Anda di halaman 1dari 15

i

KUTIPAN LANGSUNG DAN KUTIPAN TIDAK LANGSUNG, SERTA


MENGENALI BODYNOTE, FOOTNOTE, DAN BIBLIOGRAFI DALAM
PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Disusun Oleh:

Fatimahtu Zahra (202010325358)

Ana Berti Atmajayanti (202010325342)

Tegar Setiawan (202010325210)

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen : Dr.Apriyanti Widiansyah,S.,S.,M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BHAYANGKARA

2021
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii


BAB 1 PENDAHULUAN iv
1.1 LATAR BELAKANG iv
1.2 RUMUSAN MASALAH iv
1.3 TUJUAN iv
BAB 2 PEMBAHASAN v
2.1 PENGERTIAN RUJUKAN v
2.2 TATA CARA PENULISAN RUJUKAN vi
2.2.1 BODYNOTES (CATATAN TUBUH) vi
2.2.1.1 TATA CARA MENGUTIP
2.2.1.2 KUTIPAN LANGSUNG
2.2.1.3 KUTIPAN TIDAK LANGSUNG viii
2.2.2 FOOTNOTES (CATATAN KAKI) x
2.2.2.1 TEKNIK PENULISAN FOOTNOTE xiii
2.2.3 BIBLIOGRAFI xv
2.2.3.1 Tata Cara Penulisan Endnote xv
2.2.4 Istilah Penulisan Footnote xvi
BAB 3 PENUTUP xvii
3.1 KESIMPULAN xix
3.2 SARAN xix
DAFTAR PUSTAKA xx
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini yang membahas tentang Perujukan Karya Tulis Ilmiah (kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung, serta mengenali bodynote, footnote, dan bibliografi dalam
penulisan karangan ilmiah) dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman
dan bermanfaat bagi orang lain. Untuk ke depannya kami berharap dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami.Kami masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 17 Juni 2021

Penyusun
iv

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perujukan karya tulis ilmiah adalah salah satu materi pembahasan dalam bahasa
Indonesia, yang mana kita harus mengerti pengertian dari rujukan dan harus bisa
membedakan jenis-jenis rujukan seperti Kutipan Langsung Dan Kutipan Tidak Langsung,
Serta Mengenali Bodynote, Footnote, Dan Bibliografi Dalam Penulisan Karangan Ilmiah
serta cara penyusunan maupun penulisannya. Di dalam penyusunan dan penulisan karya tulis
ilmiah kita harus tepat dan memperhatikan kaidah-kaidah atau ketentuannya.

Ada cara dan susunan dalam membuat perujukan karya tulis ilmiah yang harus
diketahui. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang perujukan karya
tulis ilmiah (Kutipan Langsung Dan Kutipan Tidak Langsung, Serta Mengenali Bodynote,
Footnote, Dan Bibliografi Dalam Penulisan Karangan Ilmiah) bahkan mengabaikan tata cara
penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan
mencoba untuk menjelaskan tentang cara penyusunan dan penulisan rujukan karya tulis
ilmiah (Kutipan Langsung Dan Kutipan Tidak Langsung, Serta Mengenali Bodynote,
Footnote, Dan Bibliografi Dalam Penulisan Karangan Ilmiah) secara lengkap dan jelas.
Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan
ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari bodynote, footnote dan endnote?

2. Apa manfaat dari bodynote, footnote dan endnote?

3. Apa macam-macam dari kutipan?

4. Bagaimana cara menulisbodynote, footnote dan endnote?

5. Bagaimana cara penulisan singkatan di catatan kaki?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan mengerti definisi dari rujukan dan kutipan.

2. Untuk mengetahui tata cara dan kaidah-kaidah penulisan rujukan.


v

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Rujukan

Rujukan adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi untuk memperkuat

pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi. Rujukan mungkin

menggunakan faktual atau non-faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik

contoh-contoh, dan objek - objek faktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-

nilai, dan/atau krebilitas. Rujukan faktual digunakan untuk menetapkan tingkat kemungkinan

tinggi atau bukti logis sementara.Sumber rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.

Rujukan non faktual adalah cerita, contoh, hipotesis, kutipan-kutipan sastra, analogi, dan

sebagainya. Rujukan non faktual pada umumnya digunakan untuk memperkuat rujuan

faktual, menambah minat pada rujuan faktual, atau membuat rujukan faktual dapat dipercaya

(meningkatkan kejelasan).Rujukan non faktual dapat digolongkan sebagai "bukti etis atau

bukti emosional", sementara rujukan faktual digunakan untuk menetapkan tingkat

kemungkinan tinggi atau bukti logis.

Kutipan adalah penggunaan ide, konsep, teori dari sumber lain, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Semua pengutipan yang ditulis harus mencantumkan

rujukannya.Kesengajaan atau kealpaan pencatuman rujukan pada sebuah kutipan merupakan

pelanggaran etika dalam tulis-menulis.

2. 2 Tata Cara Penulisan Rujukan


vi

Cara menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis ilmiah.

Biasanya pada bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat kesimpulan dan saran. Di

dalamnya akan di buat semacam saran-saran atas masalah yang dibuat secara singkat. Agar

penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih, biasanya sebuah karya ilmiah akan dilengkapi

dengan daftar pustaka atau rujukan yang berisi buku-buku atau referensi yang dijadikan

sebagai bahan rujukan pembuatan karya tulis tersebut.Penulisan sumber kutipan dan referensi

tentu sangat penting untuk menghargai penulis yang dikutip tulisannya ataupun perkataannya.

Penulis yang menggunakan tulisan orang lain tetapi menganggap tulisan sendiri, maka

disebut praktik plagiat. Selain untuk menghargai penulis yang dikutip tulisannya, berguna

pula untuk sumber referensi untuk pembaca.Terdapat tiga sumber perujukan dalam KTI

yaitu, bodynote, footnote, dan endnote.

2.2.1 Bodynote (Catatan Tubuh)

Bodynote (catatan tubuh) adalah catatan pada bagian tengah tulisan yang menyatakan

sumber suatu kutipan, pendapat, pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu yang

dijelaskan dalam teks. Tata cara penulisan bodynote:

 Ditulis di akhir teks kutipan, tetapi dalam hal tertentu bisa di awal atau tengah teks.

 Rujukan ditulis di dalam kurung.

 Secara umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun publikasi dan

nomor halaman.

Format penulisan:

 Buku dengan satu pengarang

1.a. ..... (Asmani, 2011: 32).

1.b. Menurut Asmani (2011: 32), .....


vii

 Buku dengan dua atau tiga pengarang

2.a. ….. (Hidayat dan Azra, 2008: 72 – 76).

2.b. Hidayat dan Azra (2008: 72 – 76) mengatakan …..

 Buku dengan banyak pengarang

3.a. ...... (Razak, et al., 2011: 118).

3.b. ...... Razak, dkk (2011: 118).

 Buku yang terdiri dua jilid atau lebih

4.a. .... (Koentjaraningrat, Vol.1, 1988: 131).

4.b. Mengacu pada Koentjaraningrat (Vol.2, 1999: 135), …..

 Buku terjemahan

5.a. ….. (Berger, terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45).

5.b. Berger (terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45) menegaskan .....

 Jika kutipan berasal dari sumber kedua

6.a. Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23) berpendapat bahwa ...

6.b. ... (Herbert Packer, dalam Arif Setiawan, 2009: 23)

6.c. ... (Herbert Packer, dikutip oleh Arif Setiawan, 2009: 23)

Catatan: Dalam daftar pustaka hanya dicantumkan referensi yang merupakan sumber kedua

saja. Dalam contoh di atas berarti yang dicantumkan adalah Arif Setiawan, sedangkan

Herbert Packer tidak perlu dicantumkan.

2.2.1.1. Tata Cara Mengutip

Terdapat dua acara mengutip, yakni kutipan langsung dan kutipan tak langsung,yaitu :

1. Kutipan langsung yaitu apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap

kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama
viii

sekali. Kutipan langsung terdiri dari kutipan singkat dan kutipan panjang yang ada di

dalam teks (bodynote).

a. Kutipan singkat (kurang dari 40 kata) ditulis menggunakan tanda petik (“…”) dan

ukuran huruf yang sama dengan teks sebelumnya.

Contoh kutipan: Johns mengatakan bahwa “in an uncertain world, printed materials

can be put to use in ways that make them powerful” (1999, h. 623).

b. Kutipan panjang (lebih dari 40 kata) ditulis dalam paragraf baru dengan jarak satu

spasi dan menjorok ke dalam (indented) tanpa tanda petik, serta ukuran huruf yang

lebih kecil dari huruf yang ada pada teks sebelumnya.

Contoh kutipan: Trask (1995, h.21) telah menjelaskan bahwa: One of the most

important characteristics of language is the presence of grammar. The grammar of a

language is simply the way it combines smaller elment (such as words) into larger

elements (such as sentence).

2. Kutipan Tidak Langsung merupakan kutipan yang berasal dari bagian tertentu atau

seluruh bagian dari sumber asli yang ditulis kembali menggunakan kata-kata yang berbeda

dari sumber aslinya tanpa mengurangi makna sebelumnya. Cara penulisan kutipan tidak

langsung tetap menambahkan nama penulis sumber, tahun penulisan dan halaman yang

dikutip.

Contoh: Sumber Asli: Tyler, 2001, h.21 Culture taken in its wide ethnographic sense is

that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and other

capabilities and habits acquired by man as a member of society.

Contoh Bodynote:

1. Kekerasan fisik akibat penganiyaan adalah apabila didapati perlukaan bukan karena

kecelakaan (non-accident). Batasan intensitas kekerasan fisik tersebut sangat relatif,

karena dapat ditinjau dari akibat kekerasan dan cara melakukan kekerasan

(Herkutanto, 2000: 269)


ix

2.

2.2.2 Footnote

Footnote biasanya disebut juga dengan catatan kaki. Sesuai dengan sebutannya,

footnote berisi catatan yang berada di bagian bawah (kaki) halaman karya ilmiah yang

umumnya berfungsi sebagai lokasi penyantuman identitas sumber rujukan dari

informasi yang dikutip di bagian badan teks atau badan paragraf dan sebagai

keterangan tambahan untuk informasi, istilah, atau nama-nama tertentu (Suryono, dkk.

2015:52). Namun informasi yang dikutip dipaparkan langsung pada badan paragraf

tanpa menggunakan tanda kutip, kecuali jika kutipan dilakukan secara langsung.Catatan

kaki dapat berupa rujukan materi penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula

berupa keterangan tambahan. Besar font catatan kaki adalah lebih kecil dari teks utama,

yakni dengan besar font 10.

Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan tubuh, yaitu:

1) Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih lengkap. Dalam cacatan

tubuh, yang ditampilkan hanya nama pengarang, tahun terbit buku, serta halaman buku

yang dikutip. Dalam catatan kaki, nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama
x

penerbit, dan halaman dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah penelusuran

bagi pembaca tata

2) Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk memberikan

catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan dengan catatan

tubuh.

3) Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah tulisan.

Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi:

 Penunjukan sumber kutipan (referensi).

 Catatan penjelas.

 Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas.

2.2.2.1 Teknik Penulisan Footnote

Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:

1) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah skripsi

oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word

dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian footnote.

2) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya,

cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya.

3) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.

4) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah skripsi,

hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:

a. Times New Roman (size 10)

b. Arial (size 9)

c. Tahoma (size 9)

5) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter.

6) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).


xi

7) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik

8) Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama memberikan

keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah

(menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada

batasan seberapa panjang keterangan tambahan, asalkan proporsional.

9) Ditulis pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.

10) Baris pertama ditulis menjorok ke dalam.

11) Nama pengarang ditulis tanpa gelar.

B. Contoh footnote

 M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP; Penyidikan

dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 100.

 Ari Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum Progresif”, dalam

Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama, Aswaja

Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm 5.

ISTILAH YANG ADA DALAM FOOTNOTE

Seorang penulis hampir dapat dipastikan menggunakan beberapa sumber. Apabila

sumber-sumber itu dirujuk beberapa kali dengan halaman yang sama atau berbeda-beda,

maka tiga istilah, yaitu Ibid, Op.Cit, dan Loc.Cit, harus diketahui dan dipergunakan dengan

benar.

1. Ibid
xii

Ibid merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya di tempat yang sama. Jika suatu

pustaka atau sumber yang baru saja dikutip (belum diselingi sumber pustaka lain) akan

dikutip lagi, maka cukup menggunakan ibid.

Contoh :

1. Penggunaan istilah efektif di sini lebih dimaknai pada analisis fungsional, sehingga

sesuatu dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut dapat menjalankan fungsinya sesuai

sistem yang dikehendaki oleh sesuatu tersebut, sedangkan sistem itu sendiri lebih

mengarah pada sebuah tatanan.

2. Susanne K. Langer, 1955, Phylosopy in A New Key, New York: New American

Library, p.49.Ibid. pp

2. Loc.cit

Loc.cit merupakan singkatan dari Loco citato yang artinya dikutip dari tempat yang sama.

Bila hendak mengutip halaman yang sama dari sumber yang baru saja dikutip (belum

diselang oleh sumber lain) maka catatan kaki cukup disingkat Loc.cit.

Contoh:

Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New American Library, 1955),

pp.49 et seq.

Joel M. Charon, Symbolic Interactionism: An Introduction, An Interpratation, and An

Integration, (Englewood, New Jersey: Prentice Hall, 1989), p. 50.

Susanne K. Langer, Loc. Cit.

3. Op.cit

Op.cit. merupakan singkatan dari Opere citato, artinya telah dikutip. Jika suatu pustaka

atau sumber telah dikutip dalam catatan kaki dan telah diselangi oleh satu atau beberapa

sumber lain hendak dikutip lagi, maka penulisan catatan kakinya dapat disingkat dengan

hanya menuliskan penulisnya saja diikuti op.cit.


xiii

Contoh:

2) Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New American Library,

1955), p. 49.

3) Joel M. Charon, Symbolic Interactionism: An Introduction, An Interpratation, and An

Integration, (Englewood, New Jersey: Prentice Hall, 1989), p. 50.

4) Susanne K. Langer, Op. Cit., pp

5) Ibid., pp

2.2.3 Bibliografi

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani “bibliographia” yang berarti penulisan buku,
atau bisa juga sebagai kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis
atau pustaka yang telah diterbitkan , yang tersusun secara sistematik berupa daftar
menurut aturan yang dikehendaki. Bibliografi adalah daftar pustaka yang mencakup isi
dan deskripsi suatu buku, meliputi judul, pengarang, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit,
tahun terbit, jumlah halaman, ukuran tinggi buku, dan ISBN. Selain itu Bibliografi atau
Daftar Pustaka juga dapat di bilang sebagai daftar yang berisi judul-judul buku, artikel-
artikel, dan bahan-bahan penerbit lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sebuah karangan yang telah digarap.
Contoh :
xiv

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Rujukan didalam suatu karya tulis ilmiah sangatlah penting.Semua pengutipan yang ditulis
harus mencantumkan rujukannya. Kesengajaan atau kealpaan pencatuman rujukan pada
sebuah kutipan merupakan pelanggaran etika dalam tulis-menulis. Karya tulis ilmiah dapat
ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil percobaan, mengutip atau merujuk dapat
dilakukan dengan mengambil pendapat atau temuan orang lain, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pengutipan semacam ini dilakukan dengan merujuk kepada nama penulis dan
karyanya yang dimaksud. Dan fungsi dari bodynote, footnote, dan endnote membantu para
pembaca untuk mengetahui sumber kutipan atau sumber referensi, serta memahami makna
dari kutipan tersebut.

3.2 SARAN
Sebaiknya dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah baik di kalangan pelajar, mahasiswa
ataupun pembuat hipoteser menggunakan teknik-teknik seperti bodynote, footnote, dan
endnote agar memudahkan para pembaca memahami isi dari setiap kutipan dalam setiap
karya tulis ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
xv

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rujukan
http://muthiamusfirah.blogspot.com/2013/01/footnote-bodynote-dan-endnote-
d.html?m=1
http://myjayisprofil.blogspot.com/2015/06/tata-penulisan-rujukan-dan-
daftar.html?m=1
Sari, Jayanti Khotmala. 2015. TATA PENULISAN RUJUKAN DAN DAFTAR
PUSTAKA.,http://myjayisprofil.blogspot.co.id/2015/06/tata-penulisan-rujukan-
dan-daftar.html. (Diakses pada 20 September 2017)
Azaria, Sally. PENULISAN SUMBER KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA.
http://library.petra.ac.id/files/APA%20dan%20MLA%20edisi%20baru.pdf
(Diakses pada 20 September 2017)
Oded, Brian. 2013. Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh.
http://odedyusda.blogspot.co.id/2013/04/kutipan-catatan-kaki-catatan-tubuh.html.
(Diakses pada 14 Oktober 2017)
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH SURYA
OCTAGON:
INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF SCIENCE & TECHNOLOGY.
surya.ac.id/upload/hvd1mk4r2nsufsrov80p0dq5o3.pdf. (Diakses pada 14 Oktober
2017)
Ramdan, Udin. 2015. REFERENSI ACUAN BAHAN PENDUKUNG DALAM
PENULISAN. http://slideplayer.info/slide/3360814/. (Diakses pada 14 Oktober
2017) Wardila, Edi. 2014. KUTIPAN, SISTEM RUJUKAN DAN DAFTAR
PUSTAKA. http://ediwardila.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-sistem-rujukan-dan-
daftar.html. (Diakses pada 14 Oktober 2017)
Pangesthi, Titis Arum. 2017. Kutipan dan Cara Menulis Kutipan.
https://www.slideshare.net/tiharum/kutipan-dan-cara-menulis-kutipan. (Diakses
pada 14 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai