Anda di halaman 1dari 12

Bab 2

KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


BIAYA
(Cost Concepts and The Cost Accounting Information System)

Keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya. Dalam
konsep biaya memerlukan pengelompokan biaya sesuai tujuan apa informasi biaya tersebut
diperlukan. Informasi biaya yang baik, tepat dan akurat diperlukan oleh setiap pemakai
informasi biaya. Oleh karenanya para manajer dituntut untuk memahami konsep biaya agar
dapat mengambil keputusan dengan baik sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem Informasi Biaya adalah sistem yang membantu manajemen dalam menetapkan
sasaran laba perusahaan, target laba departemen, mengevaluasi efektifitas rencana
perusahaan, mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan dalam bentuk tanggung jawab
yang spesifik dan menganalisis serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan yang
diperlukan agar tujuan atau sasaran organisasi dapat dicapai.

2.1. Konsep Biaya

Sistem Informasi Biaya adalah sistem yang membantu manajemen dalam Biaya dalam
akuntansi biaya diartikan dalam 2 (dua) pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam artian
cost dan biaya dalam artian expense.

Biaya (Costs)

Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum
habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.

Contoh :
 Persediaan bahan baku.
 Persediaan produk dalam proses.
 Persediaan Produk selesai.
 Supplies atau aktiva yang belum digunakan.

Beban (Expense)

Beban atau expense adalah biaya yang memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya
yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dimasa yang akan datang
dikelompokkan sebagai harta. Biaya ini dimasukkan kedalam Laba-Rugi, sebagai
pengurangan dari pendapatan.

Contoh :
 Beban penyusutan.

1
 Beban pemasaran.
 Beban yang tergolong sebagai biaya operasi.

Bagaimana membedakan antara biaya dan beban dapat dicontohkan sebagai berikut :
 Pembalian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut merupakan
biaya, tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang akan
menjadi beban.
 Perlengkapan kantor yang masih tinggal digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah
terpakai digolongkan sebagai beban.
 Persediaan bahan, persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih tinggal dan
belum terjual digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terjual akan membentuk
harga pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.

2.2. Obyek Biaya

Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) adalah tempat dimana biaya atau aktivitas
diakumulasikan atau diukur.

Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah :


1. Produk.
2. Produksi.
3. Departemen.
4. Devisi.
5. Bacth dari unit-unit sejenis.
6. Lini produk.
7. Kontrak.
8. Pesanan pelanggan.
9. Proyek.
10. Proses.
11. Tujuan strategis.

Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa
objektif, biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang
dihasilkan.

2.3. Penelusuran Biaya ke Objek Biaya

Pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek
biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dibebakan menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung.

Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau
objek biaya.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran
biaya atau objek biaya.

Contoh :

2
 Jika objek biaya yang digunakan adalah produksi, maka biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung, sedangkan biaya overhead merupakan
biaya tidak langsung.
 Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap bahan yang menyusun produk
tersebut serta biaya patan dan royalty merupakan biaya langsung. Demikian juga dengan
tenaga kerja langsung yang merubah bahan baku menjadi produk jadi merupakan biaya
langsung. Biaya tidak langsung seperti asuransi, sewa pabrik dan lain sebagainya yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke produk.
 Jika objek biaya yang digunakan adalah bacthmaka biaya persiapan (setup cost) merupakan
biaya langsung karena biaya ini dapat dialokasikan secara atbitrer (dialokasikan secara tidak
jelas) ke setiap unit produk.

Misalnya : Produk air aqua yang menggunakan kemasan botol atau sejenisnya. Jia objek
biaya yang digunakan adalah produk, mana air aqua dan tanaga kerja yang membentuk
produk tersebut merupakan biaya langsung dimana biaya tersebut dapat diukur ke setiap unit
produk, sedangkan botol aqua merupakan biaya tidak langsung karena botol tersebut tidak
dapat diukur kepada setiap unit produk. Apabila objek biaya yang digunakan adalah produksi
maka air aqua dan kemasan botol merupakan biaya langsung.

Gambar 2.1. Penelusuran Biaya ke Objek Biaya

Untuk objek biaya Ditelusuri Ditelusuri Ditelusuri


khusus, jenis biayanya secara langsung secara tidak secara atbitrer
mungkin langsung

Jenis-jenis biaya Biaya langsung Biaya tidak


kemudian digolongkan langsung
menjadi

2.4. Sistem Informasi Akuntansi Biaya

menetapkan sasaran
laba perusahaan, target laba departemen, mengevaluasi efektifitas rencana perusahaan,
mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik dan
menganalisis serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan agar tujuan atau
sasaran organisasi dapat dicapai.
Informasi biaya yang baik, tepat dan akurat diperlukan oleh setiap pemakai informasi biaya.
Hal tersebut bisa dipenuhi jika :

1. Informasi biaya yang digunakan secara sistematis dan komparatif, sehingga informasi
biaya digunakan dapat diandalkan dalam memutuskan tindakan apa yang akan
memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.

3
2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi sehingga informasi yang
tersedia dapat digunakan oleh manajer perusahaan dan mudah dipahami dan dimengerti
oleh pemakai.
3. Mencerminkan otoritas, sehingga setiap manajer dapat dimintai pertanggungjawabannya.
4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan perhatian manajemen.

2.5. Pemrosesan Data

Pemrosesan data adalah suatu proses pengumpulan, pengelompokan, menganalisis, dan


pelaporan data perusahaan.

Pemrosesan data ini dapat berupa prosedur dan formulir serta peralatan yang digunakan
dalam pemrosesan data tersebut. Sistem pemrosesan data yang baik apabila pemrosesan data
yang digunakan dapat menyediakan informasi yang tepat waktu. Contohnya : mesin kasir
pada supermarket.

Perkembangan teknologi computer menyebabkan kemudahan bagi pemrosesan data, dimana


pemrosesan data dapat deprogram untuk dapat mengetaui situasi-situasi yang menympang
dari ketentuan-ketentuan sehingga dapat dilaporkan.

Sistem informasi atau system pemrosesan data harus mampu menyediakan informasi untuk
menentukan :

1. Biaya pendapatan historis perusahaan.


2. Evaluasi manajemen untuk saat ini dan yang akan datang.
3. Perkiraan ekonomi yang berasal dari luar perusahaan.

2.6. Penggunaan Data Biaya

Manajer perusahaan menggunakan data biaya dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi


kinerja dan dalam mengendalikan operasi perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan hal
penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu pemahaman lebih lanjut
mengenai penggunaan biaya-biaya tersebut, apakan sudah digunakan dengan baik atau terjadi
penyalahgunaan terhadap biaya-biaya tersebut.

Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk tujuan :

1. Perencanaan
Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian
tujuan yang terbaik masa yang akan datang yang ingin dicapai pada saat menelaah
alternative pelaksanaan tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk
pembuatan anggaran (budget) yang digunakan untuk memperkirakan bahan baku, tenaga
kerja dan teknologi. Hal tersebut di atas dapat dilakukan dalam tahapan perencanaan.
Perencanaan tersebut berorientasi kepada masa yangakan datang dan dapat berbentuk
perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Pengawasan

4
Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi, apakah anggaran atau
program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan fungsi perencanaan.
Tahapan ini adalah merupakan tahapan pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana
yang sudah dibuat, baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok standar yang
digariskan pada anggaran (budget), tetapi juga masalah-masalah penyesuaian terhadap
anggaran. Membandingkan anggaran dan standar dengan actual dapat digunakan untuk
pengendalian sehingga kinerja masing-masing devisi atau departemen dapat dinilai.

3. Penetapan Harga
Pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain permintaan dan penawaran
adalah biaya. Oleh karena itu pertimbangan yang baik bagi seorang manajemen dalam
keputusan penetapan harga yaitu dengan memastikan pemulihan atas semua biaya dalam
mencapai laba.

4. Menentukan Laba
Akuntansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga terbentuk output atau produk yang
dihasilkan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut ditujukan untuk dapat
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan dapat ditentukan dengan mengumpulan seluruh
biaya yang dikeluarkan yang kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain.
Penentuan laba tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk seseluruhan perusahaan saja,
tetapi juga dapat digunakan untuk pelaporan segmen dan lini produk.

5. Pengambilan Keputusan
Akuntasi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternative dalam
pengambilan keputusan. Misalnya : keputusan apakah suatu perusahaan akan
menghentikan atau meneruskan suatu segmen yang secara terus menerus mengalami
kerugian. Membuat atau membeli suku cadang, memproses suatu lini produkuntuk
diproses lebih lanjut, perencanaan laba, memasuki pasar, mengembangkan suatu produk
baru, membeli mesin baru. Berdasarkan informasi biaya maka perusahaan dapat
mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat jangka
panjang.

2.7. Klasifikasi Biaya

Akuntasi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akurat dan tepat bagi
manajeman dalam mengelola perusahaan atau devisi secara efektif. Oleh karena itu biaya
perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biaya tersebut digunakan, sehingga
dalam pengelompokan biaya dapat digunakan suatu konsep “Defferent Cost Different
Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan.

Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara
sistemetis atas keseluruhan elemen biaya yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang
lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.

Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya yang berhubungan dengan :
1. Produk
2. Volume produksi
3. Departemen dan pusat biaya
4. Periode akuntansi

5
5. Pengambilan keputusan.

Biaya Dalam Hubungan dengan Produk


Biaya dalam hubungan dengan produk dapat dikelompokkan menjadi Biaya Produksi dan
Biaya Non Produksi.

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut
juga dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk,
dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan.

1. Biaya bahan baku langsung

Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.

Contoh :
 Kayu dalam pembuatan meubel.
 Kain dalam pembuatan pakaian.
 Karet dalam pembuatan ban.
 Minyak mentah dalam pembuatan bensin.
 Kulit dalam pembuatan sepatu.
 Tepung dalam pembuatan kue.

2. Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau
mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung
kepada produk selesai.

Contoh :
 Upah koki kue
 Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel
 Tukang jahit, border, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian
 Operator mesin jika menggunakan mesin.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
tetapi membantu secara langsung kepada produk selesai.

Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen :

6
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong)
Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi
pemakaiannya relative lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung
kepada produk selesai.

Contoh :
 Amplas
 Pola kertas
 Oli dan minyak pelumas
 Paku, sekrup, dan mur
 Staples
 Asesori pakaian
 Vanili, garam, pelembut, pewarna, pewangi pada kue.

b. Tenaga kerja tidak langsung


Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan
produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.

Contoh :
 Gaji satpam pabrik
 Gaji pengawas pabrik
 Pekerja bagian pemeliharaan
 Penyimpanan dokumen pabrik
 Gaji operator telepon pabrik
 Pegawai pabrik
 Pegawai bagian gudang pabrik
 Gaji resepsionis pabrik
 Pegawai yang menangani barang.
\
c. Biaya tidak langsung lainnya
Biaya tidak langsung lain adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja
tidak langsung yang membantu dalam pengolehan produk selesai, tetapi tidak dapat
ditelusuri langsung kepada produk selesai.

Contoh :
 Pajak bumi dan bangunan pabrik
 Listrik pabrik
 Air dan telepon pabrik
 Sewa pabrik
 Asuransi pabrik
 Penyusutan pabrik
 Peralatan pabrik
 Pemeliharaan mesin dan pabrik
 Gaji akuntan pabrik
 Refsing karyawan pabrik
 Reparasi mesin dan peralatan pabrik.

7
Dua dari tiga unsure utama biaya produksi dapat digolongkan secara terminology biaya
sebagai berikut :

1. Biaya Utama
Biaya utama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung.

2. Biaya Konversi
Biaya konversi adalah biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku langsung menjadi
produk selesai. Biaya ini merupakan gabungan antara biaya biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik.

Biaya Non Produksi

Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non
produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi. Biaya komersial atau biaya
operasi ini digolongkan sebagai biaya periode yaitu biayabiaya yang dapat dihubungkan
dengan interval waktu.

Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi elemen :

1. Beban pemasaran
Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk
selesai dan siap dipasarkan ketangan konsumen.
Contoh :
 Beban iklan
 Promosi
 Komisi penjualan
 Pengiriman barang
 Sampel barang gratis
 Hiburan
 Biaya alat tulis
 Gaji bagian penjualan
 Telepon dan telegrap
 Biaya penjualan
 Biaya lain-lain

2. Beban administrasi
Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan
penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar
berjalan dengan efektif dan efisien.
Contoh :
 Gaji administrasi kantor
 Sewa kantor
 Penyusutan kantor
 Biaya piutang tak tertagih
 Biaya urusan kantor
 Biaya alat-alat tulis
 Biaya lain-lain.

8
3. Beban keuangan
Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan.
Contoh :
 Beban bunga.

