Anda di halaman 1dari 30

SEGITIGA-

SEGITIGA
KONGRUEN
Definisi:
Dua segitiga dikatakan kongruen (sama
dan sebangun) apabila terdapat pengaitan
antara sudut-sudut pada salah satu segitiga
dengan sudut-sudut pada segitiga yang
lain dan juga terdapat pengaitan antara
sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
segitiga tersebut.
Gambar P

A
Q

B C
R
∆ ABC dan ∆ PQR dikatakan kongruen,
maka sudut-sudut dan sisi-sisi yang
bersesuaian sama. (∆ ABC ∆ PQR)
Postulat
Jika tiga sisi dari sebuah segitiga sama
dengan tiga sisi dari segitiga yang lain,
maka kedua segitiga tersebut kongruen
(postulat SSS).
Postulat
Jika dua sisi dan sudut yang diapitnya
dari sebuah segitiga sama dengan dua sisi
dan sudut yang diapitnya dari segitiga
yang lain, maka kedua segitiga tersebut
kongruen.
(postulat SAS).
Postulat
Jika dua sudut dan satu sisi sebagai kaki
dari kedua sudut tersebut dari sebuah
segitiga sama dengan dua sudut dan satu
sisi sebagai kaki dari kedua sudut tersebut
dari segitiga yang lain, maka kedua
segitiga tersebut kongruen.
(postulat ASA).
Contoh Soal:
Jika ruas garis AB dan CD saling
membagi dua sama besar, buktikan bahwa
AC dan BD sejajar.
A ⫻ D
O ⫽
1 3
⫽ ⫻
C B
Bukti
• Namakan
  titik potongnya O
• Hubungkan A dengan C dan B dengan D
terbentuk segitiga AOC dan BOD
• mm (diberikan)
• mm (diberikan)
• m= m (bertolak belakang)
• (postulat SAS)
• m= m (Akibat kekongruenan)
• dan adalah sudut dalam berseberangan
• Maka AC // BD (Teorema 4)
Langkah untuk membuktikan dua segmen
garis (sisi) atau dua sudut sama:
1. Identifikasi dua sisi atau dua sudut
merupakan bagian yang bersesuaian
dari kedua segitiga tersebut.
2. Buktikan bahwa segitiga tersebut
kongruen.
3. Nyatakan bahwa bagain-bagian tersebut
adalah sama dengan alasan yang logis.
Contoh:
Pada suatu segitiga ABC, D adalah titik
tengah sisi BC dan AD ┴ BC. Buktikan
bahwa ABC adalah segitiga sama kaki.

B D C
Bukti
• mm
  (refleksif)
• mm (diberikan)
• m= m (pelurus sudut siku-siku)
• (postulat SAS)
• mm (akibat kekongruenan)
• dan adalah kaki-kaki ABC
• Maka ABC sama kaki
Teorema 1
 

Jika dua sisi dari sebuah segitiga adalah


sama, maka sudut-sudut dihadapannya
juga sama.
A

Jika mm
maka m= m?

B
Bukti
•  Lukis garis bagi
• Perhatikan ABD dan ACD
• mm (diberikan) A
• m= m ( garis bagi)
• mm (Refleksif) 1
2

• (postulat SAS)
• m= m (Akibat kekong C
ruenan)
D
B
Teorema 2
•Jika
  dua sudut dari sebuah segitiga adalah sama,
maka sisi-sisi dihadapannya juga sama.
• Jika m = m, maka mm ?
A

C
Bukti
•  m= m (diberikan)
• Lukis garis bagi
• Perhatikan ABD dan ACD
• m= m ( garis bagi)
• m= m ()
• mm (Refleksif)
• (postulat ASA)
• mm (akibat kekongruenan)
Gambar
A

1 2

C
1 2

B
Teorema 3
⫽ sisi yang lainnya
Jika dua sudut dan satu
dari sebuah segitiga sama dengan dua
sudut dan satu sisi yang lainnya dari
segitiga yang lain, maka kedua segitiga
tersebut kongruen. (Teorema AAS)
A D

B
E F
C
Bukti
•  Perhatikan ABC dan DEF
• m= m (diberikan)
• m= m (diberikan)
• mm (diberikan)
• m = m ()
• (postulat ASA)
Teorema 4
Jika sisi miring (hipotenusa) dan sebuah
sisi siku-siku dari sebuah segitiga siku-
siku sama dengan sisi miring dan sebuah
sisi siku-siku dari segitiga siku-siku yang
lain, maka kedua segitiga siku-siku
tersebut kongruen. (Teorema HL)
B E

C D F G
A
• Akan dibuktikan ∆ ABC kongruen dengan ∆ DEF
Bukti
•• Perhatikan
  ABC dan DEF (siku2 di C dan F)
• Misalkan G titik pada perpanjangan DF sehingga mm
• Lukis garis
• m = 900 (pelurus sudut siku-siku)
• mm (diberikan)
• (postulat SAS)
• mm (akibat kekongruenan)
• mm (diberikan)
• mm (substitusi/transitif)
• m = m (sudut di depan sisi yang sama)
• m = m (Akibat Kekongruenan)
• m = m (substitusi)
• (Teorema AAS)
 

Teorema 5
Jika sebuah titik berada pada bisektor dari
sebuh sudut, maka titik tersebut berjarak
sama dengan kaki-kaki sudut tersebut.
A
X

B 1
P D
2

Y
C
Jika P pada BD, maka mm?
Bukti
•  Perhatikan BPX dan BPY (siku2 di X dan di Y)
• m= m ( garis bagi)
• m= m (sudut siku-siku)
• mm (refleksif)
• BPX BPY (Teorema 3)
• mm (akibat kekongruenan)
Teorema 6
•  Jika sebuah titik berjarak sama dengan kaki-kaki
sebuah sudut, maka titik tersebut berada pada
bisektor sudut itu.
A
X

1 P D
B 2

Y C
• Jika PX = PY, maka P pada BD?
Melalui m= m ?
Bukti
•  Perhatikan BPX dan BPY (siku2 di X dan di
Y)
• mm (refleksif) sebagai hipotenusa
• mm (diberikan) sebagai kaki-kaki segitiga siku-
siku)
• BPX BPY (Teorema 4)
• m= m (Akibat kekongruenan)
• garis bagi
Teorema 7
Jika sebuah titik berada pada garis yang
membagi dua sama panjang dan saling
tegak lurus (perpendicular
bisector/garis sumbu) sebuah segmen
garis, maka titik tersebut sama jaraknya
dengan titik ujung dari segmen garis
tersebut.
Bukti
• Akan
  dibuktikan mm ?
P

1 2
A B
O
• Perhatikan AOP dan BOP
• mm (diberikan)
• m= m (pelurus sudut siku-siku)
• mm (refleksif)
• AOP BOP (Postulat SAS)
• mm
Teorema 8
Jika sebuah titik mempunyai jarak yang
sama dengan titik-titik ujung sebuah
segmen garis, maka titik tersebut berada
pada garis yang membagi dua dan saling
tegak lurus (perpendicular bisector)
segmen garis tersebut.
Bukti
P
•  
1 2

1 2
A B
O

• Lukis garis tinggi dari P ke . Memotong di O


• Perhatikan AOP dan BOP
• m= m = 90o (pelurus sudut siku-siku)
• mm (diberikan) sebagai hiputenusa.
• mm (refleksif)
• AOP BOP (Teorema HL)
• mm(akibat kekongruenan)
• Maka garis garis sumbu
Latihan:
1. Diketahui ∆ ABC sama kaki, CA =
CB. Jika BD dan AE merupakan garis
bagi, buktikan bahwa DE // AB.
2. Diketahui ∆ ABC. Pada masing-
masing sisi AB, AC dan BC dibuat
segitiga sama sisi ABD, ACF dan
BCE. Buktikan bahwa CD = AE =
FB.

Anda mungkin juga menyukai