Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK PSAK 1

(Makalah ini disusun sebagai tugas Teori Akuntansi)

Chumairoh Dian Maharani (191622018152590)


Naufal izzaturrahman (191622018152589)
Atama Selfara (191622018152215)

Dosen pengampu : Irfan Fatoni, SE., M.Si


PENDAHULUAN
Sejalan dengan konvergensi IFRS pada tahun 2009, DSAK-IAI mengeluarkan PSAK No.1 Penyajian Laporan
Keuangan (revisi 2009) yang menggantikan PSAK no.1 sebelumnya. PSAK No. 1 (revisi 2009) berlaku efektif 1 januari
2011 dan membawa banyak perubahan pada wajah laporan keuangan perusahaan di Indonesia. PSAK No. 1 dapat
diterapkan untuk semua laporan keuangan tujuan umum yang disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Dengan demikian, PSAK No. 1 dapat diterapkan untuk laporan keuangan semua entitas usaha yang
disajikan dalam laporan tahunan.
PSAK No. 1 menetapkan seluruh persyaratan yang berguna untuk menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhan
umum, yang menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan mendasari persyaratan minimum atas isinya dan
pengungkapannya. Tujuan PSAK No. 1 adalah untuk memastikan informasi yang dapat diperbandingkan dengan
menyajikan laporan keuangan entitas periode sebelumnya dan dengan menyajikan laporan keuangan entitas lainnya.
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan
1 AKUNTANSI 4 Keuangan

Standar Akuntansi
2 Keuangan (SAK) 5 Entitas

3 Akuntansi Keuangan
Tujuan Penerapan PSAK No.1
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011:01) tujuan penerapan PSAK No.1 adalah untuk menetapkan
dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum agar dapat diperbandingan antara laporan keuangan
entitas periode sebelumnya dengan laporan keuangan entitas lain.
Tujuan laporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyajikan informasi tentang posisi
keuangan, performa keuangan, dan arus kas entitas yang berguna untuk berbagai pengguna dalam
membuat keputusan ekonomi.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, laporan keuangan setidaknya harus memberikan informasi tentang :
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian
5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
6. Arus kas
Karakteristik Umum PSAK No. 1

1 Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang
wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria
pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang
kepatuhan terhadap SAK tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan
telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
2. Kelangsungan usaha

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,


mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi. Dalam menyusun laporan
keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usaha.
Entitas Menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali
manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau
tidak mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain melakukannya.
Jika manajemen menyadari (dalam membuat penilaiannya) mengenai adanya
ketidakpastian yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang dapat
menimbulkan keraguan yang signifikan tentang kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan ketidakpastian
tersebut.
Jika entitas menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan
usaha, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, Bersama dengan dasar yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas tidak
dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat menggunakan asumsi kelangsungan usaha.
3. Dasar akrual

Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Ketika
akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas,
ekuitas, pendapatan dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut
memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur tersebut dalam Kerangka

Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.


baik...saya akan melanjutkan pembahasan mengenai karakteristik umum PSAK
NO 1

4. Material dan agregasi


Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang
diklasifikasikan sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan dan pengklasifikasian
adalah penyajian dalam laporan keuangan. Jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat
digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan. Suatu pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan
tetapi cukup material untuk disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan.
5. Saling Hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liaibilitas atau pendapatan dan beban,
kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK.
Entitas melaporkan secara terpisah untuk aset dan liaibilitas serta pendapatan dan beban.
Saling hapus dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan atau dalam laporan
laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangi kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk
memahami transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun untuk menilai arus kas
entitas di masa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa.
Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan penilaian (misalnya, penyisihan keuangan
atas persediaaandan penyisihan piutang tak tertagih) tidak termasuk kategori saling hapus.
6. Frekuensi pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara
tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk
periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, sebagai tambahan terhadap
periode cakupan laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan:

a. Alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek
b. Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat
diperbandingkan secara keseluruhan.

SELANJUTNYA AKAN DIJELASKAN OLEH REKAN SAYA NOVAL


7. Informasi komparatif,
Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun
sesuai dengan PSAK/ISAK. Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih
laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan dengan
laporan tambahan tersebut. Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode
sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
8. Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali:

a) Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau review atas laporan keuangan, terlihat secara
jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria
untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25.

b) perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK. Misalnya, suatu akusisi atau pelepasan yang signifikan atau
review atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus disajikan
secara berbeda
Aspek-Aspek PSAK No. 1

• Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap standar akuntansi


• Kelangsungan usaha (going concern)
• Dasar akrual akuntansi
• Materialitas, agregasi dan saling hapus
• Informasi komparatif
• Konsistensi penyajian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai