AKUNTANSI BIAYA
BAB 3 "DEPARTEMENTALISASI BOP DAN
PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD"
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok A
NPM : 21013010339
NPM : 21013010022
Alasan pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di
muka sebagai berikut :
1. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya
terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok persatuan
produk yang dihasilkan dari bulan yang satu ke bulan yang lain. Apabila
BOP yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk, maka harga
pokok produksi per satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab
berikut:
a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.
b. Perubahan tingkat efisiensi produksi.
c. Adanya BOP yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata
selama jangka waktu setahun.
d. BOP tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu.
2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan
informasi harga pokok produksi persatuan pada saat pesanan selesai
dikerjakan.
b. Biaya bahan baku biaya bahan baku yang dominan akan dipakai untuk
membebankannya kepada produk. Semakin besar biaya bahan baku yang
dipakai maka semakin besar BOP yang dibebankan.
Present ase BOP dari biaya
bahan baku yang dipakai
c. Biaya Tenaga Kerja dasar yang dipakai untuk membebankan BOP
adalah biaya tenaga kerja langsung.
Present ase BOP dari biaya
tenaga kerja langsung
d. Jam tenaga kerja langsung apabila BOP mempunyai hubungan erat
dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk
membebankan adalah jam tenaga kerja langsung.
Tarif BOP perjam tenaga
NPM : 21013010198
Cost driver merupakan sebuah variable dalam bentuk aktivitas atau volume yang menyebabkan
timbulnya biaya. Untuk menentukan dasar alokasi biaya biaya overhead pabrik dari departemen
pendukung ke depatemen produksi dapat ditelusuri dari per departemen.
Menurut Horngren, Datar dan Foster (2011) terdapat tiga macam alokasi biaya, yaitu:
Departemen Departemen
Jasa 1 Produksi 1
Departemen Departemen
Jasa 2 Jasa 1
Contoh ilustrasi anggaran biaya overhead perdepartemen:
Dasar alokasi
Langkahperhitunganrasiodenganmetodealokasilangsung:
Pengasahan Perakitan
Sumbertenaga = 600000 = 0,75 -
(Listrik) (600000+ 200000)
= 200000 = - 0,25
(600000+200000)
Sumber :Mulyadi2007
Departemen Departemen
Jasa 1 Produksi1
Departemen Departemen
Jasa 2 Produksi2
Departemen Departemen
Jasa 1 Produksi1
Departemen Departemen
Jasa 2 Produksi2
Untuk menentukan biaya total departemen pendukung agar mencerminkan
pendukung lainnya.
Rasio Alokasi
Persamaan linier :
Faktor yang diukur sebagai penyebut dari tarif overhead disebut sebagai dasar tarif
overhead. Pemilihan dasar ini adalah penting jika suatu sistem ingin menyediakan data biaya
yang berarti. Dasar-dasar yang digunakan:
1. Output fisik
2. Biaya bahan baku langsung
3. Biaya tenaga kerja langsung
4. Jam tenaga kerja langsung
5. Jam mesin
6. Transaksi atau aktivitas
Dalam pencatatan biaya berdasarkan fungsional, hanya penggerak tingkat unit yang digunakan
untuk menghitung tarif overhead. Penggerak tingkat unit adalah faktor yang mengukur
tuntunan yang ditempatkan pada aktivitas tingkat unit oleh produk. Aktivitas tingkat unit
adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali unit produk diproduksi. Perhitungan Biaya
Overhead Pabrik dengan tarif tunggal terdiri dari dua tahap, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/profile/Kurnia-
Ekasari/publication/344421486_AKUNTANSI_BIAYA/links/5f73e6bfa6fdcc0086484ba3/AK
UNTANSI-BIAYA.pdf