NIM : 191622018152215
A. PENGERTIAN PKA
Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit. Rencana audit dimaksudk
an untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam me
rencanakan auditnya, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Sal
ah satu dokumen perencanaan audit adalah program kerja audit.
Program Kerja Audit (PKA) merupakan rancangan prosedur dan teknik audit yang disusun secara s
istematis yang harus diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit. P
KA disusun setelah auditor memperoleh pemahaman yang cukup tentang tujuan audit. PKA akan menjadi g
uidance bagi auditor.
a. Pendahuluan
b. Tujuan Audit
c. Langkah Kerja Audit
….,…..,2012 …….,……,2012
…….. …………
NIP….. NIP…….
……,…..2012
Disetujui Oleh
Pengendali Mutu
…….……
NIP…..
Penyusunan PKA sesuai format tersebut dilakukan dengan memperhatikan sasaran, ruang lingkup, meto
dologi, dan alokasi sumber daya. Pengisian item-itemnya tidaklah sulit. Bagian yang krusial dalam pengisian item ter
sebut adalah “langkah kerja audit” di kolom uraian.
Gambar 2. Posisi 3E
Dari gambar tersebut dapat diungkap bahwa aspek 3E terkait dengan 4 (empat) unsur yaitu: Money, Inp
ut, Ouput, dan Outcome. Auditor harus menerima apakah keempat unsur itu merupakan hal yang given dari proses
PBJ ataukah merupakan hasil dari suatu proses sekuel sebelum dalam proses PBJ atau bahkan gabungan dari hal yan
g given dan proses sekuel.
Sebagai contoh: aspek ekonomis merupakan perbandingan dari unsur money dengan input. Input yang a
kan dikeluarkan atau dibayar harus diperoleh dari pilihan money sebanyak mungkin. Pilihan money ini dapat di pero
leh banyak calon penyedia dengan driver pointnya adalah paket yang diumumkan, Haraga Perkiraan Sendiri (HPS) d
an persyaran penyedian BJ untuk ikut lelang. Semakin banyak rekanan yang bisa mendaftar maka kemungkinan sem
akin mendapat harga (money) barang/jasa yang murah.
Dari gambar ini dapat diungkap bahwa unsure money diperoleh dari penyusunan paket pengadaan, pen
yusunan HPS dan penetapan persyaratan penyedian barang dan jasa. Jika ada penyusunan Paket/HPS yang tidak se
suai prosedur dan penentuan persyaratan penyedian yang diskiriminatif, maka membatsi penyedian dan menutup p
ula potensi perolehan harga (money) termura.
c. Identifikasi pihak yang akan dihubungi untuk memperoleh bukti audit: pelaku PBJ yang terkait dengan
pemenuhan aspek ekonomi adalah PA/KPA, PPK dan ULP.
d. Identifikasi teknik audit yang akan digunakan untuk memperoleh atau menyusun bukti audit tersebut ad
alah:
Pembandingan.
Analisis.
Permintaan keterangan.
e. Gabung dan susun yang ada dilangkah 1,2 dan 3 dalam kalimat perintah. Setelah langkah 1,2 dan 3
dapat terpenuhi, auditor harus meramu dan menyusunnya dalam kelimat perintah sebagai berikut:
Minta dokumen RUP dan BA kaji ulang RUP ke PA/KPA.
Minta dokumen HPS ke PPK.
Minta dokumen pengadaan ke ULP.
Lakukan pembandingan item-item yang ada dalam paket pengadaan, HPS dan dokumen penga
daan (terkait persyaratan penyedia BJ) dengan ketentuan perpres 54/2010.
Lakukan analisis perbedaan dari hasil perbandingan.
Lakukan wawancara pada PA/KPA, PPK dan ULP.
Simpulkan hasil langkah kerja audit di atas.
Nama auditornya adalah Yan Isak sebagai pengendali mutu, Sari Dewi sebagai pengendali teknis, Bagu
s sebagai ketua tim dan Camelia sebagai anggota tim.
Beberapa langkah kerja audit yang didefenisikan di atas maka, PKA dapat di susun sebagai berikut:
No.PKA : 1/ekonomis
Bagus da
3. Minta dokumen pengadaan ke ULP. n
1 hari
Camelia
4. Lakukan pembandingan item2 yg ada d
alam paket pengadaan.HPS & dokumen
pengadaan(terkait persyaratan penyedi
a BJ) dengan ketentuan perpres 54/201
50.
Disetujui oleh :
Pengendali Mutu
Yan Isak
NIP 1960
ANALISIS
Auditor dapat menyusun PKA tujuan untuk meyakini pemenuhan aspek efisien dan efektif dengan cara
seperti uraian di atas. Dengan PKA yang disusun secara cermat, auditor akan di pandu secara optimal untuk
memperoleh keyakinan yang memadai tentang pemenuhan aspek 3E. Dan pada gilirannya auditor bukan hanya
akan berhasil melakukan audit kinerja tetapi seiring itu auditor dapat meyakini tingkat ketaatan (Compliance) auditi
terhadap prosedur PBJ yang ada di perpes 54/2010.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Auditing Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA), Pusdiklatwas BPKP, Bogor, 2009,
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kamal Mustofa, bahan tayang mata diklat gambaran umum audit
pengadaan barang jasa, Pusdiklatwas BPKP, bogor, 2012.