Anda di halaman 1dari 21

PENGGUNAAN SITASI DALAM KARYA TULIS ILMIAH

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu: Ika Dian Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 5 :

1. Rifky Choirun Nizar 200611100005


2. May Rofiqotul Mahmudah 200611100017
3. Dwi Irmayanti 200611100050
4. Afif Fadhillah Zakaria 200611100057
5. Rachmada Likha Safitri 200611100070
6. Ruhimatul Lailiyah 200611100071
7. Siti Fatimah 200611100108
8. Izzatul Jannah 200611100111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mengetahui lagi Maha
Penyayang, karena telah melimpahkan rahmat beserta hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENGGUNAAN SITASI
DALAM KARYA TULIS ILMIAH”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah ini dapat selesai karena dukungan, dan
bantuan semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih kepada yang terhormat Ibu Ika Dian Rahmawati selaku dosen
pengampu mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah, dan teman-teman yang telah
membantu memberikan saran serta masukan untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang


berkepentingan. Namun demikian tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menjadikan
makalah ini lebih sempurna.

Bangkalan, 18 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

2.1 JENIS – JENIS SISTEM PERUJUKAN (CATATAN KAKI,


CATATAN AKHIR, DAN SISTEM LANGSUNG) ............................... 3

2.1.1 Catatan kaki....................................................................................... 3

2.1.2 Catatan akhir ..................................................................................... 4

2.1.3 Sistem langsung ................................................................................ 5

2.2 MEMBUAT CATATAN KAKI............................................................... 7

2.3 MEMBUAT KUTIPAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG .... 10

2.3.1 Membuat Kutipan Langsung ........................................................... 10

2.3.2 Membuat Kutipan Tidak Langsung ................................................ 12

BAB III ................................................................................................................. 17

PENUTUP ............................................................................................................ 17

3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 17

3.2 SARAN .................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai
struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat
terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran
penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan,
catatan kaki dan sumber-sumber perujukan. Pembahasan ini dilatar
belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus
memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk
mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan
sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari
beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-
sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan maupun
catatan kaki. Penulisan sumber-sumber perujukan yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus diketahui terlebih dahulu
sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang
belum memahami dan mempelajari tentang sumber-sumber perujukan
bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu
penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi kita semua dalam
penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana jenis-jenis sistem perujukan (Catatan Kaki, Catatan Akhir,
dan Sistem Langsung)?

2) Bagaimana cara membuat catatan kaki?

1
3) Bagaimana cara membuat kutipan langsung dan tak langsung?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui jenis-jenis sistem perujukan (catatan kaki, catatan
akhir dan sistem langsung).
2) Untuk mengetahui cara membuat catatan kaki.
3) Untuk mengetahui cara membuat kutipan langsung dan tak langsung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS – JENIS SISTEM PERUJUKAN (CATATAN KAKI,


CATATAN AKHIR, DAN SISTEM LANGSUNG)
Sebelum menulis sebuah rujukan dalam karya ilmiah maka hal pertama
yang perlu diketahui adalah mengenai gaya penulisan rujukan (refrences
styles) yang terdiri dari banyak model. Beberapa model yang berkembang
mengenai gaya penulisan rujukan dalam lingkup pendidikan anatara lain
APSA (American Political Science Association), AMA (American
Medical Assosiation), APA (American psychological Association) MLA
(Modern Language Association), CBE (Council of Biology Editors)
TURABIAN, HARVARD dan VANCOUTER.
Selain gaya penulisan hal lain yang perlu di ketahui yaitu model penulisan
rujukan. Terdapat dua model penulisan rujukan yang pertama yaitu author-
date system dan numerical systems. Model pertama meruapakan model
penulisan runningnote atau in-text author-date citations yang umumnya
dianut oleh Harvard systems, AGPS (australian Government Publising
System) dan APA system. Namun model kedua kerap dipakai dalam pola
penulisan footnote dan end note yang dimasukkan kedalam model Oxford
System. 1

2.1.1 Catatan kaki


Catatan kaki atau footnotes memiliki manfaat untuk
menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-
fakta atau ikhtiar juga komentar atau argumentasi mengenai suatu
hal yang di ungkapkan secara lisan melalui sebuah teks. Nomor

1
Tim MKU Bahasa Indonesia. 2012. ‘’Bahasa Indonesia Konstektual”. Surabaya: Penerbit Buku
Pustaka Radja. (1hal 161 dan 2 hal165)

3
footnote disesuaikan dengan nomor kutipan dan dimulai dengan
nomor 1. Penulisan footnote harus diletakkan pada halaman yang
sama, tidak diperkenankan untuk menempatkannya pada halaman
selanjutnya.
Dalam footnote biasa ditemukan beberapa istilah-istilah penting
yaitu
1. Ibid=ibidem, yang berarti kutipan diambil dari sumber yang
sama tanpa disela oleh sumber lain.
2. Opcit=opere citato yang berarti kutipan diambil dari sumber
yang telah disebut sebelumnya namun pada halaman yang
berbeda dan telah diselingi oleh sumber lain.
3. Loc.cit=loco citato yang berarti kutipan diambil dari sumber dan
halaman yang sama namun telah diselah oleh sumber lain.

Aturan penulisan catatan kaki ini berbeda dengan penulisan


daftar pustaka yang tidak mencantumkan halaman. Pembatas
antara masing-masing informasi menggunakan tanda koma dan
tanda kurung bukan tanda titik selayaknya daftar pustaka. Sumber
kutipan dapat berasal dari buku, majalah, surat kabar, wawancara
atupun mengutip dari kutipan. 2

2.1.2 Catatan akhir


Catatan akhir yaitu perujukan dengan menempatkan informasi
rjukan di bagian akhir sebuah karya tulis ilmiah, sebelum daftar
pustaka. Catatan akhir hampir sama dengan catatan kaki bahkan
ketentuan dalam catatan kaki pun berlaku untuk catatan akhir.

2
AfiantiFitriyani. 2016. “Bahasa Indonesia”. Universitas Islam Sunan Kalijaga. (3 hal 32).

4
2.1.3 Sistem langsung
Sistem langsung atau body note merupakan sebuah kutipan
yang berada di dalam teks. Pada body note memuat nama
pengarang, tahun penulisan dan halaman kaliamat yang dirujuk
dengan ketentuan :
 Nama pengarang yang di tulis tanpa gelar
 Tahun terbit terletak pada katalog buku
Macam-macam sistem langsung :
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan dengan cara mengambil
pendapat secara lengkap dari sumber teks asli (tidak ada
perubahan) baik susunan kata ataupun tanda bacanya. Kutipan
langsung hanya digunakan untuk hal-hal yang penting saja
seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas.
Kutipan langsung dibagi dua, yaitu kutipan langsung
pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung
pendek apabila kurang dari 6 (enam) baris, sedangkan kutipan
langsung panjang apabila 6 (enam) baris atau lebih, termasuk
hasil wawacara. Cara penulisan kutipan langsung pendek tetap
mengikuti teks yang lain dan diletakkan di antara dua tanda
kutip.
Contoh:
Kutipan dari pendapat M. Quraish Shihab dalam bukunya,
Membumikan Al-Qur’an:
Menurut M. Quraish Shihab, salah satu peran dan
tanggung jawab intelektual muslim adalah “terus menerus
mempelajari kitab suci dalam rangka mengamalkan dan
menjabarkan nilai-nilainya yang bersifat umum agar dapat
ditarik darinya petunjuk-petunjuk yang dapat
disumbangkan atau diajarkan kepada masyarakat, bangsa,
dan negara.”

5
Sedangkan cara penulisan kutipan langsung panjang ditulis
dengan spasi lebih rapat (1 spasi) dari teks yang lain (2 spasi)
dan margin kiri masuk 4 (empat) ketukan ke kanan terpisah
dengan teks yang lain.
Contoh:
Kutipan dari pendapat Alwi Shihab tentang pluralisme
agama di Indonesia, kutipan dari buku Islam Inklusif:
Pada era globalisasi masa kini, umat beragama
dihadapkan kepada serangkaian tantangan baru yang
tidak terlalu berbeda dengan apa yang pernah dialami
sebelumnya. Pluralisme agama, konflik intern atau
antaragama adalah fenomena nyata. Di masa lampau,
kehidupan keagamaan relatif lebih tentram karena umat-
umat beragama bagaikan kamp-kamp yang terisolasi dari
tantangan-tantangan dunia luar. Sebaliknya, masa kini
tidak sedikit pernyataan kritis yang harus ditanggapi oleh
umat beragama yang dapat diklasifikasikan rancu dan
merisaukan.

2. Kutipan tidak langsung (parafrase)


Kutipan tidak langsung (parafrase) adalah kutipan yang
hanya mengambil isinya saja dan ditulis dengan bahasa penulis
sendiri dengan catatan makna yang terkandung tetap sama
dengan isi yang dikutip, seperti saduran atau ringkasan. Dalam
penulisan kutipan tidak langsung penulis tidak perlu memberi
tanda petik, akan tetapi cuku ditulis dengan menyebut sumber
pengambilannya saja.
Contoh:
Abdurrahman Wahid berpendapat bahwa ulama
pesantren tidak hanya berperan sebagai makelar budaya

6
(culture broker), lebih dari itu mereka juga terlibat aktif
dalam proses perubahan sosial.

Pada hakikatnya, seorang penulis harus mampu menyatakan


pendapat orang lain dalam bahasanya sendiri agar
mencerminkan kepribadiannya (parafrasa). Oleh karena itu,
karya ilmiah, apabila bukan karena keaslian data, lebih baik
meniadakan kutipan langsung, sehingga dianjurkan kutipan
langsung intensitasnya tidak melebihi 30 persen dari seluruh
kutipan yang ada. Cara penulisan kutipan tidak langsung
adalah terpadu dalam tubuh karangan. Tata cara penulisannya
tetap mengikuti teks sebelumnya tanpa ditandai dengan tanda
apapun. Kedua macam kutipan tersebut harus diberikan
informasi sumber kutipan/rujukan. 3

2.2 MEMBUAT CATATAN KAKI


Dalam membuat catatan kaki atau footnote tidak serumit yang kita
pikirkan, dengan memanfaatkan teknologi sangat mudah membuat catatan
kaki, yaitu dengan fasilitas windows (Microsoft Office Word). Catatan
kaki bisa dibuat secara otomatis dan perlu dilakukan pengaturan pada
komputer atau laptop. Berikut adalah cara atau langkah-langkah membuat
catatan kaki di Microsoft Office Word 4:
1. Tempatkan posisi kursor pada suatu tempat dimana akan di buat
catatan kaki
2. Klik menu “References”, kemudian pilih ikon “Insert Footnote”
seperti gambar dibawah

3
IAIN Madura. (2020). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Pamekasan: Institut Agama Islam Negeri
Madura
4
Wijaya, Hendra. 2015. Mahir Otodidak Word dan Excel 2010. Jakarta:PT. ElekMedia
Komputindo.

7
atau bisa juga dengan menekantombol Alt + Ctrl + F. Maka word
akan menuju ke bagian bawah halaman.
3. Isi bagian bawah halaman tersebut yang akan diberikan
sehubungan dengancatatan kaki
4. Untuk kembali ke tempat Footnote, klik ikon “Show Notes”
5. Untuk menuju Footnote yang berikutnya, Klik ikon “ Next Footnote"
6. Contoh hasil penulisan footnote menggunakan Microsoft
OfficeWord

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote 5.


1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak
sampai setinggi satu spasi.
2. Nama penulis dicantumkan menurut urutan nama aslinya namun,
pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu

5
Sakrim,2019."Keterampilan Menulis Karya Ilmiah dan Non Ilmiah.".STKIP PGRI Bangkalan.

8
dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau
dicetak miring jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang,
nama pengarang dicantumkan semua. Namun, jika lebih dari 3
orang maka hanya ditulis nama pengarang pertama, lalu di
belakangnya ditulis et al., atau dkk.
5. Jika sumbernya berasal dari internet maka penulisannya harus ada
nama penulis , judul web komplit, dan tanggal dokumen tersebut
diakeses atau didownload.
6. Sumber (footnote) yang telah disebut apabila akan digunakan
kembali, maka tidak perlu menulis ulang cukup dengan
menggunakan singkatan, yaitu Ibid, Op. cit, Loc. cit.
 Ibid digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah
disebut sebelumnya tanpa diselangi oleh sumber yang lain dan
menunjuk pada halaman yang berbeda.
 Op. cit digunakan untuk menyatakan sumber yang telah disebut
sebelumnya, tetapi sudah diselang sumber lain dan menunjuk pada
halaman yang berbeda.
 Loc.cit digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah
disebut sebelumnya dan menunjuk pada halaman yang sama.
Contoh 6:

6
Zulmiyetri, Nurhastuti, dan Safaruddin. (2019). Penulisan karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

9
2.3 MEMBUAT KUTIPAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
2.3.1 Membuat Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah sebuah pernyataan yang ditulis
sama persis seperti tulisan asli dari sumber tertentu, dapat berupa
sebuah kutipan yang singkat ataupun panjang. Kutipan langsung
terdiri atas 2 macam yaitu kutipan singkat dan kutipan Panjang,
berikut penjelasan mengenai kutipan singkat dan panjang 7:
1. Kutipan Singkat (kurang dari 40 kata)
Penulisan kutipan singkat di dalam teks ditandai dengan
tanda baca petik, sedangkan bagian yang tidak dikutip
dituliskan dengan tanda baca elipsis (...). Selanjutnya, sumber
diperolehnya informasi kutipan tersebut dinyatakan dengan
menuliskan nama penulis, tahun, dan pada halaman berapa
kutipan tersebut diacu. Perhatikan bahwa antara tahun, tanda
titik dua, dan nomor halaman tidak menggunakan jeda spasi.
Kutipan singkat terdiri atas 2-3 baris dapat langsung
dimasukkan di dalam teks. Jika di dalam kutipan terdapat tanda
kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal (‘...’).
Contoh :
a. Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya,
diperlukan pemahaman konseling multibudaya yang
memperhatikan keragaman karakteristik budaya sebagai
“…a sensitivity of the possible ways in which different
cultures function and interact…” (McLeod, 2004, hlm. 245)
Perhatikan contoh diatas, perlu diingat apabila
kutipan diambil dari bahasa selain bahasa Indonesia maka
penulisannya dicetak miring

7
Agustin W Gunawan, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah edisi ke-3, IPB Press, Bogor, 2012.
hal 72.

10
b. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "terdapat
kecenderungan semakin banyak `campur tangan` pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan" (Suwignyo. 1990:101).

2. Kutipan Panjang (lebih dari 40 kata)


Dalam kutipan yang berjumlah 40 kata atau lebih maka
kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu
spasi. Kutipan ditulis 1,2 cm dari garis tepi kiri dan kanan, dan
diketik spasi tunggal. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru
lagi, Alinea dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
Sumber acuan untuk kutipan panjang ditulis dengan cara yang
sama seperti pada kutipan singkat, tetapi kutipan ini tidak
termasuk dalam teks paragraf. Kutipan panjang ditulis terpisah
dari teks, jadi dituliskan sebagai paragraf sendiri dengan ukuran
huruf yang lebih kecil daripada ukuran huruf teks. Kutipan
semacam ini dikenal sebagai kutipan blok.

3. Pengutipan Yang Sebagian Dihilangkan


Apabila dalam mengutip kalimat langsung terdapat
kata-kata dalam satu kalimat yang dihilangkan, kata yang
dihilangkan diganti dengan 3 (tiga) titik.
Contoh :
“Harga saham akan meningkat ... bila perusahaan
membayar kelebihan kas tersebut kepada pemegang saham”
(Jensen,2013:132).

Apabila dalam mengutip langsung ada kalimat yang


dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan 4
(empat) titik.
“Harga saham akan meningkat tajam bila perusahaan
membayar kelebihan kas tersebut kepada pemegang saham. ....

11
Untuk menguji validitas hipotesis ini, beberapa riset
sebelumnya menggunakan dividen dan pengeluaran modal
sebagai variabel independen” (Jensen, 2003:132).

2.3.2 Membuat Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung (paraphrase) yaitu kutipan yang hanya
mengambil pokok-pokok pikiran atau semangatnya saja dan
dinyatakan dalam kata-kata atau bahasa sendiri namun dengan
catatan, makna yang terkandung tetap sama dengan isi yang
dikutip. 8
a) Perlu ditegaskan lagi bahwa penomoran dalam kutipan
ditentukan sebagai berikut :
1. Setiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan,
bukan di belakang nama pengarang yang dikutip
atau kalimat pengantar kutipan.
2. Kutipan dibuat secara beruntun pada setiap bab,
namun juga diperbolehkan berurutan secara
menyeluruh pada semua bab dalam karangan
tersebut.
3. Kutipan diangkat sedikit di atas garis
biasa (½ spasi) tanpa kurung dan titik
di belakangnya.
b) Kutipan tidak langsung dibagi menjadi dua bagian, terdiri
atas :
1. Kutipan tidak langsung pendek ( short indirect
quotation) adalah kutipan tidak langsung yang
terdiri dari satu alinea atau kurang.
2. Kutipan tidak langsung panjang ( long indirect
quotation) adalah kutipan tidak langsung yang
terdiri lebih dari satu alenia.
c) Adapun cara penulisan dan contoh kutipan tidak langsung.
Seperti yang diketahui bahwa cara menulis kutipan
tidak langsung adalah dengan melakukan pengutipan

8
Pengetikan, B. "BAB IV TATA CARA PENULISAN TESIS." PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG: 41.

12
menggunakan bahasa penulis sendiri tanpa tanda kutip.
Berbeda dengan kutipan langsung, cara penulisan kutipan
tidak langsung adalah sebagai berikut :
1. Kutipan Ditulis Ulang dengan Gaya Bahasa Sendiri
Dalam menulis kutipan tidak langsung,
maka dalam menulisnya kita harus menggunakan
bahasa sendiri sesuai dengan apa yang kita pahami
dari teks yang kita kutip. Dalam menulis teks yang
kita kutip secara tidak langsung, kita juga tidak
perlu memberikan tanda kutip pada teks yang kita
kutip tersebut.

Contoh :
Teks Asli

 Tombol navigasi adalah tombol yang


digunakan oleh pembaca blog untuk
memudahkan mereka dalam mendapatkan
berbagai informasi yang ada pada blog
Anda. (teks asli)
Teks Kutipan Tidak Langsung

 Tombal navigasi merupakan tombol yang


berfungsi untuk mempermudah pembaca
dalam mencari informasi yang dibutuhkan
didalam sebuah blog. (teks kutipan tidak
langsung).
2. Diakhiri dengan Nomor Kutipan dan Tidak
Menggunakan Tanda Petik
Di poin sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa
kutipan tidak langsung tidak perlu menggunakan
tanda petik didalam kutipannya. Sebagai gantinya,
kutipan tidak langsung tersebut diganti dengan
nomor kutipan yang menerangkan sumber dari
kutipan tidak langsung tersebut.

Contoh :
 Tombol navigasi merupakan tombol yang
berfungsi untuk mempermudah pembaca
dalam mencari informasi yang dibutuhkan di
dalam sebuah blog.

13
3. Jarak Spasi
Terkait spasi ada perbedaan jika Anda ingin
mengutip kutipan yang lebih dari 4 baris dan kurang
dari 4 baris, Anda bisa memberikan jarak spasi 2,5.
Jarak antar kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh
dimiringkan. Kutipan boleh menggunakan tanda
petik atau tidak. Tidak lupa sumber kutipan juga
harus ditulis dengan format nama penulis (tahun
terbit:halaman buku).

Contoh :
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh
yang bersifat kompleks, abstrak dan luas. Raymond
Williams dalam Keywords (1976:97)
9
mengemukakan :

“Penggunaan istilah kebudayaan yang


banyak dipakai dewasa ini. Pertama, mengenai
perkembangan intelektual, spiritual dan estetik
individu, kelompok atau masyarakat. Kedua,
menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan
artistic serta produk-produknya (film, kesenian, dan
teater). Ketiga, mengenai seluruh cara hidup,
aktivitas, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang,
kelompok atau masyarakat.”

Sementara jika anda ingin mengutip kutipan


kurang dari 4 baris, maka kutipan harus ditulis
dalam satu paragraph. Kemudian anda bias
menggunakan tanda petik (“…”) untuk
membedakan kutipan dengan teks. Untuk jarak
dengan teks adalah 2 spasi. Sama dengan diatasnya,
jangan lupa sertakan identitas pengarang, tahun
penerbit dan halaman.

Contoh :
Kelompok adalah sekumpulan manusia yang
merupakan kesatuan dan memiliki identitas, dimana
identitas tersebut dapat berupa adat istiadat dan
9
Dharma, STMIK Widya Cipta. "Pedoman Penulisan Tugas Akhir." (2012).

14
system norma yang mengatur pola interaksi
masyarakat manusia yang hidup di dalam
masyarakat.

Selain itu pengertian kelompok menurut


Homans (1950:76) mengatakan bahwa :kelompok
merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi
satu dengan yang lainnya dalam jangka waktu
tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak,
sehingga hal tersebut memberikan kesempatan bagi
semua anggota untuk berkomunikasi secara
langsung.

4. Kutipan dengan Beberapa Pengarang


Dalam menuliskan beberapa kutipan
memang harus mencantumkan pengarang. Ada
perbedaan dalam pencantuman pengarang, apalagi
jika lebih dari satu. Jika menggunakan referensi
yang ditulis beberapa pengarang, maka kutipan
ditulis dengan format nama-nama pengarang, tahun
terbit buku, dan letak halaman yang ditulis dalam
satu karangan. Tanda titik koma “,” memisahkan
setiap nama pengarang.

Contoh :
….dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1997
:8;Anwar, 1979 : 10; Wirawan, 1989 : 12;).

Lain halnya ketika Anda mengutip hanya 2


pengarang. Kutipan dengan format nama akhir dari
kedua pengarang. Jika lebih dari dua, maka Anda
juga bias menggunakan kata “dkk”.

Contoh :
Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi
rangkaian pertanyaan tentang suatu hal (Sumardjan
dan Koentjaraningrat, 1967:63).

Dalam penulisan nama pengarang perlu


diperhatikan letak tulisan. Kutipan dengan nama
pengarang ditulis sesudah kutipan. Untuk
menuliskan kutipan tidak langsung, buat kalimat

15
pengantar yang sesuai dengan topic kutipan yang
Anda ambil. Kemudian tulis nama akhir
pengarang, tahun terbit, titik dua dan nomor
halaman didalam kurung.

Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak
dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi
keperluan PT. Petri Kimia, dan diekspor ke
Filiphina, India, Thailand, Korsel, dan Jepang
(Subandi, 1987: 40).

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam proses pembuatan karya ilmiah, akan lebih baik jika
dilengkapi dengan sumber-sumber perujukan, seperti catatan kaki
(footnote), catatan akhir (endnote), serta kutipan langsung dan tidak
langsung. Ketiga unsur ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Salah satu fungsi dari ketiga unsur ini yaitu sebagai penghargaan atas
pendapat dan karya orang lain sekaligus sebagai perujukan bagi pembaca.

Dalam sebuah karya ilmiah, biasanya kutipan dapat ditemukan


dalam teks bacaan. Akan tetapi, kutipan juga bisa ditemukan pada catatan
kaki. Catatan kaki terbagi menjadi dua jenis, antara lain footnote dan
endnote. Footnote terletak di bagian bawah halaman dengan ukuran teks
yang lebih kecil.

Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan


tidak langsung. Kutipan langsung yaitu kutipan dengan cara mengambil
pendapat secara lengkap dari sumber teks asli (tidak ada perubahan) baik
susunan kata ataupun tanda bacanya. Sedangkan kutipan tidak langsung
ialah kutipan yang hanya mengambil isinya saja dan ditulis dengan bahasa
penulis sendiri dengan catatan makna yang terkandung tetap sama dengan
isi yang dikutip.

3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan oleh sebab itu kami membutuhkan saran dan kritikan yang
membangun untuk dijadikan evaluasi kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

AfiantiFitriyani. 2016. “Bahasa Indonesia”. Universitas Islam Sunan


Kalijaga. (3 hal 32).

Agustin W Gunawan, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah edisi ke-3,


IPB Press, Bogor, 2012. hal 72.

Dharma, STMIK Widya Cipta. "Pedoman Penulisan Tugas Akhir." (2012).

IAIN Madura. (2020). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Pamekasan: Institut Agama
Islam Negeri Madura

Pengetikan, B. "BAB IV TATA CARA PENULISAN


TESIS." PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG: 41.

Sakrim,2019."Keterampilan Menulis Karya Ilmiah dan Non


Ilmiah.".STKIP PGRI Bangkalan.

Tim MKU Bahasa Indonesia. 2012. ‘’Bahasa Indonesia Konstektual”.


Surabaya : Penerbit Buku Pustaka Radja. (1hal 161 dan 2
hal165)

Wijaya, Hendra. 2015. Mahir Otodidak Word dan Excel 2010.


Jakarta:PT. ElekMedia Komputindo.

Zulmiyetri, Nurhastuti, dan Safaruddin. (2019). Penulisan karya Ilmiah. Jakarta:


Kencana.

18

Anda mungkin juga menyukai