SISTEM RUJUKAN
Dosen Pengampuh:Yusuf Idin Adhar, M,pd
KELOMPOK : 2
1. Dinda Lestari(2303008)
2. Anisa (2303004)
3. Desi Mulyana (2303006)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, dapat menyusun makalah berjudul “Kutipan dan Sistem Ru dalamjukan
Penulisan Karya Ilmiah” dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” Makalah
ini berisikan tentang kajian-kajian sistem referensi yang dipergunakan dalam penulisan karya
ilmiah, berikut pengertian dan kaidah-kaidah yang diuraiakan untuk mempermudah pembaca
memahami isinya. Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis
membuka saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Sekian semoga
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………….
C. Tujuan
………………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Rujukan
………………………………………………………………………………
B. Fungsi Sistem Rujukan dalam Karya Ilmiah ……………………………..
BAB III KESIMPULAN
……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “Baik dan Benar” dalam
bahasa indonesia. Pastinya banyak orang yang bertanya “bagaimana menggunakan bahasa
yang baik dan benar itu?”. Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan
benar, oleh karena itu saya akan memberikan sedikit penjelasan. Bahasa Indonesia yang baik
tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar
yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD.Salah satu aspek di dalam
penulisan bahasa adalah tentang sistem rujukan. Sistem rujukan sangat berperan penting
dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya
ilmiah adalah proses yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang topik yang dibahas
dan pengetahuan tentang cara menyampaikan informasi tersebut dengan tepat dan akurat.
Salah satu aspek penting dalam penulisan karya ilmiah adalah sistem rujukan atau sitasi.
Sistem rujukan merupakan cara untuk memberikan penghargaan dan mengakui pekerjaan
orang lain yang telah digunakan dalam penelitian.Sistem rujukan memungkinkan pembaca
untuk melacak sumber asli informasi dan memverifikasi fakta atau data yang disajikan.
Selain itu, sistem rujukan juga penting untuk menjaga integritas karya ilmiah dan mencegah
plagiarisme, yaitu penggunaan ide, kata-kata, atau karya orang lain.
Namun, banyak penulis, terutama yang baru dalam penulisan karya ilmiah, merasa kesulitan
dalam menggunakan sistem rujukan dengan benar. Mereka mungkin bingung tentang kapan
dan bagaimana harus merujuk, serta format yang tepat untuk setiap jenis rujukan. Oleh
karena itu, melalui makalah ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang sistem rujukan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulis dapat menggunakan
sistem rujukan dengan benar dan efektif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah,
yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis
untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya. ada dua sistem pendokumentasian
sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan kita, yaitu:
Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada
sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin untuk
merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah
a. Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti ‘pada tempat
yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu langsung
pada karya yang disebut dalam perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor halaman
pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor halaman.
b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang berarti ‘pada
karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu perujukan pertama yang berasal dari buku namun diselingi perujukan
lain. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti
nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
c. Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang berarti ‘pada
tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu perujukan pertama yang berasal dari artikel dalam majalah, ensiklopedi,
surat kabar, namun diselingi perujukan lain. Oleh karena hanya merupakan bagian
dari suatu buku, majalah, surat kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan
locus yang berarti ‘tempat’. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti
oleh loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari
perujukan pertama.
Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format yang akan
diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The Modern Language Association)
danformat APA(American Psychological Association). Kedua format itu adalah format yang
umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai
format daftar pustaka yang berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar
pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain.
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan APA.
JENIS RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
SATU PENULIS
DUA PENULIS
Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
TIGA PENULIS
Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989). Pembinaan Kemampuan Menulis
Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1993.
ATAU
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1993.
Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
ATAU
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed. Ke-5. New York: The
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta: Puspa Swara, 2002.
Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research Papers. (Ed. Ke-5). New York:
Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta: Puspa Swara.
Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa
Indah, 1997.
ATAU
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1982.
Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit
Nusa Indah.
JENIS FORMAT FORMAT
ATAU ATAU
ATAU ATAU
ATAU ATAU
JENIS RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
SURAT KABAR
“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi Pasar.”
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi Pasar.
DOKUMEN PEMERINTAH
Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija 1990. Jakarta: BPS,
1993.
Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija 1990. Jakarta:
BPS.
Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka, Y. (1993). National Network of Information
Services in Indonesia: A Design Study. Makalah tidak diterbitkan.
Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis juga dapat mengumpulkan
data dan referensi dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad Jembar).
Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan buku, hanya tempat, nama, dan tanggal
terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu mengikuti tata cara penulisan di Internet.
Unsur-unsur yang dicantumkan dalam referensi Internet adalah
Dalam setiap penulisan karya ilmiah, mestilah memiliki sebuah rujukan atau acuan.
Karya tulis yang dibuat ini tentunya membutuhkan beberapa acuan agar apa yang ditulis
menjadi mendekati kebenaran. Artinya tidak menulis secara sembarangan. Berikut ini
akan saya jelaskan beberapa fungsi dari acuan atau rujukan dalam sebuah karya tulis
ilmiah:
Sebagai Bukti.
Seperti yang sudah saya katakan, acuan atau rujukan ini bertindak sebagai
pendukung atas apa yang ditulis seseorang dalam karya ilmiahnya. Pendukung ini
berguna sebagai bukti bahwa objek yang ia tulis dan teori yang ia lemparkan,
memiliki pembenaran dengan adanya acuan tersebut.
Menghindari Plagiarisme.
Selain sebagai pendukung atau bukti dari objek yang disampaikan, acuan atau rujukan
ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi penulis apakah hal yang dituliskannya pernah
dituliskan sebelumnya atau tidak. Hal ini berguna untuk menghindari plagiarisme. Agar
semua yang ditulis oleh si individu, tetap otentik dan tidak mengingkari kaidah-kaidah
Hak kekayaan atas Intelektual.
Landasan Teori.
Kutipan atau acuan atau biasa disebut rujukan ini juga berfungsi sebagai landasan teori
bagi sang penulis. Ini membantu penulis untuk lebih bisa menuliskan tulisannya secara
sistematis dan tertata.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi atau sumber
untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan. Berfungsi sebagai landasan teori serta menghindari plagiarisme
DAFTAR PUSTAKA