Anda di halaman 1dari 21

JOB DISCRIPTION INTERNAL AUDIT

SPI melakukan pengendalian terhadap :


1. Siklus Pembelian
2. Siklus Pendapatan
3. Siklus Kas
4. Siklus Penggajian dan Pengupahan

A. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PEMBELIAN

Struktur Pengendalian Kuesioner Pengendalian Program Pengujian


Internal Terhadap Siklus Internal Terhadap Siklus Kepatuhan Terhadap
Pembelian Pembelian Siklus Pembelian

Sistem Pembelian

Sistem Retur Pembelian

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PEMBELIAN

ORGANISASI :
1. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan barang
2. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
3. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang
4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh :
- Fungsi gudang
- Fungsi pembelian
- Fungsi penerimaan barang
- Fungsi pencatatan hutang
- Fungsi akuntansi yang lain.
Tidak ada transaksi pembelian yang dilaksanakan secra lengkap oleh satu fungsi saja.
5. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh :
- Fungsi pembelian
- Fungsi pengiriman barang
- Fungsi pencatatan hutang
- Fungsi akuntansi yang lain.
Tidak ada transaksi retur pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu fungsi saja.

SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR PENCATATAN :


1. Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk barang yang disimpan di
dalam gudang atau oleh kepada fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung
dipakai.
2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.
3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar diotorisasi oleh kepala fungsi pencatatan hutang atau pejabat yang lebih
tinggi.
5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
barang.
7. Pencatatan terjadinya hhutang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan
surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan berkurangnya hhutang karena retur barang didasarkan atas memo debit yang
didukung dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan hhutang didalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan
didalam bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat hhutang.
10. Pencatatan didalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.

PRAKTIK YANG SEHAT :


1. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi pembelian.
3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang.
4. Memo debit untuk retur barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
5. Laporan pengiriman barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang.
6. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
7. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini
menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
8. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok
dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya
dengan tembusan surat order pembelian.
9. Terdapat pengecekkan harga, syarat pembelian dan ketelitian pemakaian didalam faktur
dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
10. Catatan yang berfungsi sebagi buku pembantu hhutang secara periodic direkonsiliasi
dengan rekening control hutand di dalam buku besar.
11. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah kehilangan
kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
12. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap ”LUNAS” oleh fungsi pengeluaran
kas setelah cek dikirim kepada pemasok.
KUESIONER PENGENDALILAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PEMBELIAN

PERTANYAAN YA TIDAK BELUM


ADA
ORGANISASI :
1. Apakah fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang
?
2. Apakah fungsi pembelian terpisah dari fungsi akuntansi ?
3. Apakah fungsi penerimaan barang terpisah dari fungsi
penyimpanan barang ?
4. Apakah transaksi pembelian dilaksanakan oleh fungsi gudang,
fungsi pembelian, fungsi penerimaan barang, fungsi pencatatan
hutang dan fungsi akuntansi yang lain sehingga tidak ada
transaksi pembelian yang dilaksanakan seraca lengkap oleh satu
fungsi saja.

SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR PENCATATAN :


1. Apakah surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi
gudang (untuk barang yang disimpan didalam gudang) atau oleh
kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung
dipakai ?
2. Apakah surat order pembelian diotoriasi oleh fungsi pembelian
pejabat yang lebih tinggi?
3. Apakah laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi
penerimaan barang?
4. Apakah bukti kas keluar diotorisasi oleh kepala fungsi pencatatan
hutang atau pejabat yang lebih tinggi ?
5. Apakah memo debit retur pembelian diotoriasi oleh fungsi
pembelian?
6. Apakah laporan pengiriman barang untuk retur pembelian
diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang ?
7. Apakah pencatatan terjadinya hutang didasarkan atas bukti kas
keluar yang didukung dengan surat order pembelian, laporan
penerimaan barang & faktur dari pemasok?
8. Apakah pencatatan berkurangnya hutang karena retur barang
didasarkan atas memo debit yang didukung dengan laporan
pengiriman barang?
9. Apakah pengurangan hutang didalam arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar dan pencatatan didalam bukti kas keluar
diotorisasi oleh fungsi pencatat hutang?
10.Apakah pencatatan dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi
pencatat jurnal?
PRAKTIK YANG SEHAT
1. Apakah surat permintaan pembelian benomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang ?
2. Apakah surat order pembelian bernomor urut tecetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian ?
3. Apakah laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan
barang?
4. Apakah memo debit untuk retur barang bernomor urut tercetak
dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pengiriman barang?
5. Apakah pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga
bersaing dari berbagai pemasok ?
6. Apakah barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi
penerimaan barang jika fungsi ini menerima tembusan surat
order pembelian dari fungsi pembelian ?
7. Apakah terdapat pengecekan harga, syarat pembelian, ketelitian
pemakaian didalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut
diproses untuk dibayar?
8. Apakah catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu hutang
secara periodic direkonsiliasi dengan rekening control hutang di
dalam buku besar ?
9. Apakah pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat
pembayaran guna mencegah kehilangan kesempatan untuk
memperoleh potongan tunai ?
10. Apakah bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap
“LUNAS” oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirim kepada
pemasok?
PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PEMBELIAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN INDEKS PIC TARGET


KERTAS
KERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN :
1. Lakukanlah pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembelian,
penerimaan barang, penyimpanan barang, pencatatan utang dan
pencatatan persediaan.
2. Ambil sample bukti kas keluar yang belum dibayar.
a. Periksa apakah bukti kas keluar bernomor urut tercetak
b. Periksa pertanggungjawaban penggunaan nomor urut
tercetak bukti kas keluar tersebut.
c. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya.
d. Periksa otoriasasi yang tercantum dalam bukti kas keluar dan
dokumen pendukungnya.
e. Periksa kesesuaian informasi yang tercantum didalam bukti
kas keluar dengan informsi yang tercantum di dalam
dokumen pendukungnya.
f. Usut pencatatan bukti kas keluar kedalam register bukti kas
keluar dan buku pembantu yang bersangkutan.
3. Ambil sample bukti kas keluar yang telah dibayar.
a. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya.
b. Periksa otorisasi yang tercantum dalam bukti kas keluar dan
dokumen pendukungnya.
c. Periksa kesesuaian informasi yang tercantum didalam bukti
kas keluar dengan informasi yang tercantum di dalam
dokumen pendukungnya.
d. Usut pencatatan bukti kas keluar kedalam register bukti kas
keluar dan buku pembantu yang bersangkutan.
e. Periksa cap “LUNAS” yang tercantum dalam bukti kas keluar
dan dokumen pendukungnya.
4. Ambil sample surat order pembelian
a. Periksa apakah bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan
b. Periksa otorisasi atas surat order pembelian
c. Bandingkan dengan surat order pembelian yang
bersangkutan.
5. Ambil sample arsip laporan penerimaan barang
a. Periksa apakah bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan
b. Periksa otorisasi atas laporan penerimaan barang
c. Bandingkan dengan surat order pembelian yang
bersangkutan.
6. Pilihlah suatu sample jumlah bulalnan pencatatan didalam
register bukti kas keluar dan bandingkan dengan jumlah yang
diposting ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku
besar.
7. Pilih suatu sample jumlah bulanan pencatatan di dalam register
cek dan bandingkan dengan jumlah yang diposting kedalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI RETUR PEMBELIAN :


1. Lakukanlah pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembelian
pengiriman barang, pencatatan hutang dan pencatatan
persediaan.
2. Ambil sample arsip memo debit dari retur pembelian :
a. Periksa apakah bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan.
b. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya.
c. Periksa otorisasi yang tercantum dalam memo debit dan
dokumen pendukungnya.
d. Periska kesesuaian informasi yang tercantum didalam memo
debit dengan informasi yang tercantum di dalam dokumen
pendukungnya.
e. Usut pencatatan memo debit di dalam kartu persediaan
atau kartu biaya dan jurnal umum.
3. Pilih suatu sample jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal
umum dan dibandingkan dengan jumlah yang diposting ke
dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
B. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

Struktur Pengendalian Kuesioner Pengendalian Program Pengujian


Internal Terhadap Siklus Internal Terhadap Siklus Kepatuhan Terhadap
Pendapatan Pendapatan Siklus Pendapatan

Sistem Penjualan Kredit


Sistem Penjualan Tunai
Sistem Retur Penjualan

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

ORGANISASI :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi pemberi otorisasi kredit
2. Fungsi pencatat piutang harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi pemberi otorisasi
kredit
3. Fungsi pencatat piutang harus terpisah dari fungsi penerima kas
4. Fungsi penjualan harus terpisah dengan fungsi penerima kas
5. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh :
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi pemberi otorisasi kredit
c. Fungsi pengiriman barang
d. Fungsi penagihan
e. Fungsi pencatatan piutang
f. Fungsi akuntansi yang lain.
Tidak ada transaksi pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu fungsi saja.
6. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh:
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi penerimaan barang
c. Fungsi pencatatan piutang
d. Fungsi akuntansi yang lain.
7. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang. Transaksi
penghapusan piutang harus dilaksanakan oleh:
1. Fungsi pemberi otorisasi kredit
2. Fungsi pencatatan piutang
3. Fungsi akuntansi yang lain.
Tidak ada transaksi penghapusan piutang yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu fungsi
saja.
SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR PENCATATAN :

1. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi pemberi otorisasi kredit dengan
memberikan tanda tangan pada credit copy.
2. Penetapan harga jual, syarat penjualan, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur
dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut.
3. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan
pada faktur penjualan
4. Penjualan tunai diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan mengunakan formulir faktur
penjualan tunai
5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerima kas dengan membubuhkan cap “ LUNAS “
pada faktur penjualan tunai
6. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan
cap “ SUDAH DISERAHKAN “ pada faktur penjualan tunai
7. Retur penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan membubuhkan tanda tangan
otorisasi dalam memo kredit
8. Penghapusan piutang diotorisasi oleh Direktur dengan dikeluarkannya surat keputusan
mengenai penghapusan piutang
9. Pencatatan terjadinya penjualan kredit didasarkan pada faktur penjualan kredit.
10. Pencatatan terjadinya penjualan tunai didasarkan pada faktur penjualan tunai.
11. Pencatatan berkurangnya piutang karena retur penjualan didasarkan pada memo kredit
yang didukung dengan laporan penerimaan barang
12. Pencatatan berkurangnya piutang karena penghapusan piutang didasarkan pada bukti
memorial yang didukung dengan surat keputusan Direktur mengenai penghapusan piutang
13. Pencatatan ke dalam kartu piutang diotorisasi oleh fungsi pencatatan piutang dan
pencatatan ke dalam jurnal penjualan dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberikan tanda tangan pada faktur penjualan / memo kredit / bukti
memorial

PRAKTIK YANG SEHAT :


1. Faktur penjualan kredit bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi penagihan
2. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi penjualan
3. Memo kredit bernomor urut tercetak & pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penjualan
4. Bukti memorial bernomor urut tercetak & pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi pemberi otorisasi kredit
5. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya segera ke bank
6. Perhitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi penerima kas dilakukan secara periodik
7. Secara periodik fungsi pencatatan piutang mengirim pernyataan piutang kepada setiap
debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut
8. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang di
dalam buku besar
KUESIONER PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

PERTANYAAN YA TIDAK BELUM


ADA
ORGANISASI :

1. Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi pemberi otorisasi


kredit?
2. Apakah fungdi pencatat piutang terpisah dari fungsi penjualan
dan fungsi pemberi otorisasi kredit ?
3. Apakah fungsi pencatat piutang terpisah dari fungsi penerima
kas ?
4. Apakah fungsi penjualan terpisah dengan fungsi penerima kas ?
5. Apkah transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pengiriman barang,
fungsi penagihan, fungsi pencatatan piutang, dan fungsi akuntansi
yang lain. Tidak ada transaksi pembelian yang dilaksanakan secara
lengkap oleh satu fungsi saja ?
6. Apakah transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi pengiriman barang, dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu
fungsi saja ?
7. Apakah transaksi retur penjualan dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi penerimaan barang, fungsi pencatatan piutang, dan
fungsi akuntansi yang lain. Tidak ada transaksi retur penjualan yang
dilaksanakan secara lengkap oleh satu fungsi saja ?
8. Apakah transaksi penghapusan piutang dilaksanakan oleh fungsi
pemberi otorisasi kredit, fungsi pencatatan piutang & fungsi
akuntansi. Tidak ada transaksi penghapusan piutang yg dilaksanakan
secara lengkap oleh satu fungsi saja ?
SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR PENCATATAN :

1. Apakah persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi pemberi


otorisasi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit
copy?
2. Apakah penetapan harga jual, syarat penjualan, & potongan penj.
berada di tangan Direktur dengan penerrbitan surat keputusan
mengenai hal tersebut ?
3. Apakah terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan ?
4. Apakah penjualan tunai diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
mengunakan formulir faktur penjualan tunai ?
5. Apakah penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerima kas dengan
membubuhkan cap “ LUNAS “ pada faktur penjualan tunai ?
6. Apakah penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang
dengan cara membubuhkan cap “ SUDAH DISERAHKAN “ pada faktur
penjualan tunai ?
7. Apakah retur penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
membubuhkan tanda tangan otorisasi dalam memo kredit ?
8. Apakah penghapusan piutang diotorisasi oleh Direktur dengan
dikeluarkannya surat keputusan mengenai penghapusan piutang ?
9. Apakah pencatatan terjadinya penjualan kredit didasarkan pada
faktur penjualan kredit ?
10. Apakah pencatatan terjadinya penjualan tunai didasarkan pada
faktur penjualan tunai ?
11. Apakah pencatatan berkurangnya piutang karena retur
penjualan didasarkan pada memo kredit yang didukung dengan
laporan penerimaan barang ?
12. Apakah pencatatan berkurangnya piutang karena penghapusan
piutang didasarkan pada bukti memorial yang didukung dengan surat
keputusan Direktur ?
13. Apakah pencatatan ke dalam kartu piutang diotorisasi oleh
fungsi pencatatan piutang dan pencatatan ke dalam jurnal penjualan
dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda tangan pada faktur penjualan / memo kredit ?
PRAKTIK YANG SEHAT :

1. Apakah faktur penjualan kredit bernomor urut tercetak dan


pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan?
2. Apakah faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan?
3. Apakah memo kredit bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan?
4. Apakah bukti memorial bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemberi otorisasi kredit?
5. Apakah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya
segera ke bank ?
6. Apakah perhitungan kas ditangan fungsi penerima kas dilakukan
secara periodik ?
7. Apakah secara periodik fungsi pencatatan piutang mengirim
pernyataan piutang kepada setiap debitur ?
8. Apakah secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan
rekening kontrol piutang di dalam buku besar ?

`
PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

INDEKS
KERTAS PIC TARGET
PROSEDUR PEMERIKSAAN KERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT :

1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan, fungsi


pemberi otorisasi kredit, fungsi pengiriman barang, fungsi
penagihan, dan fungsi pencatatan piutang.
2. Ambil sampel arsip faktur penjualan
a. Periksa apakah faktur penjualan bernomor urut tercetak
b. Periksa pertanggungjawaban penggunaan nomor urut tercetak
pada faktur penjualan
c. Periksa tanda tangan yang berwenang yang tercantum di dalam
faktur penjualan
d. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya
e. Periksa tanda tangan yang tercantum di dalam dokumen
pendukungnya
f. Periksa apakah harga jual, syarat penjulan, dan potongan yang
tercantum di dalam faktur penjualan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
g. Usut pencatatan faktur penjualan ke dalam jurnal penjualan dan
kartu piutang
3. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal
penjualan dan bandingkan dengan postingnya ke dalam rekening
yang bersangkutan di dalam buku besar
4. Periksa bukti dilakukannya rekonsiliasi secara periodic antara buku
pembantu piutang dengan rekening control piutang di buku besar
5. Periksa bukti dikirimkannya secara periodik surat pernyataan
piutang kepada debitur
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI :

1. Lakukan pengamatan terhadap fungsi penjualan, penerima kas,


fungsi pengiriman barang, dan fungsi akuntansi
2. Ambil sampel faktur penjualan tunai
a. Periksa apakah faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak
b. Periksa pertanggungjawaban penggunaan nomor urut tercetak
faktur penjualan tunai
c. Periksa tanda tangan otorisasi yang berwenang yang tercantum
di dalam faktur penjualan tunai
d. Periksa bukti pembayaran yang melampiri faktur penjualan tunai
e. Periksa cap “ SUDAH DISERAHKAN “ yang tercantum di dalam
faktur penjualan tunai
f. Periksa apakah harga jual, syarat penjulan, dan potongan yang
tercantum di dalam faktur penjualan tunai sesuai dengan
peraturan yang berlaku
g. Usut pencatatan faktur penjualan tunai ke dalam
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas
3. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal
penerimaan kas dan bandingkan dengan postingnya ke dalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI RETUR PENJUALAN :

1. Lakukan pengamatan terhadap fungsi penjualan, penerimaan barang,


fungsi pemberi otorisasi kredit, dan fungsi pencatat piutang
2. Ambil suatu sampel memo kredit :
a. Periksa apakah memo kredit bernomor urut tercetak
b. Periksa pertanggungjawaban penggunaan nomor urut tercetak pada
memo kredit
c. Periksa otorisasi yang berwenang yang tercantum di dalam memo
kredit
d. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya
e. Periksa tanda tangan yang tercantum di dalam dokumen
pendukungnya
f. Bandingkan informasi yang tercantum di dalam memo kredit dengan
informasi yang tercantum di dalam dokumen pendukungnya
g. Usut pencatatan memo kredit ke dalam jurnal umum
3. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan didalam jurnal umum dan
bandingkan dengan postingnya ke dalam rekening yang bersangkutan di
dalam buku besar
C. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS KAS

Struktur Pengendalian Kuesioner Pengendalian Program Pengujian


Internal Terhadap Siklus Internal Terhadap Siklus Kepatuhan Terhadap
Kas Kas Siklus Kas

Sistem Penerimaan Kas

Sistem Pengeluaran Kas

STRUTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS KAS

ORGANISASI :
1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dengan fungsi akuntansi
2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh fungsi
penyimpanan kas sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN :


1. Penerimaan kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
2. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
3. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari yang
berwenang
4. Pencatatan didalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas harus didasarkan pada
bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari yang berwenang
dan dilampiri dokumen pendukung yang lengkap

PRAKTEK YANG SEHAT :


1. Saldo kas yang ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
pengunaan yang tidak semestinya
2. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus
dibubuhi cap “ PAID “ oleh fungsi penyimpan kas setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan.
3. Penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi pihak ketiga,
untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh unit organisasi yang tidak terlibat dalam
pencatatan dan penyimpanan kas.
4. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama penerima
pembayaran atau dengan pemindahbukuan
5. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini
dilakukan lewat dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan sistem imprest
6. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada ditangan
dengan jumlah kas menurut catatan
7. Kas yang ada ditangan ( cash in save ) dan kas yang ada di perjalanan ( cash in
transit ) diasuransikan dari kerugian
8. Kasir diasuransikan ( fidelity bond insurance )
9. Kasir diperlengkapi dengan alat – alat yang mencegah terjadinya pencurian
terhadap kas yang ada ditangan (brankas)
10. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh fungsi penyimpan kas.
KUESIONER PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS KAS

KUESIONER PENGENDALIAN INTERNAL YA TIDAK BELUM


ADA
ORGANISASI :

1. Apakah fungsi penyimpanan kas terpisah dengan fungsi akuntansi?


2. Apakah transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dilaksanakan √
oleh bagian kasir dengan campur tangan dari unit organisasi yang lain ?
SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN :

1. Apakah penerimaan kas mendapat otorisasi dari pejabat yang


berwenang ?
2. Apakah pengeluaran kas mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang ?
3. Apakah pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat
persetujuan dari yang berwenang ?
4. Apakah pencatatan didalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
harus didasarkan pada bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang telah
mendapat otorisasi dari yang berwenang dan dilampiri dokumen
pendukung yang lengkap ?

PRAKTEK YANG SEHAT :

1. Apakah saldo kas yang ditangan dilindungi dari kemungkinan pencurian


atau pengunaan yang tidak semestinya ?
2. Apakah dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi
pengeluaran kas dibubuhi cap “ PAID “ oleh fungsi penyimpan kas
setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan ?
3. Apakah rekening koran bank, yang merupakan informasi pihak ketiga,
digunakan untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh unit organisasi
yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas ?
4. Apakah semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek atas nama
penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan ?
5. Apakah pengeluaran kas yang hanya menyangkut jumlah yang kecil,
pengeluaran ini dilakukan lewat dana kas kecil, yang akuntansinya
diselenggarakan dengan sistem imprest ?
6. Apakah secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada
ditangan dengan jumlah kas menurut catatan ?
7. Apakah kas yang ada ditangan ( cash in save ) dan kas yang ada di
perjalanan ( cash in transit ) diasuransikan dari kerugian ?
8. Apakah kasir diasuransikan ( fidelity bond insurance ) ?
9. Apakah kasir diperlengkapi dengan alat – alat yang mencegah
terjadinya pencurian terhadap kas yang ada ditangan (brankas) ?
10.Apakah semua nomor cek dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penyimpan kas ?
PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS KAS

INDEKS
PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN KERTAS PIC TARGET
KERJA

1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi


penyimpanan kas dengan fungsi pencatatan kas.
2. Lakukan pengamatan terhadap fasilitas pengamanan yang
melindungi kasir dari keungkinan pencurian dan perampokan
kas yang disimpan.
3. Mintalah copy notulen rapat mengenai pembukaan
rekening dan penutupan rekening bank, serta pembentukan
dana kas kecil
4. Mintalah copy polis asuransi fidelity bond , cas in save,
dan cash in transit
5. Lakukan pemeriksaan dokumen pendukung terhadap
penerimaan bank dalam bank statement dengan laporan
bank harian dan atau laporan kas harian
a. Periksa otorisasi yang terkait
b. Periksa surat pemberitahuan dari pihak yang
melampirinya.
c. Bandingkan jumlah kas yang disetor menurut bank
statement dgn bukti setoran bank yg bersangkutan
d. Usut pencatatannya dalam bank statement dengan
laporan bank harian dan atau laporan kas harian
6. Lakukan pemeriksaan dokumen pendukung terhadap
pengeluaran bank dalam bank statement dgn lap. bank harian
dan atau lap. kas harian
a. Periksa otorisasi yang terkait
b. Bandingkan jumlah kas yang ditarik menurut bank
statement dgn bukti tarikan bank yg bersangkutan
c. Usut pencatatannya dalam bank statement dengan
laporan bank harian dan atau laporan kas harian
d. Periksa nomor urut tercetaknya & pertanggungjawaban
pemakaian nomor urut pada bukti kas keluar
e. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya.
f. Periksa otorisasi yang tercantum dalam dokumen
pendukungnya
g. Periksa cap “ PAID “ yang dibubuhkan pada dokumen
pendukungnya
7. Ambil sampel berita acara perhitungan fisik kas.
a. Periksa apakah perhitungan fisik kas dilakukan secara
periodik
b. Periksa beda jumlah kas yang timbul dalam perhitungan
fisik kas dan penyelesaiannya
8. Ambil sampel bukti kas keluar yang bersangkutan dengan
pengisian kembali dana kas kecil
a. Periksa otorisasi yg tercantum didlm bukti kas keluar tsb.
b. Periksa kelengkapan dokumen pendukungnya
c. Periksa otorisasi atas dok. pengeluaran kas kecil.
d. Periksa cap “ PAID “ atas dokumen pendukung bukti kas
keluar tersebut
D. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN & PENGUPAHAN

Struktur Pengendalian Kuesioner Pengendalian Program Pengujian


Internal Terhadap Siklus Internal Terhadap Siklus Kepatuhan Siklus Pengajian
Pengajian & Pengupahan Pengajian & Pengupahan & Pengupahan

Sistem Pengajian
Sistem Pengupahan

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PENGAJIAN & PENGUPAHAN

ORGANISASI :
1. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dengan fungsi pembayaran gaji dan
upah
2. Fungsi pencatat waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi

SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN :


1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur
2. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji
dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur.
3. Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus
didasarkan pada surat potong gaji dan upah yang diotorisasi oleh kepala personalia
4. Laporan jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu
5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala bagian yang bersangkutan
6. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala personalia
7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi
8. Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah
karyawan
9. Tarif upah yang dicantumkan dalam laporan jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi
akuntansi

PRAKTIK YANG SEHAT :


1. Laporan jam hadir harus dibandingkan dengan laporan jam hadir sebelum laporan yang
terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya gaji dan upah
2. Pemasukan jam hadir pada alat pencatat waktu hadir harus diawasi oleh fungsi pencatat
waktu
3. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya
oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum dilakukan pembayaran.
4. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan
5. Daftar penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah
KUESIONER PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN & PENGUPAHAN

KUESIONER PENGENDALIAN INTERNAL YA TIDAK BELUM


ADA
ORGANISASI :

1. Apakah fungsi pembuatan daftar gaji dan upah terpisah dengan


fungsi pembayaran gaji dan upah ? √
2. Apakah fungsi pencatat waktu hadir harus terpisah dari fungsi
operasi ?
SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN :

1. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan
upah memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur ?
2. Apakah setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan
pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga didasarkan
pada surat keputusan direktur ?
3. Apakah setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan didasarkan pada surat potong gaji dan upah yang
diotorisasi oleh kepala personalia ?
4. Apakah laporan jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu ?
5. Apakah perintah lembur diotorisasi oleh kepala bagian yang
bersangkutan ?
6. Apakah daftar gaji dan upah diotorisasi oleh kepala personalia ?
7. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi
oleh fungsi akuntansi ?
8. Apakah perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji dan upah karyawan ?
9. Apakah tarif upah yang dicantumkan dalam laporan jam kerja
diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi ?

PRAKTIK YANG SEHAT :

1. Apakah laporan jam hadir dibandingkan dengan laporan jam hadir


sebelum laporan yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya
gaji dan upah ?
2. Apakah pemasukan jam hadir pada alat pencatat waktu hadir harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu ?
3. Apakah pembuatan daftar gaji dan upah diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar
sebelum dilakukan pembayaran ?
4. Apakah perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu penghasilan karyawan ?
5. Apakah daftar penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat
daftar gaji dan upah ?

PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN SIKLUS PENGAJIAN & PENGUPAHAN

INDEKS
PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN KERTAS PIC TARGET
KERJA

1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan


fungsi pembuatan daftar gaji dan upah dari fungsi
pembayaran gaji dan upah dan fungsi pencatat waktu hadir
dan fungsi operasi
2. Lakukan pengamatan terhadap pencatatan
waktu hadir dan jam kerja karyawan
3. Lakukan pengamatan terhadap pembayaran
gaji dan upah
4. Ambil sampel daftar gaji dan upah
a. Periksa surat keputusan pengangkatan karyawan yang
namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah tersebut
b. Mintalah surat keputusan pengangkatan karyawan baru
dan usutlah nama karyawan tersebut kedalam daftar gaji
dan upah
c. Periksa tariff gaji dan upah ke dalam surat keputusn yang
bersangkutan
d. Periksa potongan gaji dan upah ke dalam surat otorisasi
pemotongannya
e. Usut pencatatan daftar gaji dan upah tersebut kedalam
jurnal umum
f. Periksa bukti pengecekan kebenaran dan ketelitian
perhitungan gaji dan upah yang tercantum didalamnya
g. Periksa otorisasi atas daftar gaji dan upah
h. Periksa pencatatan gaji dan upah karyawan ke dalam kartu
penghasilan karyawan
5. Ambil suatu sampel laporan jam hadir
karyawan
a. Periksa surat perintah lembur jika laporan jam hadir
tersebut menunjukan jam kerja lembur
b. Periksa otorisasi laporan jam hadir
c. Bandingkan dengan laporan jam kerja karyawan yang
bersangkutan
6. Ambil sampel laporan jam kerja karyawan
a. Lakukan kebenaran verifikasi tariff upah yang digunakan
b. Usut distribusinya ke dalam laporan jam hadir yang
bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai