Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI MANAJEMEN

ACTIVITY BASED COSTING &


ACTIVITY BASED MANAGEMENT

NAMA KELOMPOK:
1. Puspa Eka Sari (2112120044)
2.Aldy Wiguna Riyantama (1812120106)
Activity based costing juga disebut sebagai ABC. ABC
didefinisikan sebagai metode penentuan biaya
untuk mengidentifikasi aktivitas dalam suatu
organisasi dan menetapkan biaya tidak langsung
dan overhead untuk produk serta jasa terkait.
Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial
yang ingin dipenuhi.
Definisi biaya produk dapat memberikan gambaran
mengenai prinsip dasar manajemen biaya, yaitu biaya yang
berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Sebagai contoh, manajemen tertarik pada analisis
profitabilitas strategis. Untuk mendukung tujuan ini,
manajemen membutuhkan informasi mengenai semua
penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan produk.
Oleh karena itu, biaya produk rantai nilai
(value chain product cost) akan sesuai karena
biaya ini memasukkan semua biaya yang
dibutuhkan dalam penilaian profitabilitas
strategis.

Contoh kedua, manajerial memiliki tujuan untuk


melakukan analisis terhadap profitabilitas taktis
sehingga biaya pendesainan dan pengembangan
produk menjadi tidak relevan terutama untuk
produk yang telah ada.
Misalnya, keputusan untuk menerima atau menolak
suatu penawaran bahan baku produk yang telah
dihasilkan tidak akan terpengaruh oleh biaya
pendesainan ataupun pengembangan produk.

Berdasarkan kepentingan pelaporan eksternal, biaya


produk dapat diklasifikasi menjadi tiga komponen,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku adalah penggunaan bahan-bahan
yang dapat dilacak secara langsung ke dalam
produk atau jasa yang dihasilkan. Biaya ini dapat
dialokasikan langsung ke produk karena obeservasi
secara fisik dapat digunakan untuk mengukur
kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
Bahan yang menjadi bagian dari produk berwujud
atas penyediaan jasa juga dapat diklasifikasikan
sebagai bahan baku.

Contoh bahan baku, yaitu: kayu di pabrik mebel,


baja di pabrik mobil, terigu di pabrik roti, dan bahan
bakar di maskapai penerbangan.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga
kerja yang dapat dilacak secara langsung ke dalam
produk atau jasa yang dihasilkan. Seperti bahan
baku, observasi fisik dapat digunakan untuk
mengukur jumlah penggunaan tenaga kerja untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa. Tenaga
kerja yang mengubah bahan baku menjadi sebuah
produk atau yang menyediakan layanan kepada
konsumen diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.

Misalnya tukang kayu di pabrik mebel, tukang las


di pabrik mobil, dan pilot di maskapai
penerbangan.
Biaya overhead adalah semua biaya produksi selain
bahan baku dan tenaga kerja langsung. Dalam
perusahaan manufaktur, biaya overhead sering
disebut sebagai beban pabrik (factory burden) atau
overhead pabrik.

Contoh gaji mandor pabrik, gaji teknisi perawatan


mesin pabrik, dan biaya penggunaan bahan bakar
mesin diesel untuk kelistrikan pabrik.
Biaya per unit (unit cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap satu unit
produk Biaya yang dihitung berasal dari
pembebanan biaya ke objek biaya seperti produk,
konsumen, pemasok, dan bahan mentah. Biaya per
unit dihitung dengan cara sebagai berikut.

Biaya total
Biaya per unit =
Jumlah unit diproduksi
Pentingnya Penentuan Biaya Per Unit Produk

Manajemen perlu menentukan biaya per unit produk


untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat strategis
maupun taktis, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Dasar penentuan harga. Jika manajemen mengetahui


biaya produksinya maka mereka akan dapat menentukan
harga yang sekiranya tidak akan menimbulkan kerugian
bagi perusahaan.

2. Dasar pembuatan keputusan. Jika manajemen


mengetahui biaya produksi sebuah produk maka mereka
dapat membandingkannya dengan harga jual produk
pesaing.
Penentuan Biaya per unit produk
Biaya per unit produk dihitung dengan cara berikut ini.

Biaya bahan baku total + Biaya tenaga


kerja langsung total + Biaya overhead
total
Biaya per unit =

Unit diproduksi total


BIAYA SESUNGGUHNYA

Pendekatan biaya sesungguhnya adalah perhitungan


biaya produk atau jasa menggunakan biaya yang
sebenarnya terjadi untuk bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Biaya sesungguhnya
dalam kaitan produksi adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk, mulai
tahap praproduksi sampai produk selesai diproduksi.
BIAYA NORMAL

Pendekatan biaya normal adalah penentuan biaya


produk atau jasa menggunakan biaya sesungguhnya
dari bahan baku dan tenaga kerja, sedangkan biaya
overhead menggunakan pembebanan yang didasarkan
pada estimasi biaya overhead yang digunakan dalam
satu periode.
Penentuan tarif biaya normal dilakukan dengan
cara berikut ini.

Anggaran biaya overhead


Tarif overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas
METODE PENENTUAN BIAYA PRODUK
Tarif tunggal
Terdapat dua tahalan dalam perhitungan biaya
overhead produk.

1. Penentuan tarif pembebanan overhead

Perhitungan tarif pembebanan overhead dapat


dilakukan dengan formula berikut ini.

Anggaran biaya overhead


Tarif overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas
2. Pembebanan biaya overhead

Pembebanan biaya overhead ke dalam produk dilakukan


dengan menggunakan formula berikut ini.

Overhead dibebankan total = Tarif overhead X Aktivitas sesungguhnya


Tarif Departemental

Berdasarkan metode ini, pembebanan biaya overhead


dilakukan pada setiap departemen dalam pabrik.
Tahapan perhitungan biaya produk dengan tarif
departemental adalah swbagai berikut.

1. Biaya overhead diseruluh pabrik dibagi dan


dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok departemen
produksi sehingga didapatkan kelompok biaya
departemen. Setelah itu, dihitunh tarif pembebanannya
menggunakan rumus berikut ini.
Anggaran biaya overhead
Tarif Overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas
2. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan
cara mengalikan antara tarif biaya overhead
departemen dan jumlah pemicu yang digunakan
oleh produk departemen tersebut.
Manfaat Activity Based Costing

Berikut manfaatnya: Metode ABC dapat


digunakan untuk membantu dalam
pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Penentuan harga yang sudah melalui sistem
ABC akan menghasilkan harga yang lebih baik
sehingga bisa bersaing dengan produk sejenis
lainnya.
Kelemahan Activity based costing:

1. Alokasi, beberapa biaya di alokasikan secara


sembarangan, karena sulitnya menemukan
aktivitas biaya tersebut. contoh pembersihan
pabrik dan pengelolaan proses produksi.

2. Mengabaikan biaya, biaya tertentu yang


diabaikan dari analisis contoh, iklan, riset,
pengembangan, dan sebagainya.
Activity based costing merupakan bagian Activity based
management yang digunakan untuk hal-hal berikut ini.

1. Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan


melebihi keinginan konsumen dan mampu menghasilkan
laba yang lebih besar.

2. Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan


perbaikan kualitas, kecepatan, dan efisiensi yang
berkelanjutan.

3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan


keputusan investasi.
4. Memilih pemasok.

5. Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan


untuk konsumen.

6. Memanfaatkan proses distribusi dan layanan


pada konsumen sasaran secara efisien dan
efektif.

7. Meningkatkan nilai produk dan jasa


perusahaan.
ANALISIS NILAI PROSES
(PROCESS VALUE
ANALYSIS)

Penggunaan ABC dalam ABM akan memberikan arah


yang tepat dalam perhitungan biaya produk dan
analisis nilai proses.

Model ABM memiliki dua dimensi, yaitu dimensi


biaya dan dimensi proses (Peraga 7.1)
PERAGA 7.1
Model Analisis ABM Dua Dimensi

Dimensi biaya

Sumber daya

Dimensi proses

Analisis Analisis
Aktivitas
pemicu kinerja

Apa?
Mengapa? Seberapa baik?

Produk dan konsumen


Strategi Pengurangan Biaya

Perusahaan harus terus melakukan perbaikan berkelanjutan


(continuous improvement) supaya dapat bersaing dan unggul di
pasar. Dalam perbaikan berkelanjutan terkandung tujuan
pengurangan biaya.
Kondisi kompetitif menghendaki agar suatu bisnis dapat
menghasilkan produk tepat waktu, sesuai keinginan konsumen,
dan dengan harga terendah yang paling masuk akal.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan harus terus berupaya
untuk melakukan perbaikan biaya. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah penentuan biaya kaizen (kaizen costing).
Kaizen adalah istilah Jepang yang artinya perbaikan
berkelanjutan.
Thank you!!!!
Wish you all the best

Anda mungkin juga menyukai