Bagian Kesehatan (Poliklinik)
c. Bagian Penelitian Gerak dan Waktu
d. Bagian Perencanaan Produksi
e. Bagian Produksi
f. Bagian Pencatatan Waktu Kerja
g. Bagian Gaji dan Upah
h. Bagian Akuntansi Biaya
B. PENENTUAN BESARNYA BIAYA TENAGA KERJA
Biaya tenaga kerja adalah semua ini yang diberikan ole
perusahaan kepada semua karyawan Elemen biaya tenaga kerja
yan merupakan bagian dari biaya produksi adalah biaya tenaga
kerja untu karyawan di pabrik.
1. Program Gaji dan Upah Insentip
Tujuan program insentip adalah meningkatkan produktivitas
karyawan yang berarti akan meningkatkan penghasilan
karyawan yang produktivitasnya tinggi dan sekaligus dapat
menekan biaya produksi satuan.
Untuk menggunakan program insentip diperlukan syarat - syarat sebagai berikut:
a. Upah Insentip hendaknya didasarkan kepada standar prestasi yang disusun atas dasar penelitian gerak dan waktu ,
evaluasi jabatan , dan tingkatan jasa
b. Penerapan upah insentip hendaknya mendorong pekerja untuk menaikan produk.
c. Hanya produk yang memenuhi standar kualitas yang akan memperoleh insentip.
d. Program insentip memerlukan dukungan kemampuan administratip yang lebih tinggi , karena perhitungan upahnya
lebih rumit.

Beberapa sistem program insentip gaji dan upah sebagi berikut :


A. Sistem Premi Bonus berdasarkan jam kerja

1) Premi Sistem Halsey


2) Premi Sistem Rowan
3) Premi Sistem Bart
4) Sistem Efisiensi Emerson
B. Sistem Premi Bonus berdasar Satuan Hasil

Sistem upah berdasar satuan hasil dikenal dengan istilah Payment By Result Schemes ( PBR Schemes ) yang merupakan
perkembangan dari upah berdasar satuan produk yang dihasilkan.
Perkembangan system Premi Bonus berdasarkan satuan hasil produksi ini melipiti :
1. Straight Piece - Work
Pada sistem ini apabila dalam standar waktu yang sudah ditentuka dapat menghasilkan jumlah produk yang melebihi
standar jumlah produ yang dihasilkan akan memperoleh premi tertentu dalam persentase yar jumlahnya sama . Sedangkan
apabila hasil produksi besarnya sama ata berada di bawah standar jumlah produksi yang dihasilkan lida memperoleh
premi .
2. Sistem Taylor
Pada pengupahan sistem ini apabila dalam waktu standar karyawan dapat menghasilkan jumlah produk yang melebihi
hasil standar diberikan upah di atas tarip upah standar , karyawan yang menghasilkan jumlah produk sama dengan hasil
standar diberikan upah sama dengan tarip sian dar , karyawan yang menghasilkan jumlah produk di bawah hasil standar
hanya diberikan upah di bawah tarip upah standar
3. Bonus Kelompok
Seringkali produktivitas dan efisiensi kerja di dalam suatu perusahaan tidak dapat diidentifikasikan kepada setiap
karyawan secara individual . Oleh karena itu untuk mendorong produktivitas dan efisiensi kerja karyawan harus
digunakan sistem bonus kelompok .
2. Premi Lembur
Premi lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja maksimal dalam satu periode tertentu sesuai
dengan ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Perburuhan ( di Indonesia diatur oleh Departemen Naker ) , misalnya 40
jam per minggu.

Perlakuan atas premi lembur tergantung kepada penyebab terjadinya lembur , yang dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Apabila lembur disebabkan karena pesanan tertentu misalnya adanya rush order ( pesanan cepat atau kilat ) , maka
premi lem bur diperlakukan sebagai elemen harga pokok pesanan yang menimbulkan premi lembur
b. Apabila lembur normal terjadi di dalam perusahaan , karena kurangnya kapasitas produksi dibanding kegiatan yang
selalu banyak , maka premi lembur diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik ( melalui penentuan tarip ) ,
sehingga tidak membebani harga pokok pesanan atau pekerjaan tertentu
c. Apabila lembur terjadinya karena ketidak efisienan kegiatan perusahaan , premi lembur dapat langsung dimasukkan
ke laporan rugi - laba tanpa dikapitalisasi ke dalam harga pokok produk Tidak ada alasan untuk mengkapitalisasi
pemborosan ke dalam harga pokok produk.
3. Biaya Tenaga Kerja Lain - lain

a. Biaya Pensiun
Pensiun adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah berhenti bekerja pada perusahaan dan
memenuhi persyaratan untuk menerima pensiun . Masalah yang timbul dari pembayaran pension adalah :
1) Pembentukan Dana Pensiun
2) Pembayaran Dana Pensiun

b. Tunjangan Liburan
Perusahaan seringkali memberikan tunjangan liburan kepada karyawan.

c. Bonus Bagian Laba


Untuk karyawan yang digaji tetap per bulan seringkali memperoleh bonus bagian laba yang bisa didasarkan pada persentase
tertentu dari jumlah laba atau sebesar gaji selama satu bulan atau berdasar peraturan lainnya yang berlaku di dalam suatu
perusahaan.

d. Biaya Waktu Setup


Pada suatu saat tertentu , diperlukan waktu , biaya , dan tenaga kerja untuk menyetel mesin , sistem pemindahan produk , dan
fasilitas lainnya Fsebelum memulai pekerjaan tertentu.
Perlakuan dari biaya waktu setup ( setel ) tergantung kepada penyebab terjadinya biaya waktu setup
sebagai berikut:
1. Apabila biaya waktu setup disebabkan karena adanya pesanan tertentu yang harus segera
dikerjakan ( rush order ) aras permin taan pemesan , maka biaya waktu setup diperlakukan ke
dalam elemen harga pokok pesanan yang bersangkutan , melalui reke ning Barang Dalam Proses
Biaya Tenaga Kerja Langsung maupun khusus digolongkan ke dalam rekening Biaya Waktu Setup
2. Apabila biaya waktu setup normal terjadi di dalam perusahaan , maka biaya setup diperlakukan
sebagai elemen biaya overhead pabrik sesungguhnya , dan dibebankan kepada produk melalui tarif
biaya overhead pabrik

e. Biaya Pendidikan dan Latihan


Pada perusahaan manufaktur yang baru didirikan , biaya pendidikan dan latihan karyawan akan ditunda
pembebanannya dan dimasukkan ke dalam rekening Beban Ditangguhkan ( deferred charged ) dan
akan diamortisasikan sebagai biaya sesuai dengan jangka waktu dari manfaat biaya tersebut.

f. Biaya Waktu Menganggur atau Waktu Tunggu


Biaya waktu menganggur atau waktu tunggu yang sifatnya normal akan diperlakukan sebagai elemen
biaya overhead pabrik sesungguhma dan dibebankan kepada produk melalui tarip biaya overhead
pabrik .
C. BEBAN ATAS GAJI DAN UPAH KARYAWAN
Jumlah gaji dan upah karyawan yang dibayarkan adalah sebesar Gaji dan Upah kotor dikurangi dengan beban potongan atas
gaji dan upa yang ditanggung karyawan .
Beberapa macam potongan atas gaji dan upah yang sering terjadi .:
1. Pajak Pendapatan Karyawan
a. Pajak pendapatan karyawan yang ditanggung oleh karyawan sendin tidak merupakan elemen biaya bagi perusahaan
( majikan ) , akan tetapi akan mengurangi jumlah gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan .
b. Pajak pendapatan karyawan yang ditanggung oleh perusahaan akan merupakan elemen biaya bagi perusahaan yang
bersangkutan dan didistribusikan sebagai berikut :
1) Pajak pendapatan karyawan pabrik diperlakukan sebagal elemen biaya overhead pabrik .
2) Pajak pendapatan karyawan pemasaran diperlakukan sebagai elemen biaya pemasaran .
3) Pajak pendapatan karyawan administrasi dan umum diperlakukan sebagai biaya administrasi dan umum .

2. Asuransi Karyawan
Asuransi karyawan dapat berupa asuransi hari tua , seuran kesehatan , asuransi tenaga kerja dan sebagainya . Perlakuan dari
premi asuransi adalah sebagai berikut :
a. Premi asuransi karyawan yang ditanggung oleh karyawan sendiri tidak merupakan elemen biaya bagi perusahaam ,
tetapi akan mengurangi jumlah gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan .
b. Premi asuransi karyawan yang ditanggung oleh perusahaan akan merupakan elemen biaya bagi perusahaan yang
bersangkutan dan didistribusikan sebagai berikut :
1) Premi asuransi karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik .
2) Premi asuransi karyawan pemasaran diperlakukan sebagai biaya
3) Premi asuransi karyawan administrasi dan umum diperlakukan soliagai biaya administrasi dan umum .
D. AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

Pada dasarnya akuntansi biaya tenaga kerja berhubungan dengan pencatatan secara terperinci atas biaya
tenaga kerja yang harus diselenggarakan oleh Bagian Akuntansi Keuangan dan Bagian Akuntansi Biaya.
Bagian Akuntansi Keuangan bertugas untuk menyelenggarakan pen catatan atas :
1. Terjadinya biaya gaji dan upah semua karyawan dan timbulnya hutang - hutang yang berhubungan dengan gaji dan
upah
2. Pembayaran atas hutang - hutang yang berhubungan dengan gaji dam upah .

Sedangkan Bagian Akuntansi Biaya bertugas untuk menyeleng garakan pencatatan atas :
3. Pembuatan jurnal distribusi atas baya gaji dan upah ,
4. Memasukkan perincian biaya gaji dan upah pada siap pesanan , proses , kegiatan atau departemen
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai