Anda di halaman 1dari 30

AUDIT PROGRAM Disusun oleh : Mas

(Nama & Parap)


Nama Program/ : IBRD-7767-IND Universitas PAJ Tanggal : 15 mart
Keg diaudit
Sasaran : GA Direview oleh : Sai
Pemeriksaan (Nama & Parap)
Tujuan : Memberi opini atas LK
Tahun Anggaran : 2014 Tanggal : 20 mart

N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan


o No kan Waktu Cat
Oleh

Renc Real Renc. Real


.
1. Program/kegAudit untuk Memperoleh Gambaran
Umum Proyek
Tujuan
Untuk memperoleh pemahaman dan gambaran umum tentang jenis dan
bentuk kegiatan/operasi proyek, dan mekanisme pelaksanaannya,
sebagai dasar untuk pengembangan Program Audit lebih lanjut.
Langkah Kerja
1.) Dapatkan dokumen-dokumen serta peraturan dan pedoman yang
berlaku sebagai dasar audit seperti:
a. Loan Agreement (LA), DIP, PO dan Lembaran Kerja
termasuk revisinya dan bila memungkinkan Project
Appraisal Document (PAD) atau Staff Appraisal Report
(SAR), dan Project Implementation Plan (PIP);
b. Struktur organisasi proyek;
c. Pedoman manual proyek yang diperiksa;
d. Pedoman pengadaan barang dan jasa yang berlaku bagi
proyek BLN khususnya Guidelines tentang pengadaan
(procurement) dari Pemberi pinjaman/hibah yang
bersangkutan;
e. Procurement Plan Proyek yang disetujui lembaga donor;
f. Laporan Keuangan Proyek;
g. Risalah-risalah rapat, persetujuan-persetujuan pejabat yang
berwenang, dan surat-surat keputusan;
h. Dokumen kontrak dan surat menyurat;
i. Laporan audit dan kertas kerja audit tahun sebelumnya.
2.) Lakukan penelaahan atas dokumen-dokumen tersebut di atas
untuk memperoleh pemahaman atas pelaksanaan
kegiatan/operasi proyek yang meliputi:
a. Misi, Tujuan, sasaran, serta metode pelaksanaan
proyek/pinjaman/ hibah;
b. Kegiatan pokok proyek/pinjaman/hibah;
c. Organisasi, dan struktur proyek/pinjaman/hibah;
d. Metoda pelaksanaan kegiatan;
e. Permasalah-permasalahan audit termasuk temuan
audit tahun sebelumnya.
3.) Berdasarkan penelaahan atas dokumen-dokumen tersebut
tuangkan simpulannya dalam kertas kerja audit.
4.) Lakukan pemutakhiran temuan audit tahun sebelumnya.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Program Audit untuk Penilaian Struktur


Pengendalian Intern
Tujuan
Untuk menilai kecukupan dan keandalan struktur pengendalian intern
2. proyek guna menentukan luas pengujian pada tahap audit selanjutnya.
Langkah Kerja
1.) Dapatkan pemahaman atas komitmen pimpinan proyek dalam
menetapkan dan melaksanakan struktur pengendalian intern yang
cukup melalui interview, pengamatan, dan penelusuran atas
prosedur dan kebijakan yang berlaku di proyek.
2.) Pahami struktur pengendalian intern yang ada dan lengkapi
internal control check-list sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III untuk setiap siklus pengendalian intern (pengadaan
barang/jasa, penerimaan proyek, dsb). Buat ringkasan informasi
yang diperoleh dengan cara menelaah siklus tersebut secara
keseluruhan tersebut (bukannya menganalisis jawaban terhadap
masing-masing pertanyaan dalam check list).
3.) Untuk audit tahun pertama dokumentasikan pemahaman atas
setiap siklus yang signifikan dengan cara menyajikan
memoranda siklus dan jika memungkinkan dengan membuat
bagan arus (flow chart). Memoranda siklus menjelaskan arus
proses didalam siklus yang bersangkutan, sedangkan flow chart
bermanfaat untuk menguraikan proses tersebut secara grafis.
4.) Dapatkan pemahaman mengenai unsur pengendalian intern
proyek yang meliputi:
a. Lingkungan pengendalian antara lain integritas, filosofi
manajemen, nilai-nilai etika dan kompetensi;
b. Penaksiran resiko yaitu identifikasi dan analisis dari resiko-
resiko yang relevan untuk pencapaian tujuan, pembentukan
suatu basis untuk penentuan bagaimana resiko harus
dikelola;
c. Aktifitas pengendalian yaitu kebijakan dan prosedur yang
menyakinkan bahwa manajemen diikuti.
d. Informasi dan komunikasi;
e. Pemantauan dan evaluasi.
5.) Untuk audit tahun-tahun berikutnya, melalui wawancara dengan
pelaksana proyek, tentukan perubahan-perubahan yang ada
dalam kebijakan dan prosedur yang terjadi selama tahun yang
diaudit yang mempunyai dampak penilaian auditor terhadap
struktur pengendalian intern. Mutakhirkan memoranda siklus dan
flow chart tahun lalu sesuai dengan perubahan yang terjadi
tersebut. Verifikasi bahwa setiap perubahan dalam kebijakan dan
prosedur telah didokumentasikan, disetujui oleh manajemen dan
petunjuk pelaksanaannya telah dikomunikasikan serta pelatihan
telah diselenggarakan untuk pelaksana proyek yang terkait.
Evaluasi dampak dari kebijakan baru atau perubahan-perubahan
dalam kebijakan yang ada terhadap audit dan modifikasi ruang
lingkupnya.
6.) Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas tentukan tingkat
ketaatan dan keandalan atas kontrol yang bersangkutan.
7.) Buat simpulan atas penilaian struktur pengendalian intern.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Program Audit untuk Menilai Kewajaran Laporan


