Anda di halaman 1dari 2

Cost Tracing, Cost Pools dan Cost

Allocation

Metode Cost Tracing


Tracing adalah pembebanan biaya-biaya kesuatu objek biaya dengan menggunakan sumber daya-
sumber daya yang dapat diukur yang digunakan oleh objek biaya. Ada 2 (dua) metode tracing:
1. Direct Cost Tracing  Proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya kesuatu objek biaya
dimana biaya tersebut berhubungan dengan objek biaya yang bersangkutan.
 Direct Costs adalah biaya yang dapat langsung dilacak pada objek biaya dengan mudah
dan akurat. Misal membuat sebuah komputer, dengan mudah kita menelusuri bahwa
sebuah hardisk adalah biaya langsung suatu komputer. Begitu juga tenaga yang dibayar
untuk merakit sebuah komputer tersebut kita dengan mudah mencarinya.
 Indirect Cost adalah biaya yang tidak dapat dilacak secara mudah dan akurat kepada
objek biaya. Misalnya biaya sewa gedung tahunan dihubungkan dengan modal
pembuatan sebuah komputer. Dalam kasus ini, pembebanan biaya sewa gedung untuk
perakitan sebuah komputer akan dialokasikan dengan suatu nilai yang telah dilakukan
perhitungkan sebelumnya. Dalam hal ini maka biaya sewa gedung yang dibebankan
akan dialokasikan dalam perakitan setiap 1 unit komputer. Inilah yang disebut cost
allocation.
2. Driver Cost Tracing  penggunaan pemicu (drivers) untuk menentukan objek biaya. Pemicu
(drivers) merupakan faktor-faktor penyebab yang digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan biaya oleh objek biaya

Metode Cost Pools


Cost Pool adalah kelompok biaya yang disebabkan oleh aktivitas yang bersama dengan satu dasar
pembebanan (cost driver). Cost pool digunakan untuk mempermudah manajemen dalam
membebankan biaya-biaya yang timbul. Cost pool berisi aktivitas yang biayanya memiliki korelasi
positif antara cost driver dengan biaya aktivitas. Tiap-tiap cost pool menampung biaya-biaya dari
transaksi-transaksi yang homogen. Semakin tinggi tingkat kesamaan aktivitas yang dilaksanakan
dalam perusahaan, semakin sedikit cost pool yang dibutuhkan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut. Sistem biaya yang menggunakan beberapa cost pool akan lebih menjelaskan hubungan
sebab-akibat antara biaya yang timbul dengan produk yang dihasilkan. Cost pool berguna untuk
menentukan cost pool rate yang merupakan tarif biaya overhead pabrik per unit cost driver yang
dihitung untuk setiap kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan rumus total biaya
overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar pengukuran aktivitas kelompok tersebut.

Cost driver atau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya aktivitas kepada output yang
secara struktural berbeda dengan yang digunakan dalam sistem biaya konvensional. Atau faktor-
faktor penyebab yang menjelaskan konsumsi overhead. Cost driver merupakan dasar yang digunakan
untuk membebankan biaya yang terkumpul pada cost pool kepada produk. Identifikasi cost driver
adalah komponen yang penting dalam pengendalian biaya tak bernilai tambah. Jika kinerja individual
dipengaruhi oleh kemampuannya untuk mengendalikan biaya tak bernilai tambah, maka pemilihan
cost driver dan bagaimana cost driver tersebut digunakan dapat mempengaruhi perilaku para
individu. Jika cost driver biaya untuk biaya setup yang dipilih adalah waktu setup, maka insentif harus
diciptakan bagi pekerja agar mereka dapat mengurangi waktu setup.

Metode Cost Allocation


Pada dasarnya alokasi biaya merupakan suatu permasalahan yang menghubungkan suatu biaya atau
kelompok-kelompok biaya dengan satu atau lebih objek biaya (contohnya produk, departemen, dan
divisi). Intinya alokasi biaya berusaha mengidentifikasi sekelompok biaya melalui fungsi biaya.

Contoh dari cost allocation bases (dasar alokasi biaya) adalah jam tenaga kerja langsung. Biaya-biaya
seperti kertas bagi surat kabar dan tenaga kerja profesional langsung bagi sebuah kantor pengacara
dapat dialokasikan ke departemen-departemen, contoh tersebut merupakan pekerjaan-pekerjaan
dan proyek-proyek atas dasar pos per pos dengan menggunakan dasar-dasar alokasi biaya. Contoh
lain adalah sebuah universitas yang mengalokasikan biaya operasi kantor pendaftaran mahasiswa
kepada fakultas-fakultasnya atas dasar jumlah mahasiswa dalam setiap fakultas. Istilah yang sering
ditemui seperti mengalokasikan, mengalokasikan kembali, membebankan, membagi, membagi
kembali, beban, membagi dengan adil, dan pembagian kembali yang digunakan secara berganti-
ganti untuk menguraikan praktek-praktek akuntansi biaya yang sama. Istilah membebankan atau
menyerap (apply and absorb) cenderung memiliki arti yang lebih sempit mengenai biaya-biaya yang
ditemukan hanya sampai kepada produk dan bukan kedepartemen.

Anda mungkin juga menyukai