Anda di halaman 1dari 7

Basic Cost Management Concept

Nama: Jilan Tamimah Simatupang


NPM: 231631044

Kelas: S2 Akuntansi – Reguler B2

Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi. Biaya di
katakan sebagai setara kas karena sumber non kas dapat ditukar dengan jasa atau barang yang
diinginkan. mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu berarti membuat
perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi biaya harus di kelola dengan strategis. Selain itu,
manager juga harus memahami apa yang di maksud dengan biaya peluang. Biaya peluang atau
kesempatan adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari
beberapa alternatif lainnya. contohnya, sebuah perusahaan yang bernama PT. SIRA yang bergerak
di bidang industri sepatu mungkin memilih untuk menggunakan kas sebesar $50.000 untuk
keperluan menambah output produksi perusahaan tersebut dengan perkiraan output
pertambahannya sebanyak 1.000 unit dengan pangsa pasar yang sama, dibandingkan membuka
cabang baru namun dengan pangsa pasar yang sangat menguntungkan dan memberikan
keuntungan 20% dari biaya yang dikeluarkan. Biaya peluang dari modal untuk penambahan output
produksi adalah $10.000

Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dimasa depan, pada perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. jika biaya telah dihabiskan
dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expire).
Biaya yang kadaluarsa disebut beban (expenses). Biaya dan harga berkaitan erat, dalam pengertian
bahwa harga harus melebihi biaya agar menghasilkan laba yang cukup banyak. Selanjutnya,
penurunan harga dapat meningkatkan nilaibagi pelanggan dengan mengurangi pengorbanan
pelanggan dan kemampuan menurunkan harga berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya.
Objek Biaya

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada
entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk,
pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan
membebankan biaya. Sebagai contoh, jika sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya unit
operasi, maka objek biayanya adalah unit operasi. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul
sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam
sebuah organisasi dana dapat juga dideskripsikan sebagai Kumpulan tindakan dalam suatu
organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Atau dapat di artikan pula, aktivitas adalah orang-orang dan atau peralatan
yang melakukan kerja bagi orang lain. Selain sebagai objek biaya, aktivitas juga berperan utama
dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya. Oleh sebab itu, aktivitas adalah unit dasar
kerja yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu
pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Keakuratan Pembebanan

Keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang sebenarnya.


Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap
penggunaan metode pembebanaan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan
biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya sebaik mungkin. contohnya, PT
SIRA ingin mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan bahan baku yang di pasok
sendiri oleh perusahaan.

Dalam proses pengambilan bahan baku tersebut dari sumbernya dengan biaya angkut
bahan, upah pekerja tidak langsung dan biaya lainnya diperkirakan sebesar $200. Padahal
perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama memperoleh bahan baku dengan biaya sebesar
$190. Hal ini menunjukkan bahwa telah adanya distorsi pada pembebanan biaya untuk bahan baku.
Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan Keputusan yang salah dan evaluasi yang
buruk. menetapkan hubungan sebab akibat antara biaya yang dibebankan dan objek biaya adalah
kunci untuk membuat pembebanan biaya secara wajar dan akurat.

Ketertelusuran

Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung maupun
tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah
dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan
mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan mudah” berarti biaya dapat
dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi, sedangkan “ditelusuri dengan akurat” berarti
biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Jadi, ketelusuran adalah
kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri ke objeknya,
semakin akurat pembebanan biayanya. Ketelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan
pembebanan biaya yang akurat. Suatu jenis biaya tertentu mungkin saja digolongkan, baik secara
biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Sistem akuntansi manajemen umumnya berurusan
dengan banyak objek biaya. Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan. Sebagai
contoh, jika rumah sakit merupakan objek biaya, maka biaya pemanas dan pendingin ruang rumah
sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika objek biayanya adalah produk yang dihasilkan oleh
rumah sakit tersebut, maka biaya utilitis ini merupakan biaya tidak langsung.

Metode Penelusuran
Ketertelusuran berarti biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, sedangkan
penelusuran (tracing) berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya
ke objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut: (1) penelusuran langsung
(direct tarcing) yaitu suatu proses pengidentikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara
khusus dan fisik dengan suatu objek dan biasanya dikerjakan dengan pengamatan secara fisik.
Contohnya perusahaan yang memasuk bahan baku sendiri dengan biaya $200. Bahan baku
merupakan objek biaya yang langsung dapat di telusuri kepada PT SIRA. Idealnya, semua biaya
harus dibebankan pada objek biaya dengan menggunakan penelusuran langsung. Sayangnya, objek
biaya bukan merupakan pengguna sumber daya satu-satunya. Dalam kasus ini, kita menggunakan
penelusuran penggerak untuk membebankan biaya. Penelusuran penggerak (driver tracing) yaitu
penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya,
penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya
objek biaya.

Oleh karena itu penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek
biaya. Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung. Akan
tetapi jika hubungan sebab akibatnya kuat,maka dapat diperkirakan adanya tingkat keakuratan
yang lebih tinggi. Salah satu contoh adalah jumlah jam kerja pemeliharaan peralatan. Biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan jumlah jam kerja pemeliharaannya. Dengan penelusuran penggerak
yang sebenarnya perlu di hubungkan sebab-akibat pada objek biaya peralatan. Sehingga biaya
yang seharusnya di bebankan kepada biaya tersebut dapat di ketahui. Penelusuran penggerak dapat
menghasilkan pembebanan biaya yang kurang akurat daripada penelusuran langsung. Perhatian
yang lebih penting adalah situasi saat objek biaya bukan merupakan pemakai sumber daya satu-
satunya, dan tidak ada hubungan sebab-akibat yang dapat di tetapkan (atau adanya kendala biaya
jika menggunakan hubungan sebab-akibat).

Membebankan biaya tidak langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-objek
biaya, baik menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini berarti bahwa tidak
ada hubungan sebab akibat antara biaya dengan objek biaya atau penelusuran tidak layak dilakukan
secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut alokasi. Oleh karena
itu tidak terdapat hubungan sebab akibat. Contohnya adalah biaya penjahitan sepatu kulit dan tas
kulit untuk melihat hubungan penyebab tentu sulit maka untuk mengalokasikan biaya dilakukan
dengan proporsi terhadap penggunaan jam tenaga kerja. Pengalokasian biaya tidak langsung
didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan. Pembebanan biaya tidak
langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pemebebanan biaya secara
keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan perhitungan biaya yang terbaik mungkin hanya
membebankan biaya (yang ditelusuri) langsung pada objek biaya. Akan tetapi, alokasi biaya tidak
langsung mungkin bermanfaat untuk tujuan lain disamping keakuratan.

Ikhtisar Pembebanan biaya

Keakuratan penelusuran penggerak tergantung pada kualitas hubungan sebab akibat yang
digambarkan oleh penggerak. Pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan
sebab-akibat, jauh lebih besar biayanya dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi.
Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi. Akan tetapi,
alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya paling rendah, dan
penggunaannya harus seminimal mungkin (sedapat mungkin dihindari).

Biaya Produk dan Jasa

Biaya yang berbeda untuk tujuan berbeda


Harga pokok produk atau biaya produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang
mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Arti “biaya produk” bergantung pada tujuan
manajerial yang sedang berusaha dicapai. Hal ini mengilustrasikan prinsip manajemen biaya yang
fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”.

Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani
produk. Rantai nilai biaya produk diperoleh dengan membebankan biaya pada serangkaian
aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai, kemudian membebankan biaya dari berbagai aktivitas
itu pada produk.
Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Biaya dibagi menjadi 2 yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah
biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah
biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum. Biaya non produksi sering dibagi dalam dua kategori umum:
biaya penjualan yang mencakup biaya pemasaran, distribusi dan layanan pelanggan; dan biaya
administrasi yang mencakup biaya desain, pengembangan , dan administrasi umum.

Untuk barang berwujud, biaya produksi dan non produksi sering disebut sebagai biaya
manufaktur dan non manufaktur. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dalam pelaporan keuangan eksternal, hanya ketiga
elemen ini yang dapat dibebankan pada produk.

1. Bahan langsung

Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang di produksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada produk.

2. Tenaga kerja langsung


Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barang atau jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara langsung dapat di lakukan dalam hal
ini.

3. Overhead

Overhead semua biaya selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Pada perusahaan
manufaktur, overhead juga dikenal sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur.

Biaya utama dan konversi


Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada konsep biaya konversi dan biaya
utama. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya
konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan
manufaktur, biaya konversi bisa diinterpretasikan sebagai biaya untuk mengonversi bahan baku
menjadi produk akhir.
Biaya penjualan dan Administrasi

Pada pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut sebagai biaya
yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Jadi, biaya ini tidak ada satupun yang dapat
dibebankan pada produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada
neraca. Biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau
Jasa merupakan biaya pemasaran (penjualan). Sedangkan biaya yang berkaitan dengan penelitian,
pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan pada
pemasaran ataupun produksi, dibebankan sebagai biaya administrasi.

Laporan Keuangan Eksternal

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Manufaktur

Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi fungsional sering disebut sebagai


perhitungan pemasukan biaya absorpsi (full costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan
ke produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian
dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Harga pokok penjualan adalah
biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang melekat pada unit yang terjual.
Untuk menghitung harga pokok penjualan, pertama harga pokok produksi perlu di tentukan.

Contoh: perhitungan harga pokok produksi

Contoh: laporan rugi/laba perusahaan manufaktur

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa

Pada perusahaaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal dan akhir barang
serta tidak memiliki persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa.

Anda mungkin juga menyukai