Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI TEMUAN DAN

PENYUSUNAN DRAF LAPORAN


HASIL PEMERIKSAAN

KELOMPOK 6
Atmaja Sulistiyanto (195020301111082)
Tasya Febri A (195020300111105)
TEORI KOMUNIKASI TEMUAN
DAN PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Teori Komunikasi Temuan Hasil
Pemeriksaan
Tujuan Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan
 Konfirmasi temuan audit dengan klien
 Mengetahui tanggapan klien atas daftar temuan audit
 Menghindari kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi fakta
 Memperkuat hubungan kemitraan antara tim audit dengan klien.

Pengkomunikasian temuan audit dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:


 Komunikasi pada laporan keuangan melalui laporan auditor
 Komunikasi lain yang disyaratkan manajemen dan direktur
 Komunikasi temuan dari other assurance service.
 
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pembicaraan Awal
tentang daftar Temuan
 Pihak tim auditor,
 Klien atau menajemen organisasi yang diaudit
 Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan hasil audit.

Tim Audit terdiri dari:


 Seorang kepala subdirektorat audit atau kepala bidang
audit
 Seorang pengawas mutu audit
 Seorang pengendali teknis audit
 Seorang ketua auditor
 Seseorang atau lebih auditor
Materi Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan

 Pengendalian internal
 Kebijakan akuntansi yang signifikan
 Pendapat-pendapat manajemen dan efisiensi akuntansi
 Pendapat audit yang signifikan
 Informasi lain yang ada pada audit laporan keuangan
 Ketidaksepakatan dengan manajemen
 Konsultasi dengan akuntan-akuntan yang lain
 Kesulitan-kesulitan yang muncul pada kinerja audit.
Target/Hasil Pembicaraan Awal tentang
Daftar Temuan

 Tujuan Komunikasi pada saat pelaksanaan audit agar auditor dapat


memperoleh bukti yang cukup, relevan dan kompeten sebagai dasar
dalam membuat kesimpulan dan rekomendasi audit
 Tujuan komunikasi pada akhir pelaksanaan audit yaitu untuk
mendapatkan tanggapan atau persetujuan final klien atas seluruh temuan
audit yang nantinya akan dimuat dalam laporan hasil audit.
TEORI PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
Pengertian Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
 Kesimpulan hasil Pemeriksaaan dibuat pada tahap akhir audit.
 Kesimpulan ini memuat:
 Temuan audit
 Pernyataan auditor dan
 Rekomendasi auditor terhadap organisasi yang diaudit.
TEORI PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
 Titik Kritis Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
 Laporan hasil audit atau pemeriksanaan sebaiknya mengungkapkan beberapa hak berikut:
 Hal-hal yang masih menjadi masalah dan belum dapat diselesaikan sampai saat audit
berakhir
 Pengakuan terhadap prestasi kerja klien, hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dan
terutama bila perbaikan ini dapat diterapkan pada bagian lain.
 Rekomendasi tindak lanjut bila memang ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan pada
proses kerja klien
 Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan klien dan auditor internal mengenai
hasil temuan dan kesimpulan hasil audit maka perbedaan pendapat tersebut harus juga
diungkapkan dalam laporan hasil audit.
Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan
 Kualitas laporan audit dilakukan untuk memverifikasi kesesuain
dengan standar setelah melalui review bukti objektif dalam
pelaksanaan audit.
 Untuk organisasi, kualitas laporan audit seharusnya tidak hanya
melaporkan tindakan kesesuian dan korektif, tetapi juga
menyoroti bidang praktik yang baik dan memberikan bukti
kesesuaiannya. Dengan cara ini, perbaikan organisasi dapat
dilakukan
 Kualitas laporan hasil audit yang dihasilkan auditor sangat
bergantung pada tim audit yang melakukan pelaksanaan audit
yang berkualitas yang membutuhkan dukungan dan kemampuan
dan keahlian auditor yang bertugas dalam menerapkan prosedur-
prosedur audit yang ditetapkan sesuai dengan SPAP.
SISTEM KOMUNIKASI TEMUAN
DAN PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Sistem Komunikasi Temuan Hasil
Pemeriksaan

Dengan keterampilan komunikasi yang baik,


pelaksanaan audit akan berjalan secara efektif dan
efisien, dalam hal:
› Memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
pengujian audit.
› Mengendalikan dan mengordinasikan kegiatan-kegiatan
tim audit
› Meningkatkan kualitas audit
› Memperbaiki citra auditor internal
 
 Sistem satu arah
Sistem komunikasi satu arah mengisyaratkan
penyampaian pesan dari searah satu pihak kepada
pihak lainnya.

 Sistem dua arah


Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arahdan
ada dialog, dimana setiap partisipan memiliki
peran gand, dalam arti pada satu saat bertindak
sebagai komunikator dan pada saat yang lain
sebagai komunikan
SISTEM PENYUSUNAN DRAF LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN
Sebuah laporan hasil audit yang baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Mengemukakan hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk
dilaporkan
 Pelaporan diselesaikan dalam waktu yang tepat an disusun sesuai dengan minat
serta kebutuhan penerimaan laporan
 Ketepatan laporan dan kecukupan bukti pendukung
 Bersifat meyakinkan pihak penerima laporan, khususnya terkait temuan,
kesimpulan dan rekomendasi
 Laporan hasil audit harus menyajikan temuan-temuan secara objektif tanpa
prasangka, sehingga memberikan perspektif yang tepat.
 Pelaporan harus disajikan sejelas dan sesederhana mungkin.
 Laporan pemeriksanaan sebaiknya ringkas.
 Laporan hasil pemeriksaan harus lengkap
 Laporan hasil audit harus disusun dengan nada konstruktif, sehingga
membangkitkan reaksi positif pembaca
SIKLUS KOMUNIKASI TEMUAN DAN
PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
SIKLUS KOMUNIKASI TEMUAN
HASIL PEMERIKSAAN

Pemaparan Tanggapan
Konfirmasi dan Kesimpulan dan
Daftar Temuan Auditee atas
diskusi Pembicaraan
Audit Daftar Temuan
Siklus Penyusunan Draf
Laporan Hasil Pemeriksaan
Siklus Penyusunan
a. Adapun rangkaian aktivitas yang membentuk siklus penyusunan
pelaporan hasil audit adalah:
Ekspos hasil pemeriksanaan meliputi:
1. Paling lambat satu minggu setelah selesai melakukan pemeriksaan
regular, tim audit wajib melakukan ekspos hasil pemeriksaan.
2. Inspektur wilayah menyerahkan konsep laporan hasil pemeriksaan
(LHP) tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan ekspos kepada
sekretaris Inspektorat jenderal.
3. Ekspos konsep laporan hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa
dipimpin inpektur wilayah dengan penyanggah terdiri dari para
pejabat pengawas pemerintah, kelompok kerja bidang pengawasan,
kepala bagian dan kepala sub bagian terkait.
b. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan
Paling lambat lima belas hari setelah selesai melakukan
pemeriksaan regular, tim pemeriksa wajib menyelesaikan
laporan hasil pemeriksaan yang telah diperbaiki sesuai hasil
ekspos beserta nota dinas inspektur wilayah kepada inspektur
jenderal, konsep nota dinas inspektur jenderal kepada menteri
dan petunjuk menteri kepada kepala daerah atau pimpinan
komponen.

Draf laporan hasil pemeriksaan disusun melalui tiga tahapan


sebagai berikut:
 Membuat Outline
 Membuat Draf
 Revisi
Siklus Tanggapan
Siklus tanggapan berkaitan dengan tanggapan
klien terhadap temuan audit yang diperoleh
auditor.
Dimulai dengan pemberian tanggapan klien
terhadap temuan audit - sesuai dengan kondisi
organisasi yang sebenarnya - klien setuju dengan
semua temuan yang dinyatakan dengan
penandatangan lembar pernyataan persetujuan
daftar temuan.
 Tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab
Tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab
atas entitas yang di periksa meliputi beberapa hal,
yaitu tentang kelemahan pengendalian internal,
kecurangan, penyimpangan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan atau
ketidakpatutan yang diperoleh auditor dan
perbaikan yang direkomendasikan.
TEKNIK KOMUNIKASI TEMUAN DAN
PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
Teknik Komunikasi Pemahaman
Auditor Atas Objek Audit

Auditor harus mengkomunikasikan dengan


atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit
tentang pemahamannya terhadap berbagai
program/aktivitas objek audit untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman.
Teknik Komunikasi Temuan Hasil
Pemeriksaan
Komunikasi selama pelaksanaan audit bertujuan untuk mengetahu apakah tim audit:
a. Melaksanakan program audit sebagaimana mestinya
b. Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpaai dalam audit
c. Mengatasi masalah yang dijumpai dalam audit

Komunikasi pada penyiapan konsep laporan hasil audit dilakukan pada tahap
penyiapan konsep laporan hasil audit yang bertujuan, antara lain:
d. Untuk mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final.
e. Untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa
seluruh temuan audit itu objektif dan rekomendasi yang diberikan layak dan dapat
dilaksanakan.
f. Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan
substansi kertas kerja auditnya cukuo sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil
audit. 

Namun, dalam tahap pembicaraan awal tentang daftar temuan audit disini yang lazim
dilakukan adalah teknik presentasi dan diskusi.
Teknik Penyusunan Draf
Laporan Hasil Pemeriksaan
Teknik Rekap Hasil Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan terhadap suatu kegiatan bila
menggunakan kuesioner maka hasil dari kuesioner tersebut
perlu direkap untuk mempermudah membaca hasilnya.
Teknik Penjumlahan Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan hasil penilaian terhadap hasil pemeriksaan di
suatu kegiatan merupakan nilai rata-rata dari seluruh tahapan
kegiatan, dengan rumusan:
Teknik Penyesuaian Hasil Pemeriksaan
Hasil penilaian antara secara kuantitatif dan secara kualitatif
kemudian disesuaikan.

Analisis Hasil Pemeriksaan


Hasil penilaian ini, selain secara kuantitatif dengan
menggunakan angka, sehingga suatu kegiatan mendapat
penilaian sesuai parameter yang diterapkan juga dapat
dibuat penilaian kualitatif berdasarkan penilaian dari
pemeriksa/auditor yang kemudian dibuat beberapa catatan
atau rekomendasi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai