Oleh :
Kelompok 3
Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)
Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
KELAS REGULER C
PROGRAM PASCASARJANA AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Semua sistem biaya dimulai dengan menetapkan biaya sumber daya ke pusat biaya.
Data dari sistem keuangan perusahaan (buku besar atau anggaran) dikategorikan biaya-
biaya sumber daya dengan akun seperti: gaji, tambahan keuntungan, lembur, utilitas, bahan
penolong, perjalanan, telekomunikasi, penghitungan, pemeliharaan, dan depresiasi.
Informasi biaya dari buku besar digunakan untuk menentukan biaya yang sesungguhnya
diakui selama satu periode di pusat biaya dan kemudian ke produk. Penempatan biaya
aktual secara Ex-post, digunakan untuk memonitor tingkat efisiensi dan profitabilitas aktual.
Informasi biaya yang berasal dari sistem anggaran ditentukan dgn dasar Ex-ante untuk
mengembangkan tarif biaya standar yang dapat digunakan dlm satu periode, untuk
pengambilan keputusan jasa yang dipakai, harga dan keputusan yang berhubungan dengan
konsumen. Struktur dan sistem.
biaya, bagaimanapun, biaya sumber daya tetap sama apakah biaya sumber daya
yang dianggarkan atau yang aktual ditetapkan. Perusahaan mengatur catatan/rekaman
biaya sumber daya sehingga dapat diklasifikasikan unit organisasi, yg disebut pusat
tanggungjawab, yang memiliki tanggungjawab langsung atas sumber daya. Misal, biaya
penyediaan tenaga akan dicatat di utilitas perusahaan atau depart sumber tenaga, biaya
pekerja pemeliharaan dan perlengkapan dan peralatan ditetapkan untuk depart
pemeliharaan, dan biaya khusus mesin ditetapkan di depart operasi dimana mesin
ditempatkan.
Dalam menetapkan biaya untuk tujuan ini, itu akan menjadi penting, sebagaimana
akan kita lihat, untuk membedakan biaya yang variabel jangka pendek (biaya ini arc terkait
dengan sumber daya yang fleksibel) dari biaya yang diperbaiki dalam jangka pendek (yaitu,
biaya terkait dengan sumber daya berkomitmen). Ketika kita beralih ke berbasis aktivitas-
costing (ABC) dalam Bab 4, perbedaan ini menjadi kurang penting karena peran untuk ABC
adalah untuk perhatian manajer langsung tindakan yang mempengaruhi keputusan tentang
kedua sumber fleksibel dan berkomitmen. Juga, sistem untuk pengendalian biaya dan
efisiensi memerlukan pengukuran akurat dari sumber daya yang disediakan dan digunakan
oleh departemen yang berbeda dalam sebuah organisasi. Untuk sistem ABC, estimasi
sumber daya yang digunakan mungkin cukup untuk memandu pengambilan keputusan
manajerial. Secara umum, perusahaan perlu kedua jenis sistem: sistem untuk memantau
dan mengendalikan.
1. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu
Full Costing dan Variable Vosting.
a. Full costing
Menurut LM Samryn (2001:63) Full Costing adalah : metode penentuan harga
pokok produksi yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya.
Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk
memenuhi pihak luar perusahaan. Oleh karena itu sistematikanya harus disesuaikan
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk menjamin informasi yang tersaji
dalam laporan tersebut.
b. Variabel Costing
Menurut Mulyadi (2000:18) Metode Variabel Costing merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan unsur biaya
produksi berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
yang berperilaku variabel. Perbedaan pokok antara metode Full Costing dan
Variabel Costing sebetulnya terletak pada perlakuan biaya tetap produksi tidak
langsung. Dalam metode Full Costing dimasukkan unsur biaya produksi karena
masih berhubungan dengan pembuatan produk berdasarkan tarif (budget), sehingga
apabila produksi sesungguhnya berbeda dengan budget, maka akan timbul
kekurangan atau kelebihan pembebanan. Tetapi dalam Variabel Costing
memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukan sebagai unsur harga
pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagi biaya periodik, yaitu dengan
membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut dikeluarkan sehingga
dalam Variabel Costing tidak terdapat pembebanan lebih atau kurang.
2. Perhitungan Biaya Berdasarkan Harga Pokok Tradisional
Sistem akuntansi biaya tradisional menurut Horngen, Foster, Datar (2000:3) adalah:
“Cost accounting provide information for both management accounting and financial
accounting. It measures and report financial and non-financial information that relates to the
cost acquiring or consuming resources by an organization”.
Sistem akuntansi biaya tradisional mengasumsikan produk-produk dan volume
produksi yang terkait merupakan penyebab timbulnya biaya. Oleh karena itu, sistem
akuntansi biaya ini membuat produk individual menjadi fokus sistem biaya. Sistem
akuntansi biaya tradisional ini cukup akurat dalam melaporkan biaya produk jika kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan berhubungan dengan volume produksi.
Sistem akuntansi biaya tradisional memakai sistem pembebanan dua tahap untuk
mengalokasikan biaya produksi tidak langsung ke produk. Pada sistem ini, biaya mulamula
dibebankan ke pusat-pusat biaya (cost pool) dan biaya-biaya yang terjadi diakumulasikan,
kemudian pada tahap kedua biaya yang terakumulasi dalam pusat biaya dialokasikan pada
produk dengan menggunakan unit based driver seperti jam tenaga kerja langsung, jam
mesin, unit produk dan pengukuran volume lainnya.
Sistem biaya ini dapat mengukur secara akurat faktor-faktor produksi yang dikonsumsi
secara langsung proporsional dengan jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi banyak faktor
produksi untuk kegiatan atau aktivitas yang tidak berhubungan langsung dengan jumlah unit
yang diproduksi. Hal ini mengakibatkan sistem biaya ini tidak tepat dalam mengalokasikan
biaya kegiatan tersebut pada produk akhir. Dengan menggunakan dasar alokasi yang
proporsional dengan volume produksi, sistem biaya ini belum mampu menggambarkan
sumber daya yang dikonsumsi oleh produk yang tidak terpengaruh oleh volume produksi
sehingga belum mampu menghasilkan informasi biaya yang akurat.
3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional
Kelebihan sistem akuntansi biaya tradisional:
1. Mudah diterapkan
2. Mudah di audit
Kekurangan sistem akuntansi biaya tradisional:
1.Secara potensial mendistorsi biaya produk alasan yang menyebabkan distorsi biaya
adalah:
Biaya overhead tidak ditelusuri ke produk secara individual. Total komponen biaya
overhead dalam suatu biaya produk senantiasa meningkat. Pada saat prosentase biaya
overhead semakin besar, maka distorsi biaya produk pun semakin besar.Banyak kegiatan
yang termasuk dalam kegiatan administrasi dan penjualan yang sebenarnya dapat ditelusuri
ke produk.
2. Sistem akuntansi biaya tradisional berorientasi fungsional
Biaya diakumulasikan berdasarkan item lini, seperti gaji dan kemudian berdasarkan
fungsi seperti perekayasaan dalam item lini. Orientasi fungsi ini tidak cocok dengan realitas
fungsional silang yang biasa digunakan dalam perusahaan manufaktur.
4. Pemicu Biaya (Cost Driver)
Cost driver adalah penyebab terjadinya aktivitas sedangkan biaya adalah dampaknya.
Bila dibandingkan dengan sistem tradisional, sistem ABC akan menghasilkan biaya
konsumsi sumber daya yang digunakan untuk memproduksi dan dibedakan menurut jenis
aktivitasnya. Jadi walaupun sistem ABC ini lebih kompleks dalam perhitungannya tetapi
karena adanya pembagian aktivitas mengakibatkan sistem ABC menghasilkan perhitungan
harga pokok produk yang akurat.
aktivitas dalam sistem ABC dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Product Driven Activity yaitu aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan merancang
serta memproduksi suatu produk.
2. Customer Driven Activity yaitu aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
penawaran, pelayanan, serta dukungan terhadap pelanggan serta pasar
perusahaan.Penerapan serta pemahaman pemicu biaya yang tidak tepat dapat
mengakibatkan kegagalan penerapan sistem ABC. Kesuksesan penerapan sistem
ABC dalam perhitungan biaya produk banyak ditentukan oleh penerapan dan
pemahaman pemicu biaya yang tepat.
5. Jumlah Pemicu yang Dibutuhkan
Tingkat keakuratan adalah salah satu kelebihan sistem ABC dibanding dengan sistem
tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan aktivitas serta cost driver adalah
tujuan diimplementasikannya sistem ABC, tingkat akurasi yang diinginkan dan tersedianya
data. Jumlah minimum cost driver yang dibutuhkan sistem ABC tergantung pada tingkat
keakuratan yang diinginkan dari kompleksitas produk mix. Semakin tinggi tingkat akurasi
yang diinginkan atau semakin kompleks produk mix, maka semakin banyak cost driver yang
dibutuhkan.
Kompleksitas produk mix digunakan pula untuk menentukan apakah biaya beberapa
aktivitas dapat digabungkan dan dialokasikan dengan satu pemicu biaya menghasilkan
tingkat distorsi yang dapat diterima.
Terdapat tiga hal penting yang harus dipertimbangkan apabila manajer memutuskan
untuk menggunakan satu cost driver untuk beberapa aktivitas yaitu diversifikasi produk,
diversifikasi volume produk dan biaya relative dan aktivitas yang digabung.
6. Perhitungan Biaya berdasarkan Activity Based Costing (ABC)
Menurut Hongren, Foster, dan Datar (2003:939) mendefinisikan ABC sebagai berikut: An
approach to accounting that focuses on an activities as the fundamental cost object of this
activities as the basis for assigning cost to other cost objects such us products, service or
customer. Menurut Edison A. Luthfi (2004:46): ”Acitivty Based Costing (ABC) adalah
pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa
berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas atau kegiatan”.
Mengacu pada definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sistem ABC adalah
sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya
lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor
yang tidak berhubungan dengan volume atau dapat diartikan sebagai penentuan harga
pokok berdasarkan kegiatan atau aktivitas.
Sistem ABC mengolongkan aktivitas ke dalam 4 kelompok sebagai berikut: