Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN AKUNTANSI

‘’Rangkuman Materi dan penerapan’’

DI BUAT OLEH:
HAMDANI/2003010062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMIGORA MATARAM
2022
A. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Menurut Anthony dan Reece (1984:824) system yang memiliki fungsi dalam
pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan
strategi yang sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan perusa haan tersebut.
Fungsi Spm
 Melakukan perencanaan yang tepat untuk sebuah perusahaan
 Koordinasi yang tepat antar bagian Sehingga komunikasi informasi yang baik
 Melakukan kendali akan segala hal yang terjadi di sebuah perusahaan Menilai kinerja
 sumberdaya yang ada didalam perusahaan
 Melakukan perlindungan terhadap segala asset yang ada disebuah perusahaan
 Mengelola segalakegiatan yang terjadi pada sebuah perusahaan sehingga
pelaksanaannya efisien dan efektif
Manfaat dari Sistem Pengendalian Manajemen
 mengetahui sudah sejauh manaprogram yang sedang dilakukanoleh perusahaan.
 memastikan kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar yang telah
ditentukan.
 melihat apakah sudah sesuai dengan standar serta rencana kerja yang telah ditetapkan
 mengetahui bagaimana waktuserta sumber daya disediakan dan di manfaatkan baik
 memastikan kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar yang telah
ditentukan
 dapat mendukung setiap anggota perusahaan baik dari segi personal maupun pekerjaan
yang sedang dilakukan.
Unsur Spm
 Detektor
 Efektor
 Selektor
 Komunikator
B. ACTIVITY BASEDCOSTING ABC

ABC SYSTEM adalah alat untuk memperbaiki akurasi perhitungan kos produk (akuntansi
biaya) lalu berkembang sebagai “ cara baru dalam melaksanakan bisnis” .
PERBANDINGAN TAHAP ABC
1. Biaya Sumber daya
2. Cost Pool (pabrik/produk
3. Obyek Biaya
4. Biaya Sumber Daya
5. Cost Pool (Aktivitas, pusat aktivitas : mesin)
6. Obyek Biaya

Perbedaan Penentuan HPP


Keterangan Metode Penentuan HPP ABC
Tradisional
Tujuan Tingkat Persediaan Pembebanan biaya produksi
Lingkup Tahap Produksi Tahap desain, produksi,
pengembangan
Fokus Biaya Bahan Baku, Tenaga Biaya overhead pabrik
Kerja Langsung
Periode Periode Akuntansi Daur hidup produk
Teknologi Yang Metode Manual Komputerisasi
Digunakan

PENGERTIAN
System informasi yang berorientasi pada peneyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk
memungkinkan perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Sistem informasi ini
menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya
produk atau jasa sebaga tujuan. (Mulyadi (2009),
Metode costing yang di rancang untuk menyediakan infromasi biaya bagi manajer untuk
pembuatan keputusan strategik dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan biaya
tetap. Gorrison Dan Norren (2000),

Driver Sumber Daya


(resources driver) merupakan ukuran
kuantitas sumber daya yang
dikonsumsi oleh aktivitas
ABC
(COST DRIVER)

Driver aktivitas
(activity driver)
adalah ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan terhadap suatu aktivitas
terhadap objek biaya.

Kelompok Biaya (Cost Pool) dalam Sistem ABC

 Cost pool adalah sebuah wadah dimana biaya diakumulasi dan berkaitan dengan
sebuah pengukuran aktivitas tunggal dalam sistem ABC (Garrison dkk, 2014). Cost
pool berisi aktivitas yang biayanya memiliki hubungan yang kuat antara cost driver
dengan biaya aktivitas. Setiap cost pool menampung biaya-biaya dari transaksi-
transaksi homogen. Semakin banyak aktivitas dalam suatu kegiatan menyebabkan
semakin bertambahnya biaya dalam cost pool.
 Aktivitas yang ada dalam perusahaan dapat digabungkan menjadi satu cost pool
atau beberapa cost pool. Semakin tinggi tingkat kesamaan aktivitas yang
dilaksanakan dalam perusahaan, semakin sedikit cost pool yang dibutuhkan untuk
membebankan biaya-biaya tersebut. Sistem biaya yang menggunakan beberapa cost
pool akan lebih menjelaskan hubungan sebab akibat antara biaya yang timbul
dengan produk yang dihasilkan. Untuk membebankan biaya pada setiap cost pool
digunakan tarif tertentu yang dihitung dengan membagi biaya cost pool dengan cost
driver.
 cenderung mengalokasikan biaya overhead
berdasarkan volume
Akun Biaya  Kelemahannya adalah biaya produk
Traditional bervolume tinggi cenderung terlalu tinggi,
sementara biaya produk bervolume rendah
menjadi terlalu rendah

