Anda di halaman 1dari 4

Nama : Puri Wisnu Sabtuhu

NIM : 20180420286
Kelas : G

Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Pembebanan Biaya: Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran Penggerak


(Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation).

Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau masa depan bagi organisasi. Biaya peluang adalah
manfaat yang dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari alternatif lainnya. Biaya yang
kadaluwarsa disebut beban (expense).

Objek Biaya
Sistem akuntansi manajemen di buat untuk mengukur dan membebankan pada entitas yang
disebut objek biaya. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi
dan dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna
bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relative dan harus dilakukan secara wajar dan logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya untuk mengukur dan membebankan
biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin. Salah satu pendekatan
pembebanan biaya yaitu menghitung jumlah pelanggan.

Ketelusuran (traceability)
Biaya berkaitan dengan objek biaya langsung dan tidak langsung. Biaya tidak langsung
(indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek
biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang yang dapat ditelusuri dengan mudah dan
akurat sebagai objek biaya. Ketelusuran adalah kemampuan membebankan biaya pada objek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomiberdasarkan hubungan sebab-akibat.

Metode Penelusuran
Ketelusuran berarti biaya yang dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, sedangkan
penelusuran (tracing) berarti pembebanan actual biaya pada objek biayadengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi objek biaya. 2 cara
penelusuranbiaya pada objek biaya, yaitu penelusuran langsung (direct tracing) dalah suatu proses
pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatau
objek, dan penelusuran penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk
membebankan biaya pada objek biaya.
Penggerak merupakan faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya
dan memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.
Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung.
Membebankan Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek biaya, baik
dengna menggunakan penelusuran langsung atau penggerak. Pembebanan biaya tidak langsung
pada objek biaya disebut alokasi. Cara untuk pengalokasian biaya adalah hanya dengan
membebankannya secara proposional pada jam tenaga kerja langsung yang digunakan di setiap
produk.

Ringkasan Pembebanan Biaya


Penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat, yang bergantung pada
hubungan sebab-akibat, sedangkan penelusuran penggerak bergantung pada faktor-faktor sebab-
akibat. Keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi tapi tingkat
keakuratannya sangat rendah.

Harga Pokok Produk dan Jasa


Produk berwujud (tangible product) adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan
baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan
mesin. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas
yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. 4
dimensi/ciri jasa: tidak berwujud (intangibility), tidak tahan lama (perishability), tidak dapat
dipisahkan (inseparability), dan tidak selalu sama (heterogeneity).

Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda


Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan yang mendukung tujuan manajerial
yang spesifik. Prinsip manajemen biaya yang fundamental yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan
yang berbeda”. Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibituhkan
untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusi, dan melayani
produk.

Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal


Tujuan sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan
eksternal. Biaya dikelompokkan dalam 2 kategori fungsi utama: Biaya produksi yaitu biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa, dan Biaya nonproduksi yaitu biaya yang
berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan dan
biaya administrasi. Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut baiaya
manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya produksi dalam pelaporan keuangan ekternal dibagi:
 Bahan Langsung, yaitu bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi.
 Tenaga Kerja Langsung, yaitu tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barang atau jasa yang sedang diproduksi.
 Overhead, yaitu semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
Perlengkapan (supplies) adalah bahan-bahanyang diperlukan untuk produksi yang tidak
menjadi bagian produk jadi atau yang tidak digunakan dalam penyediaan jasa, contoh
sabun cuci piring pada restoran cepat saji. Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya
dibebankan pada overhead.

Biaya Utama dan Konversi


Biaya utama (prime cost) adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead.

Biaya Penjualan dan Administrasi


Biaya nonproduksi terbagi 2: biaya penjualan dan biaya adaministrasi. Dalam pelaporan
keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut biaya yang tidak dapat
diinventarisasi atau biaya periode.

Laporan Keuangan Eksternal


Dalam laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan administrasi.
Sehingga, biaya produksi yang melekat pada penjualan diakui sebagai beban (harga pokok
penjualan. Beban penjualan dan administrasi dianggap sebagai biya periode dan harus dikurangi
setiap periode sebagai beban.

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Manufaktur


Menurut pendekatan perhitungan biaya absorpsi (full costing), beban dipisahkan menurut
fungsi kemudian dikurangi penjualan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Harga pookok
penjualan (cost of good sold) adalah biaya bahan langsung dan overhead yang melekat pada unit
terjual.

Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) mencerminkan total biaya barang yang
diselesaikan selama periode berjalanbiaya yang dibebankan pada barang yang diselesaikan yaitu
biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Barang dalam proses
(work in process) terdiri dari unit yang telah diselesaikan sebagian dalam produksi pada titik waktu
tertentu.

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa


Pada perusahaan jasa,perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
perhitungan biaya penjualan dalam perusahaan manufaktur.

Jenis-Jenis Sistem Akuntansi Manajemen: Gambaran Umum Singkat


Sistem akuntansi manajemen diklasifikasikan menjadi 2, yaitu sistem akuntansi manajemen
berdasarkan fungsi (functional based management-FBM) yang telah dikenal dari tahun 1900-an
dan digunakan secara luas dalam sektor manufaktur dan jasa, dan sistem akuntansi manajemen
berdasarkan aktivitas (activity based management-ABM) sistem lebih baru yang dikembangkan
dalam 3 dekade terakhir.

Sistem Akuntansi FBM versus ABM


Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari model ABM
adalah aktivitas. Perbandingan karakteristik sistem akuntansi manajemen biaya berdasarkan fungsi
dan aktivitas yaitu:
Berdasarkan Fungsi: Berdasarkan Aktivitas:
1. Penggerak berdasarkan unit. 1. Penggerak berdasarkan unit dan
2. Intensif dalam pengalokasian. nonunit.
3. Perhitungan harga pokok produk 2. Intensif dalam pengalokasian.
secara sempit dan kaku. 3. Perhitungan harga pokok produk
4. Berfokus pada pengelolaan biaya. secara luas dan fleksibel.
5. Informasi aktivitas sedikit. 4. Berfokus pada pengelolaan aktivitas.
6. Maksimalisasi kinerja unit individual. 5. Informasi aktivitas terperinci.
7. Penggunaan ukuran keuangan untuk 6. Maksimalisasi kinerja seluruh sistem.
kinerja. 7. Penggunaan ukuran keuangan dan
nonkeuangan untuk kinerja.

Anda mungkin juga menyukai