CHAPTER 2
KONSEP DAN PERILAKU BIAYA
(COST CONSEPT ANG BEHAVIOR)
Dosen: Dr. I.G.A Made Asri Dwija Putri, S.E., M.Si., Ak, CMA
Oleh :
KELOMPOK 1
1
COST CONCEPT AND BEHAVIOR
2
Dalam beberapa tahun, “aktivitas” muncul sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas
adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat juga
dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi manajer
untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengembalian keputusan. Aktivitas tidak
hanya bertindak sebagai objek biaya, tetapi juga berperan utama dalam pembeban biaya untuk
objek biaya lainnya. Contoh, aktivitas meliputi memasang peralatan untuk produksi,
memindahkan bahan dan barang, membeli komponen, mengirim tagihan kepada pelanggan,
membayar tagihan, memelihara peralatan, memenuhi pesanan, mendesain produk, dan
memeriksa produk. Perhatikan bahwa aktivitas digambarkan dengan kata kerja (misalnya,
pembayaran dan perancangan) digabung dengan sebuah objek (misalnya, tagihan dan produk)
yang menerima tindakan. Perhatikan juga bahwa kata kerja tindakan dan objek menunjukkan
tujuan yang sangat spesifik.
c. Ketelusuran (Traceability)
Hubungan antara biaya dengan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung
atau tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat
3
ditelusuri dengan mudah dan akurat secara objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah
biaya yang yang dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. “Ditelusuri
dengan mudah” berarti biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi,
sedangkan “ditelusuri dengan akurat” berarti biaya dapat dibebankan dengan menggunakan
hubungan sebab-akibat. Jadi, “Ketelusuran” adalah kemampuan membebankan biaya pada
objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi dan berdasarkan hubungan sebab-
akibat.Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri pada objeknya, semakin akurat pembebanan
biayanya.
d. Metode Penelusuran (Methods of Tracing)
Ketelusuran memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat,
sedangkan “Penelusuran” (tracing) berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.
Penelusuran biaya pada objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut ini :
1) Penelusuran langsung
Penelusuran langsung (direct tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek.
Penelusuran ini paling sering dikerjakan melalui pengamatan secara fisik.
2) Penelusuran penggerak
Penelusuran penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk
membebankan biaya pada objek biaya. Di dalam konteks pembebanan biaya, penggerak
adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan faktor penyebab yang mengukur
konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh sebab itu, penggerak adalah faktor yang
menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan
sebab-akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.
Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran
langsung. Akan tetapi, jika hubungan sebab-akibatnya kuat, maka tingkat keakuratan
yang lebih tinggi dapat diperkirakan. Penelusuran penggerak, dapat menghasilkan
pembebanan biaya yang kurang akurat daripada penelusuran langsung. Perhatian yang
lebih penting adalah situasi saat objek biaya bukan merupakan pemakai sumber daya
satu-satunya, dan tidak ada hubungan sabab-akibat yang dapat ditetapkan (atau adanya
kendala biaya jika menggunakan hubungan sebab-akibat).
e. Membebankan Biaya Tidak Langsung (Assigning Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek
biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini, berarti
4
tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak
dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya secara tidak langsung disebut alokasi. Karena
tidak ada hubungan sebab-akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada
kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan. Sebagai contoh, mari kita
pertimbangkan biaya pemanasan dan penerangan suatu pabrik yang memproduksi lima
produk. Misalkan bahwa biaya utilitas dibebankan kelima produk tersebut. Sudah jelas bahwa
dalam hal ini tentu saja sulit untuk melihat adanya hubungan sebab akibat. Cara mudah untuk
pengalokasian biaya adalah hanya dengan membebankannya secara proposional pada jam
tenaga kerja langsung yang digunakan setiap produk. Pembebanan biaya tidak langsung pada
objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, kebijakan perhitungan biaya yang terbaik mungkin hanya membebankan biaya
(yang ditelusuri) langsung pada objek biaya.
5
1.2 Biaya Produk (Product Costs) Biaya Sumber Daya
Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada 2 jenis
keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal,
seperti pabrik, lahan dan mesin. Televisi, hamburger, mobil, komputer, pakaian, dan
perabotan adalah contoh produk berwujud. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang
dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan
menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa merupakan produk yang tidak tahan lama,
maksudnya adalah pemanfaatan produk berupa jasa hanya dilakukan pada saat tertentu saja.
Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal.
Perlindungan asuransi,perawatan kesehatan, perawatan gigi, jasa pemakaman, dan akuntansi
adalah contoh berbagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk pelanggan. Penyewaan kendaraan,
video dan alat ski adalah contoh dari jasa yang memungkinkan pelanggan menggunakan
produk atau fasilitas organisasi.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting : tak berwujud
(inseparability), dan tidak selalu sama (heterogenity). Tak berwujud berarti pembeli jasa tidak
dapat melihat, merasaksan, mendengar atau mencicipi suatu jasa sebelu jasa tersebut dibeli.
Jadi, jasa produk tak berwujud. Tidak tahan lama, berarti jasa tidak dapat disimpan untuk
kegunaan masa depan oleh pelanggan (ada beberapa kasus yang tidak umum, yaitu saat
barang-barang berwujud tidak dapat disimpan), tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.
Contoh jasa yang berulang adalah jasa rekening giro, jasa penjagaan rumah, dan binatu.
Tidak dapat dipisahkan berarti produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak
langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari
produsennya. Tidak selalu sama berarti terdapat peluang variasi yang lebih besar pada
penyelengaraan jasa daripada produksi produk. Penyelenggara jasa bisa saja dipengaruhi oleh
pekerjaan yang dilakukan, bauran individu lainnya yang bekerja dengan mereka, pendidikan
dan pengalaman mereka, serta faktor-faktor pribadi seperti kehidupan rumah tangga. Faktor-
faktor ini membuat penyelengaraan tingkat jasa yang konsisten menjadi sulit. Pengukuran
produktivitas dan kualitas pada perusahaan jasa harus dilakukan secara terus menerus.
Perbedaan ini memengaruhi jenis informasi yang diperlukan untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Organisasi yang membuat produk berwujud
6
disebut “organisasi manufaktur”. Organisasi yang memproduksi produk tak berwujud disebut
“organisasi jasa”
Pemasaran Pemasaran
b. Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal (Product Costs and
External Financial Reporting)
Salah satu tujuan system manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk untuk
pelaporan keuangan eksternal. Dalam perhitungan biaya produk, konvensi yang berlaku
secara eksternal menyatakan biaya tidak dapat diklasifikasikan. Menurut tujuan khusus atau
fungsi yang hendak dicapai. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama :
produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
7
desain, pengembangan, pasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya
nonproduksi sering dibagi dalam dua kategori umum: biaya penjualan yang mencakup biaya
pemasaran , disrtribusi, dan layanan pelanggan, dan administrasi yang mencakup biaya
desain, pengembangan, dan administrasi umum.
Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai “biaya
manufaktur dan nonmanufaktur”. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai
bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dalam pelaporan keuangan eksternal,
hanya ketiga elemen biaya ini yang dapat dibebankan pada produk.
3) Overhead
Semua biaya produksi-selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung-dikelompokkan
dalam satu kategori yang disebut overhead. Pada perusahaan manufaktur, overhead juga
dikenal sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur. Selain bahan langsung dan tenaga
kerja langsung, banyak input diperlukan untuk membuat produk. Contoh-contohnya termasuk
penyusutan bangunan dan peralatan, pemeliharaan, perlengkapan, pengawasan, penanganan
bahan, tenaga listrik, dan lain-lain. Perlengkapan umumnya adalah bahan-bahan yang
diperlukan untuk produksi yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau yang tidak
digunakan dalam penyediaan jasa.
Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya juga dibebankan pada overhead. Biaya
lembur adalah hal yang umum bagi semua operasi produksi, dan merupakan biaya manufaktur
tidak langsung. Contoh, jika pekerja dibayar dengan tarif regular $8 per jam dan $4 untuk
8
premi lembur per jam, maka hanya $4 premi lembur yang dibebankan ke overhead. Tarif
regular 8$ tetap diperhitungkan sebagi biaya tenaga kerja langsung.
Organisasi manufaktur
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Tahun yang berakhir 31 Desember 2010
Dalam dollar ($)
Penjualan 2.000.000
(-) Harga Pokok Penjualan 1.300.000
Margin kotor 700.000
(-) beban operasi:
Beban penelitian 150.000
Beban penjualan 300.000
Beban administrasi 150.000 550.000
Laba sebelum pajak 150.000
9
Menurut pendekatan perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut fungsi,
kemudian dikurangi dari penjualan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Seperti yang
dapat dilihat pada tampilan 1-3, beban memiliki dua kategori fungsional utama: harga pokok
penjualan dan beban operasi. Harga pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga
pokok penjualan, pertama-tama perlu menentukan harga pokok produksi.
10
Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai sistem
berdasarkan fungsi (Functional-based management-FBM) dan system berdasarkan aktivitas
(activity-based management-ABM).
Tinjauan Biaya
Sumber Daya
Tinjauan Operasional
Analisis
Apa? Fungsi Analisis Kinerja
Penggerak
Produk dan
Pelanggan
11
Tujuan perhitungan biaya produk dari perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat dipenuhi
dengan pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan beban pokok penjualan (HPP)
untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.
Kinerja diukur dengan mebandingkan hasil actual dengan standar atau hasil yang
dianggarkan. Penekanannya adalah ukuran keruangan dari kinerja (ukuran nonkeuangan
biasanya diabaikan). Jadi, pendekatan berdasar fungsi menelusuri biaya ke individual yang
bertanggung jawab pada biaya yang terlibat. Sistem penghargaan digunakan untuk
memotivasi individual ini untuk mengelola biaya dengan meningkatkan efisiensi operasional
unit organisasional mereka. Pendekatan ini menganggap bahwa memaksimalkan kinerja dari
organisasi keseluruhan tercapai dengan memaksimalkan kinerja subunit organisasional
individual (dinamakan sebagai pusat tanggung jawab)
Tinjauan Biaya
Sumber Daya
Tinjauan Operasional
Analisis Aktivitas Analisis Kinerja
Penggerak
Produk dan
Pelanggan
12
akan biaya, aktivitas, dan penggerak, dapat bertindak sebagi sistem pengingat awal dari
problem etis.
Secara signifikan, subsistem pengendalian berdasarkan aktivitas berbeda secara
signifikan dengan system berdasarkan fungsi. Penekanan berdasarkan fungsi adalah
pengelolaan biaya. Manajemen berdasarkan aktivitas fokus pada aktivitas manajemen dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima oleh analisis penggerak, analisis aktivitas, dan
evaluasi kinerja dan penggambaran atas pembiayaan berdasarkan aktivitas sebagai sumber
mayoritas dari informasi.
Tinjauan proses diperhatian dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
biaya suatu aktivitas (menjelaskan mengapa biaya muncul), pengukuran pekerjaan apa yang
telah dilakukan (mengidentifikasi aktivitas), dan mengevaluasi kinerja pekerjaan dan hasil
yang dicapai (seberapa baik aktivitas dikerjakan). Jadi pengendalian berdasarkan aktivitas
membutuhkan informasi detail dari kegiatan.
Bentuk pengendalian ini mengakui bahwa memaksimalkan efisiensi dari subunit
individual tidak selalu mengarah pada efisiensi maksimum untuk system secara keseluruhan.
13
untuk mendukung sasaran perbaikan berkelanjutan yang merupakan tujuan penting bagi
perusahaan untuk bersaing secara global.
Supervision
Cost
F = $108.000
$108.000
54.000
14
Biaya variabel (variable costs) adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara
proporsional terhadap perubahan output. Oleh karena itu, biaya variabel naik ketika output
naik dan akan turun ketika output turun.
$600
480
360
240
120
Number
YV = Biaya of Computers
Variabel Processed
per unit x Jumlah unit
1.300
1.100
900 Variable
Costs
700
0
500
300
Fixed
Costs
4.000 8.000 12.000 16.000 20.000
d. Batasan Waktu (Time Horizon)
Number of Computers Sold
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variabel bergantung
Y =waktu.
pada batasan Total Biaya Tetap
Menurut + Total
ilmu Biayadalam
ekonomi, Variabel
jangka panjang semua biaya adalah
variabel, dalam jangka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap.
2.2 Sumber Daya, Aktivitas dan Perilaku Biaya (Resources, Activities, and Cost
Behavior)
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus
dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, listrik,
peralatan, dan sebagainya. Input-input digabungkan untuk memproduksi suatu output. Jadi,
untuk memahami perilaku biaya, harus ditentukan aktivitas yang dilakukan dan ukuran output
(penggerak) yang terkait yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas dan penggunaan
aktivitas.
Biaya-biaya jangka pendek sering kali tidak cukup memadai untuk menggambarkan
seluruh biaya yang dibutuhkan untuk merancang, memproduksi, memasarkan,
mendistribusikan, dan mendukung suatu produk. Pada awal tahun 1990-an terdapat beberapa
pandangan baru terhadap sifat perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek. Pandangan
ini berhubungan dengan aktivitas dan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
melakukannya.
Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensi untuk melakukan sesuatu. Banyaknya
kapasitas yang diperlukan tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Diasumsikan bahwa
16
kapasitas yang diperlukan berhubungan dengan tingkat dimana aktivitas dikerjakan secara
efisien yang disebut dengan kapasitas praktis (practical capacity).
17
Contoh kedua dan lebih penting dari sumber-sumber daya terikat menyangkut
organisasi yang memperoleh sumber daya didepan melalui kontrak implisit, misalnya kontrak
tersebut dibuat dengan karyawan tetap dan karyawan paruh waktu. Pengertian implisitnya
adalah bahwa organisasi akan mempertahankan jumlah karyawan meskipun terdapat
penurunan kuantitas aktivitas yang digunaan untuk sementara. Akibatnya pembebanan yang
berhubungan dengan kategori sumber daya lain ini tidak tergantung dari kuantitas yang
digunakan-paling tidak dalam jangka pendek. Oleh karena itu dalam jangka pendek, jumlah
beban sumber daya ini tidak berubah meskipun kuantitas yang digunakan bervariasi dan biaya
sumber daya kategori ini dapat diperlakukan (secara berhati-hati) sebagai beban tetap. Sumber
daya terikat untuk jangka pendek yang lebih pendek ini dapat disebut sebagai biaya tetap
diskresi (discretionary fixed expenses). Biaya ini adalah biaya yang terjadi karena adanya
perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek.
Memperkerjakan tiga staf administrasi di bagian penerimaan dengan biaya sebesar
$150.000 untuk memproses 7.500 pesanan adalah contoh kontrak implisit (jumlah pesanan
yang diproses adalah penggerak yang digunakan untuk menukur kapasitas aktivitas
penerimaan dan penggunaannya). Tentu saja tidak satupun dari ketiga staf ini berharap untuk
diberhentikan jika hanya 5.000 pesanan yang sebenarnya dapat di proses-kecuali penurunan
dalam permintaan dipandang permanen. Kontrak implisit ini menimbulkan masalah etika,
banyak perusahaan saat ini menggunakan system kepegawaian kontijensi untuk menangani
fluktuasi kebutuhan jasa tenaga kerja.
Cost
$600
500
400
300
200
100
18
20 40 60 80 100 120
Activity Output (Units)
Jenis fungsi biaya seperti gambar diatas dikenal sebagai fungsi bertahap. Biaya
bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan pada
titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah
untuk rentang output yang sama. Dari gambar diatas, biaya sebesar $100, selama output
antara 0 hingga 20 unit. Jika output antara 20 hingga 40 unit, biaya naik menjadi $200.
STEP-FIXED COSTS
FUNCTION
Cost
150,000
100,000
50,000
Jenis lain dari biaya bertahap memiliki tahap-tahap yang lebar. Pada kenyataannya,
banyak biaya yang disebut sebagai biaya tetap mungkin lebih baik dideskripsikan dengan
19
fungsi biaya bertahap. Banyak sumber daya terikat, khususnya yang melibatkan kontrak
implisit, mengikuti fungsi biaya bertahap. Sebagai contoh bahwa suatu perusahaan
mempekerjakan tiga teknisi. Tiap teknisi dibayar $50.000 per tahun dan mampu memproses
2.500 pesanan pesanan perubahan teknisi per tahun. Jadi perusahaan dapat memproses
sebanyak 7.500 (3 x 2.500) pesanan perubahan per tahun dengan total biaya sebesar $150.000
(3 x $150.000).
Biaya bertahap dengan tahap-tahap yang lebar dikategorikan sebagai biaya tetap.
Sebagian besar dari biaya ini adalah tetap dalam rentang operasional normal perusahaan. Jika
rentangan pesanan perubahan 5.000 hingga 7.500, maka perusahaan menghabiskan $150.000
untuk sumber daya teknis.
Persamaan tersebut adalah rumus biaya , biaya total adalah biaya terikat yang akan
diperkirakan. Dalam persamaan tersebut, biaya total hanya bergantung pada satu variabel ,
yaitu “ Keluaran”. Keluaran adalah ukuran aktivitas; output adalah variabel bebas. “Biaya
tetap" adalah parameter pemintas, dan merupakan bagian biaya tetap dari biaya total.
Akhirnya “Biaya Variabel per unit” adalah biaya tiap unit aktivitas yang juga disebut
parameter kemiringan.
Tiga metode akan dideskripsikan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel
per unit. Metode-metode tersebut adalah metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan
metode kuadrat terkecil.
Persamaan untuk menentukan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
20
Biaya variabel Per unit = Perubahan biaya/perubahan keluaran
Biaya variabel Per unit = (biaya tinggi - Biaya rendah) / (Keluaran tinggi –
Keluaran Rendah)
dan
Biaya tetap = Biaya total titik tinggi – (Biaya variabel per unit x Keluaran tinggi)
Biaya tetap = Biaya total titik rendah (Biaya Variabel per unit x Keluaran
rendah)
21
menjalankan regresi. Dalam Excel (versi 7), Quattro Pro (versi 8), fungsi regresi terdapat
dalam menu tools ditarik turun menu lainnya akan terlihat. Dalam Quattro Pro, pilih numerik
Tools, kemudian Regression. Dalam Excel add in, kemudian tambahkan data analysis tools.
Setelah alat analisis data ini ditambahkan, data analysis akan muncul dibawah menu tools;
klik di-data analysis, kemudian klik di-Regression.
Ketika layar regression muncul, maka dapat menginfokan kepada program letak
variabel terikat dan bebas dengan mudah saat dilakukan. Letakkan kursor di awal kotak
variabel bebas lalu blok nilai-nilai yang terdapat di kolom variabel bebas dari C2 hingga C6.
Kemudian, pindahkan kursor di awal kotak variabel terikat dan blok nilai-nilai dalam sel B2
hingga B6. Beri perintah pada komputer untuk meletakkan output. Blok kotak dengan ukuran
yang tepat, dari A9 hingga F16 dan klik OK maka output regresi selesai.
22
Sewaktu terdapat dua atau lebih variabel bebas, metode tinggi rendah dan scatterplot
tidak dapat digunakan. Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuat suatu persamaan yang
melibatkan dua atau variabel penjelas, metodenya disebut sebagai regresi berganda (multiple
regression). Karena perhitungan yang diperlukan untuk regresi berganda cukup rumit,
penggunaan komputer dibutuhkan.
Manajer sekarang dapat melihat bahwa ide-ide di balik kurva pembelajaran dapat
meluas ke industri jasa serta perusahaan manufaktur. biaya dalam pemasaran, distribusi, dan
layanan setelah penjualan juga berkurang karena jumlah unit yang diproduksi dan dijual
meningkat. salah satu bentuk umum dari model kurva belajar adalah model kurva waktu
belajar kumulatif rata-rata.
24
PEMBAHASAN KASUS
Diketahui:
Data biaya mekanis dan pengawas dari Sherwin, Inc. adalah sebagai berikut:
Jumlah yang Tenaga kerja
diproduksi langsung Pengawasan
0-500 $ 30,000 $ 45,000
501-1000 $ 60,000 $ 45,000
1001-1500 $ 90,000 $ 45,000
1501-2000 $ 120,000 $ 90,000
2001-2500 $ 150,000 $ 90,000
2501-3000 $ 180,000 $ 90,000
3001-3500 $ 210,000 $ 135,000
3501-4000 $ 240,000 $ 135,000
Dicari:
1. Grafik dari hubungan antara biaya tenaga kerja langsung dan junlah yang diproduksi,
serta antara pengawasan dan jumlah yang diproduksi.
2. Bagaimana anda mengklasifikasikan kedua biaya tersebut? Jelaskan!
25
3. Berapa peningkatan biaya tenaga kerja langsung dan pengawasan bila ingin
menambah 400 unit?
Jawab:
$250,000
$200,000
Biaya
$150,000
$50,000
$-
$140,000
$120,000
$100,000
Biaya
$80,000
$60,000 Supervisor
$40,000
$20,000
$-
26
Sedangkan biaya pengawasan termasuk dalam biaya campuran (mixed cost) yang berubah
setiap unit yang diproduksi mencapai jumlah kelipatan 1.500 unit.
Jika diperhatikan lebih lanjut, maka kedua jenis biaya tersebut termasuk dalam
step-cost behavior. Biaya tenaga kerja langsung adalah termasuk dalam step-variable cost
karena biaya meningkat langsung ke angka $30,000 walaupun perusahaan tidak
memproduksi apapun, kemudian biaya tersebut menjadi tetap hingga produksi mencapai
500 unit. Pada produksi 501 unit, biaya langsung meningkat menjadi $60,000 hingga
mencapai 1000 unit produksi dan terus berlanjut sehingga menciptakan grafik seperti anak
tangga (step).
Biaya pengawasan termasuk dalam step-fixed cost. Hampir sama dengan biaya
tenaga kerja langsung, namun grafik biaya pengawasan memiliki kecenderungan
membentuk anak tangga yang lebih landai karena meningkat sebanyak $45,000 setiap 1500
unit yang diproduksi dan dengan biaya $45,000 saat belum melakukan produksi (nol unit).
Biaya pengawasan
Biaya pengawasan tetap $45.000
Untuk biaya pengawasan tidak ada penambahan biaya karena tiap pengawasan bisa
menangani 3 mekanik yang tiap mekaniknya dapat memproduksi 500 unit. Jadi
penambahan biaya dilakukan bila terjadi peningkatan lebih dari 1.500.
27
28