Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI
“BEBAN (EXPENSES)”

Disusun Oleh :

1. Amidan Bein A31113322


2. Nur Fajar Indrawan Saudi A31113334

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Teori Akuntansi yang berkaitan

dengan “Beban (Expenses)” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, yang akan digunakan

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi.

Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membutuhkannya.

Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.

Makassar, 05 Mei 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. iii


1.1 Latar Belakang ................................................................................................. iii
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ iii
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. iv

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 1


2.1 Definisi Beban .................................................................................................. 1
2.2 Pengakuan Beban ............................................................................................. 5
2.3 Pengukuran Beban ................................................................................................. 7
2.4 Tantangan bagi Penyusun Standar Akuntansi ...... ......................................................... 13

BAB II PENUTUP ............................................................................................................


3.1 Simpulan...........................................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap
karekteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang
sifatnya hamper sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen
biaya. Karekteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang
berkaian dengan biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidetifikasi sehinnga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam
makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi
pada tahap pembebanan. Konsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep
upaya dan hasil (efforts and accomplishment).
Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua yaitu: cost yang masih
menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi jasanya dianggap sudah
habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu periode akuntansi di
dasarkan pada kreteria penentuan habisnya manfaat cost tersebut.
Pertama , apakah manfaat cost habis dalam rangka penyerahan produk/jasa, atau
sering disebut dengan biaya (expenses). Kedua, apakah manfaat cost habis karena sebab lain,
yang digolongkan sebagai rugi (losses), dalam makalah ini akan mengutip tentang masalah
manfaat cost yang yang kemungkinan bias disebut biaya dan juga bias disebut rugi, yang
semua itu tergantung pada masa manfaat.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa definisi Beban (Expenses)?
2. Bagaimanakah konseppengakuan dalam Beban?
3. Bagaimanakah konsep pengukuran dalam beban?
4. Bagaimanakah tantangan bagi penyusun standar akuntansi?

iii
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Beban (Expenses)
2. Untuk Memahami konsep pengakuan dalam beban
3. Untuk mengetahui konsep pengukuran dalam beban
4. Memahami tantangan bagi penyusun standar akuntansi

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI BEBAN

DalamSFACno 6,FASBmendefinisikan beban adalah aliran keluar atau


pemakaian aktiva dan timbulnya hutang selama satu periode yang berasal dari
penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan
yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas.

SedangkanmenurutIAImendefinisikan beban adalah penurunan manfaat


ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal (paragraf
70b).

FASB dan IAI memiliki sudut pandang yang berbeda dalam


mendefinisikanbeban.IAI mendefinisikanbiayadarisudut pandangperistiwa moneter
seperti penurunan aktiva, kenaikan hutang atau ekuitas. Sedangkan FASBmemiliki
sudutpandangsebagaiberikut:

1.Tidak menunjukkan dengan jelas peristiwa moneter dan fisik. FASB lebih
menekankan pada peristiwa fisik yaitu penjualan barang atau produk yang
dihasilkan.
2.Pemakaian aktiva harus menunjukkan suatu BIaya yang dinyatakan keluar sebagai
biaya.
`
IAIdanFASBmembedakan BIaya menjadi beban dan rugi, sedangkan IAI
tidak.IAIdan FASB memang mempertimbangkan pendapatan dalam mengklasifikasi
apakah BIaya tersebut termasuk ke dalam beban ataukah rugi. Apabila BIayatersebut
tidak menghasilkan pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka
BIaya tersebut akan dianggap sebagai rugi (misalnya pemberian donasi,pembayaran
pajak,dan lain-lain).Sedangkan IAI membedakan BIaya hanya dari
kadaluarsanya.BIaya yang sudah kadaluarsa akan diakui sebagai beban,sedangkan
yang belum sebagai aset.Perbedaan tersebut dijelaskan oleh gambar di bawah ini.

1
MenurutIASB danFASB MenurutIAI

Cost BIaya / Biaya

Beban
Beban Rugi
(expenses) (losses)
(Ketikasudahkadaluarsa)
(Tidakmenghasilkan
pendapatan)

(BIaya yangsudahkada-
luarsadanmenghasilkan
pendapatan)

MenurutSuwardjonodinyatakanbahwaadabeberapakarakteristikpenting
yangmelekatpadamaknabeban:

1. Aliran keluar / penurunan aset

Untuk menyatakan timbulnya beban,transaksi atau kejadian harus terjadi dalam


penurunan asset / yang menimbulkan aliran keluar aset. Aset yang dimaksud
adalah semua asset perusahaan.Jadi konsumsi atau pemakaiannya diartikan
bahwa manfaat ekonomi asset itu telah habis karena melekat pada barang atau
jasa yang telah diserahkan dari kesatuan aset tersebut, sehingga perusahaan
sudah tidak menguasai lagi manfaat tersebut.

2. Operasi utama atau sentral

Dinyatakan oleh Suwardjono dalam Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan


Keuangan bahwa tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk
biaya,untuk itu biaya konsumsi harus berkaitan dengan kegiatan utama.Yang
dimaksud kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan (laba) yang
direpresentasi dalam kegiatan memproduksi barang. Sehingga biaya adalah
penurunan asset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan
pendanaan.

2
3. Kenaikan kewajiban

Terdapat suatu keadaan dimana perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa
namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai asset atau belum mengakui
kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain.Hal tersebut
menimbulkan keharusan perusahaan untuk membayar atau melakukan
pengorbanan ekonomik di masa datang sehingga timbul kewajiban.Misalnya
jasa pengiriman barang yang belum dibayar oleh perusahaan namun jasa
pengirimannya telah dinikmati perusahaan dan menimbulkan pendapatan.Dengan
demikian beban (untuk pengiriman) harus timbul dengan kenaikan kewajiban.

4. Penurunan ekuitas

Dalam operasi sentral perusahaan,dengan adanya penurunan asset atau kenaikan


kewajiban akan mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas. Namun,penurunan
ekuitas merupakan karakteristik pendukung karena tidak setiap penurunan aset
mengakibatkan penurunan ekuitas. Misalnya pembagian deviden yang
menyebabkan penurunan asset tetapi tidak disebut sebagai beban.

5. Diukur atau dikaitkan dengan BIaya

Dalam hal ini beban timbul dari adanya BIaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh aset. Beban diukur berdasarkan jumlah BIaya dari
aset yang telah dimanfaatkan selama periode berjalan.

6. Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik

Berdasarkan prinsip kesatuan usaha,maka harus ada pemisahan antara beban yang
dihasilkan oleh perusahaan dan pemilik. Beban yang diakui dalam laporan
keuangan merupakan beban yang berasal dari transaksi perusahaan, bukan
pemilik.

7. Untuk menghasilkan pendapatan

Beban merupakan pengorbanan perusahaan dari barang atau jasa yang telah
dikonsumsi perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

3
1.1 BIaya danBeban

Untuk memanfaatkan asset entitas memerlukan BIaya dan beban


merepresentasikan perubahan nilai. Perubahan nilai diartikan sebagai perngorbanan
yang dilakukan untuk mendapatkan jasa.Jika tidak ada BIaya maka tidak ada beban.

Secara konseptual menurut prinsip keberlangsungan usaha(going


concern),penggunaan akan barang dan jasa (aset) perusahaan ditujukan untuk jangka
panjang sehingga BIaya dari asset tersebut mengalami dua tahap yaitu pengakuan dan
pembebanan. Hal tersebut berarti BIaya diakui sebagai aset kemudian diakui sebagai
beban untuk periode manfaat asset tersebut digunakan.

“Dengan landasan konsep dasar kontinuitas usaha serta upaya dan hasil,
masalah teoritis dalam tahap pembebanan adalah pemecahan aliran BIaya yang telah
diakui sebagai asset menjadi bagian yang merupakan biaya periode berjalan dalam
rangka penentuan biaya periodik dan bagian yang baru akan menjadi biaya dalam
periode-periode berikutnya.” (Suwardjono,EdisiKetiga:397)

Selain itu terdapat pula definisi mengenai hubungan BIaya dan beban menurut
American Accounting Association (AAA) pada tahun 1957 sebagai: “beban adalah
biaya yang telah kadaluarsa, secara langsung maupun tidak langsung pada periode
fiskal, dari aliran barang atau jasa ke pasar dan operasi yang berhubungan”

1.2 Beban danRugi

Menurut definisi, yang dimasukkan dalam beban hanya perubahan– perubahan


yang tidak menguntungkan saja yang terjadi dalam proses memperoleh pendapatan.
Kebalikannya adalah bahwa aktiva yang habis atau menurunnya aktiva dimana
kejadian ini tidak berkaitan dengan proses penyediaan barang dan jasa bagi pelanggan
atau klien seharusnya dikelompokkan sebagai kerugian dan tidak dikelompokkan
sebagai beban. Kerugian dan beban merupakan perubahan

4
yang relevan dalam perhitungan laba bersih bagi pemegang saham dan
perusahaan.

Menurut Suwardjono (EdisiKetiga,Hlm.9) terdapat tiga kata kunci pada


pengertian rugi yaitu penurunan ekuitas,bukan merupakan transaksi ke pemilik, dan
transaksi peripheral atau insidental. Dalam hal ini yang membedakan biaya dan rugi
adalah mengenai transaksi peripheral atau insidental atau diluar kendali
manajemen.Berbeda dengan beban yang timbul akibat dari kendali manajemen yaitu
aktivitas penggunaan asset (barang dan jasa).

Namun, dari definisi yang terdapat dalam Konsep Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan,IAI(1994) tidak memisahkan biaya dengan rugi. Jadi
semua potensi jasa baik yang digunakan secara langsung ataupun tidak langsung untuk
memperoleh pendapatan disebut dengan biaya.IAI(1994)bahkan
secaraspesifikmenyebutkanhal tersebutsepertiyang tertulispadaparagraf78
berikutini:kerugiantermasukdalamkelompokbeban.Padadasarnyapembedaan
antarabebandanrugihanyauntukkepentinganpengungkapanseperti pada
pendapatandanuntung.

2.2. PENGAKUANBEBAN

BerdasarkanKDPPLKparagraf 94,bebandiakuidalamlaporanlabarugi
kalaupenurunanmanfaatekonomimasadepanyangberkaitandengan penurunan
aktivaataupeningkatankewajibantelahterjadidandapatdiukurdenganandal.Ini berarti
pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau
penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusunan aktivatetap).
Beban diakuidalamlaporanlabarugiatasdasar
hubunganlangsungantarabiayayangtimbuldanpospenghasilan tertentuyang
diperoleh(matchingofcostwithrevenue).Misalnya,berbagai komponenbeban
yangmembentukbeban pokokpenjualan(costorexpenseofgoodssold)diakui
padasaatyangsamasebagaipenghasilanyangdiperolehdaripenjualanbarang.

Kalaumanfaatekonomidiharapkantimbulselamaperiodeakuntansi dan
hubungannyadenganpenghasilanhanyadapat ditentukansecaraluas atautak
langsung,bebandiakuidalamlaporanlabarugiatasdasarproseduralokasiyang

5
rasional dan sistematis.Hal ini sering diperlukandalam pengakuanbebanyang
berkaitandenganpenggunaanaktivaseperti aktivatetap,goodwill,paten,merk
dagang.Dalam kasussemacamitu,bebanini disebutpenyusutanatauamortisasi. Prosedur
alokasiinidimaksudkanuntukmengakuibebandalamperiodeakuntansi
yangmenikmatimanfaatekonomiaktivayangbersangkutan.

PengakuanbebanmenurutkerangkakerjaIASBterdiri dari duakriteria utamayaitu:

1.Terdapatkemungkinan adanyakeuntungan yangakan mengalirke


perusahaan.Tingkat kemungkinantersebut memang merupakankonsep yang
tidakmutlak.Hal tersebuttergantungpadaketersediaanbukti ketika
laporankeuanganakan disusunataudipersiapkan.
2. Memilikinilaiyangdapatdiukurdanreliabel. Dengandemikianuntuk akun-
akunyangmenggunakan estimasi,diperlukanbukti-buktiyang
mendukungvaliditas estimasitersebut.
Bebanharusdiakui dalamlaporanlabarugi ketikapenurunan keuntunganekonomi
di masadepanberhubungan dengan penurunan asetataupeningkatan
kewajibandapatdiukursecara reliabel.
SemuaBIayadapatditangguhkanpembebanannyaapabilaBIaya tersebut
memenuhikriteriasebagaiaktivayaitu:
 Memenuhi definisiaktiva (memiliki manfaat ekonomi masa
mendatang,dikuasaiolehperusahaan,danberasal dari transaksi masalalu).
 Ada kemungkinanyang cukup bahwa manfaat ekonomi masa
mendatangyangmelekatpadaaktivadapatdinikmati olehentitas
yangmenguasai.
Besarnyamanfaatdapatdiukurdengancukupandal.

Bebanjugadapattimbul dalamlaporanlabarugi padasaattimbul kewajiban


tanpaadanyapengakuan aktiva.Misalnyaadanyahutanggaransi produk.

6
2.3. PENGUKURANBEBAN

Dalam mengukur beban dalamsatu periode akuntansi, dibutuhkan berbagai


keputusanataupertimbangan untukmenentukanbagaimanabeban tersebutakan
dialokasikan padaperiode-periodeselanjutnyayangmenunjukkan
adanyapendapatan.Dalamhal tersebut,terdapatberbagaistandarakuntansiyang
dapatdigunakansebagaiacuan ataupedoman.Misalnya,IAS16/AASB116yang
menyatakanbahwanilai-nilai asetyangdapatdi depresiasi dapatdiukurdengan
beberapacarasetelah pengakuannya(sepertimodelbiayaperolehanataumodel
penilaian)danbeberapapilihanalternatifuntukdepresiasi (seperti metodegaris
lurus,nilaimenurundanjumlahunit).

Sejalandenganpenilaianaktiva, biayadapat diukur atasdasar jumlah


rupiahyangdigunakan untukpenilaianaktivadanhutang.Oleh karenaitu,
pengukuranbiayadapatdidasarkanpada:

BIayaHistoris
BIayahistoris merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang
dikorbankan untukmemperoleh aktiva.Pengukuranbeban atasdasarBIaya
historisdapatdigunakan untukjenisaktivasepertigedung,peralatan,dan
sebagainya.
BIayaPengganti/BIayaMasukanTerkini(ReplacementCost/CurentInput
Cost)
BIayamasukkan terkinimenunjukkanjumlah rupiahhargapertukaranyang
harusdikorbankansekarangoleh suatuentitasuntukmemperoleh aktiva
yangsejenisdalamkondisiyangsama.Contohnya,penilaian untuk persediaan.
SetaraKas (Cash Equivalent)
Setarakasadalahjumlahrupiahkasyangdapat direalisirdengancara
menjualsetiapjenisaktivadi pasarbebasdalam kondisi perusahaan normal.
Meskipun padaprakteknyametodepengukuranyangmasihbanyak
digunakanadalahhistoricalcost,namundenganmulai diadopsinyaIFRSdi
Indonesia,makapengukuranyangsesuaistandaradalahdenganmenggunakan

7
metode fairvalue.Dengandemikian,untukpencatatan beban sebagai akibatdari
depresiasi (penyusutan),nilaiyangdicantumkandalambeban adalahnilaiselisih
antaranilaiwajardengannilaibuku(apabilanilaiwajarlebih kecildarinilai bukunya).

3.1Alokasi Beban

Salahsatucarauntuk mengukurbebanadalahdenganmengalokasikan beban-


beban tersebutkeperiode-periodedimanabeban tersebutdinikmati.Halini
biasanyadisebutdenganmatchingconcept.Konseptersebutmemperlakukan BIaya
denganmengalokasikan BIayayangsudah kadaluarsa(beban)keperiode-periode
dimanabeban tersebut terjadi.Namun,pengalokasian tersebuthanyabersifat
estimasi.Dalam akuntansi,pencocokan antarabeban dan pendapatanmerupakan
fungsiutama,namunhaltersebuttetapsajasulituntuk dilakukan karena berhubungan
dengan penilaianakuntan tersebut.Akuntanharusmengidentifikasi mana asetyang telah
digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang harus ditulis
sebagaitandinganpendapatanpadaperiodetersebut.

Matching Conceptadalah halyang paling penting dalamakuntansibiaya


historis.BIayayangsudah kadaluarsaakanmenjadibeban dan disajikan dalam
laporanlabarugi,sedangkan BIayayangbelumkadaluarsaakan dicatatsebagaiaset dan
disajikan dalam laporan posisi keuangan. Untuk mengatasi masalah
penentuandanpengukuranBIayamenjadibeban,terdapattigametodedarimatching
BIaya yangseringdigunakan,yaitu:

Masuk

Keluar

MATCHING
-hub.Sebabakibat
BIayaAktiva Biaya -alokasisistematis
-pembebanansegera

KonsepMatching

8
a) HubunganSebabdanAkibat
Penggunaanbarang danjasaoleh perusahaanharusmenghasilkan
pendapatan padaperiodetersebut.Hubunganantarabeban dan pendapatan
harusmerupakanhubungan sebab akibatpadaperusahaan tersebut.
Maksudnya,pendapatan timbulkarenaadanyaoutflow berupabeban.
Dengandemikianpendapatanmerupakanakibatdariadanyabeban.Sesuai
denganprinsippengakuanpendapatan,tidakadaBIaya penjualanjikatidak
adapendapatan.
Misalnya,padaperusahaankonstruksi yangmenerimakontrak
jangkapanjang.Perusahaan tidak akanmengakuibiayayang dikeluarkan
untukmembangunproyekdalamkontraksebagai BIayaataupunbeban
sebelumpendapatan diakui,melainkan diakuisebagaiaset.Apabila pendapatan
telah diakuimakaBIayaataubeban pun akan diakui.Namun dalamprakteknyahal
tersebutsusahuntukdilaksanakan.Misalnya, pendapatan sebesarRp100.000
dihasilkan daribebanRp60.000.Dari jumlahbeban
tersebut,Rp15.000merupakanbeban gaji.Bila menggunakankonsepsebab
akibatbebanberupagajisebesarRp15.000
tersebutdapatmenghasilkanpendapatansebesarRp25.000dari total pendapatan
tersebut.Namun padakenyataannyahal tersebut tidakdapat
dinilaidantidakdapatdibuktikansecarapasti.

b) AlokasiyangSistematis danRasional
Tidaksemuabeban dapatdialokasikan denganmenggunakan konsepsebab
dan akibat.Sebagai salah satualternatif,alokasiyang sistematisdan rasional
dapatdigunakan.Tujuannyayaitu untukmengakui beban dalam periodeakuntansi
dimanapadaperiodetersebutbebanitu dimanfaatkanatau
telahkadaluarsa.Jadi,beban dialokasikan padaperiode dimana beban tersebut
dikonsumsi, bukan berdasar produk yang
dihasilkan.MenurutIAS16/AASB116,depresiasi adalah alokasiyang
sistematisdarijumlahyangdapat didepresiasidarisebuahaset selama
umurekonomisnya.Depresiasimerupakansalahsatucontohdari proses alokasi.

9
Namunmasalahnya,apakah depresiasimerupakan suatuprosedur,
ataukejiadianyangsebenarnya/nyata?Telah diketahuisebelumnyabahwa
depresiasimerupakankejadianmoneter yangdisebabkanolehkejadian fisik.Jadi
depresiasimerupakanfenomenayangterjadi,danbebanyang dicatatmerupakan
efekmoneternya.Berbagaicarauntukmengukur depresiasi
dapatdipiliholehakuntanssesuaidenganstandaryang
ditentukan,selamacarayangdigunakanrasionaldansistematik,makacara tersebut
dapat diterima. Satu kelemahan dari alokasi BIaya adalah
bergantungpadaestimasi danasumsi penyusunnyayangmungkinbersifat
subyektif.
Namun, alasanlainyangmendukungdasar alokasiiniyaitu:
 Banyak jenis beban yang berkaitan secaratidak langsung dengan
pendapatan periodeberjalansehinggaakanlebihtepatjikadialokasikan
berdasarperiodeyangmenikmatibebantersebut.
 Dalam banyakhal, tidak mudah menghubungkan beban-bebantertentu
denganpendapatan.Misalnyabebanperawatanmedis pegawai.
 Apabila terdapatbeban yang tidak dapat dikaitkan dengan manfaat ekonomi di
periodeberjalan ataupun periodeselanjutnya,makatidakada
alasanpenundaanpencatatanbebantersebut.
 Bebanuntukkegiatanataukejadianyangsifatnyanormaldanberulang-
ulangsertajumlahnyarelatifkonstan,makapengalokasianbeban tersebut
tidakmenggambarkan penandinganyangsempurnakarenabeban tersebut
sebenarnyaberkaitandenganperiodesebelumatausesudahnya.Namun
haltersebuttidakmempengaruhilabasecaramaterial.
 Seringkali suatubeban terdiri dari berbagai komponen beban lainnya
(misalnyabeban penjualanyang terdiri daribebanangkut,potongan
penjualan,danlain-lain)dansulituntukmenelusuri dampakpendapatan dari
masing-masingbeban tersebut.Namun pengalokasianbeban tersebut
padaperiodeberjalantetapharus dicatat.

10
c) PengakuanSesegeraMungkin
Merupakan konsepyangmengakui danmengukurBIayayang
dikeluarkansesegeramungkinsebagaibeban karenatidakadanyamanfaat
ekonomiyangdapatdiukursecara reliabel.Contohnyayaitubiayaiklan
(advertisingexpenses)danbiayapenelitian (researchexpenditure).Biaya iklan
segeradiakuisebagaibeban karenamanfaatekonomi dari pengeluaran
tersebuttidakdapatdiukursecarareliabel.Meningkatnya konsumen yangmembeli
produk perusahaan bisa saja berasal dari pengaruhiklan
padaperiodesebelumnyasehingga efekkeuntungan dari
adanyaiklanpadaperiodeberjalantidakdapatdiukurdenganandal.
Begitupuladengan biayapenelitian yangmanfaatekonominyajuga
tidakdapatdiukursecara reliabel.Berbeda denganbiaya pengembangan
(development expenditure) yang dapat diestimasi nilai manfaat
ekonominyasehinggadapatdikapitalisasisebagai aset,biayapenelitian belum
tentumenghasilkan keuntungan dimasamendatangsehinggatidak
sesuaidengankriteraaset. Olehkarenaitubiayaiklandanpenelitianharus
dicatatsebagaibeban.

3.2KritikuntukKonsepAlokasi

Terdapat kritikpada praktik akuntansi saat ini yang sebagian besar


didasarkanpadaalokasi.MenurutThomasdalambukuTeoriAkuntansi(Godfrey,
1994)alokasitersebut secarateoritistidaktepat.Terdapattigakrtiteriauntuk
menyesuaikanalokasiyaitu:

Aditivitas

Apabilaalokasidiambildaritotalnilai,makajumlah daripengalokasian
tersebutharussamadari total nilaisebelumalokasi,tidakkurangtidak lebih.
Misalnya, alokasibeban penyusutankendaraan tiap tahun maka jumlahalokasi
untuksetiaptahun tersebutharussamadengannilai kendaraansebelumalokasi.

Tidakambigu

11
Pengalokasianharusdilakukan dengancarayangjelassesuaidengan
metodeyangdipilih.
Pertahanan
Akuntanyangtelahmemilihsuatumetode akuntansiharusdapat menyediakan
pernyataanyangmeyakinkan pilihannyadan
mempertahankannyadarikemungkinanadanyametodealternatiflainnya.

Dariketigakriteriatersebut dalampratik nyata hampir tidak mungkin


metodealokasiyang digunakan oleh perusahaandapatmemenuhiketigakriteria
tersebut.Seringkali perusahaanmenggunakanmetodeyangberbeda-bedasesuai
dengantujuanperusahaan.

Akuntan beranggapanbahwa konsep alokasi sangatlah penting. Hal


tersebutdikarenakaninputyang diperoleh perusahaan dapatmemberikanmanfaat
ekonomi padaperiodeberjalan dan periodeselanjutnya.Jadi,konsepalokasi
dibutuhkanuntukmenunjukkanpenggunaaninputtersebutpadaperiodeberjalan.

Namun,dari alokasi tersebutakuntan tidak dapatmenunjukkanalirankas


ataupendapatanyangdidapat oleh perusahaan.Misalnya,untuk alokasi beban
penyusutan kendaraanyangmenunjukkan penggunaankendaraansebesaralokasi
tersebutselamaperiodeberjalan.Namun,tidakterdapatbukti bahwaperusahaan
mengkonsumsikendaraansebesarnilaialokasitersebut.

Selainitu,akuntanberanggapan laporan keuanganlebihbergunabagi


pembacadengan adanya alokasibeban.Namun,padakenyataannya alokasi
tersebuttidakmencerminkannilaiyangsebenarnyapadalaporankeuangan.
Pada kenyataannyapenggunaankonsepalokasipada umumnya untuk
menghindari beban yang timbul dari penggunaan jasa appraisal dalam
penyusunanlaporankeuangan.

3.3DukunganuntukKonsepAlokasi

Salah satualasanyangsangatkuatyangdapatmendukungmetodealokasi adalah


objektifitasnya. Alokasi memangmerupakan jalan tengah yang tidak
mutlakbenar,namunmetode tersebutmengalokasikannilaiyangmemangterjadi (harga
perolehan) ke dalam periode-periode yang diestimasikan telah

12
mengkonsumsi BIaya tersebut. Dengan demikian meskipun prinsip alokasi
cenderungmasihmenggunakan estimasi,namunyang dialokasikan tetap berdasarkan
transaksiyang memang terjadidan terdapat buktitransaksi yang
menguatkanobjektivitasnya.

Selainitu,metode alokasijugamerupakansalahsatujalankeluaruntuk BIaya-


BIayayang sulit untuk dicari pasarnya sehingga sangat sulit untuk
menggunakannilaiwajar(fair value).

2.4.TANTANGANUNTUKPENYUSUNSTANDARAKUNTANSI
1.Penandingan
Tugasuntukpembuatstandaradalahmembuataturan agarlaporan posisi keuangan
danlaporanlabarugi menyajikaninformasiyangrelevandan
representatif.Dalamhalini,konseppenandingan tidakdapatdigunakan untuk
mengakuiitem-item padalaporan posisikeuanganyangtidakmemenuhi kriteria asetdan
kewajiban.Misalnyahaltersebutterjadipadagoodwill,tenagakerja,dan
kekayaanintelektual

2.Konservatisme
Pada konsep kondervatisme, terjadi asimetri informasi mengenai
pengakuanbeban danlaba.Konsepinimengharuskan untukmengakui adanya
bebansesegeramungkinapabilaadakemungkinanbeban tersebutakan terjadi.
Namundalamprinsip inipengakuanlabatidak akandicatat hinggalabaatau pendapatan
tersebutbenar-benarterjadi.Konseptersebutdidasarkan oleh asumsi skeptisakuntan
ataukehati-hatian.Namunjustruakhirnyakonsep tersebut
menghasilkaninformasiyangtidakrelevan.Konsepkonservatismeini tidak
berfokuspadabukti transaksi,tetapilebihpadaketakutanmenyajikannilaibersih
asetdanlabaterlalutinggi.Dengan demikianinformasiyangmengandung penyimpangan
konservatismebukanlahmerupakaninformasi yangnetral.Oleh
karenaitupenyusunstandarkinitelahmerevisiperaturan danmenghilangkan
konseppenandingan(matchingconcept)dankonsepkonservatismeini.

13
3.MasalahUntukAuditor

Pengakuandanpengukuranbebanharuslahsesuai dengandefinisidan
kriteriabebanitusendiri.Tidakberlakunyalagi konseppenandingandan konsep
konservatismeharus dipahamibetulolehauditor.Auditorharusmemahamisecara
mendalammengenai definisi dan kriteriabebankarenahal tersebutmerupakan pedoman
untukmenentukanapakah perusahaanyang diaudittelahmencatat transaksi sesuai
standaryangtelahditentukanatautidak.

Kapitalisasi BIayaperusahaanmenjadi asetmerupakanmasalahyangcukup


rentandan biasanyamaterial. Apabilaperusahaan mengakuiBIayasebagaiaset padahal
transaksi ataukejadiantersebuttidakmemenuhi kriteriaaset,makabisa terjadi pencatatan
asetyangterlalutinggi.MisalnyaperusahaanWorldCom yang bergerak di bidang
penyediatelepon jarak jauh dan jasa internet. WorldCom
bangkrutkarenamenkapitalisasibeban operasiyangtidaktepat.WorldCom
membayarperusahaan lain untukmendapatkanhak dalammengaksesjaringan perusahaan
tersebut.BiayasebesarUS$3.8Milyaryang digunakan sebagaibiaya membayar ke
perusahaan lain tersebut kemudian dianggap sebagai investasi modal
karenadianggapmemilikimanfaatekonomiyangbesarbagi perusahaan. Pembayaran
BIaya tersebut mencerminkan aliran keluar aset yang harus
ditandingkandenganpendapatanyangdihasilkandaripenempatanjasatelepon
daninternetkepadakonsumendi periodeyangsama.Hal tersebutmengakibatkan
pencatatanlabayangterlalutinggi.

Selainituauditorjugaharus telitidalammenganalisapencatatanbebanyang terlalu


rendah. Hal inibiasanya terjadi agar laba perusahaan terlihat tinggi.
Contohkasusyangterjadiyaitupengakuan asset hasil akuisisi olehperusahaan yang
dicatat terlaurendah.Dengandemikianbeban penyusutan untukperiode-
periodeselanjutnyapun akanlebihrendah sehinggalabaakan terlihatlebihbesar.
Praktekpencatatan biayasekaligusyang terlalutinggiyang timbulkarenaakuisisi
ataurestrukturisasi dikenalsebagai akuntansi“bigbath”.Selainitu terdapatpula
praktekyang dikenal sebagai“cookie-jar”yangmenghitungbebanmasadepan
yangdiekspektasiperusahaansekaligus padasaatakuisisi.

14
Masalahlainyangmemerlukan ketelitian auditoradalah pencatatan beban lainnya
yangmenggunakan estimasi, sepertipersediaan yang usang, jaminan, kerugian
dalamperkarahukum,pembebanan piutangragu-ragudan kontrak
pembangunanyangdalam pengerjaan.Auditorharusmenganalisakewajaran atas
estimasiyangdigunakantersebutsertaadanyabukti-buktiyangmendukung.

15
DAFTARPUSTAKA

Chairiri, Anis dan Imam Ghozali. 2001. Teori AkuntansiEdisi Pertama.


Semarang:BadanPenerbitUniversitas Diponegoro

Godfrey,J.,et.al.1994.AccountingTheory7thEdition.Sydney:JohnWileyand
Sons

IkatanAkuntansiIndonesia.2004.StandarAkuntansiKeuangan.Jakarta:Salemba
Empat

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Yogyakarta:BPFE

16

Anda mungkin juga menyukai