Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ATAMA SELFARA

NIM : 191622018152215

MATKUL : PENGAUDITAN INTERNAL

TUGAS : PROGRAM KERJA AUDIT

A. PENGERTIAN PKA
Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit. Rencana audit
dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif.
Dalam merencanakan auditnya, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi
sumber daya. Salah satu dokumen perencanaan audit adalah program kerja audit.

Program Kerja Audit (PKA) merupakan rancangan prosedur dan teknik audit yang disusun secara
sistematis yang harus diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit.
PKA disusun setelah auditor memperoleh pemahaman yang cukup tentang tujuan audit. PKA akan menjadi
guidance bagi auditor.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PKA


Penyusunan PKA mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
 Sarana pemberian tugas kepada tim audit.
 Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang mulai dari ketua tim sampai dengan
pengendali mutu.
 Pedoman kerja/pegangan bagi auditor.
 Landasan untuk membuat ikhtisar/ringkasan hasil audit.
 Sarana untuk mengawasi mutu audit.
Agar tujuan dan manfaat tersebut tercapai secara optimal maka PKA perlu disusun dengan
format normatif sebagai berikut:

…..Nama Instansi Auditor No. KKA….

Nama Auditi… No. PKA….

Tahun Yang Diauditi…

Program Kerja Audit

Audit Kinerja Atas….

a. Pendahuluan
b. Tujuan Audit
c. Langkah Kerja Audit

N0. Uraian Dikerjakan Oleh Waktu Yg Diperlukan


No. KKA Catata
Rencana Realisasi Rencana Realisasi

….,…..,2012 …….,……,2012

Direviu Oleh Disusun Oleh

Pengendali Teknisi Ketua Tim

…….. …………

NIP….. NIP…….

……,…..2012

Disetujui Oleh

Pengendali Mutu

…….……

NIP…..

Gambar 1 Format PKA

Penyusunan PKA sesuai format tersebut dilakukan dengan memperhatikan sasaran, ruang lingkup,
metodologi, dan alokasi sumber daya. Pengisian item-itemnya tidaklah sulit. Bagian yang krusial dalam pengisian
item tersebut adalah “langkah kerja audit” di kolom uraian.

C. PROSEDUR PENYUSUNAN LANGKAH KERJA AUDIT.


1. Identifikasi Kegiatan/Program Yang Akan
Kegiatan/program yang akan diaudit adalah merupakan bagian nyata dari objek audit sesuai jenis
auditnya dsn biasanya terurai didokumen anggaran (DIPA/DPA). Sebagai contoh: Audit kinerja atas
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kegiatannya sesuai dokumen DIPA adalah “pengadaan
komputer”.

2. Identifikasi Tujuan Audit.


Tujuan audit yang akan diidentifikasi harus sesuai dengan jenis auditnya. Sesuai contoh yang
digunakan adalah audit kinerja atas ‘Pengadaan Komputer’. Audit kinerja merupakan audit atas
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan
audit aspek efektifitas (3E). sehingga tujuan audit kinerja adalah meyakini pemenuhan aspek.
Auditor harus mengindentifikasi bukti/dokumen terkait dengan proses kegiatan Pengadaan
Komputer yang menjadi ejawanta dari pemenuhan 3E. Untuk mendukung hal itu, dapat digunakan
visualisasi posisi 3E dalam PBJ sebagai berikut:

Money Input Outpu Outcome

Ekonomik Efisien Efektif

Gambar 2. Posisi 3E

Dari gambar tersebut dapat diungkap bahwa aspek 3E terkait dengan 4 (empat) unsur yaitu: Money,
Input, Ouput, dan Outcome. Auditor harus menerima apakah keempat unsur itu merupakan hal yang given dari
proses PBJ ataukah merupakan hasil dari suatu proses sekuel sebelum dalam proses PBJ atau bahkan gabungan dari
hal yang given dan proses sekuel.

Sebagai contoh: aspek ekonomis merupakan perbandingan dari unsur money dengan input. Input yang
akan dikeluarkan atau dibayar harus diperoleh dari pilihan money sebanyak mungkin. Pilihan money ini dapat di
peroleh banyak calon penyedia dengan driver pointnya adalah paket yang diumumkan, Haraga Perkiraan Sendiri
(HPS) dan persyaran penyedian BJ untuk ikut lelang. Semakin banyak rekanan yang bisa mendaftar maka
kemungkinan semakin mendapat harga (money) barang/jasa yang murah.

Dari gambar ini dapat diungkap bahwa unsure money diperoleh dari penyusunan paket pengadaan,
penyusunan HPS dan penetapan persyaratan penyedian barang dan jasa. Jika ada penyusunan Paket/HPS yang
tidak sesuai prosedur dan penentuan persyaratan penyedian yang diskiriminatif, maka membatsi penyedian dan
menutup pula potensi perolehan harga (money) termura.

3. Identifikasi Langkah Kerja Audit.


 Identifikasi bukti audit yang akan dikumpulkan dari auditi atau disusun dari auditor dengan
contoh tersebut, auditor dapat mulai menyusun langkah kerja audit dengan tujuan pemenuhan
aspek ekonomi.

a. Bukti di kumpul dari audit.


 Dokumen pengumuman perencanaan umum pengadaan (RUP), berita acara kaji ulang RUP, HPS
dan Ppengumuman lelang.
 Dokumen pengadaan (terutama terkait pesyaratan penyedia BJ).

b. Bukti yang disusun oleh auditor.


 Perbandingan antara item daram RUP, HPS, persyaratan penyedia dengan ketentuan di proses
54/2010.
 Wawancara dengan pihak pelaku PBJ.

c. Identifikasi pihak yang akan dihubungi untuk memperoleh bukti audit: pelaku PBJ yang terkait dengan
pemenuhan aspek ekonomi adalah PA/KPA, PPK dan ULP.

d. Identifikasi teknik audit yang akan digunakan untuk memperoleh atau menyusun bukti audit tersebut
adalah:
 Pembandingan.
 Analisis.
 Permintaan keterangan.
e. Gabung dan susun yang ada dilangkah 1,2 dan 3 dalam kalimat perintah. Setelah langkah 1,2 dan 3
dapat terpenuhi, auditor harus meramu dan menyusunnya dalam kelimat perintah sebagai berikut:
 Minta dokumen RUP dan BA kaji ulang RUP ke PA/KPA.
 Minta dokumen HPS ke PPK.
 Minta dokumen pengadaan ke ULP.
 Lakukan pembandingan item-item yang ada dalam paket pengadaan, HPS dan dokumen
pengadaan (terkait persyaratan penyedia BJ) dengan ketentuan perpres 54/2010.
 Lakukan analisis perbedaan dari hasil perbandingan.
 Lakukan wawancara pada PA/KPA, PPK dan ULP.
 Simpulkan hasil langkah kerja audit di atas.

D. PENGISIAN FORMAT PKA


Asumsi yang di gunakan sebagai berikut:
 Auditor dari Inspektorat Jenderal Kementrian Abdi Negara akan melakukan audit kinerja atas
pengadaan komputer di unit balai diklat tahun anggaran 2011.

 Nama auditornya adalah Yan Isak sebagai pengendali mutu, Sari Dewi sebagai pengendali teknis,
Bagus sebagai ketua tim dan Camelia sebagai anggota tim.

 Mereka akan mengaudit aspek ekonomis selama 3 (tiga) hari kerja.

 Beberapa langkah kerja audit yang didefenisikan di atas maka, PKA dapat di susun sebagai berikut:
Inspektorat Jenderal Abdi Negara No.KKA :………….

No.PKA : 1/ekonomis

Nama Auditi : Balai Diklat

Tahun Yg Diauditi : 2011

Program Kerja Audit

Audit Kinerja Atas Pengadaan Komputer

a. Pendahuluan
Audit kinerja adalas audit atas pelaksanaan tugas & fugsi Instansi pemerintah yg terdiri atas audit aspek ekonomi, efesiensi,
dan audit aspek efektifitas (3E).
b. Tujuan Audit
Meyakini keekonomisan.
c. Langkah Kerja Audit.

No. Uraian Dikerjakan oleh Waktu yg di perlukan


No. KKA Catatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1. Minta dokumen RUP & BA kaji ulang


RUP ke PA/KPA.

2. Minta dokumen HPS ke PPK.

Bagus
3. Minta dokumen pengadaan ke ULP. dan
1 hari
Camelia
4. Lakukan pembandingan item2 yg ada
dalam paket pengadaan.HPS &
dokumen pengadaan(terkait
persyaratan penyedia BJ) dengan
ketentuan perpres 54/20150.

5. Lakukan analisis perbedaan dari hasil 1 hari


pembandingan.

6. Lakukan wawancara kepada PA/KPA


dan ULP.

7. Simpulkan hasil langkah kerja audit di 1 hari


atas.

Jakarta, 3 Januari 2012 Jakarta,2 Januari 2012

Direviu oleh : Disusun oleh :

Pengendali Teknis Ketua Tim

Sari Dewi Bagus

NIP 19690 NIP 19720806

Jakarta ,3 Januari 2012

Disetujui oleh :

Pengendali Mutu

Yan Isak

NIP 1960

Gambar 3 Hasil Penyusunan PKA sesuai format


ANALISIS

Auditor dapat menyusun PKA tujuan untuk meyakini pemenuhan aspek efisien dan efektif dengan cara
seperti uraian di atas. Dengan PKA yang disusun secara cermat, auditor akan di pandu secara optimal untuk
memperoleh keyakinan yang memadai tentang pemenuhan aspek 3E. Dan pada gilirannya auditor bukan hanya
akan berhasil melakukan audit kinerja tetapi seiring itu auditor dapat meyakini tingkat ketaatan (Compliance) auditi
terhadap prosedur PBJ yang ada di perpes 54/2010.

DAFTAR PUSTAKA

Modul Auditing Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA), Pusdiklatwas BPKP, Bogor, 2009,
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kamal Mustofa, bahan tayang mata diklat gambaran umum audit
pengadaan barang jasa, Pusdiklatwas BPKP, bogor, 2012.

Anda mungkin juga menyukai