Anda di halaman 1dari 9

Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

Konsep Dasar Sistem Akuntansi Manajemen

Tujuan Pengajaran:

1. Mengetahuai proses pembebanan Biaya


2. Menyusun laporan rugi/laba untuk perusahaan manufaktur dan jasa.
3. Perbedaan antara sistem akauntansi manajemen berdasar fungsi dan sistem
akuntansi berdasar aktivitas.

Referensi:

1. Don R. Hansen and Maryanne M.Mowen, Managemen Accounting, 7th


edition, Thomson: South-Western (2005)
2. Terjemahan buku Referensi–1.

Pokok Bahasan:

1. Pembebanan Biaya.
2. Objek biaya
3. akurasi pembebanan biaya.
4. Biaya produk dan jasa.
5. laporan keuangan eksternal
6. Jenis system akuntansi manajemen

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

1. Pembebanan Biaya

Mempelajari akuntansi manajemen membutuhkan pemahaman yang baik


terhadap pengertian biaya dan terminologi yang berkaitan dengan biaya .

Pembebanan biaya terhadap produk, jasa, pelanggan, dan objek biaya lain
merupakan salah satu tujuan dasar dari sistem akuntansi manajemen.

Peningkatan akurasi pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih


berkualitas sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih
baik.

2. Pengertian Biaya dan Beban

Biaya (cost) merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat
pada saat ini atau di masa yang akan datang.

Dikatakan ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukarkan dengan barang
dan jasa yang diinginkan oleh perusahaan.

Manajer yang baik harus melakukan berbagai usaha untuk meminimkan biaya
yang dibutuhkan dalam memperoleh manfaat saat ini maupun dimasa yang akan
datang, termasuk bagaimana memperhatikan juga biaya kesempatan.

Biaya kesempatan (opportunity cost) merupakan manfaat yang diserahkan atau


dikorbankan ketika alternatif dipilih dari beberapa alternatif keputusan yang
tersedia.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

Beban (expenses) atau biaya yang telah kadaluwarsa, merupakan biaya yang
telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan. Beban pada setiap
periode akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi.
3. Objek Biaya

Objek biaya merupakan sesuatu seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,


aktivitas, dan lainnya yang akan diukur biayanya atau akan dijadikan sasaran
pembebanan biaya.

Misalnya, perusahaan roti memperoduksi beberapa jenis roti, jika perusahaan


ingin menetapkan harga pokok per jenis roti maka per jenis roti dianggap
sebagai objek biaya.

4. Telusur Biaya

Biaya dapat ditelusuri ke objek biaya dengan dua kategori, yaitu biaya langsung
(direct cost) dan biaya tak langsung (indirect cost).

Biaya langsung merupakan biaya yang dengan mudah dapat dan akurat
ditelusur ke objek biaya. Biaya tak langsung merupakan biaya yang tidak dapat
dengan mudah dan akurat ditelusur ke objek biaya.

Contoh biaya langsung adalah biaya bahan yang dapat ditelusur ke sasaran
akhir produk. Sedangkan contoh biaya tidak langsung adalah pembebanan biaya
mesin ke produk.

5. Metode Telusur Biaya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dilakukan dengan dua pendekatan,


yaitu penelusuran langsung dan penelusuran berdasarkan penggerak (drivers).

Penelusuran langsung merupakan suatu proses pengidentifikasian dan


pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan objek biaya.
Penelusuran penggerak merupakan proses pengidentifikasian dan pembebanan
biaya dengan menggunakan hubungan timbal balik atau penggerak sebagai
dasar tingkst konsumsi biaya objek biaya.

Penggerak merupakan faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur
kunsumsi sumber daya dari obyek biaya.

6. Pembebanan Biaya Tidak Langsung.

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak dapat ditelusur langsung ke
objek biaya, karena biaya ini tidak memiliki hubungan sebab akibat antara biaya
dengan objek biaya, atau tidak layak dilakukan telusur secara ekonomis.

Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut alokasi biaya tidak
langsung. Hal ini disebabkan karena tidak adanya hubungan timbal balik antara
biaya tidak langsung dengan objek biaya.

Alokasi didasarkan pada beberapa asumsi yang relatif berhubungan, misalnya


jumlah jam kerja, jumlah unit, hubungan sebab akibat atau penggerak.

7. Biaya Produk dan Jasa

Produk sering juga disebut produk berwujud merupakan barang yang dihasilkan
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan biaya tenaga kerja langsung

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

dan biaya-biaya produksi lainnya, misalnya penggunaan fasilitas mesin, listrik


dan asset lainnya yang dimiliki organisasi.

Jasa merupakan tugas atau aktifitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan,
atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan
produk atau fasilitas organisasi.
Jasa berbeda dengan jasa dari beberapa dimensi, yaitu dimensi ketidak
berwujudan (intangibility), dimensi tidak tahan lama (perishability), dimensi tidak
dapat dipisahkan (insaparatibility), heterogenitas (hyterogenity).

Dimensi intangibility berarti jasa tidak bisa dilihat, dirasakan, didengar, atau
dicicipi sebelum jasa tersebut dibeli. Dimensi perishability berarti jasa tidak dapat
disimpan untuk waktu yang akan datang sehingga hanya dapat dikonsumsi pada
saat jasa dilaksanakan.

Dimensi inseparability berarti, bahwa pemakai jasa harus melakukan kontak


langsung dengan pemberi jasa. Dimensi heterogenity berarti bahwa terdapat
peluang variasi yang besar pada penyelenggaraan jadi dibandingkan dengan
menghasilkan produk berwujud.

8. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda

Pada sistem akuntansi manajemen, biaya produk merupakan pembebanan biaya


yang mendukung pada sasaran atau tujuan menajerial spesifik (pengambilan
keputusan tertentu). Dengan demikian pengertian ”biaya produk” tergantung
keputusan manajerial apa yang akan dicapai.

Dengan demikian pengertian biaya produk di atas mengindikasikan adanya


prinsip manajemen biaya yang bersifat fondamental, yaitu: Biaya yang Berbeda
untuk Tujuan yang Berbeda (Different Costs for Different Purpuses)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

9. Rantai Nilai Internal

Dengan adanya prinsip biaya berbeda untuk tujuan yang berbeda, maka dalam
setiap keputusan yang akan diambil olah manajemen harus memperhatikan
kekhususan keputusan yang akan di ambil. Oleh karenanya sebelum melakukan
pengambilan keptusan manajerial perlu memahami rantai nilai internal (Internal
Value Chain) aktivitas terhadap produk atau rantai nilai produk.

Rantai nilai internal perusahaan merupakan seperangkat aktivitas yang


dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan,
mendistribusikan, dan memberikan pelayanan produk.

Rantai nilai biaya produk diperoleh pertama-tama dengan membebankan biaya


dari serangkaian aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai, dan kemudian
membebankan biaya dari berbagai aktivitas tersebut ke produk.

Sebagai ilustrasi, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus akan


tergantung harga yang ditawarkan oleh pelanggan potensial dan biaya yang
terjadi atas serangkaian aktivitas pesanan khusus (produksi, pemasaran,
distribusi, dan pelayanan). Jadi hanya biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas
operasi yang berhubungan dengan penyiapan pesanan khusus saja yang
merupakan biaya pokok pesanan atau harga pokok pesanan khusus.

10. Biaya Produk dan Pelaporan Eksternal

Salah satu tujuan manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok atau biaya
produk untuk tujuan eksternal. Untuk tujuan ini, biaya dapat dikelompokkan
menurut tujuan khusus dan fungsi-fungsi yang hendak dicapai.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

Biaya secara fungsional dapat dikelompokkan ke dalam biaya produksi dan


biaya non produksi. Biaya produk berarti biaya yang dikeluarkan dalam
pembuatan produk atau penyiapan jasa, biaya ini secara konfensional meliputi
biaya bahan baku langsung, biaya pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya nonproduksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk fungsi-fungsi


perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi umum. Biaya nonproduksi sering juga dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya penjualan
merupakan biaya atas fungsi pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan.
Sedangan biaya administrasi meliputi biaya-biaya atas fungsi perancangan,
pengembangan, dan administrasi umum.

Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya nonproduksi disebut juga sebagai


biaya periode atau biaya yang tidak dapat diinventarisasi. Biaya ini akan
dibebankan kepada periode terjadinya biaya.

Untuk tujuan tertentu, gabungan elemen biaya produksi yang berbeda


melahirkan konsep biaya utama (prime cost) dan biaya konversi (conversion
cost). Biaya utama merupakan jumlah biaya bahan baku langsung dengan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya konversi merupakan jumlah biaya pekerja langsung
dengan biaya overhead pabrik.

11. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam sistem akuntansi


manajemen berdasarkan fungsi (functional-based management – FSB) dan
sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management
– ABM).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

Sistem akuntansi FBM, biaya dibebankan ke produk melalui tahapan berikut:


mula-mula biaya sumber daya dibebankan ke unit-unit fungsional, kemudian
baru dibebankan ke produk.

Sumber Daya  Pembebanan Ke Unit Fungsional  Pembebanan Ke


Produk

Pembebanan biaya dilakukan telusur langsung dan telusur penggerak, akan


tetapi penelusuran hanya pada tingkat produksi atau tingkat unit produk.
Tujuan kalkulasi produk dengan sistem FBM biasanya untuk tujuan aksternal,
terutama dalam menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan
periode.

Sistem akuntansi ABM, biaya produk dilacak atau ditelusur dari aktivitas yang
mengkonsumsi sumber daya untuk menghasilkan produk, kemudian dikalkulasi
ke produk.

Sumber Daya  Aktivitas  Produk

Pada sistem ini, penelusuran langsung maupun penelusuran penggerak


dilakukan, tetapi berbeda dengan sistem akuntansi FBM yang hanya
menggunakan penggerak tingkat unit melainkan diperluas ke penggerak nonunit.

Perbandingan sistem akuntansi FBM dengan sistem akuntansi ABM


No. Funcional Based Management Activity Based Management

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen: Drs. Mulyani, Msi Perkuliahan Minggu 2

1. Penggerak berdasarkan unit Penggerak berdasarkan unit dan


non unir
2 Intensif alokasi Intensif dalam penelusuran
3. Kalulasi biaya sempit dan kaku Kalkulasi luas dan fleksibel
4. Fokus pada pengelola biaya Fokus pada pengelola aktivitas
5. Informasi aktivitas sedikit Informasi aktivitas rinci
6. Maksimalisasi kinerja unir individual Maksimalisasi kinerja sistem
7. Penggunaan unkuran finansial meluas
Penggunaan ukuran finansial
dan nonfinansial

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Mulyani, MSi


AKUNTANSI MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai