Entitas tanpa
Entitas dalam tahap
Entitas umum akuntanbilitas publik Entitas syariah
pengembangan
(ETAP)
*) Jika ETAP memilih untuk menggunakan PASK sebagai dasar penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan dapat dikatakan sebagai suatu
penyajian yang terstruktur tentang posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan yaitu untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomi, serta manunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
Laporan laba rugi komprehensif selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan
kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan
lain.
Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif
yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau
ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya.
PASK 1 paragraf 6 menyebutkan bahwa manajemen bertanggung
jawab atas penyuunan dan penyajian laporan keuangan entitas.
Pernyataan tersebut adalah sejalan dengan undang-undang No. 40
Tahun 2007 yaitu :
Pasal 67
Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 66 ayat (1)
ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan semua anggota Dewan
Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan dan disediakan
oleh kantor Perseroan sejak tanggal paggilan RUPS untuk dapat diperiksa oleh
pemegang saham.
Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak
menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang
bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis, atau alasan tersebut
dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan
tahunan.
Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris
yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan tidak memberi alasan secara tertulis, yang
bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.
Pasal 69
(3) Dalam hal laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar
dan/atas menyesatkan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
secara langsung rentang bertanggung jawab terhadap pihak yang
dirugikan
Peyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap
SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Meterialitas dan agresiasi
Dilarang saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian
PASK 1 memberikandefenisi sebagai berikut.
“catatan atas laporan keuangan berisi informasi
tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan, laporan pendapatan komprehensif,
laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas
laporan keuangan memberikan penjelasan naratif
atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam
laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai
pos-pos tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam
laporan keuangan.”
Entitas dalam tahap pembangunan adalah suatu entitas
baru, entitas anak dari suatu entitas induk yang telah
berjalan, atau unit investasi lain yang sedang dalam tahap
pengembangan, yaitu sedang mencurahkan semua
kegiatan untuk mendirikan entitas baru, dan kegiatan
utama belum dimulai tapi belum menghasilkan
pendapatan dalam jumlah yang material tetap harus
menyusun laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi
komprehensif. Standar akuntansi keuangan yang berlaku
untuk suatu entitas yang telah beroperasi normal, tetap
berlaku bagi entitas dalam tahap pengembangan termasuk
pengakuan pendapatan dan beban.
PASK 1 penyajian laporan keuanganpada dasarnya telah mengadopsi
seluruh pengaturan dalam IAS 1 presentation of financial statements
(IAS 1), kecuali beberapabhal berkaitan dengan kondisi lokal yang
tak terhindarkan, antara lain tentang: laporan keuangan syariah,
entitas sektor publik, koperasi, dan peraturan regulator pasar modal.
PASK 1 juga menambahkan ketentuan mengenai siapa yang
bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan, di mana hal ini
tidak disebutkan dalam IAS 1.
Dalam IAS 1 terdapat pengaturan yang memperkenankan
manajemen entitas, dalam hal yang sangat jarang terjadi, tidak
mengikuti pengaturan dalam IAS jika manajemen entitas
menganggap bahwa pengaturan dalam IAS memberikan pemahaman
yang salah dan bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang
diatur dalam Kerangka Dasar. Pengaturan ini tidak diadopsi dalam
PASK 1 karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia.