Anda di halaman 1dari 6

RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

COST DRIVERS/ BIAYA PEMICU


Cost driver atau pemicu biaya adalah dasar alokasi yang digunakan dalam Activity
Based Costing System yang merupakan faktor-faktor yang menentukan seberapa besar
atau seberapa banyak usaha dan beban kerja yang dibutuhkan untuk melakukansuatu
aktivitas. Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber dari setiap unit aktivitas.
Kemudian setiap biaya sumber daya dibebankan ke produkatau jasa dengan mengalihkan
biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsikan pada periode
tertentu. Cost driver adalah kejadian atau aktivitas yang menyebabkan atau berakibat
keluarnya biaya. Dalam Activity Based Costing sistem, hal terpenting adalah
mengidentifikasikan cost driver.
Cost driver merupakan faktor-faktor yang menyebabkan biaya aktivitas, cost driver faktor
yang dapat diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas
satu ke aktivitas lainnya. Cost driver adalah penyebab terjadi biaya, sedangkan aktivitas
adalah merupakan dampak yang ditimbulkannya.

Faktor utama cost driver


 Biaya Pengukuran (Cost of Measurement)
Dalam sistem biaya Activity Based Costing, sejumlah besar pemacu biaya dapat dipilih
dan digunakan. Jika memungkinkan, adalah sangat penting untuk memilih pemacu biaya
yang menggunakan informasi yang telah tersedia. Informasi yang tidak tersedia pada sistem
yang ada sebelumnya berarti harus dihasilkan dan akibatnya akan meningkatkan biaya
sistem informasi perusahaan. Kelompok biaya (cost pool) yang homogen dapat
menawarkan sejumlah pemacu biaya. Untuk keadaan ini, pemacu biaya yang dapat
digunakan pada sistem informasi yang ada sebelumnya hendaknya dipilih. Pemilihan ini
akan meminimumkan biaya pengukuran.
 Tingkat Korelasi (Degree of Corelation) antara Cost Driver dan Konsumsi Overhead
Aktualnya
Struktur informasi yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan cara lain untuk
meminimalkan biaya pengumpulan informasi konsumsi pemacu biaya. Terdapat
kemungkinan utnuk menggantikan suatu pemacu biaya yang secara langsung mengukur
konsumsi suatu aktivitas dengan pemacu biaya yang tidak secara langsung, mengukur
konsumsi tersebut.

KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

Jenis cost driver


1. Driver sumber daya (resources driver). Driver sumber daya merupakan ukuran
kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas. Driver sumber daya
digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas
ke Cost Pool (kelompok biaya) tertentu. Contoh dari driver sumber daya adalah
persentase dari luas total yang digunakan oleh suatu aktivitas.
2. Driver aktivitas (activity driver). Driver aktivitas adalah ukuran frekuensi dan
intensitas permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Driver aktivitas
digunakan untuk membebankan biaya dari Cost Pool ke objek biaya. Contoh dari
driver aktivitas adalah jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam
produk akhir untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan untuk setiap
produk.

Manfaat dari menganalisis Cost Driver


 Memudahkan dalam perencanaan biaya. Dengan diketahuinya perilaku biaya, total
biaya untuk stiap tingkat kapasitas aktivitas yang diinginkan dapat diestimasi secara
mudah dan akurat.
 Memudahkan dalam pengambilan keputusan. Dengan diketahuinya perilaku biaya,
perbedaan biaya antara rencana dan realisasi dapat dicari penyebabnya secara
mudah. Apakah karena adanya efisiensi atau karena adanya selisih kapasitas.
Selisih efisiensi terjadikarena pengeluaran biaya sesungguhnya lebih besar atau
kecil dari biaya yang direncankan untuk kapasitas aktivitas tertentu
 Memudahkan dalam pengambilan keputusan dengan diketahu perilaku biaya,
pengambilan keputusan akan lebih mudah

BASIC COST CONCEPTS


Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Sedangkan menurut Simamora (2000:36) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di
masa mendatang bagi organisasi.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat
membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk tujuan perhitungan biaya

KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi.
Pengelompokan Biaya
Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
1. Pengelompokan menurut objek pengeluaran,
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Seperti, objek pengeluaran bahan bakar, maka semua
pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
2. Pengelompokan menurut fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan
a. Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan
lebih lanjut, antara lain sebagai berikut :
 Bahan Baku Langsung
Bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi.
Biaya bahan langsung ini dapat dibebankan ke produk karena pengamatan
fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh
setiap produk. Bahan yang menjadi bagian produk berwujud atau bahan
yang digunakan dalam penyediaan jasa pada umumnya diklasifikasikan
sebagai bahan langsung.
 Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang
diproduksi. Seperti halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat
digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang digunakan dalam
memproduksi suatu produk dan jasa. Karyawan yang mengubah bahan
baku menjadi produk atau menyediakan jasa kepada pelanggan
diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.
 Overhead
Semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung
dikelompokkan ke dalam kategori biaya overhead. Kategori biaya overhead
memuat berbagai item yang luas. Banyak input selain dari bahan langsung
dan tenaga kerja langsung diperlukan untuk membuat produk. Bahan
langsung yang merupakan bagian yang tidak signifikan dari produk jadi
umumnya dimasukkan dalam kategori overhead sebagai jenis khusus dari
bahan tidak langsung. Hal ini dibenarkan atas dasar biaya dan kepraktisan.
Biaya penelusuran menjadi lebih besar dibandingkan dengan manfaat dari
peningkatan keakuratan. Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya
KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

dibebankan ke overhead. Dasar pemikirannya adalah bahwa tidak semua


operasi produksi tertentu secara khusus dapat diidentifikasi sebagai
penyebab lembur. Oleh sebab itu, biaya lembur adalah hal yang umum bagi
semua operasi produksi, dan merupakan biaya manufaktur tidak langsung.
b. Biaya Non produksi (non-manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan
dengan fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum, Dalam hal ini terdapat dua kategori biaya
nonproduksi yang lazim, antara lain :
 Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan untuk
memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa.
 Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan
penelitian, pengembangan, dan administrasi umum pada organisasi yang
tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi. Administrasi
umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas
organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara
keseluruhan dapat terrealisasi.
3. Pengelompokan menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
a. Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
b. Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat
ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif-biaya).
4. Pengelompokan menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan
a. Biaya tetap (fixed cost)
Merupakan biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu
tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau
volume terkait.
b. Biaya variabel (variable cost)
Merupakan biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas
atau volume yang terkait
c. Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya semivariabel

KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.

5. Pengelompokan menurut jangka waktu manfaatnya.


a. Pengeluaran modal (capital expenditure)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat
terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva.
b. Pengeluaran investasi (revenue expenditure)
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.

ACTIVITY BASED COST (ABC)


Activity Based Costing System adalah suatu sistem akuntasi yang terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based Costing
menyediakan informasi perihal aktivitas- aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas- aktivitas tersebut.
Manfaat dari Activity Based Costing adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan pengukuran
profitabilitas produk lebih akurat terhadap keputusan stratejik, tentang harga jual, lini
produk, pasar, dan pengeluaran modal.
2. Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh aktivitas, sehingga
membantu manajemen meningkatkan nilai produk (product value) dan nilai proses
(process value).
3. Memudahkan memberikan informasi tentang biaya relevan untuk pengambilan
keputusan.
Kelemahan sebagai berikut:
1. Alokasi, beberapa biaya dialokasikan secara sembarangan, karena sulitnya
menemukan aktivitas biaya tersebut. Contoh: pembersihan pabrik dan
pengelolaan proses produksi.
2. Mengabaikan biaya-biaya tertentu yang diabaikan dari analisis. Contoh:
iklan, riset, pengembangan, dan sebagainya.
3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi. Selain memerlukan biaya yang
mahal juga memerlukan waktu yang cukup lama.
Syarat Penerapan Activity Based Costing
Menurut Supriyono (2001: 246), dalam penerapannya penentuan harga pokok dengan
menggunakan sistem Activity Based Costing mensyaratkan tiga hal:
KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
CHAPTER 2 – COST DRIVERS, BASIC COST CONCEPTS, ACTIVITY BASED COST (ABC)

1. Perusahaan mempunyai tingkat diversifikasi yang tinggi. Sistem Activity Based


Costing menyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam produk
atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi
yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke
masing-masing produk.
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi, yaitu terdapat beberapa perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama atau sejenis, maka perusahaan akan semakin
meningkatkan persaingan untuk memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat
persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga pokok dalam
mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Biaya overhead lebih dominan dibandingkan biaya tenaga kerja langsung. Sistem
Activity Based Costing akan kehilangan relevansinya bila biaya tenaga kerja
langsung lebih dominan dibandingkan dengan biaya overhead, karena penggunaan
akuntansi biaya tradisionalpun akan lebih akurat.

KELOMPOK 2
1. IBNU SYAHID SIRA HAQ – A062231046
2. AMALIA FEBRIANI – A062231039
3. SITI LUTHFIAH RAMADHANI – A062231033

Anda mungkin juga menyukai