 menghitung biaya produk, pelanggan, atau


jasa dengan menghubungkan biaya overhead
bukan dengan berdasarkan pada volume tapi
aktivitas jasa/ produk yg dihasilkan
ABC  prinsip cause and effect (sebab akibat)
terjadinya biaya

Metode  menitikberatkan penentuan harga produk pada


konvensional fase produksi saja

Tingkatan Klasifikasi Biaya (Fase Produksi)

1. Product sustaining activity cost


Dilakukan untuk melayani berbagai kegiatan pembuatan produk yang berbeda satu dengan
yang lainnya, mendukung jenis atau proses produk
2. Facility sustaining activity cost
Biaya umum karena tidak berkaitan dengan jenis produk tertentu, mendukung keseluruhan
proses produksi atau pelayanan.
3. Unit level activity cost
aktivitas yang dilakukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan secara individual,
berlaku untuk masing-masing unit yang diproduksi.
4. Batch level activity cost
ktivitas yang berkaitan dengan sekelompok produk berlaku untuk masing-masing batch
yang diproduks
Penggunaan (ANALISA) Activity-Based Costing
1. Tentukan objek biaya, aktivitas tidak langsung, dan sumber daya yang digunakan bagi
aktivitas tak langsung;.
2. Tentukan biaya per aktivitas tak langsung;
3. Identifikasi cost driver untuk setiap sumber daya;
4. Hitung biaya total produk tidak langsung untuk jenis objek biaya;
5. Membagi biaya total berdasarkan kuantitas untuk biaya tidak langsung per objek
individu
Implementasi Activity Based Costing Efektif
 Mengubah dan mengeloborasi dari accounting costs-cost centers ke dalam activity costs.
 Menggunakan analisis ABC untuk mengidentifikasi dan membedakan antara aktivitas
yang memberikan nilai tambah dan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi
produk dan pelanggan.
 Menggunakan analisis aktivitas untuk melakukan pengurangan biaya operasional
berdasarkan aktivitas
 Menggunakan ABC untuk analisis profitabilitas per produk dan pelanggan
Tahapan Penerapan Sistem ABC
a. Mengidentifikasi dan mengelompokkan aktivitas
• Mengklasifikasikan berbagai
aktivitas
• Mengidentifikasi Biaya
• Penentuan Aktivitas dengan Biaya
b. Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk
• Penentuan Cost Driver,
• Pengalokasian Biaya.
C. ANALISIS BIAYA KUALITAS

PENGERTIAN
Kualitas Biaya U/ BIAYA YANG BURUK TERJADI (Produk yang dihasilkan buruk tidak
sesuai keinginan Konsumen.
Contoh :
tahun 1995, Toyota menarik kembali 610.000 unit mobil karena suspensinya cacat.
Akibatnya perusahaan tersebut harus mengeluarkan $ 124 juta (10,5 % dari laba bersih)
untuk memperbaiki mobil yang di tarik kembali.

 kesesuaian kualitas diartikan sebagai suatu rentang nilai untuk setiap spesifikasi atau
karakteristik kualitas.
 Nilai target dalam rentang nilai Pendekatan Tradisional (target value)

 kesesuaian kualitas ditekankan pada dimensi kesesuaian untuk digunakan (fitness for
use). Spesifikasi kualitas ditentukan dalam nilai,

 (tidak diperbolehkan adanya rentang nilai). Pendekatan Kontemporer (robust quality)

 Macam Kualitas Biaya


1. Biaya penegahan
2. Biaya kegagalan inernal
3. Biaya kegagalan eksternal
4. Biaya penilaian

Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)


Metode penelitian pasar formal untuk menilai pengaruh kualitas yang rendah terhadap penjualan
dan pangsa pasar .
Misal: melalui survey pelanggan Untuk memproyeksikan hilangnya laba dimasa depan akibat
kualitas yang buruk.
Lemahnya : sulit di lakukan karena sistem sampling tidak bias mewakili seluruh lapisan
onsumen

Metode Taguchi Quality Loss Function


mengizinkan adanya penyimpangan selama masih dalam rentang target.
Asumsi :
setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya
kualitas

• Perhitungan biaya kegagalan eksternal total dengan metode taguchi dapat


diformulasikan sebagai berikut :
• L(y) = k(y – T)
• Keterangan:
• k = Konstanta proposional yang tergantung pada struktur biaya kegagalan
eksternal perusahaan. Simbol k merupakan nilai yang diestimasi dan dihitung
dengan membagi nilai biaya dengan cara : k = c ÷ d
• c = Kerugian pada limit terendah atau tertinggi
• d = Jarak limit dari nilai target
• y = Nilai actual karakteristik kualitas
• T = Nilai target karekteristik kualitas
• L = Kerugian akibat kualitas (biaya kegagalan eksternal total)
Contoh :
• Suatu perusahaan menentukan bahwa pelanggan tidak akan menerima penyimpangan
lebih dari 0.05 dari target value dengan target ketebalan 0.5 dan biaya sebesar $5,000
akan dikeluarkan untuk setiap penolakan produk oleh pelanggan

total quality cost


k=
tolerance allowed t h e target vallue

k = 5,000/0.05 = $2,000,000
• Jika asumsi y = 0,47
• L(y) = k(y -T)
• L(0.47) = $2,000,000(0.47 - 0.5)
• L(0.47) = $1,800
 Jika ketebalan aktual suatu unit produk adalah 0.47, maka estimasi kerugian total adalah
$1,800.
 Grafik Biaya Kualitas AQL (Acceptable Quality Level/ Tingkat Kualitas yang dapat
diterima)
Fungsi Informasi biaya kualitas:
1. Penentuan harga stratejik.
2. Melakukan analisis Produk Baru

D.INDIKATOR DAN PENGUKURAN MANAJEMEN

Menurut Bintoro (2017) “penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses
yang memungkinkan organisasi mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai kinerja
anggota-anggotanya secara tepat dan akurat
Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan.
 Memberikan informasi mengenai hasil yang diinginkan dari suatu pekerjaan
 .Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang diharapkan.
 Menghargai setiap kontribusi.
 Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan dikarenakan adanya feedback atau
reward bagi karyawan yang berprestasi
 Menciptakan komunikasi dua arah antara pihak manajer dengan karyawan.
Tahap Penilaian Kinerja
 Tetapkan sasaran stratejik membentuk visi – misi strategi ataupun nilai organisasi
 Menetapkan indicator kinerja stratejik dan dapat memonitor perkembangannya
 Menetapkan target yang memotivasi karyawan mencapai tujuan organisasi
 Melakukan penilaian dan review & buat laporan hasil
Indikator dalam pengukuran kinerja (Mutia, 2009)
 Indikator kinerja input (masukan)
 , Indikator kinerja output (keluaran),
 Indikator kinerja outcome (hasil),
 Indikator kinerja benefit (manfaat),
 Indikator kinerja impact (dampak),
Ukuran Penilaian Kinerja (mulyadi, 2005)
 Ukuran kinerja tunggal
 , Ukuran kinerja beragam
 Ukuran kinerja gabungan,

E. BALANCED SCORECARD ATAU BSC

merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based Responsibility Accounting


System) yang menjelaskan mengenai misi & strategi perusahaan (tindakan nyata di
lapangan) mencapai tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut
Implementasi Balance Scorecard (BSC)
Persfketif Keuangan
nilai perusahaan (laba bersih atau di kenal earning after tax, yaitu selisih positif antara
penedapatan dengan beban). Rumus nilai perusahaan :
1. Laba bersih (net operating profit after tax atau NoPAT) di bagi biaya modal rata rata
tertimbang
2. Dimana NoPAT ratio total capital harus lebih besar dari pada biaya modal.
Contoh :
Suatu perusahaan bekerja dengan total harta Rp. 1.000, dibiayai dari utang Rp. 400 dan
modal sendiri Rp. 600, biaya utang 18% dan biaya modal sendiri 20%, pajak 50%. Total
pendapatan Rp. 2.000, total beban operasi Rp. 1.700, laba operasi Rp. 300.
• ROI = Laba Operasi/Total harta = Rp. 300/Rp. 1.000 = 30%
• Biaya modal = {18%x(1-0,5)(Rp.400/Rp1.000)} + 20%(Rp 600/Rp 1.000)
= 3,6%+12% = 15,6%
Nilai perusahaan = NoPAT/Biaya modal rata rata tertimbang (WACC)
= Rp 300 (1-0,50)/15,6% = Rp. 962
Dimana nilai perusahaan lebih kecil di bandingkan nilai harta yang artinya
nilaiperusahaan turun sebesar Rp. 38, sehingga di katakana perusahaan tidak professional
karena tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Kinerja keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan
 Analisis likuiditas
 Analisis Solvabilitas
 Analisis Profitabilitas Analisis aktivitas
 Analisis Pertumbuhan & Penilaian

Persfektif Pelanggan
Meningkatkan pelanggan untuk percaya (loyal) pada produk barang atau jasa
dengan menyajikan produk berkualitas (mutu), waktu proses, harga terjangkau, distribusi
cepat, dan layanan purna jual baik melebihi pesaing dengan tujuan untuk kepuasan
pelanggan.
Persfektif Bisnis Internal
ialah attivitas mengoptimalkan penggunaan harta perusahaan dalam mencipta produk
atau jasa dan menemukan metode kerja baru yang efektif dan efisien dengan alat ukur
produktivitas mesin, produktivitas tenaga kerja, produktivitas capital dan efisiensi biaya.
Persfektif pembelajaran dan pertumbuhan,
Memaksimumkan kemampuan, motivasi, produktivitas dan loyalitas SDM untuk
meningkatkan laba dan nilai perusahaan. Dengan memberikan Pendidikan dan Latihan serta
meningkatkan kesejahteraan nya melalui imbalan (pendapatan) dan kepuasan karyawan,
F. BIAYA RELEVAN, KETIDAKPASTIAN, DAN ANALISIS RISIKO
Menurut Mulyadi (1992) adalah biaya masa yang akan datang yang yang terpengaruh
oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif . Biaya
tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan dalam pengambilan keputusan tersebut.
KARAKTERISTIK BIAYA RELEVAN
 Biaya yang benarbenar akan terjadi dan mengingat
 biaya masa lalu yang tidak relevan. Biaya harus benarbenar akan memberikan hasil
berbeda jika memilih alternatif.
Tahap proses pengambilan keputusan :
 Kenali & definisikan masalah
 Pilih alternatif terbaik
 Nilai faktor kualitatif (non keuangan)
 Hitung total biaya & manfaat
 Identifikasi biaya & manfaat
 Identifikasi setiap alternatif solusi
KONSEP BIAYA RELEVAN
 Biaya Diferensial (Differntial Cost)
 Biaya Treceable (Treacable Cost)
 Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
 Biaya Incremental (Incremental Cost)
Ciri – Ciri Biaya Relevan
 Biaya dapat dihindari dengan suatu
 keputusan manajemen
 Biaya tersebut belum terjadi
 Biaya yang akan terjadi itu nilai
 berbeda untuk setiap alternatif
 Biaya tersebut benar-benar memberi
 pengaruh didalam keputusan
Cara Menentukan Apakah Biaya Tersebut Relevan
 Mengumpulkan seluruh biaya yang terkait dengan masing - masing alternative
 Meng-eliminasi biaya terbenam (sunk cost)
 Mengeliminir biaya yang jumlahnya tidak berbeda
 Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
 Keputusan membuat atau membeli (make or buy decision),
 Keputusan meneruskan atau menghentikan produk
 Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus
 Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi
Konsep Ketidakpastian dan Analisis Resiko Dalam Pengambilan Keputusan
 Ketidakpastian (uncertainty) mengacu pada pengertian risiko yang tidak
diperkirakan (unexpected risk).
 Pengambilan keputusan dengan risiko merupakan pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan dinamika atau ketidakpastian. Dimana hasil yang diperoleh
harus ditanggung sebagai konsekuensi.
 Akibatnya: timbul kerugian, adanya ketidakpastian (uncertainty). Resiko hanya
dapat diminimalisir , sangat sulit untuk dihilangkan 100%.
 Contoh : Investasi dalam saham atau peluncuran produk baru
Manfaat Manajemen Resiko
 Membantu manajemen untuk memutuskan apakah rIsiko yang dihadapi perusahaan akan
dihindari atau diambil
 Jika penaksiran risiko dilakukan secara akurat maka dapat memaksimalkan keuntungan
perusahaan
 Membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-biaya yang terpaksa
harus dikeluarkan
7
G. INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban :
Sistem akuntansi yang menekankan perilaku manajer dan para akuntan sangat
dipengaruhi oleh bagaimana kinerja (perfomance).
Sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat tanggung jawab pada keseluruhan
organisasi, dan mencerminkan rencana serta tindakan setiap pusat tanggung jawab itu
dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung
jawab bersangkutan.
jenis Akuntansi Pertanggung jawaban
 Motivasi
 Keteladanan
 Komunikasi

Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab dan Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab:


1. Ditujukan Kepada Pihak Yang Tepat
2. Konsisten
3. Tepat waktu
4. Teratur
5. Mudah Dipahami
6. Penjelasan Yang Terinci
7. Dapat Dibandingkan
8. Bersifat Analitis
9. Tingkat Efisiensi
Alokasi Biaya
 Meramalkan dampak ekonomis dari keputusan yang dibuat para pengelola organisasi
perusahaan
 Memberikan motivasi bagi para pengelola organisasi
 Pengukuran pendapatan/ laba dan aktiva/aset
 Penetapan harga
FAKTOR PENGENDALIAN BIAYA
Faktor Internal
1. Produktivitas unit kerja
2. Perilaku biaya
3. Tenaga kerja yang digunakan
4. Kekerabatan para pekerja
Faktor Lingkungan
1. Pangsa pasar
2. Tingkat inflasi
3. Stabilitas politik
4. Nilai tukar rupiah
H. ECONOMIC VALUE ADDED
Suatu metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan (Stern Steward); diketahui tentang
ada atau tidak nya keberhasilan manajemen menghasilkan laba pada satu periode.

Agenda
1. Konsep EVA (Economic Value Added)
2. Definisi EVA (Economic Value Added)
3. Implementasi EVA (Economic Value Added)

Konsep EVA (Economic Value Added)

1. EVA: selisih dari net operating profit aftertax dikurangi cost ofcapital.
2. Cost of capital : biaya tertimbang dari modal untuk debt dan equityyg digunakan oleh
perusahaan.
3. nilai EVA positif ; berarti manajemen mengelola perusahaan nilai atau kinerja perusahaan
yang baik, dan sebaliknya

KEUNGGULAN KONSEP EVA


1. Fokus penilaiannya pada nilai tambah (by beban biaya modal sebagai konsekuensi
investasi)
2. Tanpa memerlukan data pembanding standar industry.
3. Lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modalnya.
4. EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dgn kepentingan pemegang saham.
5. EVA digunakan sebagai dasar pemberian bonusk pada para karyawan
6. EVA membantu dalama identifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian
lebih tinggi dari pada biaya modalnya

Anda mungkin juga menyukai