A. Definisi dan Fungsi dari Biaya, Objek Biaya, Pembebanan Biaya dan Metode
Pembebanan Biaya
Tujuan utama akuntansi manajemen adalah menetapkan biaya untuk produk, layanan,
pelanggan, dan objek dari kepentingan manajerial laiinnya. Dengan adanya tingkat
akurasi yang baik dalam penetapan biaya, maka akan menghasilkan informasi yang
berkualitas dan berguna dalam membuat keputusan yang tepat. Biaya merupakan kas
atau nilai ekuivalen yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa suatu
perusahaan atau organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber non kas
dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan oleh perusahaan. Kemudian
terdapat biaya peluang, yang berarti keuntungan yang dikorbankan ketika satu
alternatif dipilih di atas pilihan yang lain, seorang manajer dalam suatu perusahaan
wajib memahami terkait biaya peluang ini.
Pada saat barang dan jasa dimanfaatkan atau digunakan, biaya akan menjadi beban
(expense). Biaya yang belum dimanfaatkan akan diklasifikasikan menjadi asset.
Beban merupakan biaya barang atau jasa yang telah dimanfaatkan dalam
memperoleh keuntungan atau pendapatan. Dalam setiap periode, biaya dikurangkan
dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba perusahaan.
Tentunya pendapatan harus melebihi tingkat biaya atau beban, sehingga
menghasilkan tingkat penghasilan yang baik.
Menetapkan biaya secara akurat ke objek biaya sangat lah penting, maka dari itu
sebuah perusahaan harus mampu menetapkan biaya dengan baik. Tujuan nya adalah
untuk mengukur dan menetapkan sebaik mungkin, biaya sumber daya yang
dikonsumsi berdasarkan objek biaya. Terdapat tiga metode penetapan biaya yaitu :
Karakteristik Jasa
Jasa memiliki beberapa karakteristik, diantaranya Intangible, Inseparability,
Heterogenity, Perishability. Intangible berarti tidak berwujud, karena jasa ialah suatu
perbuatan, usaha, atau kinerja. Konsep intangible pada jasa mempunyai dua
pengertian, yaitu :
a. Sesuatu yang tidak dapat dirasakan dan tidak dapat disentuh
b. Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, diformulasikan, dan
dipahami secara rohaniah.
Maka dari itu konsumen tidak bisa menilai kualitas suatu jasa sebelum ia merasakan
atau mengkonsumsi sendiri. Oleh karena nya, untuk mengurangi ketidakpastian, para
konsumen akan memperhatikan tanda atau bukti kualitas jasa yang digunakan.
Karakteristik Inseparability atau tidak dapat dipisahkan, pada umumnya jasa dijual
terlebih dahulu, lalu kemudian diproduksi dan dikonsumsi bersamaan dengan barang.
Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen adalah cirri khusus dala pemasaran jasa.
Dalam hubungan antara penyedia jasa dan konsumen tersebut, efektivitas individu
yag menyampaikan jasa adalah unsure penting. Oleh karena itu, kunci keberasilan
bisnis jasa terletak pada proses rekrutmen, pelatihan, kompensasi, dan pengembangan
karyawan.
Karakteristik Heterogenity atau beragam berarti banyak variasi bentuk, jenis dan
kualitas, tergantung pada siapa, dimana, dan kapan jasa tersebut dihasilkan. Penyedia
jasa dapat melakukan tiga tahap dalam pengendalian kualitas, yaitu :
Karakteristik Perishability atau tidak tahan lama berarti jasa merupakan komoditas
yang tidak bertahan lama atau tidak bisa disimpan. Contohnya kamar hotel yang
tidak dihuni,dan kursi kereta api yang kosong akan berlalu dan hilang begitu saja
karena tidak dapat disimpan untuk dipakai diwaktu yang lain. Hal tersebut tentu tidak
akan menjadi masalah bila permintaannya tetap karena lebih mudah dalam
menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut sebelumnya.
Biaya produk adalah penetapan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang
ditentukan dengan baik. Untuk mendukung tujuan sebuah entitas, manajemen
membutuhkan informasi tentang semua pendapatan dan biaya yang terkait dengan
suatu produk. Akuntan manajerial harus menentukan tipe dari informasi akuntansi
Akuntan manajerial harus menentukan tipe dari informasi akuntansi manajerial untuk
dapat menjelaskan kepada pihak manajer cara menghitung, cara mengolah informasi
tersebut, dan kapan dan kepada siapa perlu diberikan informasi tersebut. Akuntan
manajerial memiliki kebebasan untuk memilih cara apa yang dapat memberikan
analisis terbaik bagi pengambilan keputusan. Tetapi, akuntan manajerial tetap harus
mengikuti peraturan pelaporan yang spesifik, misalnya sesuai dengan prinsip akuntansi
umum.
2. Biaya Periode
Biaya periode adalah seluruh biaya selain biaya produksi. Pada perusahaan
manufaktur, tingkat biaya periode bisa sangat signifika, salah satunya membantu
untuk penghematan biaya. Pada perusahaan jasa, biaya untuk penjualan dan biaya
administrative relatif bergantung pada tipe jasa yang disediakan suatu
perusahaan. Biaya periode dibedakan menjadi selling costs dan administrative
costs.
1. Biaya Penjualan (Selling Costs)
Adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan pemasaran, pendistribusian,
dan penyediaan produk atau jasa. Sering disebut sebagai order-getting
(contoh: periklanan) dan order-filling (contoh: pengiriman).
2. Biaya Administratif (Administrative Cost)
Adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan dari produk atau jasa yang disediakan, dan adminitrasi
perusahaan secara umum yang tidak dapat dibebankan kepada selling cost
atau production cost. Contohnya gaji para karyawan.
Biaya Langsung
Biaya langsung berfungsi sebagai angka pertama dalam menghitung harga pokok
produksi. Bahan baku langsung yang digunakan dalam produksi juga menunjukan
manajer perbedaan antara jumlah bahan baku yang dibeli dan yang digunakan
dalam suatu periode. Setelah menghitung bahan baku yang digunakan dalam
produksi, tenaga kerja langsung dan menufacturing overhead bisa ditambahkan
pada total biaya produksi untuk satu periode. Hal yang penting diperhatikan
adalah WIP (Work in process), yaitu jumlah biaya dari barang setengah jadi yang
masih ada di pabrik pada akhir periode tersebut. Unit WIP ini sudah mulai
dikerjakan, tapi belum selesai, dan mereka memiliki nilai tetapi tidak sebesar
ketika mereka nantinya akan selsai menjadi barang jadi.