Anda di halaman 1dari 6

Pengertian sitasi

Kata sitasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “citation”. Sitasi memiliki makna yang sama
dengan kutipan atau sitasi.1 Definisi sitasi menurut Reitz (2006 dalam Istiana 2007: 4) Sitasi
merupakan acuan tertulis dari sebuah karya atau bagian sebuah karya (dapat berupa buku, artikel,
disertasi, laporan, komposisi musik dan sebagainya) yang dihasilkan oleh pengarang,
penyunting, komposer dan sebagainya, yang secara jelas mengidentifikasi suatu dokumen, di
mana karya itu diperoleh. Sedangkan menurut Sulistyo–Basuki (1998 : 6) Analisis sitiran
digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir, karena
beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu
pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi.2

KBBI mendefinisikan sitasi (kutipan) sebagai kegiatan pengambilalihan satu kalimat atau
lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan
sendiri.3 Jadi pengertian sitasi adalah referensi yang ditulis pada suatu karya seperti buku, artikel,
jurnal,dan lain lain sebagai bentuk pengakuan ata ide atau pendapat orang lain.

Dengan memperoleh keterampilan dalam menggunakan teknik pembutan sitasi (kutipan)


penulis dapat menghasilkan karya yang kritis (analisis), membuat kesimpulan (sintesis), menulis
dengan akurasi (koherensi), dan untuk menggunakan informasi dan wawasan dari teks sebagai
dasar untuk keputusan dan pemikiran kreatif serta penulis dapat menghidari diri dari pelagiat
dari sebuah karya, penulis lebih menghargai kutipan-kutipan yang diambil dari karya orang lain
karena nilai kejujuran penting dalam sebuah karya. Upaya untuk menghindari plagiarisme
dengan memahami berbagai model sitasi, cara membuat sitasi (kutipan) dan menuliskan daftar
pustaka. Menuliskan sitasi (kutipan) merupakan bentuk pengakuan terhadap pengarang, karena
ide, gagasan, pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk mendukung atau
melengkapi pendapat, ide kita dalam sebuah karya tertentu. Ketika iklim dan budaya saling
mensitir dengan berkomitmen pada kejujuran intelektual dapat terus dikembangkan dan dijaga,
maka tidak ada lagi kekhawatiran akan adanya tindakan plagiat.

1
Drs. Bambang Rismadi, M.Si., Ak, CA
2
Sulistyo-Basuki dalam Amirul,2019
3
https://www.researchgate.net/profile/Nahrun-Hartono
Langkah-langkah menulis sitasi.

1. Tentukan terlebih dahulu gaya penulisan sitasi yang akan dipakai


2. Setiap kali melakukan pengutipan perhatikan jenis sitasi; sitasi langsung, sitasi tidak
langsung.
3. Selain itu kamu juga harus memperhatikan, apakah sitasi ditulis di Daftar Pustaka,
endnote, footnote, atau bodynote
4. Setelah itu perhatikan ketentuan menulis sitasi berdasarkan gaya penulisan sitasi.
Misalnya, bila kamu menggunakan APA Style maka perhatikan ketentuan penulisan
sitasi yang terletak di footnote, bodynote, atau Daftar Pustaka. Perhatian pula ketentuan
APA Style dalam penulisan sitasi langsung atau tidak langsung.

Jenis-jenis sitasi terdiri dari:

1. APA Style
2. MLA Style
3. AMA Style
4. Chicago Manual Style
5. Turabian Style
6. APSA Style
7. Council of Biology Editors

Di bawah ini ada ulasan lengkap jenis sitasi APA dan MLA Style.

1. Format penulisan sitasi APA Style

APA Style atau American Psychological Association adalah jenis sitasi yang diciptakan
organisasi APA terutama untuk bidang psikologi dan sosial.4

Ciri sitasi gaya APA Style adalah:

4
https://deepublishstore.com/pedoman-penulisan-sitasi/
a. Daftar Pustaka diurutkan secara alfabetis dengan berdasarkan ketentuan: nama belakang
penulis atau judul bila tidak ada nama penulis
b. Nama penulis ditulis sebagai inisial
c. Jika ada penulis sama dalam daftar pustaka maka ditulis berurutan mulai dari tahun yang
paling lama
d. Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun

Contoh :

a) Artikel Jurnal
Mellers,B. A. (2000). Choice and the relative pleasure of consequences.
PsychologicalBulletin, 126, 910–924.
b) Buku
Gerhardt,S. (2004). Why love matters: How affection shapes a baby’s brain. New
York:Brunner-Routledge.
c) Database Online
Borman,W. C., Hanson, M. A., Oppler, S. H., Pulakos, E. D., & White, L. A.
(1993).Role of early supervisory experience in supervisor performance. Journal
ofApplied Psychology, 78, 443–449.Retrieved October 23, 2000, from the
PsycARTICLES database.
d) Situs Web
Fredrickson, B. L. (2000, March 7).Cultivating positive emotions to optimize health and
well-being. Prevention & Treatment, 3, Article 0001a. Retrieved November 20, 2000,
from http://journals.apa.org/prevention/volume3/pre0030001a.html
2. Format penulisa sitasi MLA Style

Modern Language Association atau lebih dikenal dengan nama MLA style adalah sitasi
yang dikeluarkan MLA dengan rancangan yang sederhana.5

Ciri sitasi gaya MLA Styles yaitu:

a. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang dituliskan di depan

5
https://deepublishstore.com/pedoman-penulisan-sitasi/
b. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir
c. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan
d. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal
cetak atau online
e. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa
menyebutkan sumber online‐nya.

Contoh :

a) Buku
Kutipan/Catatan dalam Teks
(Nama Akhir Penulis halaman) atau Nama (nomor halaman) …
Partini menyatakan (80)…
Dalam studi lain (Partini 80)…
(Nama akhir penulis I and nama akhir penulis II halaman) (nomor halaman)
Studi lain (Kaplan dan Manners 110) …
Kaplan dan Manners (110) menyatakan …
b) Daftar Pustaka
(Nama akhir Penulis, Nama depan. Judul. Tempat Terbit: Penerbit, Tahun terbit.)
Partini. Bias Gender dalam Birokrasi. Edisi kedua. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana,
2013. Nama akhir Penulis I, nama depan dan Nama depan penulis II, Nama akhir.. Judul.
Tempat Terbit: Penerbit, Tahun Terbit.. Kaplan, David dan Robert A. Manners. Teori
Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
c) Jurnal
Kutipan/Catatan dalam Teks
Penulis lain (Jonathan 1112) berpendapat …
Jonathan (1112) berpendapat ….
d) Daftar Pustaka
Nama akhir Penulis I, nama depan dan nama depan penulis II nama akhir.
“Judul artikel”. Nama Jurnal. Volume. Issue (Tahun): halaman. Jonathan, Karim.
“Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research 40. 5(2015):
1111‐1130. Print.
Kendala dalam Analisis Sitasi

Dalam sebuah penelitian ditemukan kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh asumsi-


asumsi pada kajian sitasi berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada sumber data sitasi,
baik dari berbagai sumber maupun sumber sekunder seperti indeks sitasi6. Cole dan Cole (1971)
dalam Smith (1981) yang membahas permasalahan tersebut dan cara menanganinya dengan
analisis statistik7. Masalah-masalah tersebut antara lain:

1. Kepengarangan ganda. Daftar artikel sitasi dalam indeks sitasi hanya mencakup nama
pengarang pertama.
2. Sitasi karya pribadi. Jika sitasi pribadi dihilangkan dari
hitungan sitasi, hal ini dengan mudah dapat dilakukan pada karya yang dihasilkan
oleh pengarang tunggal.
3. Homograf. Jika terdapat ilmuwan yang memiliki nama
dan inisial yang sama, untuk membedakannya diperlukan informasi tambahan seperti
badan afiliasi.
4. Sinonim. Sitasi akan tersebar melalui bentuk standar untuk nama pengarang dengan
sejumlah inisial
(misalnya Licklider, J; Licklider, JC; Licklider, JCR).
5. Tipe-tipe sumber. Tipe-tipe sumber yang digunakan dalam analisis sitasi dapat
mempengaruhi hasil.
6. Fluktuasi dengan waktu. Ada banyak variasi dalam analisis sitasi dari tahun ke tahun.
7. Variasi bidang derajat sitasi.
8. Kesalahan. Sitasi berdasarkan pada indeks sitasi, bisa saja tidak akurat.

Analisis sitasi banyak mendapat kritik, terutama diajukan kepada asumsi yang mendasari
analisis sitasi. Sebenarnya keabsahan dalam analisis sitasi sering dikaitkan dengan keabsahan
asumsi dan metodologi yang digunakan. Asumsi yang sering digunakan dalam analisis sitasi
menurut Smith (1981) adalah:
6
Drs. Bambang Rismadi, M.Si., Ak, CA
7
Wiranata 2008
1. Dokumen yang dikutip benar-benar digunakan para pengarang yang menyitir
2. Dokumen yang dikutip menunjukkan derajat (kualitas, signifikansi/ kepentingan, dan
dampak) dokumen tersebut.
3. Dokumen yang dikutip kemungkinan merupakan dokumen yang paling baik untuk
dikutip.
4. Dokumen yang dikutip berhubungan dengan isi dokumen yang menyitir.
5. Semua sitasi sama derajatnya.8

Tips Sitasi

1) Pastikan penulisan dengan benar untuk nama penulis dan identitas publikasi dalam sitasi
dan daftar referensi Anda
2) Pastikasi sitasi hanya untuk referensi yang anda gunakan. Sitasi terdapat di daftar
referensi, dan yang ditulis di daftar referensi ada dalam sitasi
3) Sitasi untuk sumber informasi primer jika memungkinkan, hindari sitasi sebuah karya
dari/dalam karya lain, misal “.............. (Sulistyo-Basuki dalam Amirul, 2019)”
4) Jika terdapat data dan informasi yang khusus, sitasi untuk semua sumber informasinya.
5) Sitasi juga dapat dibuat untuk dokumen yang tidak dapat ditelusur, dengan tetap
menyebutkan sumber informasi minimal nama dan waktunya
6) Perhatikan juga jika sitasi yang anda gunakan sudah tidak dapat
ditelusur kembali (misal, sumber informasi online)9

8
Wiranta 2008
9
https://sg.docworkspace.com/d/sAEUtecacyYVAqaWP266nFA

Anda mungkin juga menyukai