COSTING METHOD
2. sumber daya
unsur ekonomis yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas, karena itu harus dibebankan ke
objek biaya.
contoh: upah dan bahan baku sumberdaya untuk produksi
3. objek biaya
bentuk akhir dimana pengukuran biaya harus dilakukan.
contoh: produk, pemasaran, pelanggan, listrik
4. cost driver
faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, dapat diukur, digunakan sebagai dasar
membebankan biaya aktivitas ke cost pool tertentu. terdapat dua cost driver yaitu
resources driver and activity driver.
a. resources driver
ukuran kuantitas sumberdaya yang dikonsumsi oleh aktivitas.
contoh: presentase luas lantai yg digunakan untuk suatu aktivitas
b. activity driver
ukuran frekuensi & intensitas permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek
biaya, digunakan untuk membebankan dari cost pool ke objek biaya.
contoh: jumlah komponen suku cadang yang berbeda digunakan untuk mengukur
konsumsi aktivitas penanganan bahan untuk setiap produk
Activity-Based Costing System
Costs of Activities
KLASIFIKASI DALAM
PERSEDIAAN
Dengan analisis ABC, kita dapat melihat tingkat kepentingan masalah dari suatu
barang. Dengan begitu, kita dapat melihat barang mana saja yang perlu diberikan
perhatian terlebih dahulu.
ABC - 9
Activity-Based Costing
Served Activities
Customer by Activities consume
activities resources
Resources
Costs cost Resources
money
ABC - 10
Activity-Based Costing
Assigned Assigned to
Costs to Resources activity cost
resources pools
Cost Reassigned
to cost Activities
objectives objectives
ABC - 11
Activity-Based Costing
Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch
produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjual.
Contoh : desain produk,desain proses pengolahan produk, pengujian produk.
Keuntungan
ABC menyediakan perkiraan tentang biaya produksi yang lebih akurat
dan lebih informatif, yang pada akhirnya akan menuju pengukuran
profitabilitas produk yang lebih akurat dan kemampuan yang lebih
baik untuk mengambil keputusan strategis dalam hal penentuan
harga,lini produk, pelanggan, dan pengeluaran kapital.
ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat mengenai aktifitas
yang menimbulkan biaya, sehingga para manager akan terbantu
untuk meningkatkan kualitas produk dan peningkatan nilai proses
sehingga dapat dihasilkan keputusan produk yang lebih baik,
kemampuan mengontrol biaya.
ABC mempermudah manager dalam mengakses informasi biaya yang
relevan untuk dapat mengambil kmeputusan bisnis sehingga
produknya menjadi lebih kompetitif.
Keterbatasan Activity Based Costing
Allocation, ada beberapa biaya yang mungkin perlu dialokasikan
pada suatu departemen dan pengukuran volume terhadap
produk hal ini dikarenakan adanya penemuan spesifik aktifitas
yang menyebabkan ketidak akuratan biaya penggunaan.
Omission of cost, ABC berasal dari penganalisisan beberapa
biaya yang diidentifikasikan dengan spesifikasi produk. Aktifitas
dapat menyebabkan pemasukan bagi biaya pemasaran,
periklanan pencarian dan pengembangan, teknik produk dan
permasalahan yang ditimbulkannya.
Expense and time, sistem ABC adalah suatu sistem yang sangat
mahal untuk dikembangkan, diimplementasikan dan banyak
menghabiskan waktu, seperti inovasi managemen atau sistem
perhitungan.
Contoh:
P.T. XYZ membuat 4 produk A, B, C, dan D dengan data sebagai berikut :
A 25 3 2 2 Rp. 30 8
B 25 4 4 4 75 5
C 250 7 2 2 30 8
D 250 10 4 4 75 6
24
Biaya Over Head Pabrik:
Biaya variabel jangka pendek = Rp 8.250,-
- Biaya variabel jangka panjang :
- biaya penjadwalan = Rp 7.680,-
- biaya set up = Rp 3.600,-
Total Cost.J.Panjang = Rp 11.280,-
- Biaya penanganan material = Rp 7.650,-
Total B.Over Head = b.J pendek + b.j Panjang + B. penanganan material = Rp 27.180,-
Total Komponen
A 25 x 8 = 200
B 25 x 5 = 125
C 250 x 8 = 2.000
D 250 x 6 = 1.500
Total Biaya = Rp. 3.825
Keterangan A (Rp) B (Rp) C (Rp) D (Rp) Total (Rp)