Anda di halaman 1dari 13

AKUTANSI MANAJEMEN

KELOMPOK 1

MARSIDA YANTI RAMBE (2015100322)

ANGGA PRANATA SIRAIT (2015100071)

RIRIS BR MANULANG (2015100292)


BAB 2

KONSEP-KONSEP
DASAR AKUTRANSI
MANAJEMEN
PEMBEBANAN BIAYA: Penelusuran Langsung (Direct
Tracing), Penelusuran Penggerak (Driver Tracing), dan Alokasi
(Allocation)
Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
saat ini atau dimasa datang bagi organisasi. Biaya kesempatan
adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu
alternatif dipilih dari beberapa alternatif lain. Biaya dikeluarkan untuk
mendapatkan manfaat dimasa depan, pada perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan.
Jika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan,
maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa. Biaya yang
kadaluwarsa disebut beban. Biaya dan harga berkaitan erat, dalam
pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar meghasilkan laba
yang cukup banyak.
OBJEK BIAYA

System akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya


kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya objek biaya dapat berupa
apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dsb yang
diukur biayanya dan dibebankan. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas
muncul sebagai objek biaya yang penting.

Aktivitas adalah orang-orang dan atau peralatan yang melakukan kerja bagi
orang lain. Oleh sebab itu, aktivitas adalah unit dasar kerja yang dibutuhkan
dalam sebuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu
pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer
untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
 Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relative, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap
penggunaan metode pembebanaan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan
biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.

Ketelusuran
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek
biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.
Ketelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak
secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri ke
objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya. Ketelusuran adalah unsure utama dalam
pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
 Metode Penelusuran
Penelusuran biaya ke objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara
berikut:
(1) penelusuran langsung, yaitu suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu
objek dan biasanya dikerjakan dengan pengamatan secara fisik.
(2) penelusuran penggerak, yaitu penggunaan penggerak untuk membebani
biaya ke objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah
faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber
daya objek biaya.
Oleh karena itu penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam
penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan
biaya yang berhubungan dengan objek biaya. Penelusuran penggerak
biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung. Akan tetapi
jika hubungan sebab akibatnya kuat, maka dapat diperkirakan adanya
tingkat keakuratan yang lebih tinggi.
 Membebankan Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-objek biaya, baik
menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini berarti bahwa tidak ada
hubungan sebab akibat antara biaya dengan objek biaya atau penelusuran tidak layak dilakukan
secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya desebut alokasi. Oleh karena
itu tidak terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada
kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.  
Ikhtisar Pembebanan Biaya
Keakuratan penelusuran penggerak tergantung pada kualitas hubungan sebab akibat yang
digambarkan oleh penggerak. Pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari
hubungan sebab akibat, jauh lebih besar biayanya dibandingkan dengan penelusuran langsung
atau alokasi. Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya
implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan
biayanya paling rendah, dan penggunaannya harus seminimal mungkin (sedapat mungkin
dihindari).
 Harga Pokok Produk dan Jasa
Keluaran (Output) organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua jenis keluaran, yaitu
produk berwujud dan jasa.
Produk berwujud yaitu barang yang dihasilkan dengan mengubah materi baku melalui penggunaan tenaga
kerja dan masukan modal.
Jasa yaitu kiprah atau acara yang dilakukan untuk pelanggan atau acara yang dijalankan oleh pelanggan
dengan memakai produk atau kemudahan organisasi. Jasa juga diproduksi dengan memakai bahan, tenaga
kerja, dan masukan modal.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting:
1.Tidak berwujud: pembeli jasa tidak sanggup melihat, merasakan, mendengar, atau merasakan
suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli.
2.Tidak tahan lama: jasa tidak sanggup disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan,
tetapi harus dikonsumsi dikala diadakan.
3.Tidak sanggup dipisahkan: produsen dan pembeli jasa biasanya harus melaksanakan kontak
eksklusif dikala terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak sanggup dipisahkan dari produsennya.
4.Tidak selalu sama: terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa daripada
produksi produk.
Organisasi yang menciptakan produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang
memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa. Biaya setiap produk berlaku untuk
produk berwujud dan tidak berwujud. 
Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Jadi arti dari biaya
produk tergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Definisi biaya produk mengilustrasikan
prinsip manajemen biaya yang bersifat fundamental yaitu biaya berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Contoh Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda (Different Cost For Different Purposes)
Seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan seorang akuntan. Ibu rumah tangga berbeda
konsep dengan seorang sopir mengenai biaya. Konsep biaya dikemukakan tergantung dari latar belakang dan
tujuan si pemakai konsep biaya tersebut.
HARGA POKOK PRODUK DAN PELAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya yaitu perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan
keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan nonproduksi.
Biaya produksi yaitu biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi
yaitu biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
manajemen umum.

Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya manufaktur dan
nonmanufaktur. Biaya produksi sanggup diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
1.Bahan langsung: materi yang sanggup ditelusuri secara eksklusif pada barang atau jasa yang sedang
diproduksi.
2.Tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang sanggup ditelusuri secara eksklusif pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi. Pengamatan secara fisik sanggup dipakai dalam mengukur kuantitas karyawan yang terlibat
dalam memproduksi suatu produk dan jasa.
3.Overhead: semua biaya produksi (selain materi eksklusif dan tenaga kerja langsung) dikelompokkan dalam
satu kategori yang disebut overhead.
LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL: HARGA POKOK PRODUKSI, HARGA POKOK
PENJUALAN, BARANG DALAM PROSES, DAN LABA RUGI

Harga Pokok Produksi


        Harga pokok produksi mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tersebut.
Satu-satunya biaya yang diberikan pada barang yang diselesikan adalah biaya produksi dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan biaya lain-lain. Rinciannya dilaporkan dalam laporan Harga Pokok
Produksi.

Harga Pokok Penjualan


        Harga pokok penjualan adalah biaya dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
lain-lain yang terkait dengan unit penjualan. Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan harus
dihitung lebih dulu harga pokok produksi.

Barang Dalam Proses


        Barang dalam proses merupakan barang setengah jadi yang terdapat pada produksi pada saat
tertentu. Persediaan awal barang dalam proses terdiri dari barang setengah jadi yang dimiliki pada awal
periode. Biaya persediaan awal barang dalam proses mewakili biaya biaya produksi yang dibwa dari
periode sebelumnya. Biaya tambahan diperlukan untuk menyelesaikan barang dalam proses tersebut
pada periode berjalan.
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
        Laporan Laba Rugi yang didasarkan pada klasifikasi fungsional mengikuti format
tradisional. Artinya, Pendapatan dihitung dengan mengikuti klasifikasi fungsional yang
mengacu pada perhitungan pendapatan-biaya absorbsi atau perhitungan pendapatan-biaya
menyeluruh karena semua biaya produksi seluruhnya dibebankan pada produk. Berdasarkan
perhitungan pendapatan-biaya menyeluruh (absorbsi), pengeluaran dipisahkan berdasarkan
fungsi dan kemudian dipotongkan pada keuntungan untuk memperoleh penghasilan sebelum
pajak. Laporan memuat Ringkasan, harga pokok penjualan dan biaya operasi yang masing-
masing dikeluarkan untuk produksi dan non produksi. 
-- Harga produk produksi: mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan
selama periode berjalan.
-- Barang dalam proses: terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian
dalam produksi pada titik waktu tertentu.

Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa


        Pada organisasi jasa, harga pokok penjualan jasa dihitung dengan cara berbeda dengan
harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan barang jadi. Dengan demikian harga pokok penjualan jasa akan selalu
berhubungan dengan harga pokok produksi. Namun dalam beberapa kasus, perusahaan jasa
dimungkinkan untuk memiliki barang dalam proses, misalnya seorang ortodentis bisa saja
memiliki sejumlah pasien pada berbagai tahapan proses pemasangan kawat gisi atau seorang
desainer memiliki beberapa gambar yang sedang dalam proses pengerjaan. Contoh Format
Laporan Laba Rugi Jasa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai