Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

HARGA POKOK ACTIVITY BASED COSTING

DI SUSUN OLEH

NAMA KELOMPOK:

YUDA GUSTI PRANANDA

NABILA NATASYA

ARYA DIMAS PRADANA

AMALIYAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

TAHUN AJARAN 2023-2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikannya yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Kelompok Akuntansi Biaya yang berjudul
“harga pokok activity based costing ”

Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih karena juga turut serta dalam
menyelesaikan tugas ini . Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang
terlibat dalam pembuatan tugas ini.karena telah membantu kami dalam penyusunan tugas ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan baik
penulisan maupun isi dari pokok pembahasan. Kami berharap saran maupun kritikan dari ibu yang
sifatnya membangun, sehingga tugas ini dapat mencapai kesempurnaan. Dan semoga tugas ini dapat
berguna bagi pembaca, khususnya bagi kami sendiri
Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk dapat
memanfaatkan teknologi tersebut dalam mendukung kinerja perusahaan sehingga dapat
memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan. Pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi juga akan mempengaruhi proses poduksi perusahaan. Peningkatan pemakaian mesin
akan mengurangi risiko produk cacat akibat kelalaian tenaga kerja manusia, bahkan mesin bisa
menggantikan pemakaian tenaga kerja. Perubahan akan terjadi pada komposisi biaya produksi
perusahaan, yaitu kenaikan biaya overhead pabrik dan penurunan biaya tenaga kerja.
Pembebanan biaya-biaya kepada produk dapat dilakukan dengan mudah jika biaya-biaya
tersebut dapat dialokasikan secara langsung ke produk, sementara itu pembebanan biaya
overhead pabrik terhadap produk perlu dilakukan dengansangat cermat dengan menggunakan
metode alokasi khusus. Perhitungan Harga Pokok Produksi merupakan pembebanan biaya
produksi kepada produk, sehingga didapatkan total biaya yang dikeluarkan selama memproses
produk tersebut. Dengan perhitungan Harga Pokok Produksi inilah perusahaan dapat
menentukan harga jual dari produk, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Ketidaktepatan dalam perhitungan Harga Pokok Produksi akan memberikan dua
kemungkinan terhadap perusahaan. Kemungkinan yang pertama, perusahaan akan merugi
karena perhitungan Harga Pokok Produksi yang terlalu kecil dari yang sesungguhnya.
Kemungkinan yang kedua, perusahaan akan kehilangan pelanggannya karena pembebanan Harga
Pokok Produksi yang terlalu tinggi sehingga membuat harga jual produk juga tinggi. Kedua
kemungkinan ini juga bisa disebut sebagai biaya yang terdistorsi yang akan mengakibatkan
undercost/overcost terhadap produk. Distorsi biaya ini juga merupakan salah satu dari
kelemahan dari sistem tradisional.
Fungsi lain dari Harga Pokok Produksi adalah untuk mengukur tingkat efisien perusahaan
dalam pelaksanaan proses produksi dan juga sebagai dasar bagi manajemen dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu, agar Harga Pokok Produksi dapat diukur dengan tepat dapat
menggunakan Activity-Based Costing (ABC) System. Activity-Based Costing System merupakan
metode perbaikan dari Sistem Tradisional. Metode ActivityBased Costing ini langsung
mengelompokkan dan mengalokasikan biaya sesuai dengan aktivitas masing-masing, yang
menjadi dasar pengalokasiannya adalah jumlah aktivitas dalam setiap cost pool. Oleh karena
itulah Activity-Based Costing System dapat memberikan alokasi biaya overhead yang tepat,
akurat, dan bisa menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan

1.2 rumusan masalah

1.pengertian activity based costing

2.apakah activity based costing cocok di terapkan pada perusahaan


1.3 tujuan penelitian

1.ABC membantu mengidentifikasi aktivitas yang mengonsumsi sumber daya dan


mengalokasikan biaya secara lebih tepat kepada produk, layanan, atau pelanggan yang
menggunakan aktivitas tersebut.

2. ABC membantu organisasi untuk memahami struktur biaya mereka dengan lebih mendalam,
sehingga mereka dapat mengidentifikasi komponen biaya yang paling signifikan.

3. Meningkatkan akuntabilitas: ABC membantu dalam mengukur kinerja departemen atau unit
bisnis yang berkontribusi pada aktivitas yang signifikan, sehingga memungkinkan manajemen
untuk lebih akurat menilai kontribusi mereka terhadap laba dan kerugian.

4. ABC dapat membantu dalam mengidentifikasi pelanggan atau segmen pasar yang paling
menguntungkan dan memahami bagaimana biaya dialokasikan kepada mereka.
Bab 2

Harga pokok produksi activity based costing

2.1 pengertian harga pokok produksi

Dalam penentuan harga jual produknya setiap perusahaan juga akan menghitung berapa harga
pokok produksi (HPP) setiap barangnya. Yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga
pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses produksi. Harga pokok produksi adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
terjadi untuk memperoleh penghasilan. Mendefinisikannya sebagai aktiva atau jasa yang
dikorbankan atau diserahkan dalam proses produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya overhead pabrik dan termasuk biaya produksi [2]. Semua pengeluaran yang terjadi
selama proses produksi itu haruslah dapat dihitung dengan tepat oleh setiap perusahaan dan
mengalokasikannya pada tiap-tiap hasil produksinya sehingga HPP setiap jenis produknya juga akan
semakin akurat. Dengan begitu akan mudah bagi pihak penjualan dalam menentukan harga jualnya.
Untuk dapat menentukan harga pokok produksi yang tepat dan benar, diperlukan informasi tentang
biaya-biaya yang tepat dan benar pula. Rumus

perhitungan harga pokok produksi seperti dibawah ini [1]:

HPP = BBB + BTKL + BOP

Keterangan :

HPP: Harga Pokok Produksi

BBB: Biaya Bahan Baku

BTKL: Biaya Tenaga Kerja Langsung

BOP: Biaya Overhead Pabrik

Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi adalah untuk menyediakan informasi bagi pembuat
laporan keuangan, bagi manajemen dalam melakukan perancanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Selain itu, tujuan perusahaan dalam menghitung dan menentukan harga pokok produksi
adalah untuk mengevaluasi kembali harga jual yang telah ditentukan

2.2 pengertian activity based costing

Activity Based Costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya
ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan
penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas, dan
aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya.
Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan
penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara pemicu biaya (cost driver)
dengan aktivitas [3]. Setidaknya terdapat dua hal yang menjadi dasar penyusunan metode ABC.
Kedua hal tersebut merupakan alasan yang penting dalam penerapan metode ABC, yaitu [4]: 1. Biaya
Memiliki Penyebab: Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas. Dengan demikian,
pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya akan
menempatkan personil perusahaan pada posisi yang dapat mempengaruhi biaya. ABC system
berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan kemampuan untuk melaksanakan
aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya alokasi biaya. 2. Penyebab Biaya Dapat Dikelola:
Penyebab terjadinya biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. Melalui pengelolaan terhadap aktivitas
yang menjadi penyebab terjadinya biaya, personil perusahaan dapat mempengaruhi biaya.
Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan berbagai informasi tentang aktivitas. Aktivitas adalah
pekerjaan yang dilakukan dalam suatu badan usaha. Aktivitas dapat berupa kegiatan, gerakan, atau
serangkaian pekerjaan. Aktivitas dapat pula diartikan sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan
dalam organisasi untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas. Aktivitas adalah segala
sesuatu yang menyebabkan konsumsi overhead. Biaya untuk melakukan aktivitas dibebankan ke
produk yang menyebabkan aktivitas tersebut. Dalam sistem ABC, sangatlah penting untuk
mengidentifikasi dengan jelas aktivitas yang menjadi pemicu biaya. Karena itu, mengenali dengan
baik berbagai hal yang dapat menjadi pemicu biaya adalah sangat penting. Secara umum, terdapat
dua jenis pemicu biaya yang bisa dikenali, yaitu [5] :

1. Pemicu Sumber Daya (Resource Driver) Ini adalah kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas. Pemicu sumber daya digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang dikonsumsi
oleh aktifitas ke cost pool tertentu. Contoh cost driver jenis ini adalah lantai pabrik, jumlah tenaga
kerja, jumlah ruangan yang tersedia.

2. Pemicu Aktivitas (Activity Driver) Ini adalah ukuran frekuensi dan intensitas suatu aktivitas
terhadap objek biaya. Contohnya adalah jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam
produk akhir untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan atas setiap produk

2.3 manfaat harga pokok activity based costing

1.ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative, yangmenuju pada pengukuran
kemampuan perolehan laba atas produk yang lebihakurat dan keputusan-keputusan strategis yang
diinformasikan dengan lebihbaik mengenai harga jual, lini produk, pasar pelanggan dan pengeluaran
modal.

2.ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya pemacuaktivitas, yang membantu
manajer memperbaiki produk dan proses menilaidengan membuat keputusan desain produk yang
lebih baik, pengendalianbiaya yang lebih baik dan membantu mempertinggi berbagai nilai objek.

3.ABC membantu manajer lebih mudah mengakses informasi tentang biaya-biaya yang relevan
dalam membuat keputusan bisnis.

2.4 tujuan metode activity based costing sytem

Sistem biaya konvensional kurang mampu memenuhi kebutuhan manajemen dalam perhitungan
harga pokok produk yang akurat, terlebih apabila melibatkan biaya produksi tidak langsung yang
cukup besar dan keanekaragaman produk. Hal ini mengakibatkan pengambilan keputusan yang
kurang tepat oleh pihak manajemen sehubungan denganStrategi yang ditetapkan, sedangkan
metode Activity-based costing system (ABC) menggunakan berbagai tingkatan aktivitas dalam
pembebanan biaya produksi tidak langsung. Menurut Mulyadi (2001) Activity-based costing system
(ABC) pada dasarnya merupakan metode penentuan harga pokok produk (product costing) yang
ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat (accurate) bagi kepentingan
manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang
digunakan untuk menghasilkan produk. Jika full costing dan variable costing menitikberatkan
penentuan harga pokok produk hanya pada fase produksi saja, Activitybased costing system (ABC)
menitikberatkan penentuan harga pokok produk di semua fase pembuatan produk, sejak fase desain
dan pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk kepada konsumen.

2.5 aktivitas activity based costing

1. aktivitas level unit

Aktivitas yang dikerjakan setiap kali di produksi biaya set up, biaya penjadwalan produksi

2. aktivitas level batch

Aktivitas kecil yang dipengaruhi jumlah batch yang di produksi aktivitas desain ,pengembangan
produk

3. aktivitas level produk

Aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung berbagai produk yang di produksi aktivitas desain,
pengembangan produk

4. aktivitas level fasilitas

Aktivitas yang menopang proses manufaktur secara umum menyediakan fasilitas untuk
memproduksi produk , penerangan pabrik,pbb,depresiasi pabrik, pemeliharaan bangunan,biaya
kebersihan, keamanan
Bab 3

Kesimpulan

1. ABC memungkinkan perhitungan harga pokok yang lebih akurat karena mengidentifikasi dan
mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang sesuai. Ini membantu organisasi mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana biaya berkaitan dengan produksi atau pelayanan
yang spesifik.

2. Dalam konteks harga pokok, ABC dapat membantu perusahaan mengidentifikasi elemen-elemen
biaya yang mungkin terabaikan dalam metode tradisional, seperti biaya overhead yang tidak
langsung. Dengan demikian, ABC dapat memperbaiki akurasi perhitungan harga pokok produk atau
layanan.

3. Implementasi ABC dalam perusahaan mungkin memerlukan upaya dan biaya tambahan, tetapi
dapat menghasilkan manfaat jangka panjang dalam hal penentuan harga produk yang lebih tepat,
identifikasi produk yang menguntungkan, dan perencanaan strategi bisnis.

4. Penting untuk diingat bahwa ABC tidak selalu cocok untuk semua jenis bisnis. Keputusan untuk
menerapkan ABC harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama jika biaya implementasi
melebihi manfaat yang diharapkan.

5. ABC adalah alat yang berharga dalam perhitungan harga pokok yang membantu perusahaan
meningkatkan akurasi dalam menentukan harga produk atau layanan. Hal ini dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik terkait dengan penentuan harga dan strategi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai