Anda di halaman 1dari 14

PP NOMOR 28 TAHUN 2020

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


KEMENTERIAN KEUANGAN

COMPANY NAME HERE 1


PP 28 TAHUN 2020

 Merupakan Perubahan atas PP No.27


Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah yang
meliputi 36 (tiga puluh enam)
perubahan Pasal dan Penjelasan.

 Perubahan PP No.27 Tahun 2014


dilakukan dengan tujuan untuk
mewujudkan pengaturan yang
komprehensif yang disesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan, sehingga
pelaksanaan Pengelolaan BMN/D
dapat dilaksanakan secara optimal,
efektif, dan efisien.

COMPANY NAME HERE 2


POKOK PERUBAHAN PADA PP 28 TAHUN 2020
Pengaturan Lainnya Penggunaan
 Penyempurnaan Definisi dan pengaturan kewenangan Penggunaan Sementara dapat
Pengelola dan Pengguna Barang dilakukan atas BMN yang berada
 Penyempurnaan pengaturan “kepentingan umum” pada Pengelola Barang
 Penyempurnaan definisi “Lelang”
 Penambahan “Pengelola Barang” sebagai pihak yang Pemanfaatan
dapat melakukan Pemusnahan BMN/D  Penyetoran uang sewa dapat dilakukan secara bertahap
 Penambahan Lingkup Penghapusan BMN/D yaitu: untuk sewa BMN/D dengan karakteristik khusus
Penghapusan dari Daftar Barang Pengelola.
 Jangka waktu Pinjam Pakai BMN/D tidak dibatasi dapat
diperpanjang hanya 1 kali
 Penyempurnaan Pengaturan pada KSP berupa perluasan
contoh BMN/D yang bersifat khusus
POKOK
Pemindahtanganan PERUBAHAN  Perluasan BGS/BSG dapat dilakukan oleh Pengguna
 Menambahkan Desa sebagai pihak Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang
yang dapat melakukan Hibah dan  Penambahan Bentuk Pemanfaatan BMN yaitu “Kerjasama
Tukar-Menukar Terbatas Untuk Pembiayaan Infrastruktur”
 Pengaturan pelaksanaan PMPP yang
berasal dari BMN yang dari awal
pengadaannya direncanakan untuk Penilaian
dijadikan PMPP  Penyempurnaan pengaturan terkait definisi “Penilai
 Pengaturan terkait PMPD diatur Pemerintah”
tersendiri mengikuti ketentuan di  Pengaturan Penilaian BMN selain tanah dan/atau
Badan Layanan Umum bangunan dalam rangka Pemanfaatan atau
bidang pemerintahan daerah dan
 Pengelolaan BMN/D pada BLU dilaksanakan berdasarkan Peraturan
pengelolaan BMD Pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan
Pemerintah ini, kecuali yang diatur khusus dalam Peraturan Pemerintah
oleh Pengguna Barang, atau menggunakan Penilai yang
mengenai BLU
 Pengelola Barang dapat membentuk BLU/menggunakan jasa pihak lain ditetapkan oleh Pengguna Barang
COMPANY NAME HERE 3
yang ditunjuk dalam melaksanakan pengelolaan tertentu atas BMN
PENGGUNAAN
PASAL 19 AYAT (1) DAN
AYAT BARU (1a) dan (1b)
1. Barang Milik Negara:
a. pada Pengelola Barang; dan
b. yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang;
dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya dalam jangka waktu tertentu tanpa harus
mengubah status Penggunaan Barang Milik Negara tersebut.

 Penggunaan Sementara dapat dilakukan atas BMN yang berada pada Pengelola Barang
(sebelumnya hanya dapat dilakukan atas BMN pada Pengguna Barang)

COMPANY NAME HERE 4


PEMANFAATAN

JENIS PEMANFAATAN SEWA


Pasal 29 ayat (7), (9), (10), (11)
Pasal 27 ayat (2)
Penambahan Bentuk Baru Pemanfaatan BMN yaitu:
Kerja Sama Terbatas Untuk Pembiayaan 1. Penyetoran uang sewa dilakukan sekaligus secara
Infrastruktur tunai sebelum ditandatatanganinya perjanjian sewa
 Mengakomodir Perpres 52 Tahun 2020 tentang 2. Pembayaran Sewa Bertahap dapat dilakukan secara
Pembiayaan Infrastruktur Melalui Hak Pengelolaan bertahap dengan persetujuan Pengelola Barang atas:
Terbatas , khususnya untuk BMN
a. Sewa untuk kerja sama infrastruktur; dan/atau
b. Sewa untuk Barang Milik Negara/Daerah dengan
karakteristik/sifat khusus.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Sewa untuk Barang
Milik Negara/Daerah dengan karakteristik/sifat
khusus diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
PINJAM PAKAI
untuk BMN dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Pasal 30 ayat (2) dan ayat (3)
untuk BMD
Jangka waktu Pinjam Pakai Barang Milik Negara/Daerah paling
lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang  Perluasan pembayaran sewa bertahap juga dapat
diterapkan pada BMN/D tertentu yang memiliki
karakteristik/sifat khusus melalui PMK
 Pinjam pakai dapat diperpanjang sesuai kebutuhan
(sebelumnya dalam PP-27/2014 hanya dibatasi 1 kali)

COMPANY NAME HERE 5


PEMANFAATAN
KERJA SAMA PEMANFATAAN
BGS/BSG
Pasal 32 ayat (4) dan (5) serta Pasal 33 ayat (1), (3),
Pasal 34 ayat (1), (2), (4) dan Pasal 36
(3a), (5), dan (6)

1. Mitra Kerja Sama “DIPILIH” melalui tender (Bukan 1. Perluasan BGS/BSG dapat dilakukan oleh
“DITETAPKAN”) Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan
2. Penunjukan Langsung Mitra KSP BMN/D yang bersifat khusus Pengelola Barang.
juga dilakukan terhadap anak perusahaan badan usaha milik
2. Penyerahan objek BGS/BSG pada akhir jangka
negara yang diperlakukan sama dengan badan usaha milik
negara sesuai ketentuan peraturan pemerintah yang mengatur
waktu pelaksanaan tidak menghapuskan kewajiban
mengenai tata cara penyertaan dan penatausahaan modal Mitra untuk menindaklanjuti hasil audit yang telah
negara pada badan usaha milik negara dan perseroan terbatas dilakukan oleh APIP
3. Perluasan contoh BMN/D yang bersifat khusus (stasiun kereta
api dan terminal angkutan umum)
4. Jenis Penyediaan Infrastuktur untuk Kerja Sama Pemanfaatan
atas BMN/D untuk Penyediaan Infrastruktur mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
penyediaan infrastruktur.
5. Penyempurnaan kewenangan persetujuan besaran kontribusi
tetap dan pembagian keuntungan yaitu Pengelola Barang untuk
BMN, dan Gubernur/Bupati/Walikota untuk BMD

COMPANY NAME HERE 6


PEMANFAATAN
Our Great Team
KERJA SAMA TERBATAS UNTUK PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
Pasal 41A dan 41B

Dilakukan terhadap
Dilakukan oleh Penerimaan atas Kerja Jangka Waktu Kerja Sama
BMN yang berada
Badan Layanan Sama Terbatas Untuk dilaksanakan sesuai
pada Pengguna
Umum yang Pembiayaan dengan ketentuan
Barang, dengan
dibentuk oleh Infrastruktur peraturan perundang-
mekanisme
Pengelola Barang merupakan Pendapatan undangan di bidang
penyerahan kepada
Badan Layanan Umum masing-masing sektor
Pengelola Barang
Infrastruktur

COMPANY NAME HERE 7


PENILAIAN
Perubahan Definisi Penilaian Kembali
1 Penilai Pemerintah 2 Penilaian STB 3 BMN/D
Pasal 50 ayat (2) dan (5), dan Penjelasan Pasal 51 ayat (1), (2), (3) Pasal 52 ayat (2) dan (3), dan
Pasal 50 ayat (1) Penjelasan Pasal 52 ayat (1)

Penilaian Barang Milik


Yang dimaksud dengan "Penilai
Negara selain tanah
Pemerintah" adalah Pegawai
dan/atau bangunan
Negeri Sipil di lingkungan
dalam rangka
pemerintah yang diberi tugas, Ketentuan mengenai
Pemanfaatan atau
wewenang, dan tanggung jawab pelaksanaan Penilaian
Pemindahtanganan
untuk melakukan Penilaian, kembali atas nilai BMN
dilakukan oleh tim yang
termasuk atas hasil penilaiannya dan BMD diatur dengan
ditetapkan oleh
secara independen sesuai Peraturan Presiden.
Pengguna Barang, atau
dengan ketentuan Peraturan
menggunakan Penilai
Perundang-undangan
yang ditetapkan oleh
Pengguna Barang
 sebelumnya diatur bahwa Penilai  sebelumnya harus Penilai dari Pengelola  Memberikan peluang ke depan untuk
Pemerintah adalah PNS yang diangkat dan dapat melibatkan Penilai yang penetapan pelaksanaan revaluasi BMD
oleh kuasa Menteri Keuangan ditetapkan Pengguna Barang secara terpisah dari revaluasi BMN
COMPANY NAME HERE 8
PEMINDAHTANGANAN

TUKAR-MENUKAR HIBAH
Pasal 68 ayat (1)
Pasal 64 ayat (2) huruf b, dan ayat (3) huruf b
Pasal 69 ayat (5), dan penjelasan Pasal 69 ayat (1) huruf b
Pasal 67 ayat (1), (1a), dan ayat (2)
Pasal 71 ayat (1), (1a), dan ayat (2)

1. Menambahkan Desa sebagai pihak yang dapat 1. Menambahkan Desa sebagai pihak yang dapat
melakukan Tukar-Menukar melakukan Hibah
2. Penyempurnaan pengaturan terkait Tukar- 2. Penambahan contoh dokumen pengganggaran
Menukar Barang Milik Daerah berupa: “Kerangka Acuan Kerja, dan Petunjuk
Operasional Kegiatan”
3. Hibah Barang Milik Daerah dilaksanakan oleh
Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota
4. Penyempurnaan pengaturan terkait Hibah Barang
Milik Daerah

COMPANY NAME HERE 9


PEMINDAHTANGANAN
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT (PMPP) Pengaturan PMPP Untuk BMN yang BMN
yang dari awal Pengadaannya direncanakan
Pasal 72 ayat (1), (2), dan (3)
Pasal 73 ayat (1) dan (5) untuk dijadikan PMPP
Pasal 74
Pasal 75 Pasal 74A

1. Pengaturan terkait PMPP/D yang berasal dari BMN/D


1. Perencanaan pengadaan BMN dibahas bersama dengan
yang dari awal pengadaannya diperuntukan bagi BUMN, BUMN, BUMD, atau badan hukum lainnya yang dimiliki
BUMD, atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh oleh negara calon penerima PMPP
negara hanya dapat dilakukan dalam rangka penugasan 2. Penetapan nilai menggunakan nilai realisasi anggaran
yang telah direviu oleh APIP dengan penetapan sebagai
pemerintah yang ditetapkan di dalam PP atau Perpres
PMPP dilakukan paling lama 1 (satu) tahun sejak akhir
2. Penyempurnaan pengaturan PMPP pada Pasal 73 dan tahun anggaran pengadaan BMN
Pasal 74 3. BMN yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk
dijadikan PMPP tidak dilakukan Penetapan Status
3. Pengaturan terkait PMPD diatur tersendiri mengikuti Penggunaan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang 4. Ketentuan Lebih Lanjut di atur dengan Peraturan Menteri
pemerintahan daerah dan pengelolaan BMD Keuangan

COMPANY NAME HERE 10


BADAN LAYANAN UMUM

Pasal 97
Pasal 96 ayat (2)

1. Pengelola Barang dapat


Pengelolaan BMN/D membentuk BLU/
pada BLU dilaksanakan menggunakan jasa pihak lain
berdasarkan Peraturan yang ditunjuk dalam
Pemerintah ini, kecuali melaksanakan pengelolaan PASAL 108
yang diatur khusus tertentu atas BMN DIHAPUS
dalam Peraturan
2. Ketentuan mengenai
Pemerintah mengenai
pelaksanaan pengelolaan
BLU
tertentu diatur dengan
Peraturan Menteri  Ketentuan transisi
 Memberikan batasan pengaturan pengelolaan BMN pada BLU
mana yang mengikuti aturan Keuangan dihapus karena pengaturan
pengelolaan BMN dan mana mengenai Pengelolaan BMN
 Memberikan amanat untuk pengaturan
yang mengikuti aturan BLU pada BLU sudah ada
pengelolaan tertentu atas BMN pada
BLU yang dibentuk oleh Pengelola
COMPANY NAME HERE Barang melalui PMK 11
CONCEPT PENGATURAN
JOB DISK LAIN
PROMOTED

BASIC

DEFINISI KEWENANGAN PENGELOLA PENYEMPURNAAN PENGATURAN


(Pasal 1 angka 12, 16a, dan BARANG DAN PENGGUNA
angka 21) 1. Penyempurnaan penjelasan “Pengamanan
BARANG
(Pasal 4 ayat (2) huruf h, ayat (3), dan ayat (4) Administrasi”, “Pengamanan Fisik”, dan “Pengamanan
1. Penyempurnaan Pasal 6 ayat (2) huruf a1, ayat (3), dan ayat (4), Hukum” (Penjelasan Pasal 42)
Definisi Pinjam Pakai Pasal 16)
dan Definisi PMPP/D 2. Penyempurnaan pengaturan “kepentingan umum”
1. Penambahan kewenangan Pengguna dan penambahan “kepentingan umum” berupa
2. Penambahan Definisi Barang yaitu merumuskan kebijakan, infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi dari
Baru yaitu “Kerja mengatur, dan menetapkan pedoman kegiatan hulu sampai dengan hilir (Penjelasan
Sama Terbatas Untuk pengelolaan BMN yang berada dalam Pasal 55 ayat (3) huruf d)
Pembiayaan penguasaannya dengan berpedoman pada
Infrastruktur” peraturan perundang-undangan di bidang 3. Penyempurnaan Definisi “Lelang” (Penjelasan Pasal
pengelolaan BMN 61 ayat (1))
2. Perubahan terminologi “mendelegasikan” 4. Penyempurnaan redaksional penjelasan Pasal 63
COMPANY NAME HERE menjadi melimpahkan” (Penjelasan Pasal 63 ayat (1) huruf d dan e) 12
PROMOTED
PENGATURAN LAIN

PENYEMPURNAAN PENGATURAN
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BMN

1. Penambahan “Pengelola Barang” sebagai pihak yang dapat melakukan Pemusnahan


BMN/D, serta penambahan pengaturan terkait pelaksanaan pemusnahan BMN/D
dituangkan dalam berita acara (Pasal 78
ayat (1), (1a), dan (2))
2. Penambahan Lingkup Penghapusan BMN/D yaitu “Penghapusan dari Daftar Barang
Pengelola” (Pasal 81 huruf
a1)
3. Penyempurnaan redaksional pada penjelasan Pasal 82 (Penjelasan
Pasal 82 ayat (1) dan (3))
COMPANY NAME HERE 13
Terima Kasih
JAGA ASET NEGARA
UNTUK MASA DEPAN
INDONESIA

COMPANY NAME HERE 14

Anda mungkin juga menyukai