24 Imbalan Kerja
Seminar Akuntansi
Disusun oleh :
VII AKUNTANSI – A4
EKONOMI AKUNTANSI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang atas rahmat dan
karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“PSAK No. 24 Imbalan Kerja”.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan bisa
tercapai.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apa tujuan PSAK No. 24 ?
1.2.2 Apa Ruang Lingkup PSAK No.24 ?
1.2.3 Apa Definsi yang ada dalam PSAK No,24 ?
1.2.4 Bagaimana Imbalan kerja jangka pendek ?
1.2.5 Apa itu Imbalan pasca kerja : perbedaan imbalan pasti dengan iuran
pasti ?
1.2.6 Bagaimana Program iuran pasti ?
1.2.7 Bagaimana Program imbalan pasti ?
1.2.8 Apa saja program imbalan kerja jangka panjang lain ?
1.2.9 Apa penjelasan dari pesangon ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diperoleh tujuan sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui apa tujuan PSAK No. 24 ?
1.3.2 Untuk mengetahui apa Ruang Lingkup PSAK No.24 ?
1.3.3 Untuk mengetahui apa Definsi yang ada dalam PSAK No,24 ?
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana Imbalan kerja jangka pendek ?
1.3.5 Untuk mengetahui apa itu Imbalan pasca kerja : perbedaan imbalan
pasti dengan iuran pasti ?
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana Program iuran pasti ?
1.3.7 Untuk mengetahui bagaimana Program imbalan pasti ?
1.3.8 Untuk mengetahui apa saja program imbalan kerja jangka panjang lain ?
1.3.9 Untuk mengetahui apa penjelasan dari pesangon ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan PSAK No. 24
Bertujuan untuk mengatur akuntansi akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui:
a. Liabilitas ketika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak
memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa depan.
b. Beban ketika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari
jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan
kerja.
2.2 Ruang Lingkup
1. Diterapkan oleh pemberi kerja untuk akuntansi seluruh imbalan kerja,
kecuali hal-hal yang telah diatur dalam PSAK 53: Pembayaran
berbasis saham.
2. Tidak mengatur pelaporan oleh program imbalan kerja.
3. Diterapkan untuk seluruh imbalan kerja.
4. Imblan kerja mencangkup : imbalan kerja jangka pendek, imbalan
pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang, pesangon.
2.3 Definisi
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam pernyataan ini:
2.3.1 Definisi Imbalan Kerja
Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan entitas
dalam pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk
terminasi kontrak kerja.
Imbalan kerja jangka panjang adalah seluruh imbalan kerja selain
imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, dan pesangon.
Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain dari
pesangon) yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua
6
belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan dimana pekerja
memberikan jasa terkait.
Imbalan pasca kerja adalah imblan kerja (selain pesangon dan imbalan
kerja jangka pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan
kontrak kerja.
Pesangon adalah imblan yang diberikan dalam pertukaran atas
terminasi perjanjian kerja dengan pekerja sebagai akibat dari :
a) Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia
purnakarya normal atau
b) Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai
pertukaran atas terminasi perjanjian kerja.
8
a) Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dikurangi
b) Nilai wajar dari aset program (jika ada)
Liabilitas (aset) imbalan pasti neto adalah defisit atau surplus, yang
disesuaikan unruk setiap dampak terhadap pembatasan aset imbalan
pasti neto ke batas atas aset.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah nilai kini dari pembayaran
masa depan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban atas jasa
pekerja periode berjalan dan periode-periode sebelumnya. Nilai kini
dalam perhitumgam tersebut tidak dikurangi dengan aset program.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Polis asuransi yang memenuhi syarat adalah polis asuransi yang
diterbitkan oleh asuradur yang bukan merupakan pihak berelasi
(sebagaimana didefisinikan dalam PSAK 7, pengungkapan pihak-
pihak berelasi) dengan entitas pelapor, jika hasil polis tersebut:
a) Digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan
kerja dalam program imbalan pasti, dan
b) Tidak dapat digunakan untuk membayar utang entitas pelapor
(walaupun dalam keadaan bangkrut) dan tidak dapat
dikembalikan kepada entitas plapor, kecuali dalam keadaan:
i. Hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak
dibutuhkan polis untuk memenuhi seluruh kewajiban
imbalan kerja, atau
ii. Hasil polis dikembalikan ke entitas pelapor untuk
mengganti imbalan kerja yang tidak dibayarkan oleh
entitas.
9
2.3.4 Definisi Terkait dengan Biaya Imbalan pasti
10
c) Setiap perubahan atas dampak batas atas aset, tidak termasuk
jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset)
imbalan pasti neto.
Keuntungan dan kerugian aktuarial adalah perubahan atas nilai kini
dari kewajiban imbalan pasti sebagai akibat dari:
a) Penyesuaian pengalaman (dampak dari perbedaan antara
asumsi aktuarial awal dengan apa yang secara aktual terjadi)
dan
b) Pengaruh perubahan asumsi aktuarial.
Penyelesaian adalah transaksi yang menghilangkan seluruh kewajiban
hukum atau kewajiban konstruktif lebih lanjut untuk bagian atau
seluruh imbalan yang diberikan berdasarkan program imbalan pasti,
selain pembayaran imbalan kepada, atau atas nama, pekerja yang
diatur dalam ketentuan program dan termasuk dalam asumsi aktuarial.
11
pembayaran tersebut akan menimbulkan, sebagai contoh
pengurangan pembayaran di masa depan atau pengembalian kas.
b) Sebagai beban, kecuali jika SAK mensyaratkan atau mengizinkan
imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset.
Cuti berbayar jangka pendek
Entitas mengakui biaya yang diperkirakan atas imblan kerja jangka
pendek dalam bentuk cuti berbayar seperti yang diatur di paragraf 11
sebagai berikut:
a) Dalam hal cuti berbayar yang diakumulasi, pada saat pekerja
memberikan jasa yang menambah hak atas cuti berbayar di masa
depan.
b) Dalam hal cuti berbayar tidak diakumulasi, pada saat cuti terjadi
Contoh ilustrasi:
Entitas memiliki 100 pekerja, masing – masing memiliki hak cuti sakit
berbayar sebanyak lima hari setiap tahun. Cuti sakit yang belum
digunakan hanya dapat digunakan pada satu tahun berikutnya.
Penggunaan cuti sakit pertama kali diperhitungkan dari hak cuti tahun
berjalan dan sisanya dari tahun sebelumnya (berdasarkan LIFO). Pada 31
Desember 20X1, rata-rata hak cuti belum digunakan dua hari per pekerja.
Berdasarkan pengalaman, entitas memperkirakan 92 pekerja mengambil
cuti sakit berbayar tidak lebih dari lima hari pada tahun 20X2 dan delapan
pekerja lain masing-masing mengambil rata-rata 6,5 hari.
Entitas mengakui biaya yang diperkirakan atas pembayaran bagi laba dan
bonus yang diatur di paragraf 11 jika, dan hanya jika:
13
Ketika informasi memadai tidak tersedia dalam menerapkan akuntasi
imbalan pasti untuk program imbalan pasti multipemberi kerja, maka
entitas:
Contoh ilustrasi
14
Dalam menentukan kapan mengakui, dan bagaimana mengukur, liabilitas
terkait dengan penyelesaian program imbalan pasti multipemberi kerja,
atau keluarnya entitas dari program imbalan pasti multipemberi kerja,
entitas menerapkan PSAK 57: provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset
kontinjensi.
Ketika iuran pada program iuran pasti yang tidak diharapkan akan
diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode
pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasanya, maka iuran tersebut
didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang diatur di paragraf
83.
1.6.2 Pengungkapan
Metode projected unit credit (sering kali disebut sebagai metode imbalan
yang diakru secara prorata sesuai jasa atau sebagai metode imbalan atau
tahun jasa) menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit
17
tambahan hak atas imbalan (lihat paragraf 70-74) dan mengukur setiap
unit secara terpisah untuk membentuk kewajiban akhir.
Contoh ilustrasi
Imbalan lump sum terutang saat pekerja berhenti bekerja yaitu sebesar
1% dari gaji terakhir untuk setiap tahun jasa. Gaji pada tahun pertama
adalah Rp 10.000 dan di asumsikan meningkat sebesar 7% (majemuk)
setiap tahun. Tingkat diskonto yang digunakan adalah 10% pertahun.
Tabel berikut ini menunjukan bagaimana kewajiban timbul dari pekerja
yang akan pensiun pada akhir tahun ke-5, dengan asumsi tidak ada
perubahan dalam asumsi aktuarial. Untuk alasan kemudahan, contoh ini
mengabaikan penyesuaian tambahan yang dibutuhkan untuk
mencerminkan kemungkinan bahwa pekerja akan berhenti bekerja
sebelum atau sesudah tanggal yang diasumsikan (akhir tahun ke-5).
Tahun 1 2 3 4 5
Imbalan diatribusikan pada:
- Tahun-tahun 0 131 262 393 524
sebelumnya
Catatan:
18
1. Kewajiban awal adalah nilai kini imbalan yang diatribusikan pada
tahun sebelumnya.
2. Biaya jasa kini adalah nilai kini imbalan yang diatribusikan pada
tahun berjalan.
3. Kewajiban akhir adalah nilai kini imbalan yang diatribusikan pada
tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya
Dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini
terkait dan biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan ), entitas
mengatribusikan imbalan pada periode jasa berdasarkan formula imbalan
yang dimiliki program. Akan tetapi, jika jasa pekerja di tahun-tahun akhir
meningkat secara material dibandingkan dengan tahun-tahun awal, maka
entitas mengatribusikan imbalan tersebut dengan dasar garis lurus, sejak:
19
untuk mengukur kewajiban tersebut dengan tingkat keandalan yang
memadai sehingga liabilitas dapat diakui.
Contoh ilustrasi
20
b) Selanjutnya jumlah huruf (a) di atas dihitung nilai
kininya pada saat tanggal pekerja diperkirakan berhenti
bekerja. Jumlah nilai kini tersebut merupakan biaya jasa
kini.
Biaya jasa kini dan nilai kini dari kewajiban imblan pasti harus
didiskontokan karena pembayaran pensiun dimulai di masa depan
yang cukup jauh, yaitu sejak pekerja berusia 55 tahun.
21
Contoh ilustrasi
23
Asumsi mengenai biaya kesehatan memperhitungkan estimasi perubahan
biaya jasa kesehatan masa depan, baik yang diakibatkan oleh inflasi
maupun karena adanya perubahan tertentu dalam biaya kesehatan.
2.7.6 Biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian atas penyelesaian
Entitas mengakui biaya jasa lalu sebagai beban pada tanggal yang lebih
awal antara:
Nilai wajar aset program dikurangkan dari nilai kini kewajiban imbalan
pasti untuk menentukan jumlah defisit atau surplus.
b. Penggantian
Jika dan hanya jika terdapat kepastian bahwa pihak lain akan mengganti
sebagian atau seluruh pengeluaran yang dosyaratkan untuk
menyelesaikan kewajiban imbalan pasti maka entitas:
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imblan pasti neto yang diakui
dalam penghasilan komperhensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi
pada periode berikutnya. Akan tetapi, entitas dapat menghasilkan jumlah
yang diakui sebagai penghasilan komperhensif lain tersebut pada pos lain
dalam ekuitas.
25
2.7.8 Penyajian
a. Saling hapus
Entitas melakukan saling hapus antara aset terkait dengan satu program
dengan liabilitas terkait dengan program lain jika, dan hanya jika entitas:
26
ii. Deskripsi kerangka peraturan dimana program beroperasi,
sebagai contoh level persyaratan pendanaan minimum, dan
setiap dampak dari kerangka peraturan terhadap program,
seperti batas atas aset
iii. Deskripsi tanggung jawab lain dari entitas atas tata kelola
program, sebagai contoh tanggung jawab wali amanat atau
anggota dewan program.
b) Deskripsi risiko dimana program memberikan eksposur terhadap
entitas, terfokus pada setiap risiko yang tidak biasa, risiko spesifik
entitas, atau risiko spesifik program, dan setiap konsentrasi risiko
yang signifikan. Sebagai contoh jika aset program diinvestasikan
terutama dalam satu kelas investasi, sebagai contoh seperti
properti maka program tersebut dapat memberikan eksposur
kepada entitas terhadap konsentrasi risiko pasar properti.
c) Deskripsi dari setiap amandemen, kuartailen, atau penyelesaian
program
b. Penjelasan angka dalam laporan keuangan
Entitas menyediakan rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir dari
setiap pos.
27
2.8.1 Pengakuan dan pengukuran
Dalam pengakuan dan pengukuran surplus atau defisit dalam program
imbalan kerja jangka panjang lain, entitas menerapkan paragraf 56-98 dan
113-115. Entitas menerapkan paragraf 116-119 dalam mengakui dan
mengukur hak penggantian.
Untuk imbalan kerja jangka panjang lain, entitas mengakui total nilai neto
dari jumlah berikut dalam laba rugi kecuali jika SAK mensyaratkan atau
mengizinkan jumlah tersebut untuk termasuk dalam biaya perolehan aset:
a) Biaya jasa
b) Biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto
c) Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto
2.9 PESANGON
Pesangon dihasilkan baik dari keputusan entitas untuk memutuskan
hubungan kerja atau keputusan pekerja untuk menerima tawaran imbalan
dari entitas atas terminasi kontak kerja.
28
2.9.1 Pengakuan
Entitas mengakui liabilitas dan beban pesangon pada tanggal yang lebih
awal diantara:
2.9.1 Pengukuran
Entitas mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan
mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja,
dengan ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan
pada imbalan pascakerja, maka entitas menerapkan persyaratan imbalan
pascakerja, sebaliknya:
Latar belakang
29
Sebagai hasil dari akuisisi baru-baru ini, suatu entitas berencana untuk
menutup pabrik dalam waktu sepuluh bulan dan, pada waktu itu,
melakukan terminasi kontrak kerja dengan seluruh pekerja yang tersisa di
pabrik. Karena entitas menbutuhkan keahlian pekerja di pabrik untuk
menyelesaikan beberapa kontrak, diumumkan rencana terminasi sebagai
berikut.
Setiap pekerja yang tinggal dan meberikan jasa sampai penutupan pabrik
akan menerima pembayaran kas sebesar Rp 30.000 pada tanggal
terminasi. Pekerja yang meninggalkan pabrik sebelum penutupan akan
menerima Rp 10.000
Pesangon
31
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan entitas
kepada pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk terminasi
kontrak kerja. Imbalan kerja jangka panjang lain adalah seluruh imbalan kerja
selain imbalan kerja jangka pendek imbalan pasca kerja dan pesangon.
Imbalan pasa kerja adalah imbalan kerja (selain pesangon dan imbalan kerja
jangka pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan kontrak kerja.
Pesangon adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas
terminasi perjanjian kerja dengan pekerja sebagai akibat dari:
a. Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia punakarya
normal
b. Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai pertukaran atas
terminasi perjanjian kerja.
3.2 SARAN
Saran dan kritika sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah.
Dikarenakan makalah ini masih belum sempurna dan masih terdapat banyak
kesalahan dalam penulisannya dan isi dari makalah ini masih kurang.
32
DAFTAR PUSTAKA
33