Anda di halaman 1dari 61

AKUNTANSI

BIAYA OVERHEAD PABRIK


Pokok Bahasan
Karakteristik dan manfaat Tarif BOP
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penentuan
Tarif BOP
Dasar yang digunakan untuk
Pembebanan BOP
Perhitungan Tarif BOP tunggal
Analisis selisih BOP
Biaya Overhead Pabrik
Adalah bahan baku tidak langsung
dan tenaga kerja tidak langsung serta
biaya-biaya tidak langsung lainnya
yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke produk selesai atau
tujuan akhir biaya
Karakteristik BOP
Biaya overhead pabrik memiliki
karakteristik sbb:
Jumlahnya tidak proposional dengan
volume produksi
Tidak dapat ditelusur dan diidentifikasi
secara langsung kepada produk atau
pesanan
Jenisnya banyak
PENGGOLONGAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK
Biaya Overhead Pabrik digolongkan dalam tiga
cara penggolongan:
1.Menurut sifatnya
2.Menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.
3.Menurut hubungannya dengan Departemen
Penggolongan BOP menurut sifatnya
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan, BOP adalah biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya produksi yang termasuk BOP dikelompokkan


menjadi beberapa golongan:
a. Biaya Bahan Penolong
 tidak menjadi bagian produk jadi atau meskipun
menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif
kecil bila dibandingkan dengan harga pokok
produk tersebut.
Contoh : di percetakan: bahan perekat, tinta koreksi.
di perusahaan kertas: soda, kaporit, bahan warna, dll.
b. Biaya reparasi & pemeliharaan
 berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan
habis pakai (factorysupplies), harga perolehan jasa dari pihak
luar perusahaan untuk perbaikan & pemeliharaan
bangunan pabrik, mesin dan equipment & aktiva tetap lain
yang digunakan untuk keperluan pabrik.

c. Biaya tenaga kerja tidak langsung


 tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik
yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung
kepada produk atau pesanan tertentu.
terdiri dari :
1. karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti
gudang, dept.pembangkit listrik, bengkel.
2. Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi
seperti kepala dept.produksi, kary.administrasi pabrik, mandor

 Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,


tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja tidak langsung tersebut.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap
aktiva tetap.
 antara lain terdiri dari biaya-biaya depresiasi
mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat
kerja dan aset tetap lain yang digunakan di pabrik.
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
 antara lain terdiri dari biaya asuransi gedung,
asuransi mesin dan equipment, asuransi kendaraan,
asuransi kecelakaan karyawan dan lain-lain.
f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran uang tunai.
 contoh: biaya listrik PLN
Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam
hubungan dengan perubahan volume produksi

Dibagi menjadi tiga golongan:


1. Biaya overhead pabrik tetap  BOP yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan
tertentu.
2. Biaya overhead pabrik variabel  BOP yang
berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.
3. Biaya overhead pabrik semivariabel  BOP yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik menurut
hubungannya dengan Departemen

Digolongkan menjadi dua kelompok:


1. BOP langsung departemen  BOP yang terjadi
dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya
dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh: gaji
mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin
dan biaya bahan penolong.
2. BOP tidak langsung departemen  BOP yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen. Contoh: biaya depresiasi, pemeliharaan
dan asuransi gedung pabrik (apabila gedung pabrik
digunakan oleh beberapa departemen produksi).
Tujuan menentukan dasar tarif
 Memastikan apakah sumber daya pabrik
yang tidak langsung yang digunakan
oleh pesanan, produk dan pekerjaan
yang dilakukan sudah membebankan
overhead pabrik secara wajar
 Untuk meminimalkan biaya yaitu
dengan cara memilih dasar yang paling
sederhana dan paling mudah diukur
Manfaat tarif BOP
 Memenuhi kebutuhan manajemen,
menghitung biaya overhead dari
suatu produk
 Mengetahui keadaan yang tidak
tepat guna (inefficiency)
 Meratakan fluktuasi biaya perunit
dari bulan ke bulan yang tidak
terawasi dan tidak masuk akal
LANGKAH-LANGKAH
PENENTUAN TARIF BOP

Tiga langkah penentuan tarif BOP:


1. Menyusun anggaran Biaya Overhead
Pabrik
2. Memilih dasar pembebanan Biaya
Overhead Pabrik kepada produk
3. Menghitung tarif Biaya Overhead
Pabrik
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

 Harus memperhatikan tingkat kegiatan


(kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar
penaksiran biaya overhead pabrik.
 Kapasitas teoritis  kapasitas pabrik atau
departemen untuk menghasilkan produk pada
kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka
waktu tertentu.
 Tiga macam kapasitas yang dapat dipakai
sebagai dasar pembuatan anggaran BOP:
1. Kapasitas Praktis
2. Kapasitas Normal
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
KAPASITAS PRAKTIS
 Adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan
kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat
dihindari karena hambatan-hambatan intern
perusahaan.
 Contoh hambatan intern perusahaan: penghentian
pabrik yang tidak dapat dihindari karena adanya
reparasi mesin, tertundanya kedatangan bahan
baku dan suku cadang, hari-hari libur,
ketidakefisienan, dll.
 Merupakan pendekatan jangka panjang, titik
berat pada kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS NORMAL
 Adalah kemampuan perusahaan untuk
memproduksi dan menjual produknya dalam
jangka panjang
 Merupakan kapasitas teoritis dikurangi dengan
kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat
dihindari karena hambatan-hambatan intern
perusahaan dan trend penjualan di masa yang
akan datang.
 Merupakan pendekatan jangka panjang, titik berat
pada kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS SESUNGGUHNYA
YANG DIHARAPKAN
 Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang.
 Menggunakan ramalan penjualan tahun yang akan datang
sebagai dasar penentuan kapasitas.
 Merupakan pendekatan jangka pendek
 Kelemahan penggunaan kapasitas sesungguhnya yang
diharapkan sebagai dasar penentuan tarif BOP:
1. Berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif BOP
dari tahun ke tahun.
2. Akibat perbedaan yang besar pada tarif BOP, maka biaya-
biaya akibat adanya fasilitas yang menganggur
dikapitalisasikan dan diperhitungkan dalam harga pokok
produksi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam penentuan tarip BOP

 Dasar pembebanan
 Pemilihan tingkat aktifitas
 Memasukan atau tidak memasukan
overhead pabrik tetap
 Menggunakan tarif tunggal atau
beberapa tarif
 Menggunakan tarif yang berbeda untuk
aktifitas jasa
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

 Berbagai macam dasar yang dapat


dipakai untuk membebankan biaya
overhead pabrik kepada produk,
diantaranya adalah :
 Satuan produk
 Biaya bahan baku
 Biaya tenaga kerja langsung
 Jam tenaga kerja langsung
 Jam mesin
Dasar yang Digunakan untuk
Pembebanan BOP
Tujuannya :
1.Menjamin bahwa pembebanan biaya
overhead dilakukan dengan perbandingan
yang wajar, sehubungan manfaatnya dari
biaya terhadap hasil produksi
2.Mengurangi biaya dan perkerjaan
administrasi
Satuan Produk
Tarif FOH per satuan :
Taksiran BOP
 tarif BOP per satuan
Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan

Contoh :
 Taksiran BOP 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
 Taksiran jumlah produk yg akan dihasilkan selama
tahun anggaran tersebut = 4.000 unit.
 Tarif BOP per satuan = (Rp 2.000.000 : 4.000 unit) =
Rp 500 per unit produk.
 Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang
hanya memproduksi satu macam produk.
Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BB yg dipakai
Taksiran BBB yang dipakai

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp
2.000.000
Taksiran Biaya Bahan Baku 1 tahun anggaran Rp
4.000.000
Taksiran BOP = (Rp 2.000.000 : Rp 4.000.000) x 100% =
50% dari biaya bahan baku yang dipakai.
 Metode ini terbatas pemakaiannya, karena semakin
besar biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam
pengolahan produk semakin besar pula BOP yang
dibebankan kepadanya.
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar B.FOH berhubungan erat
dengan upah TKL
Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BTKL
Taksiran BTKL

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung 1 tahun anggaran = Rp
5.000.000
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp 5.000.000) x 100% =
40% dari biaya tenaga kerja langsung yang dipakai.
 Kelemahan metode ini:
1. BOP harus dipandang sebagai tambahan nilai produk.
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total
upah dengan tarif tinggi dan rendah
Jam Tenaga Kerja Langsung
Taksiran BOP
x100%  % BOP per jam TKL
Taksiran jam TKL

 Apabila BOP mempunyai hubungan erat dengan waktu


untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk
membebankan adalah jam tenaga kerja langsung.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam tenaga kerja langsung selama tahun
anggaran tersebut = 2.000 jam
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000: 2.000) = Rp 1.000
per jam tenaga kerja langsung
Jam Mesin
Taksiran BOP
 BOP per jam me sin
Taksiran jam me sin
 Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan
mesin, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
adalah jam mesin.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp
2.000.000
Taksiran jam mesin selama tahun anggaran tersebut =
10.000 jam mesin
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : 10.000) = Rp 200
per jam mesin
Tingkat pemilihan aktivitas
 Dalam menghitung tarif overhead yang telah
ditentukan sebelumnya, sebagian besar
bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih.
 Semakin besar tingkat aktivitas yang
diasumsikan, semakin rendah tarif overhead yang
telah ditentukan sebelumnya.
 Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil
bagian yang tetap dari tarif overhead pabrik,
karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan
ke semakin banyak unit aktivitas.
Perhitungan Tarif BOP
 Penaksiran tingkat kegiatan dan
ongkos-ongkos sebagai dasar yang
dipilih
 Klasifikasi biaya sebagai biaya
tetap atau variabel
 Menetapkan tarif biaya overhead
pabrik
MENGHITUNG TARIF BIAYA OVERHEAD
PABRIK
 Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai
dalam periode anggaran ditentukan, anggaran
Biaya Overhead Pabrik telah disusun, serta
dasar pembebanan telah dipilih dan
diperkirakan, maka langkah terakhir adalah
menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai
berikut:
BOP dianggarkan = Tarif
BOP
Taksiran dasar pembebanan
 Untuk keperluan analisis selisih, tarif BOP
harus dipecah menjadi tarif BOP tetap & tarif
BOP variabel
Perhitungan tarif BOP
 Contoh :
PT. Mutiara Kasih memproduksi
produknya berdasarkan pesanan.
Dalam penentuan tarif B.FOH telah
disusun B.FOH (lihat tabel). B.FOH
dibebankan pada produk berdasarkan
jam mesin. Anggaran B.FOH disusun
pada kapasitas normal sebanyak 80.000
jam mesin.
Anggaran B.FOH
PT. MUTIARA KASIH
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK TAHUN 20XX
ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN

No.Rekening Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

5101 Biaya Bahan Penolong V Rp 1,050,000


5102 Biaya listrik V 1,500,000
5103 Biaya Bahan Bakar V 1,000,000
5104 Biaya TKTL V 1,500,000
T 2,000,000
5105 Biaya Kesejahteraan Karyawan T 1,500,000
5106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan V 750,000
T 500,000
5107 Biaya Asuransi Gedung T 600,000
5108 Biaya Depresiasi T 800,000
Jumlah V Rp 5,800,000
T 5,400,000
Jumlah Total Rp 11,200,000
Perhitungan Tarif FOH
Perhitungan tarif B.FOH:
Tarif B.FOH Variabel : Rp 5,800,000 : 80,000 = Rp 72.50 per jam mesin
Tarif B.FOH Tetap : Rp 5,400,000 : 80,000 = Rp 67.50 per jam mesin
Tarif B.FOH Total : Rp 140.00 per jam mesin
Penggunaan tarif overhead pabrik
ditentukan dimuka
 Tarif overhead pabrik yang telah
ditantukan terlebih dahulu dengan
mengimbangi anggaran biaya
overhead pabrik yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang
dengan total dasar alokasi biaya
overhead pabrik yang dianggarkan
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK
ATAS DASAR TARIF
Biaya Overhead Sesungguhnya
Adalah jumlah biaya tidak langsung yang
benar-benar terjadi
Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik
adalah untuk menyediakan informasi untuk
pengendalian
Dokumen sumber utama yg digunakan untuk
mencatat overhead dalam jurnal adalah
voucher pembelian, bukti permintaan bahan
baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal
umum
PENGUMPULAN BOP
SESUNGGUHNYA
 BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan
untuk dibandingkan dengan BOP yang
dibebankan kepada produk atas dasar tarif
yang ditentukan di muka.
 Selisih yang terjadi antara BOP yang
dibebankan dengan BOP yang sesungguhnya
terjadi merupakan BOP yang lebih atau
kurang dibebankan (over or underapplied
factory overhead cost)
Latihan Soal 1

Hite Manufacturing menggunakan sistem kalkulasi biaya


normal. Overhead yang dianggarkan untuk tahun
depan adalah $ 750.000. aktivitas aktual yg
diharapkan adalah 200.000 jam tenaga kerja
langsung. Selama tahun itu, Hite bekerja dengan total
192.000 jam tenaga kerja langsung dan overhead
aktual berjumlah $ 736.000.
Diminta :
1. Hitung tarif overhead awal
2. Hitung overhead yang dibebankan
3. Hitung selisih BOP
Jawaban :

1. Tarif Overhead awal

750.000
 $ 3,75
200.000

2. Overhead yang dibebankan


192.000 jam x $ 3,75 = $ 720.000

3. Selisih BOP
$ 720.000 - $ 736.000 = $ 16.000 (under upllied)
Latihan Soal 2
Computer Systems Design mengembangkan perangkat lunak
khusus untuk perusahaan, dan menggunakan sistem
kalkulasi biaya normal. Data berikut tersedia untuk tahun
2008 :
Dianggarkan
Overhead $ 600.000
Jam Mesin 24.000
Jam Tenaga Kerja Langsung 75.000
Aktual
Unit Produksi 100.000
Overhead $ 603.500
Biaya Utama $ 900.000
Jam Mesin 25.050
Jam Tenaga Kerja Langsung 75.700
Diminta :
a. Berapa tarif overhead awal
b. Berapa overhead yang dibebankan untuk tahun
2008
c. Selisih BOP
d. Berapa biaya per unit

Kerjakan dengan menggunakan dasar


pembebanan jam mesin dan juga jam tenaga kerja
langsung.
Jawaban : (BOP dibebankan atas dasar Jam Mesin)
$ 600.000
1. Tarif Overhead awal =  $ 25
24.000
2. Overhead yang dibebankan
25.050 jam x $ 25 = $ 626.250
3. Selisih BOP
$ 626.250 - $ 603.500 = $ 22.750 (overupllied)
4. Biaya per unit
Biaya Utama $ 900.000
Overhead $ 626.250
Total By produksi$ 1.526.250
Biaya per unit = $ 1.526.250/100.000 unit
= $ 15,26
Jawaban : (BOP dibebankan atas dasar Jam Kerja Langsung

$ 600.000
1. Tarif Overhead awal = $8
75.000
2. Overhead yang dibebankan
75.700 jam x $ 8 = $ 605.600
3. Selisih BOP
$ 605.600 - $ 603.500 = $ 2.100 (overupllied)
4. Biaya per unit
Biaya Utama $ 900.000
Overhead $ 605.600
Total By produksi$ 1.505.600
Biaya per unit = $ 1.505.600/100.000 unit
= $ 15,06
Analisis varians
 SelisihBOP yang timbul akan dianalisis
kedalam 2 macam selisih yaitu :
1) Varians pengeluaran(spending varians)
Merupakan penyimpangan yang terjadi antara
biaya overhead pabrik aktual dengan anggaran
fleksibel pada kapasitas aktual
2) Varians kapasitas menganggur(idle capacity
varians)
Merupakan penyimpangan antara anggaran
fleksibel pada aktivitas aktual dengan jumlah
biaya overhead pabrik yang dibebankan
Selisih BOP disebabkan karena selisih
anggaran.
 Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam
rekening persediaan produk dalam proses
persediaan produk selesai dan harga pokok
penjualan.
 Jurnal yang dibuat apabila selisih
menguntungkan adalah :

Selisih BOP xxx


Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx
Jurnal yang dibuat apabila sifatnya
tidak menguntungkan :
 
Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx

Selish BOP xxx


Selisih BOP disebabkan karena selisih
kapasitas
Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam
elemen rugi laba.
Jurnal
yang dibuat apabila selisih BOP
menguntungkan :
 Selisih BOP xxx
Rugi-laba xxx
 Rugi-laba xxx
Laba yg ditahan xxx
Jurnal yang dibuat apabila BOP
sifatnya tidak menguntungkan :

 Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx

 Laba yg ditahan xxx


Rugi-laba xxx
PT MUTIARA KASIH
BOP YANG SESUNGGUHNYA TERJADI TAHUN 19X1
PADA KAPASITAS SESUNGGUHNYA YANG DICAPAI : 75.000 JAM MESIN

No.Rekening Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah


5101 B. Bahan Penolong V Rp 1.100.000
5102 B. Listrik V 1.450.000
5103 B. Bahan Bakar V 750.000
5104 B. Tenaga Kerja Tidak Langsung V 1.500.000
T 2.000.000
5105 B. Kesejahteraan kary. T 1.500.000
5106 B. Reparasi & Pmlhrn. V 500.000
T 500.000
5107 Biaya Asuransi gedung T 600.000
5108 Biaya Depresiasi T 800.000

Jumlah V Rp 5.300.000
T 5.400.000
Jumlah Total Rp 10.700.000
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE FULL COSTING

 Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi:


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang
500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000

 Catatan :
Kas terdiri dari : Biaya listrik, biaya kesejahteraan karyawan dan
biaya reparasi & pemeliharaan.
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE VARIABLE COSTING

 Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi :


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000
 Jurnal untuk mencatat pemisahan BOP sesungguhnya terjadi menurut
perilakunya:
BOP Variabel sesungguhnya 5.300.000
BOP Tetap sesungguhnya 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan & Analisis Selisih BOP dengan metode
Full Costing
 Pada akhir periode akuntansi dilakukan penghitungan selisih BOP
yang dibebankan kepada produk sbb:
BOP dibebankan kpd produk:
75.000 jam mesin x Rp 140 Rp 10.500.000
BOP sesungguhnya 10.700.000
Selisih Biaya Overhead Pabrik (slsh kurang)
200.000

 Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan:


BOP yang dibebankan 10.500.000
BOP Sesungguhnya 10.500.000

 Jurnal untuk selisih BOP:


Selisih BOP 200.000
BOP Sesungguhnya 200.000
 SelisihBOP sebesar Rp 200.000 tsb dapat
dipecah dalam 2 macam selisih:
1. Selisih Anggaran (Budget Variance)
 menunjukkan perbedaan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan taksiran biaya yang
seharusnya dikeluarkan menurut anggaran.
2. Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)
 merupakan perbedaan antara BOP tetap yang
dianggarkan dengan BOP tetap yang dibebankan
kepada produk.
PERHITUNGAN & ANALISIS SELISIH BOP
DENGAN METODE VARIABLE COSTING
 Pada akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan BOP yang lebih atau
kurang dibebankan kepada produk sbb:
BOP variabel yang dibebankan kepada produk:
75.000 jam mesin x Rp 72,50 Rp 5.437.500
BOP variabel yang sesungguhnya 5.300.000
Selisih BOP Variabel (selisih lebih) Rp 137.500

 Jurnal untuk menutup rekening BOP yg dibebankan:


BOP Variabel yang dibebankan 5.300.000
BOP Variabel sesungguhnya 5.300.000

 Jurnal untuk mencatat selisih BOP:


Selisih BOP variabel 137.500
HPP 137.500
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH
BOP
 Perlakuan terhadap selisih BOP:
1. Jika karena kesalahan dalam penghitungan tarif BOP,
atau keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi
operasi  selisih dibagi rata ke dalam rekening
Persediaan Barang Dalam Proses, Persediaan Barang
Jadi dan Harga Pokok Penjualan.

