Anda di halaman 1dari 35

Activity Based Costing

System (System ABC)


Kelompok 4 :
1. Syfa Rachmawati (2111070142)
2. Tahnia Maulina (2111070150)
3. Mohd. Ihsan Nadia Sakti (2111070192)
4. Shafira Puteri (2111070199)
Pengertian Activity Based Costing
Activity Based Costing (sistem ABC) adalah sistem akuntansi biaya berbasis
aktivitas, dimana penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh
aktivitas suatu perusahaan, dengan proses pengumpulan dan penelusuran data
biaya melalui kinerja aktivitas.
Suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas
yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut
kepada produk atau jasa, dan melaporkan biaya aktivitas dan produk atau jasa
tersebut pada manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan,
pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan.
Konsep Dasar Activity Based Costing

● Aktivitas (activity) merupakan tugas atau tindakan spesfik dari pekerjaan yang dilakukan. Aktivitas
dapat berupa satu tindakan, misalnya pemindahan persediaan dari bengkel A ke bengkel B, tetapi ada
juga aktiviitas yang terdiri dari beberapa tindakan seperti persiapan produksi.
● Sumber daya (resource) merupakan elemen ekonomis yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas.
Contoh gaji dan perlengkapan merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas
produksi.
● Objek biaya merupakan bentuk akhir dimana pengukuran biaya diperlukan.
● Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan perubahan biaya
dari aktivitas. Penetapan cost driver yang tepat (terukur dan terhitung) menjadikan dasar yang sangat
baik untuk membebankan sumber daya pada aktivitas dan membebankan biaya dari aktivitas ke objek
biaya.
Konsep Dasar Activity Based Costing
Menurut Rudianto (2013), terdapat dua konsep dasar yang harus diketahui dalam
sistem ABC, yaitu

Biaya memiliki penyebab Penyebab biaya dapat dikelola

Biaya ada penyebabnya adalah Penyebab biaya (yaitu aktivitas)


aktivitas. Dengan demikian, pemahaman dapat dikelola. Melalui pengelolaan
yang mendalam tentang aktivitas yang terhadap aktivitas yang menjadi
menyebabkan timbulnya biaya akan penyebab terjadinya biaya, personil
menempatkan personil perusahaan perusahaan dapat memengaruhi
pada posisi dapat mempengaruhi biaya.
biaya. Pengelolaan terhadap aktivitas
Sistem ABC berangkat dari keyakinan
dasar bahwa sumber daya menyediakan
memerlukan berbagai informasi
kemampuan untuk melaksanakan tentang aktivitas.
aktivitas, bukan sekedar menyebabkan
timbulnya alokasi biaya.
Aktivitas dalam Sistem ABC

1 3
Aktivitas Tingkat Aktivitas Tingkat
Produk (product-level
Unit (unit-level
activity)
activity)

2 4
Aktivitas Tingkat Aktivitas Tingkat
Kelompok (batch-level Fasilitas (facility-level
activity) activity)
Pemicu Biaya (Cost Driver) dalam Sistem ABC

Merupakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, faktor yang dapat diukur yang
digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya, produk, atau
jasa.

Driver sumber daya Driver aktivitas (activity


(resources driver) driver)
ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi ukuran frekuensi dan intensitas permintaan
oleh aktivitas. Driver sumber daya digunakan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya.
untuk membebankan biaya sumber daya yang Driver aktivitas digunakan untuk membebankan
dikonsumsi oleh aktivitas ke Cost Pool tertentu. biaya dari Cost Pool ke objek biaya. Contoh dari
Contoh dari driver sumber daya adalah driver aktivitas adalah jumlah suku cadang yang
persentase dari luas total yang digunakan berbeda yang digunakan dalam produk akhir
oleh suatu aktivitas. untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan
bahan untuk setiap produk.
Kelompok Biaya (Cost Pool ) dalam Sistem ABC
suatu kumpulan biaya yang memiliki sifat dan
Definisi karakteristik yang serupa sehingga dapat dihitung
dan dialokasikan secara efisien dan akurat
menggunakan metode Sistem ABC (Activity-Based
Costing).

- kelompok biaya aktivitas


Jenis-jenis - kelompok biaya produk
- kelompok biaya pelanggan
Tahapan Penerapan Sistem ABC

Mengidentifikasi dan
mengelompokkan aktivitas:
- Mengklasifikasikan Proses penerapan ABC untuk Pembebanan biaya aktivitas ke
berbagai aktivitas menentukan harga pokok produksi produk
- mengidentifikasi biaya dapat dibagi menjadi dua tahap - Penentuan cost driver
- penentuan aktivitas dengan - Pengalokasian biaya
biaya
Perbandingan Metode Tradisional dan Metode ABC
Tradisional ABC
● Hanya menggunakan 1 ● Menggunakan dasar yang berbeda-
dasar dalam menentukan beda, yang sesuai dengan aktivitas
FOH rate masing-masing.
● Pembebanan : ● Pembebanan : Membebankan biaya
Membebankan biaya overhead pertama ke biaya
overhead pertama ke aktivitas baru kemudian ke produk
biaya departemen dan ● Fokus : Pengelolaan proses dan
kedua ke produk aktivitas serta pemecahan masalah
● Fokus : Pengelolaan
biaya departemen
fungsional
Manfaat Penerapan Sistem ABC
1. Menentukan aktivitas-aktivitas mana saja yang benar-benar penting
dan diperlukan
2. Menelusuri dan menentukan biaya overhead per produk dengan
tepat
3. Menentukan harga dengan tepat, supaya bersaing dengan
kompetitor
4. Memberikan informasi bagi manajer tentang aktivitas-aktivitas yang
menyebabkan timbulnya biaya. Khususnya biaya tidak langsung,
yang merupakan hal penting bagi manajemen dalam mengambil
keputusan
5. Mempertinggi pengendalian terhadap biaya overhead
6. Pengukuran Profitabilitas yang lebih baik
ANALISIS JURNAL
Kasus 1
Jurnal Ilmiah
Pawiyataningrum, Nengah Sudjana, Zahroh.
2014. PENERAPAN ACTIVITY BASED
COSTING (ABC) SYSTEM UNTUK
MENENTUKAN HARGA POKOK
PRODUKSI (Studi pada PT. Indonesia Pet
Bottle Pandaan Pasuruan). Jurnal
Administrasi Bisnis. 1 Mei 2014.
Profil Perusahaan
PT Indonesia Pet Bottle merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi botol dan gelas plastik
(cup).

Perusahaan tersebut saat ini masih menggunakan


sistem Akuntansi Biaya Tradisional (ABT) yaitu
dengan membebankan biaya overhead pabrik
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi sebagai
biayanya.

Jenis produk yang diproduksi pada PT Indonesia Pet


Bottle mempunyai keanekaragaman produk botol dan
gelas plastik yang memiliki aktivitas produksi yang
memicu biaya lebih banyak, sehingga perhitungan
harga pokok produksi menjadi tidak akurat karena
disebabkan oleh sistem akuntansi biaya tradisional
yang digunakan oleh perusahaan.
Analisis perhitungan yang dilakukan

1. Melakukan 2. Melakukan 3. Membandingkan


perhitungan harga perhitungan harga perhitungan harga
pokok produksi pokok produksi pokok produksi dengan
dengan berdasarkan menggunakan metode
menggunakan Activity Based akuntansi tradisional
metode akuntansi Costing (ABC) dgn perhitungan harga
biaya tradisional. System. pokok produksi dengan
menggunakan ABC
system.
1. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan
Akuntansi Biaya Tradisional

Perhitungan harga pokok produksi pada PT.


Indonesia Pet Bottle dengan menggunakan
metode akuntansi biaya tradisional bisa
ditentukan apabila setelah diketahui biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik. Perhitungan
harga pokok produksi dengan metode
akuntansi biaya tradisional pada PT.
Indonesia Pet Bottle tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System

a. Mengidentifikasi biaya sumber daya


dan aktivitas

Mengidentifikasi berbagai macam aktivitas


yang terjadi pada perusahaan PT.
Indonesia Pet Bottle dengan cara
menggolongkan berbagai aktivitas ke
dalam pusat –pusat aktivitas. Penerapan
Activity Based Costing System dalam
menentukan harga pokok produksi yang
dilakukan dengan tahap-tahap sebagai
berikut:
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System

b. Membebankan biaya sumber daya pada


aktivitas

Langkah berikutnya dalam penerapan


Activity Based Costing (ABC) System
adalah membebankan biaya-biaya
overhead pabrik pada aktivitas-
aktivitasnya. Pengelompokan biaya
overhead pabrik pada PT. Indonesia Pet
Bottle berdasarkan aktivitas adalah
sebagai berikut:
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System

c. Membebankan biaya aktivitas


pada produk

Menghitung pool rate dengan cara


membagi total biaya overhead untuk
kelompok aktivitas tertentu dengan
pemicu biaya (cost driver) kelompok
aktivitas.
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System

Langkah terakhir yaitu perhitungan


biaya overhead ke masing-masing
cost driver untuk masing-masing
jenis produk dikalikan dengan
masing-masing cost pool sehingga
diperoleh biaya overhead pabrik
untuk masing-masing produk.
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity
Based Costing (ABC) System
Perbandingan Harga Pokok Produksi Akuntansi Biaya
Tradisional dengan Acitivity Based Costing (ABC) System

Pembebanan biaya yang tidak tepat akan


mengakibatkan distorsi biaya, sehingga
menimbulkan pembebanan biaya overhead
pabrik yang berasal dari satu pemicu biaya
yaitu unit yang diproduksi.
Apabila kondisi seperti ini dibiarkan maka
perhitungan biaya overhead yang tidak
tepat sangat berpengaruh pada
pengambilan keputusan yang salah pada
penetapan harga jual produk pada
perusahaan tersebut.
Sehingga perhitungan harga pokok
produksi dengan Activity Based Costing
(ABC) System yang lebih akurat.
Kesimpulan
● Metode pengalokasian biaya yang selama ini digunakan PT. Indonesia Pet Bottle Pandaan adalah
sistem akuntansi biaya tradisional. Dimana dasar yang digunakan untuk membebankan biaya
overhead pabrik ke masing masing-masing produk menggunakan satu pemicu biaya yaitu jumlah unit
yang diproduksi yang dihasilkan oleh masingmasing produk. Hal ini mengakibatkan terjadinya distorsi
biaya, karena pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-masing jenis produk ada yang
dibebankan terlalu besar dan sebaliknya ada produk yang dibebani biaya overhead pabrik terlalu
rendah.
● Pembebanan biaya dengan menggunakan Activity BasedCosting (ABC) System lebih akurat
dibandingkan dengan menggunakan metode akuntansi biaya tradisional. Karena Activity
BasedCosting (ABC) System membebankan biaya berdasarkan banyaknya aktivitas yang dikonsumsi
oleh masingmasing produk dan ABC System juga bisa mengatasi distorsi biaya yang terjadi pada
akuntansi biaya tradisional. Maka dari itu ABC system dapat membantu manajemen perusahaan
dalam mengambil keputusan dalam menghitung harga pokok produksi.
Kesimpulan
● Menggunakan perhitungan biaya berdasarkan Activity BasedCosting (ABC) System, semua biaya
yang timbul akan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses produksi
dengan menggunakan beberapa cost driver yaitu unit produksi, jam tenaga kerja langsung, dan jam
mesin. Oleh karena itu semua biaya yang timbul dalam menghasilkan produk bisa ditelusuri dan
dijelaskan perilaku dari biaya tersebut atas konsumsi sumber daya pada perusahaan.
● Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan sistem akuntansi biaya tradisional dengan Activity
BasedCosting (ABC) System yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan nilai harga
pokok produksi oleh masing-masing jenis produk pada PT. Indonesia Pet Bottle Pandaan. Botol
mengalami undercosted atau pembebanan biaya produk terlalu rendah sebesar Rp 942.506.718,
sedangkan untuk produk gelas plastik mengalami overcosted atau pembebanan biaya terlau tinggi Rp
903.929.466.
ANALISIS JURNAL
Kasus 2
Jurnal Ilmiah
Siby, S. E., Ilat, V., & Kalalo, M. Y. B. (2018). PENERAPAN ACTIVITY
BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK
KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO).
GOING CONCERN : JURNAL RISET AKUNTANSI, 13(02).
https://doi.org/10.32400/gc.13.02.19109.2018
Sistem Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa

Terdapat beberapa perbedaan dasar antara perusahaan jasa dan manufaktur.

Kegiatan dalam perusahaan manufaktur cenderung menjadi jenis yang sama dan
dilaksanakan

dengan cara yang serupa. Hal ini berbeda untuk perusahaan jasa.

Untuk menjawab permasalahan di atas, Activity Based Costing benar-benar dapat

digunakan pada perusahaan jasa, setidak-tidaknya pada beberapa perusahaan. Yang perlu

diperhatikan dalam menerapakan Activity Based Costing pada perusahaan jasa adalah:

1. Identifying and Costing Activities

2. Special Challenger

3. Output Diversity
Tempat dan Waktu Penelitian

● Tempat Penelitian
Hotel Green Eden Manado, Jl. Ahmad Yani No.17 Sario, Manado, Sulawesi
Utara
● Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada September – November 2017.
Tabel Informasi
Perhitungan HPP oleh Manajemen Hotel

Perhitungan harga pokok kamar hotel Green Eden Manado oleh manajemen
hotel dihitung berdasarkan jumlah biaya penggunaan tiap jenis kamar hotel
selama bulan itu, dan dibagi dengan jumlah kamar hotel ditambah dengan
biaya-biaya yang terkait langsung dengan aktivitas penginapan.
1. Penentuan Tarif Kelompok per Unit

Setelah pengidentifikasian Cost


Driver, langkah selanjutnya
menentukan cost pool rate dengan
cost driver. Tarif kelompok
merupakan tarif biaya overhead
per unit cost driver yang dihitung
untuk sekelompok aktivitas. Hal ini
dapat dihitung dengan rumu
sebagai berikut:
2. Pembebanan biaya ke produk dan jasa menggunakan tarif Cost driver dan ukuran
aktivitas
Dengan menggunakan rumus :
Kesimpulan
Kesimpulan :
● Hasilnya menunjukan perbendaan antara harga pokok kamar yang ditentukan oleh
manajemen hotel dan penerapan Activity Based Costing System. Penggunaan metode
Activity Based Costing dalam perhitungan harga pokok mengahasilkan harga pokok
kamar yang lebih akurat itu dikarena biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk
atas dasar aktivitas dan menggunakan lebih dari satu Cost Driver.
● Hasil dari perhitugan harga pokok kamar untuk bulan Juni, Juli, dan Agustus memiliki
perbedaan hasil.
● Dengan menggunakan Activity Based Costing untuk bulan Juni terlihat dari hasil yang
ada untuk kamar Superior, Suite, dan Deluxe menghasilkan harga pokok kamar yang lebih
rendah dibandingkan dengan perhitungan harga pokok kamar yang digunakan oleh pihak
Manajemen Hotel.

Anda mungkin juga menyukai