Anda di halaman 1dari 33

Pusat Investasi

 Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang


diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh
dibandingkan dengan investasi yang digunakan.
Tujuan 1 :
memahami
pengertian unit/
 Tujuan Pembentukan Pusat Investasi usaha bisnis
1. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan mengenai investasi yang
digunakan manajer divisi dan memotivasi manajer
untuk melakukan keputusan yang tepat.
2. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan yang berdiri
sendiri.
3. Pembandingan prestasi antardivisi untuk penentuan
alokasi sumber ekonomik.
Sedangkan informasi atas dasar pusat investasi dapat
memotivasi manajer divisi untuk :

 Menghasilkan laba yang memadai dengan keleluasaan


untuk mengambil keputusan tentang sumber
ekonomik dan fasilitas fisik yang digunakan.
 Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila
investasi tersebut memberikan kembalian yang
memadai.
 Mengambil keputusan untuk melepas investasi yang
tidak memberikan kembalian yang memadai.
Masalah-masalah dalam Pusat Investasi

 1. Pengukuran dan Tolak ukur prestasi


 2. Masalah Pengukuran Aktiva sebagai dasar
Investasi
 3. Masalah definisi Investasi yang digunakan
 4. Masalah dalam aktiva lancar
 5. Masalah dalam aktiva tetap
Masalah definisi investasi yang digunakan
 Total aktiva yang tersedia : investasi diukur sebagai
total aktiva seperti yang tercantum pada laporan
keuangan divisi. Konsep ini sama sekali tidak
mempertimbangkan adanya aktiva yang dibeli untuk
tujuan-tujuan tertentu misalnya tanah untuk investasi
dan aktiva yang menganggur

 Total aktiva yang digunakan : investasi diukur


sebesar total aktiva yang tersedia dikurangi dengan
aktiva yang menganggur, dan aktiva yang dibeli tetapi
tidak digunakan dalam kegiatan operasi, misalnya
tanah yang digunakan untuk perluasan masa yang
akan datang.
 Total modal ditambah utang jangka panjang :
investasi diukur sebesar modal kerja bersihyaitu selisih
antara aktiva lancar dengan hutang lancarditambah
dengan aktiva tetap, atau sebesar total modal
ditambah dengan total hutang jangka panjang divisi.

 Modal sendiri : investasi diukur sebesar total modal


yang digunakan oleh divisi, atau sebesar total aktiva
divisi dikurangi dengan total hutang divisi.
Masalah dalam Aktiva Lancar.
Beberapa Elemen Aktiva lancar yang dipakai
sebagai Dasar Investasi :
1. Kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Modal kerja secara umum
KAS
 Kas dimasukkan sebagai elemen investasi, pedoman
penentuan besarnya kas adalah:
a) Kas dibatasi sebesar kas yang terkendali oleh
manajer divisi.
b) Kas yang diperlukan oleh divisi sebagai kesatuan
ekonomi yang berdiri sendiri.
 Kas yang tidak dimasukkan sebagai elemen investasi,
karena jumlah kas tersebut mendekati hutang lancar
(current liabilities), sehingga elemen investasi
ditentukan sebesar modal kerja bersih ditambah
aktiva tetap.
Piutang
Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen
investasi adalah piutang yang dapat dikendalikan
divisi.
Manajer divisi dapat mengendalikan piutang, jika
diberi wewenang untuk menentukan syarat
penjualan kredit, kebijakan piutang dan penagihan
piutang.
Penentuan piutang dapat didasarkan atas piutang
netto  piutang bruto dikurangi cadangan kerugian
piutang.
Saldo piutang yang digunakan untuk menentukan
investasi dapat didasarkan pada, saldo piutang pada
akhir periode atau saldo piutang rata-rata.
Persediaan
Persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen
investasi adalah persediaan yang terkendalikan divisi.
Manajer divisi dapat mengendalikan persediaan, jika
diberi wewenang untuk menentukan syarat
pembelian bahan, kebijakan persediaan, kebijakan
produksi dan penjualan.
Penentuan persediaan dapat didasarkan atas
persediaan netto  persediaan bruto dikurangi
cadangan kerugian penilaian persediaan.
Modal Kerja secara umum
Perusahaan dapat memasukkan seluruh aktiva lancar
ke dalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi
kewajiban lancar. Metode ini menyatakan terlalu
tinggi jumlah modal korporat yang diperlukan untuk
mendanai unit usaha, karena kewajiban lancar
merupakan sumber modal.
Di lain pihak, seluruh kewajiban lancar dapat
dikurangkan dari aktiva lancar. Metode ini dapat
menyediakan ukuran yang baik atas modal yang
disediakan oleh perusahaan, dimana perusahaan
mengharapkan agar unit usaha memperoleh
pengembalian.
Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang diperhitungkan sebagai elemen


divisi adalah aktiva tetap yang terkendalikan divisi.

Manajer divisi dapat mengendalikan aktiva tetap


divisinya jika, diberi wewenang untuk menentapkan
keputusan pengadaan aktiva tetap, syarat-syarat
pengadaan aktiva tetap dan kebijakan aktiva tetap.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 1/7
1. Nilai Buku Bruto (Akuisisi Peralatan Baru)
 Merupakan nilai yang diperoleh sebesar biaya perolehan
aktiva sampai aktiva tersebut siap digunakan.
 Keunggulan cara penilaian ini:
a) Merupakan nilai yang objektif untuk menentukan
besarnya investasi.
b) Jumlah investasi divisi tidak berfluktuasi dari periode
ke periode.
c) Dapat membandingkan kinerja antar divisi dalam
menghasilkan return.
d) Mendorong manajer divisi untuk mengganti aktiva
tetap lama dengan aktiva tetap baru.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 2/7
 Kelemahan Nilai buku bruto
a) Divisi dibebani investasi dalam jumlah yang terlalu
besar.
b) Manajer divisi terdorong untuk mengganti aktiva
tetap lama yang sebenarnya masih dapat memberikan
kontribusi terhadap laba.
c) Pengukuran menggunakan harga perolehan historis.

2. Nilai Buku
Sebesar nilai perolehan mula-mula aktiva dikurangi
rekening penilaian aktiva, misal: cadangan kerugian
piutang, cadangan penurunan nilai persediaan,
akumulasi depresiasi aktiva tetap.
Aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar investasi
adalah Harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 3/7
 Keunggulan Metode Nilai Buku
a) Nilai buku lebih mencerminkan manfaat ekonomis aktiva tetap
b) Nilai buku aktiva tetap sebagai dasar pengukuran investasi sesuai dengan
prinsip akuntansi yang lazim.
c) Adanya penggantian aktiva tetap berakibat menaikkan investasi sebesar
harga perolehan aktiva tetap baru dikurangi nilai buku aktiva tetap lama
sehingga investasi dapat diukur lebih realistis

 Kelemahan Metode Nilai Buku


a) Penentuan akumulasi depresiasi sifatnya subyektif
b) Tidak dapat diperbandingkan kinerja antar divisi yang menggunakan aktiva
tetap baru dengan aktiva tetap lama
c) Tidak mendorong divisi untuk menambah investasi melalui pembelian aktiva
tetap baru, karena akan menaikkan investasi yang besar sehingga pada tahun-
tahun awal dapat mengakibatkan penurunan ROI dan EVA
d) Jika tingkat inflasi tajam, pengukuran ini tidak dapat mencerminkan nilai
investasi saat ini dan masa yang akan datang
e) Pemilihan metode depresiasi yang berbeda mengakibatkan besanya ROI dan
EVA pada tahun yang sama besarnya berbeda.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 4/7
3.Nilai Pengganti
 Merupakan ukuran nilai aktiva sebesar biaya pengganti atau nilai
pasar aktiva yang sama pada saat ini
 Keunggulan:
a) Jika tingkat inflasi tajam, nilai pengganti dapat mencerminkan
nilai investasi saat ini.
b) Dapat digunakan untuk menilai kinerja antar divisi yang memiliki
aktiva tetap baru dengan aktiva tetap lama.
 Kelemahan:
a) Informasi nilai pengganti tidak dapat diperoleh dari catatan
akuntansi sehingga perlu dirancang sistem yang khusus untuk
memperoleh informasi tersebut
b) Tidak semua aktiva diketahui nilai penggantinya
c) Belum dapat digunakan dengan tepat untuk pembuatan
keputusan
d) Penentuan besarnya nilai pengganti bersifat subjektif.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 5/7
4. Nilai Masa Depan
 Merupakan nilai yang akan direalisasikan jika suatu
keputusan investasi diambil. Maka aktiva tetap
sebagai elemen investasi dinilai atas dasar nilai masa
depan jika alternatif investasi dipilih.
 Kelemahan:
a) Penentuan nilai masa depan sifatnya subyektif
b) Penentuan nilai masa depan mengahadapi
ketidakpastian, sehingga penaksirannya
memerlukan teknik statistik, keahlian, fasilitas
dan biaya yang besar.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 6/7
5. Aktiva tetap menganggur
Beberapa perlakuan aktiva tetap yang menganggur:
a) Aktiva tetap menganggur dalam suatu divisi tidak
dapat digunakan oleh divisi lain  tanggung jawab
aktiva tersebut tetap berada pada manajer divisi
dan dimasukkan sebagai elemen investasi divisi
yang bersangkutan.
b) Aktiva tetap yang menganggur dalam suatu divisi
dapat digunakan oleh divisi lain  tanggung jawab
aktiva dapat dipindahkan pada manajer divisi yang
memanfaatkannya.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap 7/7

6. Aktiva tetap yang Disewa

a) Aktiva tetap yang dibeli  besarnya investasi


divisi yang bersangkutan akan bertambah.

b) Aktiva tetap yang disewa  besarnya investasi


divisi yang bersangkutan tidak bertambah.
Tujuan pengukuran kinerja pusat investasi
a) Manajer divisi dapat menghasilkan laba yang
memuaskan atas investasi

b) Manajer divisi hanya melakukan investasi tambahan


jika investasi tersebut dapat menghasilkan laba yang
memuaskan dibandingkan dengan investasinya
ROI (Return On Investment)
Pengukur kinerja pusat investasi dengan menentukan
besarnya rasio laba dengan investasinya.

Misalkan: Capaian ROI yang diharapkan dari divisi


besarnya 20% per tahun,  kinerja divisi dinilai baik jika
ROI sesungguhnya tercapai minimal sebesar 20%,  jika
tidak tercapai maka kinerja divisi dinilai tidak baik.
ROI
ROI = Rasio laba terhadap penjualan x Perputaran investasi

Laba x Penjualan x 100%


Penjualan Investasi
Laba (EAT) x 100%
Investasi

Usaha meningkatkan ROI


Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan
Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba
Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan
Menurunkan investasi divisi
Keuntungan ROI
Mendorong Manajer untuk memberi perhatian yang
lebih luas terhadap hubungan antar a penjualan, biaya
dan investasi yang seharusnya merupakan fokus bagi
manajer pusat investasi.
Mendorong efesiensi biaya
Bisa mengurangi investasi berlebihan pada aktivasi
operasi.
Keuntungan lainnya ROI
Merupakan metode pengukuran yang obyektif  didasarkan pada
data akuntansi yang tersedia
ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI
Memungkinkan pembandingan kinerja antar divisi meskipun skala
kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda
Pengukuran kinerja dengan ROI mendorong terciptanya keselaran
tujuan divisi dengan tujuan perusahaan
ROI dapat digunakan sebagai pembanding dengan persentase biaya
modal yang ada di pasar modal
Sebagai alat untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang terlalu besar
atau menganggur
ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti, dalam pengertian
absolut
Kelemahan ROI
Tidak mendorong manajer untuk menerima investasi
proyek-proyek yang akan menurunkan ROI divisi
walaupun akan meningkatkan profitabilitas secara
keseluruhan.
Mendorong manajer divisi untuk memfokuskan diri
hanya pada jangka pendek tanpa memperhatikan
kepentingan jangka panjang.
Kelemahan lainnya ROI
Metode ROI terlalu menyederhanakan masalah
pengukuran, karena hanya menggunakan rasio tunggal.
ROI yang diharapkan dapat berbeda untuk divisi yang
menggunakan investasi yang sebanding
Terlalu mendasarkan pada laba akuntansi, padahal
pengukuran kinerja divisi terutama untuk pihak dalam
organisasi
Mudah menimbulkan konflik antara tujuan divisi dengan
tujuan divisi lain
ROI hanya mengukur salah satu keberhasilan pencapaian
tujuan, yaitu tujuan yang bersifat keuangan
Residual Income (RI) atau
Economic Value Added (EVA)
Selisih antara laba operasi dan jumlah kembalian
uang yang diharapkan atas aktivasi operasi
perusahaan.

RI dapat dicari dengan :


Laba operasi XXX
Biaya modal :
Tingkat kembalian x aktiva operasi XXX
Residual Income XXX
 Kebaikan RI
 Mendorong manajer divisi untuk menerima usulan
investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan
sehingga tidak diterima tetapi menguntungkan
perusahaan secara keseluruhan.
 Memungkinkan penggunaan Cost Of Capital ( Biaya
Modal ) yang berbeda-beda untuk berbagai jenis
aktiva.
 Kelemahan RI
 Bisa mendorong ke pencapaian target jangka pendek
tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang.
BEBERAPA ALTERNATIF
UNTUK EVALUASI MANAJER

EVALUASI PRESTASI EKONOMI


Keuntungan EVA:
a) Divisi yang investasinya sebanding mempunyai sasaran laba yang
sama
b) Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya modal yang
berbeda
c) Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang dapat
menghasilkan RI sebesar mungkin
d) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan
nilai pasar perusahaan
Kelemahan EVA
Sulit menentukan biaya modal secara obyektif

EVA jarang dipakai dalam pratik

EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis


Tindakan untuk meningkatkan EVA
 Peningkatan ROI melalui business process
reengineering dan productivity gains, tanpa
meningkatkan basis investasi.
 Divestasi asset, produk, dan atau bisnis yang ROI nya
kurang dari besarnya biaya modal.
 Investasi agresif yang baru dalam asset, produk, dan
atau bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal.
 Peningkatan penjualan, margin laba atau efisiensi
modal (rasio penjualan terhadap modal yang
digunakan).
Empat alasan yang membuat EVA lebih unggul
dari ROI yaitu:
 Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba
yang sama, sedangkan, pendekatan ROI memberikan
insentif yang berbeda dengan investasi diantara unit-
unit usaha.
 Keputusan untuk meningkatkan ROI suatu pusat
investasi dapat menurunkan keseluruhan labanya.
 EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif
yang lebih kuat terhadap perubahan nilai pasar
perusahaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai