Anda di halaman 1dari 16

NAMA : DWINDA PUTRI HADIOKO

KELAS : AK4D

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1


PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan,
dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK.
Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
syariah.
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:
(a)           laporan posisi keuangan pada akhir periode;
(b)          laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
(c)           laporan perubahan ekuitas selama periode;
(d)          laporan arus kas selama periode;
(e)          catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
dan informasi penjelasan lain;
(ea)    informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan
dalam
paragraf 38 dan 38A; dan
(f)         laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara prospektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2


LAPORAN ARUS KAS 
Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama
suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian takterpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. 
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari
metode berikut:
a)        metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan; atau
b)     metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos
penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan. 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan Penyesuaian paragraf 16, 37, 38, 40A, 42A, 42B,
50(b) untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 3


LAPORAN KEUANGAN INTERIM 
 
SEJARAH
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 3 tentang Laporan Keuangan Interim (selanjutnya
disebut PSAK 3) pertama kali disahkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 7 September 1994 menggantikan PAI 1984 Bab II Pasal
8. PSAK 3 (1994) berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1995.
Pada tanggal 22 Oktober 2010 DSAK IAI mengesahkan revisi PSAK 3 dengan
mengadopsi International Accounting Standards 34 Interim Financial Reporting (IAS 34) per
1 Januari 2009.
Pada tanggal 27 Agustus 2014 DSAK IAI menerbitkan penyesuaian PSAK 3 yang
merupakan adopsi dari IAS 34 efektif per 1 Januari 2014. PSAK 3 (Penyesuaian 2014)
berlaku efektif 1 Januari 2015. 
Pada tanggal 28 Oktober 2015 DSAK IAI mengesahkan amandemen terhadap PSAK 3 yang
merupakan amandemen konsekuensial dari Amandemen PSAK 1 tentang Prakarsa
Pengungkapan. Amandemen ini mengamandemen paragraf 05 dan berlaku efektif per 1
Januari 2017.
Pada tanggal 28 September 2016 DSAK IAI mengesahkan penyesuaian terhadap PSAK
3 yang merupakan adopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2012–2014 Cycle efektif per 1
Januari 2016. Penyesuaian tersebut merubah paragraf 16A terkait pengungkapan lain dan
berlaku efektif per 1 Januari 2017.
PSAK 3 yang berlaku efektif 1 Januari 2017 merupakan wujud komitmen DSAK IAI dalam
menjaga perbedaan 1 tahun efektif dengan International Financial Reporting Standards.
Sehingga PSAK 3 yang berlaku efektif 1 Januari 2017 telah konvergen dengan IAS 34 efektif
per 1 Januari 2016.
IKHTISAR RINGKAS
Tujuan Pernyataan ini adalah menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta
prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk
periode interim.  Pernyataan ini tidak mengatur entitas mana yang disyaratkan untuk
menerbitkan laporan keuangan interim, seberapa sering, atau seberapa lama setelah akhir
periode interim. Pernyataan ini diterapkan jika entitas disyaratkan atau memilih untuk
menerbitkan laporan keuangan interim sesuai dengan SAK. 
Laporan keuangan interim minimum mencakup komponen berikut:
a)    laporan posisi keuangan ringkas;
b)    laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik digabung maupun
dipisah;
c)    laporan perubahan ekuitas ringkas;
d)    laporan arus kas ringkas; dan
e)    catatan penjelasan tertentu. 
Jika entitas menerbitkan laporan keuangan lengkap dalam laporan keuangan interimnya,
maka format dan isi laporan keuangan interim tersebut sesuai dengan persyaratan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan. 
Jika entitas menerbitkan laporan keuangan ringkas dalam laporan keuangan interimnya, maka
laporan keuangan ringkas tersebut mencakup, minimum, setiap judul dan subjumlah yang
termasuk dalam laporan keuangan tahunan terkini dan catatan penjelasan tertentu
sebagaimana disyaratkan oleh Pernyataan ini. Pos atau catatan tambahan termasuk dalam
laporan keuangan tersebut jika kelalaian untuk mencantumkannya akan menyebabkan
laporan keuangan ringkas menjadi menyesatkan. 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 4
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas
anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan
tersendiri sebagai informasi tambahan. Pernyataan ini diterapkan pada entitas induk yang
menyajikan laporan keuangan tersendiri dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura
bersama, dan entitas asosiasi.
Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk
(yaitu investor yang memiliki pengendalian atas entitas anak) yang mencatat investasi pada
entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya perolehan atau sesuai
dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 
Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk tersebut
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:
(a) biaya perolehan; atau
(b) sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 
Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi
yang dicatat pada biaya perolehan dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 55 tidak
berubah dalam keadaan yang demikian. 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 5
SEGMEN OPERASI 
PSAK ini diterapkan atas laporan keuangan entitas dan laporan keuangan konsolidasian
kelompok usaha dengan entitas induk:
(a)      yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (pasar
modal domestik atau luar negeri atau over-the-counter, termasuk pasar modal lokal dan
regional), atau
(b)     yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan
penerbitan seluruh kelas instrumen di pasar publik. 
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
(a)     yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama),
(b)     hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut
dan menilai kinerjanya, dan
(c)    tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Entitas mengungkapkan informasi
yang memungkinkanpengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomik
dimana entitas beroperasi. 
Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomik dimana entitas beroperasi. 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 23, 24, dan 34 untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 7
PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI 
Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi
pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa
posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi dan
oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dengan pihak-pihak tersebut. 
Pernyataan ini diterapkan dalam:
(a)      mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi;
(b)     mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi;
(c)      mengidentifikasi keadaan pengungkapan yang disyaratkan di huruf (a) dan (b); dan
(d)     menentukan pengungkapan yang dilakukan mengenai butir-butir tersebut. 
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi,
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
entitas induk atau investor dengan pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan atas,
investee yang disajikan sesuai dengan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian atau
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri. Pernyataan ini juga diterapkan untuk laporan
keuangan individual. 
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan
laporan keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”). Suatu
individu atau entitas dapat diklasifikasikan sebagai pihak berelasi jika memenuhi hal-hal
yang ditentukan definisi pihak-pihak berelasi dalam PSAK 7. 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan
ini secara dini, maka fakta tersebut diungkapkan. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 3,
4, 9, 11(b), 15, 19(b), 19(e), dan 25 untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2015.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 8


PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menentukan:
(a)      kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode
pelaporan; dan
(b)     pengungkapan yang dibuat entitas tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk
terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan.
Pernyataan ini juga mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas
dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa
penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. 
Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk, dan pengungkapan atas, peristiwa setelah
periode pelaporan. 
Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode
pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun yang tidak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
(a)      peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan); dan
(b)     peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa
nonpenyesuai setelah periode pelaporan). 
Entitas menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencerminkan
peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan. Entitas tidak menyesuaikan jumlah pengakuan
dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa nonpenyesuai setelah periode
pelaporan. 
Entitas mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang
bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Jika entitas menerima informasi setelah
periode pelaporan tentang kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan, maka entitas
memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut sesuai dengan informasi terkini. 
Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak
diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan.
Sejalan dengan hal tersebut, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap kelompok
peristiwa tersebut:
(a)      sifat peristiwa; dan
(b)     estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat
dibuat. 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 11 secara prospektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 10
PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING 
Tujuan dari Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing
dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan
keuangan ke dalam mata uang penyajian. 
Pernyataan ini diterapkan pada:
(a)      akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif
yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran;
(b)     penjabaran hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk
dalam laporan keuangan entitas dengan cara konsolidasi atau metode ekuitas; dan
(c)      penjabaran hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian. 
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas
beroperasi, sedangkan mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam
penyajian laporan keuangan. 
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah
valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang
fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi. 
Pada akhir setiap periode pelaporan:
(a)      pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
(b)     pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
(c)      pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur. 
Entitas mengungkapkan:
(a)     jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul
pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan
(b)     selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan
dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal
dan akhir periode. 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan
ini untuk periode tahun buku yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2012, maka fakta
tersebut diungkapkan. 
Entitas menerapkan paragraf 47 secara prospektif untuk seluruh akuisisi yang terjadi setelah
awal periode laporan keuangan ketika Pernyataan ini pertama kali diterapkan. Penerapan
secara retrospektif paragraf 47 untuk akuisisi terdahulu diperkenankan. Untuk akuisisi
kegiatan usaha luar negeri yang diperlakukan secara prospektif tetapi terjadi sebelum tanggal
Pernyataan ini pertama kali diterapkan, entitas tidak menyajikan kembali tahun-tahun
sebelumnya. 
Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 3(b), 8, 11, 18, 33, 39, 44–46, 48A secara
retrospektif dan definisi nilai wajar dalam paragraf 8 dan 23 secara prospektif untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSU KEUANGAN 13
PROPERTI INVESTASI 
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan
pengungkapan yang terkait. Pernyataan ini diterapkan dalam pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini tidak berlaku untuk hak penambangan dan
cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat
diperbarui. 
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
(a)      digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
(b)     dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a)      besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas; dan
(b)     biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal. 
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk
dalam pengukuran awal tersebut.
 
Entitas dapat:
(a)     memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi
yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil dikaitkan secara langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset tertentu yang mencakup properti
investasi tersebut; dan
(b)      memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi
lain, tanpa memperhatikan pilihan sebagaimana dimaksud di huruf (a). 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2012. Entitas menerapkan penyesuaian atas definisi nilai wajar dalam
paragraf 05, 26, 29, 32, 36–40, 42–49, 51, 53, 53B, 75(d), 78–80, dan 85B secara prospektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PENGANTAR
PSAK 14 tentang Persediaan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
tanggal 16 September 2008.
PSAK 14 ini merevisi PSAK 14 tentang Persediaan yang telah dikeluarkan pada tanggal 7
September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 14 tentang
Persediaan pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 15 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK 15 ini merevisi PSAK 15 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi yang
telah diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 15 tentang
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 16 tentang Aset Tetap telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
tanggal 29 November 2011.
PSAK 16 ini merevisi PSAK 16 tentang Aset Tetap yang telah dikeluarkan pada tanggal 29
Mei 2007.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 16 tentang
Aset Tetap pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 18 tentang Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 22 Oktober 2010.
PSAK 18 ini merevisi PSAK 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun yang telah dikeluarkan
pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 18 tentang
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 19 tentang Aset Takberwujud telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Februari 2010.
PSAK 19 ini merevisi PSAK 19 tentang Aset Tidak Berwujud yang telah dikeluarkan pada
tanggal 13 Oktober 2000.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 19 tentang
Aset Takberwujud pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 22 tentang Kombinasi Bisnis telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 12 Januari 2010.
PSAK 22 ini merevisi PSAK 22 tentang Akuntansi Pengabungan Usaha yang telah
dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 22 tentang
Kombinasi Bisnis pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 24 tentang Imbalan Kerja telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK 24 ini merevisi PSAK 24 tentang Imbalan Kerja yang telah diterbitkan pada tanggal 23
Oktober 2010.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 24 tentang
Imbalan Kerja pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 25 tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan telah
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15 Desember 2009
PSAK 25 ini merevisi PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan,
Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi yang telah dikeluarkan pada 7
September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 25 tentang
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan pada tanggal 27
Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 26 tentang Biaya Pinjaman telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 20 Desember 2011.
PSAK 26 ini merevisi PSAK 26 tentang Biaya Pinjaman yang telah dikeluarkan pada tanggal
16 September 2008.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 26 tentang
Biaya Pinjaman pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 Desember 2012.
PSAK 28 ini merevisi PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian yang telah
dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR
PSAK 36 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 Desember 2012.
PSAK 36 ini merevisi PSAK 36 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa yang telah
dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 38 tentang Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 September 2012.
PSAK 38 ini membatalkan PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang disahkan
pada tanggal 26 Januari 2012 dan menggantikan PSAK 38 (2004): Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 46 ini merevisi PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan yang telah disahkan pada tanggal
18 Desember 2010.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 46 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IAS 12 Income Taxes. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan kesesuaian dengan
praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 46 tentang
Pajak Penghasilan pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 48 ini merevisi PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset yang telah disahkan pada
tanggal 22 Desember 2009.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 48 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IAS 36 Impairment of Assets. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan kesesuaian
dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 50 ini merevisi PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
yang telah disahkan pada tanggal 26 November 2010. 
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 50 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IAS 32 Financial Instrument: Presentation. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 53 tentang Pembayaran Berbasis Saham telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 23 Oktober 2010.
PSAK 53 ini merevisi PSAK 53 tentang Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham yang telah
dikeluarkan pada tanggal 4 September 1998.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 53 tentang
Pembayaran Berbasis Saham yang telah disahkan pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 55 ini merevisi PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
yang telah disahkan pada 4 Oktober 2011.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 55 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement. Penerapan contoh tersebut
perlu memperhatikan kesesuaian dengan praktik
di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 56 tentang Laba Per Saham telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 8 April 2011.
PSAK 56 ini merevisi PSAK 56 tentang Laba Per Saham yang telah dikeluarkan pada tanggal
10 Desember 1999.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 56 tentang
Laba Per Saham pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 57 tentang Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi keuangan pada tanggal 15 Desember 2009.
PSAK 57 ini merevisi PSAK 57 tentang Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan
Aset Kontinjensi yang telah dikeluarkan pada tanggal 3 November 2000.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 57 tentang
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 58 tentang Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15
Desember 2009.
PSAK 58 ini merevisi PSAK 58 tentang Operasi dalam Penghentian yang telah dikeluarkan
pada 6 Mei 2003.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR
PSAK 60 tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 April 2014. PSAK 60 ini merevisi PSAK 60 tentang Instrumen
Keuangan: Pengungkapan yang disahkan tanggal 26 November 2010.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 60 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 60 tentang
Instrumen Keuangan: Pengungkapan pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 61 tentang Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah telah
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 18 November 2010.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 61 tentang
Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah pada tanggal 27
Agustus 2014
PENGANTAR
PSAK 62 tentang Kontrak Asuransi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 28 Juni 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 62 tentang
Kontrak Asuransi pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 62 tentang Kontrak Asuransi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 28 Juni 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 62 tentang
Kontrak Asuransi pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 63 tentang Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi telah disahkan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 63 tentang
Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi pada tanggal 27 Agustus 2014
PENGANTAR
PSAK 64 tentang Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya
Mineral telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 18 Mei 2011.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 64 tentang
Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan
Sumber Daya Mineral pada tanggal 27 Agustus 2014.

PENGANTAR
PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 65 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IFRS 10 Consolidated Financial Statements. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 66 tentang Pengaturan Bersama telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 66 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IFRS 11 Joint Arrangements. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan kesesuaian
dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 66 tentang
Pengaturan Bersama pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 67 tentang Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk unsur yang tidak material.
PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 67 tentang
Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain pada tanggal 27 Agustus 2014.
PENGANTAR
PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 68 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari
IFRS 13 Fair Value Measurement. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib ditetapkan untuk unsur yang tidak matetrial.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 68 tentang
Pengukuran Nilai Wajar pada tanggal 27 Agustus 2014.
PERNYATAAN STANDARAKUNTANSI KEUANGAN 69
AGRIKULTUR 
PSAK 69: Agrikulturmemberikan pengaturan akuntansi yang meliputi pengakuan,
pengukuran, sertapengungkapan aktivitas agrikultur. PSAK 69 juga memberikan panduan
definisibeberapa istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini.
Secara umum PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat
memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur
pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar aset diakui dalam laba rugiperiode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai
wajar secara jelastidak dapat diukur secara andal.
PSAK 69 memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang
lingkup Pernyataan ini. Pengaturan akuntansi aset produktif mengacu ke PSAK 16:Aset
Tetap.
PSAK 69 memberikan pengaturan akuntansi atas hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait
dengan aset biologis untuk diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan diakui
dalam laba rugi jika, dan hanya jika, hibah pemerintah tersebut menjadi piutang.
PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen; sebagai
contoh, pemrosesan buah anggur menjadi minuman anggur (wine) dan wol menjadi benang.
PSAK 69 berlaku efektif untuk periode tahun bukuyang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2018 dan dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan. Penerapan dini diperkenankan. Entitas mengungkapkan fakta
tersebut jika menerapkan opsi penerapan dini.

Anda mungkin juga menyukai