1.1.Latar Belakang
Rujukan, kutipan, dan daftar pustaka merupakan salah satu materi pembahasan
dalam bahasa Indonesia, kita diupayakan harus mengerti pengertian rujukan, kutipan
maupun daftar pustaka, harus dapat membedakan antara rujukan, kutipan dengan daftar
pustaka, serta bagaiamana cara penyusunannya maupun penulisannya. Di dalam
penyusunannya dan penulisannya harus benar dan memperhatikan syarat - syarat
ataupun ketentuannya.
Proses rujukan, menyangkut gaya merujuk dan penyusunan daftar pustaka
merupakan salah satu hal penting dalam penulisan ilmiah, termasuk penulisan artikel
dalam jurnal ilmiah. Hal tersebut dikarenakan dalam penyusunan karya ilmiah terdapat
unsur yang tidak terlepas yaitu sumber atau bahan karya ilmiah itu didapat. Segala
bentuk pernyataan, opini, kesimpulan, dan teori yang diambil dari karya orang lain,
baik menggunakan salah satu maupun campuran gaya penulisan merujuk, harus
disebutkan sumbernya. Hal ini untuk menghindari adanya plagiasi, sebagai pemenuhan
kode etik yang berlaku, dan sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Oleh
karena itu, mengingat pentingnya rujukan, kutipan, dan daftar pustaka dalam penulisan
karya ilmiah. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan teknik dalam penulisan
kutipan, gaya penulisan rujukan, teknik penulisan catatan kaki, dan teknik penulisan
daftar pustaka.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tata penulisan rujukan?
2. Apa yang dimaksud dengan kutipan?
3. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tata penulisan rujukan
2. Mengetahui dan memahami penulisan kutipan
3. Mengetahui dan memahami penulisan daftar pustaka
1
2
BAB 2 : PEMBAHASAN
Pilihan gaya penulisan rujukan sangat beragam. Oleh karena itu, dalam penulisan
artikel jurnal, hendaknya pengelola jurnal menyebutkan model gaya selingkung
jurnalnya.
3
2.1.1 Gaya Penulisan Rujukan
Gaya penulisan rujukan (references styles) yang berlaku di lingkungan
akademik meliputi beberapa model. Sejumlah model yang berkembang antara lain :
1. APSA (American Political Science association)
2. AMA (American Medical Association)
3. APA (American Psychological Association)
4. MLA (Modern Language association)
5. CBE (Council of Biology Editors)
6. Chicago dan Turabian
7. Harvard
8. Vancouver
9. AGPS (Australian Goverment Publishing System)
10. Oxford
Gaya penulisan merujuk (referencing) dan/atau bentuk penulisan kutipan dalam
teks (citation in the text) yang seringkali digunakan meliputi empat bentuk, yaitu:
1. Quote : menggunakan kata – kata orang lain
2. Copy : menggunakan tabel, angka atau struktur
3. Paraphrase : mengkonversi ide – ide orang lain dengan kata – kata anda
sendiri
4. Summarise : menggunakan penjelasan singkat dari ide – ide orang lain.
4
Cenderung menggunakan pola penulisan footnote (catatan kaki) dan
endnote (catatan akhir), yang biasa dimasukkan ke dalam model Oxford
system.
(3) Jika pengarang menerbitkan lebih dari satu kali dalam tahun yang sama
Johnson (1994a) discussed the subject...
5
Pemerintahan di Indonesia saat ini punya
rekor bagus... (Anonim 2005:6)
(6)Artikel koran tanpa pengarang
Sidang kabinet yang berlangsung dua hari
diharapkan... (Kompas, 2005:6)
(7) Rujukan yang diperoleh dari sumber lain, bukan sumber asli
A study by Smith (in Jones, 1994) indicated
that...
6
e. Jika satu kutipan diambil dari banyak sumber dengan penulis yang
berbeda – beda, maka dipisahkan dengan tanda (;). Contoh : (Yasmin,
1997: 2; Anwar dan Kelik, 2000: 6)
f. Jika rujukan diambil dari koran atau majalah, maka penulisannya
dengan format: (nama media ditulis miring, waktu terbit). Contoh :
(Suara Merdeka, 9 Maret 2014).
g. Jika kutipan berasal dari sumber kedua. Contoh :
- Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23)
berpendapat bahwa …
- … (Herbert Packer dalam Arief Setiawan, 2009: 3)
- … (Herbert Packer, dikutip oleh Arief Setiawan, 2009: 3)
Contoh :
7
Format penulisan:
a. Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang,
judul buku (ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit,
kota penerbit, dan halaman. Contoh :
- M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan
Penerapan KUHAP; Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan
Pertama, Edisi Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 100
- P. A. F. Lamintang dan Theo Lamintang, Hukum
Panitensier Indonesia, Cetakan Pertama, Sinar Gravika, Jakarta,
2010, hlm. 4
b. Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama
penulis, judul artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku
(ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada) nama penerbit, kota
penerbit, tahun dan halaman. Contoh: Ari Wibowo, “Mewujudkan
Keadilan Melalui Penerapan Hukum Progresif”, dalam Mahrus Ali,
Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama, Aswaja
Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5
c. Penulisan rujukan berupa buku terjemahan dari Bahasa asing dengan
urutan: nama pengarang buku asli, judul buku terjemahan (ditulis
miring), nama penerjemah, cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit,
kota penerbit, tahun dan halaman. Contoh: Jan Rammelink, Hukum
Pidana, terjemahan oleh Tristam Pascal Moeliono, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. 82.
d. Penulisan rujukan berupa sumber kedua. Contoh: John Rawls, A
Theory of Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis Kotor;
Anatomi Kerah Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, hlm. 60
e. Penulisan rujukan berupa jurnal dengan urutan: nama pengarang,
judul artikel, (diberi tanda petik), nama jurnal (ditulis miring),
volume/edisi, tahun dan halaman. Contoh: Tengku Ghani Jusoh
8
“Terrorism According to Arabic Lexicography”, Jurnal Millah, Vol.
1, Agustus 2006, hlm. 45
f. Penulisan rujukan berupa Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan:
nama pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), bentuk
karangan, nama institusi, kota institusi, tahun, dan halaman. Contoh:
Ewit Soetradi, “Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana
Terorisme dengan Hukum Pidana”, Tesis pada Program Magister
Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang, 2008, hlm. 301.
g. Penulisan rujukan berupa makalah dengan urutan: nama pengarang,
judul karangan (diberi tanda petik), nama forum (ditulis miring),
penyelenggara, tempat, tanggal dan halaman. Contoh: Barda
Nawawi Arief, “Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan Pornografi /
Pornoaksi dalam Perspektif Kebijakan Pidana”, Makalah dalam
Seminar tentang Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan Pornografi
– Pornoaksi dalam RUU KUHP, diselenggarakan oleh Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia, Hotel Graha Santika Semarang, 20
Desember 2005, hlm. 60
h. Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama
penulis, judul artikel (diberi tanda petik), alamat website (diberi
garis bawah), tanggal akses. Contoh: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, “Kamus Besar Bahasa
Indonesia”, http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,
diakses pada tanggal 25 Juli 2011.
i. Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis
“anonim”. Contoh: Anonim, “UU Anti Teroris Ditujukanuntuk
Umat Muslim”, http://www.cmm.or.id, dikases pada tanggal 16
Maret 2011.
Dalam footnote, ditemukan istilah – istilah berikut:
Ibid: ibidem, artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa
disela oleh sumber lain
9
Opcit: opera, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah disebut
sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi oleh sumber
lain
Loc.cit: loco citato, artinya kutipan diambil dari sumber dan halaman
yang sama yang telah disela oleh sumber lain.
10
Kutipan yang sebagian di hilangkan apabila dalam kalimat yang
dibuang, kata – kata yang di buang di ganti dnegan tiga titik. Apabila
ada kalimat yang di buang diganti dengan empat titik. Contoh :
2. Kutipan tidak langsung : jenis kutipan yang di kutip dari teks tertentu dan
di kemukakan dengan Bahasa penulis sendiri. Penulisan kutipan secara
tidak langsung di buat tanpa tanda kutip dalam paragraf. Contoh :
11
2.3 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah acuan atau referensi yang ditulis pada bab akhir karya tulis
ilmiah. Penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad (alphabet). Jika
menggunakan beberapa sumber yang sama, maka urutannya dimulai dari sumber
yang tahun terbitnya lebih awal. Beberapa unsur yang ditulis dalam daftar pustaka
meliputi:
Nama penulis, ditulis dnegan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik
Tahun penerbitan
Judul; termasuk sub judul (ditulis miring)
Kota tempat penerbitan
Nama penerbit
Contoh:
- Effendi, S. 1999. Panduan Berbahasa Indonesia dengan baik dan Benar.
Jakarta: Pustaka Jaya
12
BAB 3: PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami
isi makalah dapat dibaca dalam buku rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka.
Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah
wawasan dan pengetahuan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9920587/Tata_Penulisan_Rujukan_dan_Menulis_Daftar_
Pustaka
https://www.academia.edu/7335033/8._Penulisan_Rujukan_dan_Daftar_Pustaka
Tim MKU Bahasa Indonesia. 2012. Bahasa Indonesia Konstektual. Surabaya: Pustaka
Radja
14