Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

RUANG LINGKUP PARAGRAF

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

1. Riris Sidauruk 2201060001


2. Novita Manalu 2201060043
3. Mika Nainggolan 2201060044
4. Ririn Tampubolon 2201060047
5. Junita Panjaitan 2201060061
6. Dinda Nurmida 2201060062

DOSEN PENGAMPU :

Junifer Siregar,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANG SIANTAR
STAMBUK 2022
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul ‘‘Ruang Lingkup Paragraf’’ ini dengan
baik pada mata kuliah BahasaIndonesia.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia di prodi
Pendidikan Ekonomi 2022 pe 1, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan penulis.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Junifer Siregar s,Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan guna mengembangkan kepribadian kami dengan lebih
baik lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita
semua.

Pematang Siantar, 07 Mei 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar…………….…………………………………..…….................i
2. Daftar isi………………………………….……….…………..……..................ii
3. BAB I: PENDAHULUAN…….……………………………………….……….. .1
A. Latar belakang .……………….………………….…….………….....................…1
B. Rumusan masalah .………….…………………….……..…..…….........................1
C. Tujuan penulisan……...……..………………...……….………………....................1
3. BAB II: PEMBAHASAN…………………………………………….…………2
A. Pengertian Paragraf.…….....……………………...………..…....................2
B. Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya…………………….…..............2
C. Jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya….….….......................6
D. Fungsi Paragraf……………………………………………………..………7
E. Ciri-ciri Paragraf…………………………………………………...……….7
F. Cara penulisan paragraf yang baik dan benar………………………...…….8
G. Bagaimana Teknik Pengembangan Paragraf…………….……….................8
H. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan paragraf............9
5. BAB III: PENUTUP….…………………………….………………………..…..11
A. Kesimpulan………………………….……..………..........................................11
6. DAFTAR PUSTAKA ….…………....…………………………...........................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paragraf atau yang biasanya disebut dengan alinea ialah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang
perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraph
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraph. Dapat disimpulkan bahwa paragraph adalah
sekumpulan kalimat yang berhubungan satu dengan yang lainnya untuk dapat membentuk sebuah ide atau
topik.

Syarat-syarat paragraf adalah kesatuan, koherensi (kepaduan) dan perkembangan paragraf”. Apabila
ketiga syarat paragraf itu sudah terpenuhi, maka paragraf tersebut barulah dapat dikatakan paragraf
sempurna. Kesatuan merupakan di dalam setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau ide
pokok. Kepaduan adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain dalam
bentuk paragraf.Pengembangan paragraf adalah pengembangan ide pokok menjadi sebuah paragrap yang
didukung oleh kalimat penjelas yang relevan

Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi. Berbicara
tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana
boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa pengertian paragraf ?
2. Apa saja jenis jenis paragraf berdasarkan tujuannya?
3. Apa saja jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya?
4. Bagaimana teknik pengembangan Paragraf?
5. Apa saja aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan ruang lingkup paragraf?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya
3. Mengetahui jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya
4. Untuk mengetahui teknik pengembangan paragraf
5. Untuk mengetahui aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan ruang
lingkup paragraf

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf

Menurut Wiyanto paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan sama-sama
menjelaskan satu buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang lebih besar , yaitu buah pikiran yang
diungkapkan dalam seluruh tulisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang
biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf juga
merupakan unit terkecil dalam penulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling terkait dan
membentuk suatu pikiran atau gagasan yang utuh. Paragraf berfungsi untuk mengatur dan menyampaikan
informasi dengan jelas dan terstruktur dalam sebuah tulisan.
Berdasarkan analisis dari berbagai sumber yang memberikan informasi tentang paragraf, dapat
disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang disusun secara
sistematis untuk menyampaikan suatu makna yang terdapat di dalam kalimat. Hanya ada satu ide pokok atau
gagasan utama dalam pokok pikiran suatu paragraf. Gagasan utama ini adalah gagasan utama dari kalimat
yang dibuat oleh si pengarang atau penulis. Jadi, kalimat lain yang disertakan dengan paragraf adalah
kalimat penjelas. Ide pokok paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat. menggunakan pola deduktif
(umum-khusus) dan pola induktif (khusus-umum). Pola deduktif adalah penempatan pola pikiran yang
ditetapkan diawal paragraf sedangkan pola induktif adalah penempatan pola pikiran yang ditetapkan diakhir
paragraf.

B. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuan


Terdapat beberapa jenis paragraf yang umum digunakan dalam penulisan, berikut adalah
beberapa jenis paragraf berdasarkan tujuannya:

1. Paragraf naratif

Paragraf naratif merupakan jenis paragraf yang menunjukkan peristiwa secara kronologis dan
memiliki alur yang pasti. Jenis paragraf ini biasanya digunakan sebagai media dalam teknik
menulis yang menuntut penggambaran alur cerita yang runtut serta jelas. Struktur jenis paragraf
naratif biasanya banyak digunakan dalam teks fiksi yang menggunakan “kisah” sebagai topik
utamanya.
Ciri-ciri jenis paragraf naratif adalah ada sebuah peristiwa, ada seorang pelaku, ada waktu dan
latar kejadian yang jelas.
Kejadian yang diceritakan dalam jenis paragraf naratif adalah urut atau kecenderungan memiliki
alur yang jelas, misalnya alur maju.

Contoh:
Pada tahun 1959 Ahmad baru berusia 8 tahun. Saat itu dia mulai sering mengunjungi sanggar
yang biasanya digunakan orang hamba untuk belajar. Ahmad yang selalu berada di Istana
Darudunia ini nyaris tidak pernah meninggalkan kamarnya. Hal itu tentu bukan keinginannya,
namun perintah Sultan Malik, ayahnya saat itu yang sedang dirundung kecemasan karena
istananya sedang dalam bahaya. Karena rasa penasarannya, akhirnya Awaludinsyah mulai
berani meninggalkan kamarnya tanpa sepengetahuan orang hamba atau pengawal istana.
Bahkan sampai di halaman istana saja, Ahmad sudah sangat bahagia.
2
2. Paragraf deskriptif

Paragraf deskriptif adalah jenis paragraf yang digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu objek, tempat, orang, atau situasi dengan detail. Paragraf deskriptif
bertujuan memberikan gambaran yang jelas dan hidup kepada pembaca sehingga mereka dapat
membayangkan atau memahami secara visual tentang apa yang dideskripsikan.

Contoh:
Pulau ini adalah surga tersembunyi di Samudra Hindia. Dikelilingi oleh air biru yang jernih dan
pantai berpasir putih yang indah, pulau ini menawarkan pemandangan alam yang
menakjubkan. Pohon kelapa yang tinggi tumbuh di sepanjang garis pantai, memberikan
naungan yang sejuk dan menambah suasana tropis yang menyenangkan. Terumbu karang yang
berwarna-warni dan beragam kehidupan laut membuat pulau ini menjadi tempat yang populer
bagi para penyelam dan pecinta snorkeling. Di sisi pulau yang lain, terdapat hutan lebat yang
dipenuhi dengan flora dan fauna yang eksotis. Suara burung-burung dan ombak yang
berdeburan menyambut pengunjung yang datang ke pulau ini, memberikan pengalaman alam
yang tak terlupakan.

3. Paragraf eksposisi

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang digunakan untuk memberikan penjelasan,
informasi, atau fakta tentang suatu topik tertentu. Paragraf ini bertujuan untuk menyampaikan
informasi secara objektif, menggambarkan suatu fenomena, atau memberikan pemahaman yang
lebih dalam tentang suatu konsep atau peristiwa. Paragraf eksposisi cenderung didukung oleh
fakta, data, atau argumen yang dapat dipertanggungjawabkan.

Contoh:
Pemanasan global adalah suatu fenomena perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia. Hal
ini disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia,
seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu
rata-rata bumi, yang mengakibatkan perubahan pola cuaca yang ekstrem, naiknya permukaan
air laut, dan berbagai dampak lainnya. Buktinya, menurut studi ilmiah, suhu rata-rata global
telah meningkat sebesar 0,85 derajat Celsius sejak awal abad ke-20. Pemanasan global menjadi
masalah serius karena dapat mengancam ekosistem, kehidupan satwa liar, dan kesejahteraan
manusia. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan adaptasi perlu dilakukan untuk mengatasi
dampak negatif pemanasan global.

4. Paragraf persuasif

Paragraf persuasif adalah jenis paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi
pembaca agar menerima pandangan atau pendapat penulis. Paragraf ini digunakan untuk
menyajikan argumen, bukti, dan alasan yang kuat guna mempengaruhi pembaca untuk setuju
atau mengambil tindakan tertentu sesuai dengan pandangan penulis. Tujuan utama dari paragraf
ini adalah untuk mengubah pendapat atau sikap pembaca terhadap suatu masalah atau isu yang
dibahas.

3
Contoh:
Pendidikan yang berkualitas adalah investasi terbaik bagi masa depan anak-anak kita. Dengan
memberikan pendidikan yang baik, kita memberikan mereka peluang untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Lebih dari sekadar mengajarkan pengetahuan, pendidikan
memberikan keterampilan, pemahaman, dan pola pikir yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan di dunia yang terus berubah. Oleh karena itu, kita perlu memprioritaskan pendidikan
dan memberikan dukungan yang kuat dalam mengembangkan sistem pendidikan yang
berkualitas bagi generasi mendatang.

5. Paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang digunakan untuk menyajikan argumen dan
alasan yang mendukung atau membantah suatu pernyataan atau pendapat. Paragraf ini bertujuan
untuk meyakinkan pembaca dengan menggunakan logika, bukti, dan penalaran yang kuat.

Contoh:
Pemberlakuan seragam sekolah di institusi pendidikan telah menuai pro dan kontra. Pendukung
seragam sekolah berpendapat bahwa seragam dapat menciptakan identitas sekolah yang kuat,
mengurangi perbedaan sosial antar siswa, dan memupuk rasa persatuan. Mereka juga
berargumen bahwa seragam membantu menghindari tekanan mode dan menjaga disiplin di
lingkungan sekolah. Namun, penentang seragam sekolah berpendapat bahwa seragam
mengurangi ekspresi diri dan kreativitas siswa, serta tidak relevan dalam mempersiapkan
mereka untuk dunia nyata yang membutuhkan kebebasan berpakaian. Selain itu, seragam bisa
menjadi beban finansial bagi beberapa keluarga. Dalam mengevaluasi argumen-argumen ini,
penting bagi kita untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh
pemberlakuan seragam sekolah.

6. Paragraf pembanding dan kontras

Paragraf pembanding dan kontras adalah jenis paragraf yang digunakan untuk membandingkan
dan kontras dua atau lebih hal, objek, atau konsep untuk menggambarkan persamaan dan
perbedaan di antara mereka. Paragraf ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang
memperjelas perbedaan dan kesamaan antara entitas yang dibandingkan.

Contoh:
Kota dan desa adalah dua lingkungan yang berbeda dalam hal karakteristik dan gaya hidup. Di
kota, kita dapat menemukan infrastruktur yang maju, seperti gedung pencakar langit,
transportasi publik yang efisien, dan beragam pusat perbelanjaan. Di desa, suasana lebih
tenang dengan kehidupan yang lebih sederhana, bangunan tradisional, dan akses yang terbatas
terhadap fasilitas modern. Meskipun demikian, baik kota maupun desa memiliki daya tarik
sendiri. Kota menawarkan peluang kerja yang luas dan kehidupan perkotaan yang dinamis,
sementara desa menawarkan kehidupan yang lebih dekat dengan alam dan hubungan
komunitas yang kuat.

4
7. Paragraf definisi

Paragraf definisi adalah jenis paragraf yang digunakan untuk memberikan definisi yang jelas dan
rinci tentang suatu kata, konsep, atau istilah tertentu. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang jelas dan komprehensif tentang suatu topik kepada pembaca.

Contoh:
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik berada di tangan rakyat.
Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka melalui pemilihan
umum, serta terlibat dalam proses pembuatan keputusan politik melalui partisipasi publik.
Prinsip-prinsip demokrasi meliputi kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan
berserikat, dan perlindungan hak asasi manusia. Demokrasi juga menekankan prinsip
pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kepentingan rakyat.

8. Paragraf proses

Paragraf proses adalah jenis paragraf yang digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah atau tahapan
dalam suatu proses. Paragraf ini memberikan informasi yang terperinci tentang urutan kegiatan atau
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.

Contoh:
Proses produksi kertas dimulai dengan pengumpulan bahan baku berupa serat kayu dari pohon.
Setelah itu, serat kayu diolah melalui proses pemotongan, pencacahan, dan pencucian untuk
menghilangkan kotoran dan bahan kimia. Selanjutnya, serat kayu yang telah dibersihkan
direndam dalam larutan kimia untuk melunakkan serat dan memisahkan serat-selulosa. Serat
yang terpisah kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling untuk menghasilkan bubur
kayu. Bubur kayu ini kemudian diolah melalui proses penyaringan, pengeringan, dan pemadatan
untuk membentuk lembaran kertas. Akhirnya, kertas yang telah terbentuk melalui proses ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti menulis, mencetak, atau membuat kemasan.

9. Paragraf pemicu

Paragraf pemicu, juga dikenal sebagai paragraf pembuka atau hook, adalah jenis paragraf yang
dirancang untuk menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk melanjutkan
membaca keseluruhan teks. Tujuan dari paragraf pemicu adalah untuk mengaitkan pembaca
dengan topik yang akan dibahas dan membangkitkan minat mereka.

Contoh:
Apakah Anda pernah membayangkan diri Anda menjelajahi dunia bawah laut yang
menakjubkan, di antara terumbu karang yang indah dan ikan-ikan berwarna-warni? Mari kita
bayangkan momen itu bersama-sama dan merasakan keajaiban lautan yang menunggu untuk
diungkapkan.

10. Paragraf konklusi


Paragraf konklusi, juga dikenal sebagai paragraf penutup, adalah bagian terakhir dari sebuah teks
atau esai yang berfungsi untuk merangkum dan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah
dibahas dalam tulisan. Paragraf ini memberikan penutup yang kuat dan menekankan kesimpulan
yang dihasilkan dari pembahasan sebelumnya.

5
Contoh:
Dengan demikian, paragraf defenisi memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman
yang jelas tentang istilah atau konsep yang kompleks. Paragraf proses membantu pembaca
memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu proses tertentu. Sementara itu,
paragraf pemicu berfungsi untuk menarik minat pembaca dan membuat mereka tertarik untuk
terus membaca. Dalam menyusun tulisan, pemilihan jenis paragraf yang tepat dapat membantu
meningkatkan kejelasan dan keefektifan komunikasi.

C. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama


Jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama adalah sebagai berikut:

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf,
sedangkan kalimat penjelas berada tepat setelah kalimat utamanya. Jenis paragraf deduktif
memiliki ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan umum.

Contoh:

Semua manusia adalah makhluk sosial. Manusia secara alami memiliki kebutuhan akan
interaksi dan hubungan dengan orang lain. Hal ini terlihat dari kemampuan kita untuk
berkomunikasi, bekerja sama, dan membentuk ikatan emosional. Karena sifat sosial ini, penting
bagi manusia untuk terlibat dalam aktivitas yang melibatkan interaksi sosial. Melalui interaksi
sosial, kita dapat membangun jaringan sosial yang mendukung, mengembangkan keterampilan
sosial, dan memperoleh dukungan emosional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Penjelasan:

Paragraf ini dimulai dengan kalimat pembuka yang menyatakan bahwa semua manusia adalah
makhluk sosial. Gagasan utama paragraf ini adalah pentingnya interaksi sosial bagi manusia.
Paragraf ini menggunakan pendekatan deduktif dengan memberikan pernyataan umum tentang
manusia sebagai makhluk sosial, dan kemudian mendukung pernyataan tersebut dengan argumen
yang menjelaskan mengapa interaksi sosial penting. Paragraf tersebut menyimpulkan bahwa
interaksi sosial memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia berdasarkan argumen
yang diberikan

2. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di bagian tengah paragraf, di
dalam paragraf ini terdapat kalimat pendukung atau penjelasan dan juga kalimat utama. Paragraf ineratif,
secara umum memiliki pola khusus, umum,kalimat penjelas kalimat utama dan kalimat penjelas.

Contoh:
Untuk mencapai keberhasilan dalam karir, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara
lain: keterampilan komunikasi yang efektif, keterampilan pemecahan masalah, dan
keterampilan kepemimpinan yang baik. Keterampilan komunikasi membantu dalam
berinteraksi dengan baik dengan orang lain, keterampilan pemecahan masalah membantu
menghadapi tantangan sehari-hari, dan keterampilan kepemimpinan memungkinkan untuk
mengarahkan tim menuju kesuksesan.

6
Penjelasan:
Paragraf ineratif di atas menyajikan tiga keterampilan penting yang diperlukan dalam karir secara
langsung. Setiap kalimat menguraikan satu keterampilan dan manfaatnya dalam konteks karir.
Penjelasan tersebut memberikan gambaran umum tentang keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki untuk mencapai keberhasilan dalam karir.

3. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dengan paragraf deduktif, yakni
gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam paragraf.
Jenis paragraf ini memiliki ciri-ciri menggunakan konjungsi seperti “jadi”, “akhirnya”,
“akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, berdasarkan uraian di atas”, “dengan demikian”,
untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan utama.

Contoh:
Selama beberapa bulan terakhir, saya telah melakukan penelitian dan pengamatan tentang
perubahan iklim di berbagai wilayah. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan suhu global,
pencairan es di kutub, dan naiknya permukaan air laut. Selain itu, saya juga mengamati pola
cuaca yang tidak biasa, seperti curah hujan yang lebih intens, angin kencang, dan kejadian cuaca
ekstrem lainnya. Berdasarkan data dan observasi ini, dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim
sedang terjadi dan memiliki dampak yang signifikan pada ekosistem dan kehidupan manusia.

Penjelasan:
Paragraf ini dimulai dengan memberikan pengantar tentang penelitian dan pengamatan penulis
tentang perubahan iklim. Gagasan utama paragraf ini adalah bahwa perubahan iklim sedang
terjadi. Namun, alih-alih langsung menyajikan kesimpulan, paragraf ini menggunakan
pendekatan induktif dengan memberikan data dan observasi spesifik yang mendukung
kesimpulan tersebut. Data dan observasi tentang peningkatan suhu global, pencairan es di kutub,
naiknya permukaan air laut, dan pola cuaca yang tidak biasa, membantu membentuk kesimpulan
bahwa perubahan iklim sedang terjadi. Paragraf tersebut mengakhiri dengan menyimpulkan
bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan

D. Fungsi Paragraf
Ada 6 fungsi paragraf menjadi enam, yaitu:
1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan;
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok;
3. Memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis;
4. Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya;
5. Sebagai alat penyampai alat pikiran; dan
6. Penanda bahwa pikiran baru dimulai

E. Ciri-Ciri Paragraf
Paragraf memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut.
1. . Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide
pokok keseluruhan karangan;
2. . Umumnya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat;
3. . Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
4. . Paragraf adalah satu kesatuan koheren yang padat;
5. . Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis

F. Cara Penulisan Pragraf yang baik dan benar


1. Merencanakan Paragraf
a. Tentukan topik utama paragraf tersebut.
b. Catat semua informasi dan ide yang berhubungan dengan topik tersebut.
c. Pikirkan struktur paragraf Anda.

2.Tulis Paragraf Anda


a. Tulis kalimat topik.
b. Tambahkan detail-detail pendukung
c. Tulis kalimat penutupKetahui kapan harus pindah ke paragraf baru.

3.Periksa Ulang Paragraf Anda


a. Periksa ejaan dan tata bahasa dalam paragraf Anda.
b. Periksa koherensi dan gaya penulisan paragraf Anda.
c. Putuskan apakah paragraf Anda sudah selesai

G. Teknik Pengembangan Paragraf

Teknik perkembangan paragraf adalah strategi yang digunakan untuk mengembangkan atau
memperluas gagasan utama dalam paragraf. Teknik ini membantu menambahkan rincian, contoh,
penjelasan, atau argumen yang relevan untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap kepada
pembaca. Beberapa teknik perkembangan paragraf yang umum digunakan adalah:

1. Penjelasan/Definisi: Memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu konsep atau istilah yang
relevan untuk membantu pembaca memahami gagasan utama.

Contoh:
Kecerdasan emosional, juga dikenal sebagai EQ, merujuk pada kemampuan seseorang dalam
mengenali, memahami, dan mengelola emosi sendiri serta berinteraksi dengan emosi orang lain.

2. Ilustrasi/Contoh: Menyajikan contoh konkret atau ilustrasi yang menggambarkan atau menguatkan
gagasan utama yang disampaikan.

Contoh:
Misalnya, seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi mampu memahami
dan mengatasi konflik dengan rekan kerja secara efektif, sehingga menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis dan produktif.

3. Analogi: Menggunakan perbandingan atau analogi untuk menjelaskan gagasan dengan menggunakan
situasi atau konsep yang lebih mudah dipahami.

Contoh:
Kecerdasan emosional seperti sebuah kendaraan, di mana kualitas mesin yang baik dan perawatan
yang tepat dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan kendaraan.

4. Perbandingan/Kontras: Membandingkan atau membedakan dua hal atau konsep untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang gagasan utama.
Contoh:
Berbeda dengan kecerdasan intelektual yang mengukur kapasitas intelektual seseorang,
kecerdasan emosional fokus pada kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dan
mempengaruhi interaksi sosial.

5. Data/Statistik: Menggunakan data, statistik, atau fakta yang relevan untuk mendukung atau
mengilustrasikan gagasan utama yang disampaikan.

Contoh:
Menurut studi yang dilakukan oleh Institut Riset Psikologi, individu dengan kecerdasan emosional
yang tinggi memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dan sering kali mencapai keberhasilan
dalam karier mereka.

6. Argumen/Alasan: Memberikan argumen atau alasan yang logis untuk mendukung atau membenarkan
gagasan utama yang disampaikan.

Contoh:
Kecerdasan emosional penting dalam dunia bisnis karena dapat meningkatkan keterampilan
kepemimpinan, memperbaiki komunikasi tim, dan mengelola stres dengan efektif.

Dengan menggunakan teknik perkembangan paragraf yang tepat, penulis dapat memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif dan memperkaya isi paragraf untuk mendukung gagasan utama
yang ingin disampaikan.

H. Aspek Penting yang Perlu di Perhatikan Dalam Menentukan Ruang Lingkup


Paragraf

Paragraf adalah unit dasar dalam penulisan yang terdiri dari serangkaian kalimat yang berkaitan dengan
gagasan utama. Dalam menentukan ruang lingkup paragraf, terdapat beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan agar paragraf dapat efektif dalam menyampaikan pesan yang diinginkan. Berikut adalah
penjelasan lengkap mengenai aspek-aspek tersebut:

1. Gagasan utama
Gagasan utama merupakan inti dari paragraf yang harus dinyatakan dengan jelas dan terdefinisi baik.
Gagasan utama ini menjadi fokus yang kuat untuk mengarahkan pengembangan paragraf tersebut.
Dalam menentukan ruang lingkup paragraf, pastikan gagasan utama yang dipilih memiliki relevansi
dengan topik keseluruhan dan dapat memberikan informasi yang penting kepada pembaca.

2. Kesatuan tema
Paragraf harus memiliki kesatuan tema yang konsisten. Setiap kalimat dan rincian dalam paragraf
harus berhubungan langsung dengan gagasan utama dan mendukung pengembangannya. Hindari
penyimpangan dari topik utama atau pengenalan gagasan yang tidak terkait. Pilihlah rincian yang
relevan dan tepat untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca.

9
3. Keterbatasan ruang
Penting untuk mempertimbangkan keterbatasan ruang yang ada dalam paragraf. Paragraf memiliki
batasan jumlah kalimat dan ruang untuk menyampaikan informasi. Oleh karena itu, penting untuk
memilih rincian dan contoh yang relevan dan efektif untuk memperkuat dan mengembang kan
gagasan utama. Hindari pengulangan atau pengembangan yang berlebihan yang dapat memperluas
paragraf secara tidak perlu.

4. Kohesi dan koherensi


Paragraf harus memiliki kohesi dan koherensi yang baik. Kohesi merujuk pada keterkaitan antara
kalimat-kalimat dalam paragraf melalui penggunaan kata penghubung, referensi pronomina, atau
teknik-teknik lainnya. Koherensi mengacu pada kelancaran dan kelogisan alur pikiran dalam
paragraf sehingga pembaca dapat mengikuti dengan mudah.

5. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan mempengaruhi pemilihan rincian dan strategi pengembangan yang digunakan
dalam paragraf, paragraf digunakan untuk menjelaskan, menggambarkan, membandingkan, atau
memberikan argument.

6. Target Pembaca
Target pembaca mengacu pada kelompok atau individu yang menjadi sasaran atau audiens dari
paragraf yang ditulis. Memahami target pembaca akan membantu penulis dalam menyusun paragraf
dengan tepat, menggunakan bahasa yang sesuai, dan menyampaikan informasi dengan cara yang
paling efektif.
10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
paragraf adalah unit terkecil dalam penulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling terkait
dan membentuk suatu pikiran atau gagasan yang utuh. Terdapat berbagai jenis paragraf berdasarkan
tujuan, setiap jenis paragraf memiliki karakteristik dan tujuan tertentu dalam menyampaikan
informasi dengan jelas dan terstruktur.
Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang secara visual ditandai dengan indensasi. Pembentukkan
paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Untuk itu,
diperlukan pengembangan paragraf yang baik. Kerangka struktur paragraf dikembangkan
berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pengembangan paragraf
berdasarkan tekniknya dapat dikelompokkan menjadi alamiah dan logis.
11

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/jenis-paragraf/
#JENIS_PARAGRAF_BERDASARKAN_LETAK_GAGASAN_UTAMA

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/PENGEMBANGAN_PARAGRAF.pdf

http://herlindahpetir.lecture.ub.ac.id/2013/03/menyusun-paragraf-yang-baik/

https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

https://mamikos.com/info/contoh-paragraf-ineratif-singkat-pljr/

Rustandi, A., & Triandy, R. (2020). PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MULTISENSORI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA KELAS B FKIP UNPAS BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2019/2020. Metabasa: Jurnal
Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 2(1).

Fatmah, D., Suhartono, S., & Gumono, G. (2020). Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deduktif
dan Induktif dengan Menggunakan Model Picture and Picture di Kelas X Program IPS SMA Negeri 1
Kepahiang. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 3(1), 27-
43.

Budiyono, H. (2012). Mengembangkan paragraf sesuai fungsi dan posisi dalam rangka menulis sebuah
tulisan esai.  Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(2).

Lestari, R. F. (2019). Kohesi dan koherensi paragraf dalam karangan narasi mahasiswa teknik angkatan
2017 Universitas PGRI Banyuwangi. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(1), 73-82.

Lidwina, S. (2013). Penulisan paragraf dalam karya ilmiah mahasiswa.  Jurnal STIE Semarang, 5(1),
12

Anda mungkin juga menyukai