2. Jika disebabkan karena ketidakefisienan pabrik atau


kegiatan perusahaan di atas atau di bawah kapasitas
normal  selisih diperlakukan sebagai pengurang atau
penambah rekening Harga Pokok Penjualan.
Pemindahan selisih BOP
dari Rek BOP sesungguhnya ke Rek selisih BOP

BOP
Berbagai rek
sesungguhnya BOP dibebankan BDP-BOP
dikredit

Selisih BOP Pembebanan


BOP dasar tarif
Pencatatan
BOP yg
sesungguhnya
Perlakuan terhadap selisih BOP
 Selisih Bop dibagikan kpd rekening persediaan dan harga pokok
penjualan

Nama rek Saldo pada 31 Dasar penyesuaian Saldo pada tgl 31


des 19x1 sbl des 19x1
penyesuaian
Selisih biaya overhead Rp 200.000

Persediaan PDP Rp 400.000 4/80xRp 200.000 = Rp 10.000 Rp 410.000


Persediaan produk Jadi 600.000 6/80xRp 200.000 = 15.000 Rp 615.000
Harga pokok Penjualan 7.000.000 70/80 x Rp 200.000= 175.000 Rp 7.175.000

Persediaan produk dlm proses Rp 10.000


Persediaan produk jadi 15.000
Harga pokok penjualan 175.000
Selisih biaya overhead pabrik Rp 200.000
Perlakuan terhadap selisih BOP
SelisihBOP diperlakukan sbg pengurang
atau penambah Rekening Harga Pokok
Penjualan

Harga Pokok Penjualan Rp 200.000


Selisih BOP Rp 200.000
 Namun demikian perlakuan selisih sebagai
pengurang atau penambah HPP seringkali
digunakan oleh perusahaan tanpa
memperhatikan penyebab terjadinya selisih
karena:
1. Manajemen tidak pernah mencoba menentukan
penyebab terjadinya selisih BOP
2. Jumlah selisih relatif kecil bila dibandingkan
dengan saldo rekening-rekening yang akan
dibebani dengan pembagian selisih tersebut.
3. Saldo rekening BDP dan Barang Jadi biasanya
relatif kecil bila dibandingkan dengan HPP.
Pembebanan biaya overhead
 Tarif overhead pabrik yg telah ditentukan dimuka adalah :
$15 per jam mesin yg telah dihitung sebelumnya untuk De
Witt Products, menggunakan estimasi overhead pabrik dan
estimasi jam mesin. Asumsikan jam mesin aktual dari De
Witt Products adalah sebesar 18.900 dan biaya overhead
pabrik aktual sebesar $ 292.000. Overhead pabrik
dibebankan selama periode ini adalah sebesar 18.900 x $15
= $283.500. ayat jurnal umumyg mengikhtisarkan
pembebanan overhead adalah :

Barang dalam proses 283.500


overhead pabrik dibebankan 283.500
Jurnal penutupan BOP akhir tahun
 Overhead pabrik dibebankan 283.500
Overhead pabrik sesungguhnya 283.500

BOP Sesungguhnya

Des 31 292.000 Des 31 283.500

BOP aktual yg terjadi BOP dibebankan selama


Selama periode tsb Periode tsb
Jumlah pembebanan terlalu tinggi atau
terlalu rendah
De Witt Products, overhead yang dibebankan
untuk periode tsb lebih kecil sebesar $ 8.500
dibandingkan biaya overhead aktual, shg overhead
pabrik utk periode tsb dibebankan terlalu rendah

Jurnal selisih BOP


Selisih Overhead pabrik $8.500
BOP sesungguhnya $8.500

Anda mungkin juga menyukai