● Aktivitas (activity) merupakan tugas atau tindakan spesfik dari pekerjaan yang dilakukan. Aktivitas
dapat berupa satu tindakan, misalnya pemindahan persediaan dari bengkel A ke bengkel B, tetapi ada
juga aktiviitas yang terdiri dari beberapa tindakan seperti persiapan produksi.
● Sumber daya (resource) merupakan elemen ekonomis yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas.
Contoh gaji dan perlengkapan merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas
produksi.
● Objek biaya merupakan bentuk akhir dimana pengukuran biaya diperlukan.
● Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan perubahan biaya
dari aktivitas. Penetapan cost driver yang tepat (terukur dan terhitung) menjadikan dasar yang sangat
baik untuk membebankan sumber daya pada aktivitas dan membebankan biaya dari aktivitas ke objek
biaya.
Konsep Dasar Activity Based Costing
Menurut Rudianto (2013), terdapat dua konsep dasar yang harus diketahui dalam
sistem ABC, yaitu
1 3
Aktivitas Tingkat Aktivitas Tingkat
Produk (product-level
Unit (unit-level
activity)
activity)
2 4
Aktivitas Tingkat Aktivitas Tingkat
Kelompok (batch-level Fasilitas (facility-level
activity) activity)
Pemicu Biaya (Cost Driver) dalam Sistem ABC
Merupakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, faktor yang dapat diukur yang
digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya, produk, atau
jasa.
Mengidentifikasi dan
mengelompokkan aktivitas:
- Mengklasifikasikan Proses penerapan ABC untuk Pembebanan biaya aktivitas ke
berbagai aktivitas menentukan harga pokok produksi produk
- mengidentifikasi biaya dapat dibagi menjadi dua tahap - Penentuan cost driver
- penentuan aktivitas dengan - Pengalokasian biaya
biaya
Perbandingan Metode Tradisional dan Metode ABC
Tradisional ABC
● Hanya menggunakan 1 ● Menggunakan dasar yang berbeda-
dasar dalam menentukan beda, yang sesuai dengan aktivitas
FOH rate masing-masing.
● Pembebanan : ● Pembebanan : Membebankan biaya
Membebankan biaya overhead pertama ke biaya
overhead pertama ke aktivitas baru kemudian ke produk
biaya departemen dan ● Fokus : Pengelolaan proses dan
kedua ke produk aktivitas serta pemecahan masalah
● Fokus : Pengelolaan
biaya departemen
fungsional
Manfaat Penerapan Sistem ABC
1. Menentukan aktivitas-aktivitas mana saja yang benar-benar penting
dan diperlukan
2. Menelusuri dan menentukan biaya overhead per produk dengan
tepat
3. Menentukan harga dengan tepat, supaya bersaing dengan
kompetitor
4. Memberikan informasi bagi manajer tentang aktivitas-aktivitas yang
menyebabkan timbulnya biaya. Khususnya biaya tidak langsung,
yang merupakan hal penting bagi manajemen dalam mengambil
keputusan
5. Mempertinggi pengendalian terhadap biaya overhead
6. Pengukuran Profitabilitas yang lebih baik
ANALISIS JURNAL
Kasus 1
Jurnal Ilmiah
Pawiyataningrum, Nengah Sudjana, Zahroh.
2014. PENERAPAN ACTIVITY BASED
COSTING (ABC) SYSTEM UNTUK
MENENTUKAN HARGA POKOK
PRODUKSI (Studi pada PT. Indonesia Pet
Bottle Pandaan Pasuruan). Jurnal
Administrasi Bisnis. 1 Mei 2014.
Profil Perusahaan
PT Indonesia Pet Bottle merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi botol dan gelas plastik
(cup).
Kegiatan dalam perusahaan manufaktur cenderung menjadi jenis yang sama dan
dilaksanakan
dengan cara yang serupa. Hal ini berbeda untuk perusahaan jasa.
digunakan pada perusahaan jasa, setidak-tidaknya pada beberapa perusahaan. Yang perlu
diperhatikan dalam menerapakan Activity Based Costing pada perusahaan jasa adalah:
2. Special Challenger
3. Output Diversity
Tempat dan Waktu Penelitian
● Tempat Penelitian
Hotel Green Eden Manado, Jl. Ahmad Yani No.17 Sario, Manado, Sulawesi
Utara
● Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada September – November 2017.
Tabel Informasi
Perhitungan HPP oleh Manajemen Hotel
Perhitungan harga pokok kamar hotel Green Eden Manado oleh manajemen
hotel dihitung berdasarkan jumlah biaya penggunaan tiap jenis kamar hotel
selama bulan itu, dan dibagi dengan jumlah kamar hotel ditambah dengan
biaya-biaya yang terkait langsung dengan aktivitas penginapan.
1. Penentuan Tarif Kelompok per Unit