Biaya Dalam Hubungan dengan Volume Produksi

Biaya dalam hubungan dengan volume produksi dapat dikelompokkan menjadi elemen :

1. Biaya variable
Biaya variable adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi
dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap.
Contoh :
 Biaya tenaga kerja langsung
 Biaya Bahan bakar
 Biaya Pemeliharaan Peralatan mesin
 Biaya Pemeliharaan mesin
 Biaya Bahan penolong
 Biaya pengiriman barang
 Biaya distribusi
 Biaya komunikasi
 Biaya telpon kantor
 Biaya pengangutan dalam pabrik

2. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tatap dalam rentang relevan tertentu,
tetapi secara per unit berubah.
Contoh :
 Gaji pegawai
 Penyusutan mesin
 Amortisasi paten
 Biaya penyusutan peralatan mesin
 Asuransi property dan kewajiban
 Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan

3. Biaya semi
Biaya semi adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsure
variable. Biaya ini dapat dikelompokkan dalam dua elemen biaya, yaitu :

a. Biaya semi variable


Biaya semi variable adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan
memperlihatkan karakter tetap dan variable.
Contoh :
 Biaya listrik
 Telepon dan air
 Bensin
b. Biaya semi tetap

9
Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap.
Contoh :
 Gaji penyelia.

Biaya Dalam Hubungan dengan Departemen Produksi

Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan berbagai nama


seperti : departmenen, kelompok kerja, pusat biaya, unit kerja yang dapat digunakan dalam
mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung
departemen.

1. Biaya langsung departemen


Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke
departemen bersangkutan.
Contoh :
 Gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan merupakan biaya
tidak langsung bagi departemen.

2. Biaya tidak langsung departemen


Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung
ke departemen bersangkutan.
Contoh :
 Biaya penyusutan dan biaya asuransi perupakan biaya yang manfaatnya digunakan
secara bersama oleh masing-masing departemen, oleh karena itu biaya tersebut
merupakan biaya tidak langsung departemen.

Biaya Dalam Hubungan dengan Periode Waktu

Dalam hubungannya dengan periode waktu, biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya
pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan.

1. Biaya pengeluaran modal


Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat
dimasa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
Contoh :
 Pembelian mesin dan peralatan

2. Biaya pengeluaran pendapatan


Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode
sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

Contoh :
 Mesin atau peralatan yang dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan akan
menimbulkan penyusutan. Penyusutan ini disebut sebagai pengeluaran pendapatan yang
akan dilaporkan sebagai beban.

Biaya Dalam Hubungan dengan Pengambilan Keputusan


10
Biaya dalam pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi biaya relevan dan biaya
tidak relevan.

1. Biaya relevan
Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternative
yang berbeda.

Biaya relevan terdiri dari :

a. Biaya deferensial
Biaya deferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa
alternative pilihan. Biaya deferensial disebut juga dengan biaya marginal atau biaya
incremental.
Contoh :
 Perusahaan mempunyai dua pilihan dalam penggunaan bahan yaitu logan dan besi.
Jika menggunakan logam biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.100.000, sedangkan jika
menggunakan besi biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.150.000. Dari keterangan di
atas terlihat bahwa dua alternative yang berbeda dengan dua biaya yang berbeda.
Perbedaan tersebut sebesar Rp.50.000.

b. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu
alternative.
Contoh :
 Perusahaan mempunyai dua alternative yang berbeda terhadap sebuah mobil, apakah
mobil tersebut dijual atau disewakan. Alternatif pertama, dengan menjual mobil maka
perusahaan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp.50.000.000. Alternatif kedua,
mobil tersebut dapat disewakan dengan pendapatan sebesar Rp.60.000.000.Jika
alternative yang dipilih adalah menjual mobil tersebut, maka ada kesempatan yang
hilang yaitu sebesar Rp.60.000.000 jika memilih disewakan.

c. Biaya tersamar
Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Contoh :
 Biaya bunga.

d. Biaya nyata
Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu
alternative.
Contoh :
 Biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e. Biaya yang dapat dilacak
Biaya dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai.
Contoh :
 Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

11
2. Biaya tidak relevan
Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan
apapun.

Biaya tidak relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen :

a. Biaya masa lalu


Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun.
Contoh :
 Pembelian mesin.

b. Biaya terbenam
Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali.
Contoh :
 Kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.

12

Anda mungkin juga menyukai