Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN OVERHEAD PABRIK VS


AKTUALISASI
DOSEN PENGAMPU: MUCHAMMAD ARIFIN .MM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:


- PERI HERIBERTUS (2010417221)
- DION PRASETYO (2010417257)
- JENIFER EVLIN (2010417252)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul tepat waktu.
Makalah Anggaran overhead disusun guna memenuhi tugas pak Muhammad Arifin SE,MM
Pada Anggaran Perusahaan Di universitas panca bhakti. Selain itu penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambahan wawasan bagi pembaca tentang Anggaran Overhead.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada (Muchamad Arifin) selaku guru
makul Anggaran Perusahaan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh, karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 22 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang ...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................

1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Alokasi biaya ....................................................................................................
2.2 Pengertian Biaya Overhead Pabrik ( BOP) ......................................................
2.3 Anggaran Overhead Pabrik Vs Aktualisasi.......................................................

BAB III. PENUTUP


3.1 kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................................
3.3 Daftar Pustaka ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead
pabrik dibebankan pada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Alasan pembebanan
biaya overhead  pabrik pada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka ialah
pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi sering kali
mengakibatkan perubahan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan satu ke
bulan yang lain. (Mulyadi, 2014).
Harga pokok produksi persatuan dapat mengalami fluktuasi apabila biaya overhead
pabrik sesungguhnya dibebankan kepada produk. Kenaikan harga pokok produksi tersebut
terjadi karena  perubahan tingkat produksi dari bulan ke bulan, perubahan tingkat efisiensi
produksi, adanya biaya overhead pabrik yang terjadi secara sporadik (menyebar tidak merata
selama jangka waktu setahun), dan biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur
pada waktu-waktu tertentu. Perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi
menggunakan metode harga pokok pesanan, sehingga manajemen memerlukan informasi
harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan. Sementara biaya
overhead pabrik baru diketahui jumlahnya setiap akhir bulan atau akhir tahun. Hal tersebut
juga merupakan alasan mengapa pembebanan biaya overhead pabrik pada  produk atas dasar
tarif yang ditentukan dimuka. (Mulyadi, 2014).
Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik kita dapat menggunakan Metode
Langsung, Metode Bertahap atau Metode Aljabar. Metode langsung adalah metode yang
dialokasikan ke dalam depertemen produksi tanpa melalui depertemen pembantu lainnya,
Metode bertahap adalah metode yang alokasinya tidak bertimbal balik, sedangkan metode
aljabar adalah metode alokasi yang  bertimbal-balik. (R.A. Supriyono, 1983).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Alokasi Biaya ?
2. Apa itu Biaya Overhead Pabrik dan cara menghitungnya ?
3. Apa itu Anggaran Overhead Pabrik Vs Aktualisasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami maksud dari Alokasi Biaya
2. Mengetahui dan memahami pengertian Biaya Overhead Pabrik dan cara
menghitungnya
3. Mengetahui dan memahami Anggaran Overhead Pabrik Vs Aktualisasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 APA ITU ALOKASI BIAYA

Alokasi biaya adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menetapkan biaya ke


objek biaya seperti departemen, produk, program, atau cabang perusahaan.

Ketika biaya dialokasikan dengan cara yang benar, bisnis dapat melacak objek biaya tertentu
yang menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan.

Jika biaya dialokasikan ke objek biaya yang salah, perusahaan mungkin menetapkan sumber
daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan keuntungan sebanyak yang diharapkan.

Mengenal Jenis Biaya

Ada beberapa jenis biaya yang harus ditentukan organisasi sebelum mengalokasikan biaya ke
objek biaya spesifik mereka. Biaya-biaya tersebut meliputi:

1. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan ke produk atau layanan tertentu, dan
tidak perlu dialokasikan ke objek biaya tertentu.

Misalnya, gaji yang dibayarkan kepada pekerja pabrik yang ditugaskan di divisi
tertentu diketahui dan tidak perlu dialokasikan lagi ke divisi itu.

2. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan objek biaya tertentu
seperti fungsi, produk, atau departemen. Itu adalah biaya yang dibutuhkan demi operasional
dan kesehatan perusahaan.

Beberapa contoh umum dari biaya tidak langsung termasuk biaya keamanan, biaya
administrasi, dll. Biaya pertama kali diidentifikasi, dikumpulkan, dan kemudian dialokasikan
ke objek biaya tertentu dalam organisasi.

Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
adalah biaya yang ditetapkan untuk produk atau departemen tertentu.
3. Biaya overhead

Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang bukan merupakan bagian dari biaya
produksi. Mereka tidak terkait dengan tenaga kerja atau biaya material yang dikeluarkan
dalam produksi barang atau jasa.

Beberapa contoh umum dari biaya overhead adalah biaya sewa, utilitas, asuransi, perangko
dan pencetakan, biaya administrasi dan hukum, serta biaya penelitian dan pengembangan.

Mekanisme Alokasi Biaya

Berikut ini adalah langkah-langkah utama yang terlibat ketika mengalokasikan biaya
ke objek biaya:

1. Identifikasi objek biaya

Langkah pertama saat mengalokasikan biaya adalah mengidentifikasi objek biaya yang
dibutuhkan organisasi untuk memperkirakan biaya terkait secara terpisah.

Objek biaya dapat berupa merek, proyek, lini produk, divisi / departemen, atau cabang
perusahaan. Perusahaan juga harus menentukan dasar alokasi biaya, yang merupakan dasar
yang digunakan untuk mengalokasikan biaya ke objek biaya.

2. Akumulasi biaya ke dalam kumpulan biaya

Setelah mengidentifikasi objek biaya, langkah selanjutnya adalah mengakumulasi biaya ke


dalam kumpulan biaya, menunggu alokasi ke objek biaya.

Saat mengumpulkan biaya, Anda dapat membuat beberapa kategori di mana biaya akan
dikumpulkan berdasarkan basis alokasi biaya yang digunakan.

Beberapa contoh kumpulan biaya termasuk penggunaan listrik, penggunaan air, luas tanah,
asuransi, biaya sewa, konsumsi bahan bakar, dan pemeliharaan kendaraan bermotor.

Manfaat Alokasi Biaya

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa alokasi biaya penting bagi organisasi:

1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan


Alokasi biaya memberi manajemen data penting tentang penggunaan biaya yang dapat
mereka gunakan dalam membuat keputusan.

2. Membantu mengevaluasi dan memotivasi staf

Alokasi biaya membantu menentukan apakah departemen tertentu menguntungkan atau tidak.
Jika objek biaya tidak menguntungkan, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja anggota staf
untuk menentukan apakah penurunan produktivitas yang menjadi penyebab objek biaya tidak
menguntungkan.

2.2 Pengertian Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead pabrik adalah jenis pengeluaran yang tidak berkaitan secara langsung
dengan proses produksi barang ataupun jasa.

Umumnya biaya ini dimiliki oleh setiap perusahaan dan berasal dari divisi pendukung
produksi dalam perusahaan tersebut.

Contoh biaya overhead pabrik sebut saja seperti biaya untuk fasilitas tambahan dalam
proses produksi, biaya asuransi, pajak dan masih banyak lagi.

Walaupun tidak berhubungan langsung dengan produksi, akan tetapi usaha bisa tetap
beroperasi salah satunya dengan adanya biaya ini.

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara mengalokasikan BOP,
dimana BOP bagian Jasa secara langsung dialokasikan ke bagian produksi sesuai proporsi
pemakaian jasanya.

1.    Metode alokasi langsung (direct alocation method)

        Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi
yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh
departemen jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada
departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut (Departemen Jasa tidak memakai jasanya).
Contoh kasus: Metode Alokasi langsung
CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1
dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan
departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin
sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:

Dapartemen produksi Dapartemen jasa x Dapartemen jasa Y


Proses 1 30% 25%
Proses 2 35% 40%
Proses 3 35% 35%

Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah


Dapartemen produksi Jumlah BOP (Rp)
Proses 1 180 juta
Proses 2 200 juta
Proses 3 150 juta
Jasa x 30 juta
Jasa y 60 juta

Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi langsung!
Jawab
Menghitung BOP dianggarkan
Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:
1.    Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp   9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
                                        Total            = Rp 30.000.000,-
2.    Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-
Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-
Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-
                  Total            = Rp 60.000.000,-

  Metode Alokasi Bertahap (Step Method)

        Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya
dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh departemen jasa
yang lain.
        Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa apabila terjadi hal
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode aljabar (Algebraic method). Dalam
metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing bagian jasa dinyatakan
dalam formula berikut:

X =a1 + b1 y
Y =a2 + b2 x
Z =a3 + b3 z
Dst…..

Keterangan:
X  = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y  = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap
PT RAS  mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Perusahaan
merencanakan Biaya Overhead Pabrik untuk kapasitas normal produksi sebesar 50.000 unit,
selama Tahun 2006 sebesar:
Dapartemen Kegiatan Jumlah BOP
Proses 1 Setting Rp. 22.800.000,-
Proses II Finishing Rp. 12.200.000,-
Jasa x Listrik Rp. 28.000.000,-
Jasa Y Pemeliharaan Rp.2.000.000,-

2. Menghitung BOP Neto masing-masing Departemen Produksi setelah alokasi


Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:

1.    Jasa X (departemen listrik)


BOP departemen jasa X sebanyak Rp 24.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen Proses 1 = 30/80 x Rp 24.000.000 = Rp   9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 50/80 x Rp 24.000.000 = Rp 15.000.000,-
                             Total              = Rp 24.000.000,-
2.    Jasa Y (departemen pemeliharaan)
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 6.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen Proses 1 = 40/75 x Rp 6.000.000 = Rp 3.200.000,-
Departemen Proses 2 = 35/75 x Rp 6.000.000 = Rp 2.800.000,-
                    Total            = Rp 6.000.000,-
Jadi selengkapnya adalah sebagai berikut:

Keterangan Proses 1 Proses 2


BOP langsung (Rp) 22.800.000 12.200.000
Alokasi BOP tidak langsung
Jasa X(Rp) 9.000.000 15.000.000
Jasa Y (Rp) 3.200.000 2.800.000
BOP tidak langsung (Rp) 12.200.000 17.800.000
Total (Rp) 35.000.000 30.000.000
Total Produksi 50.000 50.000
Tarif (Rp) 700* 600*

2.3 Anggaran Overhead Pabrik Vs Aktualisasi

Overhead pabrik aktual dapat dibebankan setiap minggu atau setiap bulan, tetapi bila setiap
hari, beberapa biaya overhead pabrik aktual dicatat ketika terjadi, pada saat transaksi di jurnal
dan di posting ke buku besar atau buku pembantu.
Biaya overhead yang dibebankan dan jumlah pembebanan yang terlalu tinggi atau
rendah :

a) Pembebanan biaya overhead Ayat jurnal untuk pembebanan overhead adalah: Barang
dalam proses Overhead pabrik dibebankan Akun overhead pabrik dibebankan kemudian
ditutup ke akun pengendali overhead di akhir tahuna; overhead pabrik dibebankan Pengendali
overhead pabrik.

b) Jumlah pembebanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah Saldo debit
mengidentifikasikan bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu rendah sedangkan saldo
kredit mengidentifikasikan bahwa overhead pabrik teah dibebankan terlalu tinggi.

c) Disposisi jumlah pembebanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Dasar Pembebanan BOP

a. Berdasarkan Jam Mesin


Taksiran BOP / Taksiran Jam Mesin x 100% = %BOP Per Jam Mesin
b. Berdasarkan Jam Tenaga Kerja Langsung
Taksiran BOP / Taksiran Jam Tenaga Kerja Langsung = %BOP Per Jam TKL

Contoh Soal:

1.Computer System Design mengembangkan perangkat

lunak khusus untuk perusahaan, dan menggunakan

sistem kalkulasi biaya normal. Data berikut tersedia untuk

tahun 2008 :

 Dianggarkan :

Overhead $600.000

Jam mesin 24.000

Jam TKL 75.000

Aktual :

Unit Produksi 100.000

Overhead $603.500
Biaya Utama $900.000

Jam Mesin 25.050

Jam TKL 75.700

Diminta:

a. Berapa tarif overhead awal

b. Berapa overhead yang dibebankan untuk tahun 2008

c. Selisih BOP

d. Berapa biaya per unit

Kerjakan dengan menggunakan dasar pembebanan jam mesin dan juga jam tenaga kerja
langsung.

Jawaban : (berdasarkan jam mesin)

1. Tarif overhead awal = $600.000 / 24.000

= $25

2. Overhead yang dibebankan :

= 25.050 jam X $25 = $626.250

3. Selisih BOP = $626.250 - $603.500

= $22.750 (overapplied)

4. Biaya per unit :

Biaya Utama $ 900.000

Overhead $ 626.250

Total biaya produksi $1.526.250

Biaya per unit = $1.526.250 / 100.000 unit = $ 15,26


Jawaban (berdasarkan jam TKL)

1. Tarif overhead awal = $600.000 / 75.000

=$8

2. Overhead yang dibebankan : = 75.700 jam X $8 = $ 605.600

3. Selisih BOP = $605.600 - $603.500

= $ 2.100 ( overapplied )

4. Biaya per unit :

Biaya Utama $ 900.000

Overhead $ 605.600

Total biaya produksi $ 1.505.600

Biaya per unit = $ 1.505.600 / 100.000 unit = $15,06


KESIMPULAN

3.1 Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, pengklasifikasikan dan penentuan biaya
produksi yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa biaya overhead pabrik di
hitung dengan menentukan tarif per departemen.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan saran yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan yaitu perusahhan sebaik nya melakukan
perhitungan biaya produksi sesuai konsep akutansi biaya yaitu dengan memperhitungan biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja , sedangakan biaya overhead pabrik dihitung dengan
menentukan tarif perdepartemen , sekaligus mengklasifikasikan elemen-elemen biaya
kedalam biaya produksi secara tepat , sehingga perhitungan biaya produksi menjadi lebih
akurat dan dapat digunakan dalam pengendalian keputusan bagi manajer.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/alokasi-biaya/
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-biaya-overhead-pabrik-
bop/metode-alokasi-biaya-overhead-pabrik-bop

https://www.academia.edu/5091757/Overhead_Pabrik_Anggaran_Aktual_dan_Pembebanan

Anda mungkin juga menyukai