Keuangan Proyek
Tujuan
Tujuan audit Menilai Kewajaran Laporan Keuangan Proyek adalah
untuk menyakini:
1.) Kewajaran laporan keuangan telah dicatat pada komponen dan
category pengeluaran yang tepat;
3. 2.) Apakah pencatatan tersebut telah didukung bukti-bukti yang
handal.
Langkah Kerja
1.) Pelajari laporan keuangan apakah telah disusun sesuai dengan
pedoman laporan keuangan untuk Proyek Yang Dibiayai
Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
2.) Untuk laporan keuangan kumulatif uji kesinambungannya dengan
laporan keuangan tahun sebelumnya.
3.) Bandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan
catatan/buku yang mendukungnya.
4.) Bandingkan angka-angka dalam catatan/buku pendukung tersebut
dengan dokumen sumbernya.
5.) Lakukan pengujian terhadap dokumen sumber tersebut untuk
menilai apakah bukti tersebut wajar atau tidak. Pengujian
dilakukan secara sampling dengan memperhatikan resiko audit.
6.) Dalam menguji dokumen sumber tersebut dilakukan dengan
menggunakan program audit yang sesuai yang disajikan dalam
pedoman ini, seperti program audit untuk pengadaan barang/jasa,
program audit untuk pengeluaran proyek, dan sebagainya.
7.) Identifikasi adanya penyimpangan yang kemungkinan
mempengaruhi angka-angka yang disajikan dalam laporan
keuangan.
8.) Tentukan tingkat materialitas penyimpangan tersebut dan
pengaruhnya terhadap laporan keuangan.
9.) Lakukan evaluasi atas transaksi/peristiwa setelah tanggal
pelaporan yang mempengaruhi laporan keuangan.
10.) Mintakan Surat Representasi Manajemen (Management
Representation Letter). Contoh Surat lihat lampiran V.
11.) Buat simpulan hasil audit.
12.) Buat management letter yang ditujukan kepada Pemimpin Proyek.

Program Audit untuk Pengadaan Barang dan


Pekerjaan Yang Dibiayai Bank Dunia
Pelelangan ICB
Tujuan
Tujuan audit Pengadaan Barang dan Pekerjaan adalah untuk menyakini:
1. Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan pekerjaan telah
sesuai dengan ketentuan
2. Jumlah, mutu dan waktu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Barang dan Pekerjaan diperoleh dengan harga yang wajar dan
menguntungkan negara.
4. Langkah Kerja
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur
pengadaan barang meliputi proses pra-kontrak, pelaksanaan kontrak
dan pemanfaatan barang/hasil pekerjaan dengan uraian sebagai berikut:
1.) Dokumen yang diperlukan
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Langkah ini bertujuan melakukan pengumpulan data/dokumen


yang umumnya digunakan dalam pengadaan barang dan
pekerjaan.
Dapatkan dan pelajari data dan dokumen sebagai berikut:
a. Informasi umum seperti Loan Agreement, PAD/SAR,
Procurement Plan, DIP dan PO.
b. SK Pimpro atas Pengangkatan Panitia Pelelangan dan Panitia
Pemeriksa/Penerimaan Barang/Pekerjaan.
c. Dokumen Tender
d. Pengumuman Prakualifikasi (bila dilakukan)
e. Laporan Evaluasi Peserta Prakualifikasi (bila dilakukan)
f. Undangan (kepada yang lulus prakualifikasi) untuk
mengambil Bidding Document.
g. Minute Prebid Conference (Aanwijzing)
h. Dokumen Penawaran dari semua peserta Tender.
i. Laporan Evaluasi Panitia Pelelangan dan persetujuan dari
Pejabat yang berwenang dan Bank Dunia
j. Draft Kontrak
k. Kontrak Pengadaan Barang dan Pekerjaan
2.) Proses Pra-Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah proses
pelelangan ICB telah sesuai dengan Guidelines dari Bank Dunia,
serta mengidentifikasi ketidaktaatan/penyimpangan dan bukti-
bukti praktek kecurangan dan korupsi.
Lakukan penilaian terhadap proses pelelangan yang dimulai dari
pengumuman sampai dengan penetapan pemenang, dengan
melakukan pengujian atas dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Pembentukan Panitia Pengadaan
Langkah ini bertujuan menilai apakah panitia lelang telah
dibentuk oleh pejabat yang berwenang dengan kualifikasi
memadai dan dilengkapi dengan uraian tugas sesuai dengan
ketentuan.
• Teliti apakah panitia pengadaan dibentuk oleh pejabat
yang bertanggungjawab atas pengadaan/kegiatan
proyek.
• Teliti apakah ketua/anggota memenuhi kualifikasi
sebagaimana mestinya dan bukan pejabat yang dilarang
duduk dalam keanggotaan panitia pengadaan.
• Teliti apakah uraian tugas panitia pelelangan telah sesuai
dengan ketentuan.
b. Pra-kualifikasi (bila dilakukan)
Dalam hal pekerjaan yang bersifat kompleks, bernilai besar,
atau dalam keadaan-keadaan tertentu dipandang perlu
dilakukan pra kualifikasi calon peserta.
(Prakualifikasi dilakukan untuk mengetahui pengalaman
perusahaan pada kontrak/pekerjaan sejenis, kemampuan
perusahaan (personil, peralatan, fabrikasi), dan posisi
keuangan, sehingga didapat perusahaan yang dinilai mampu
untuk melaksanakan pekerjaan).
Langkah ini bertujuan menilai apakah proses pra-kualifikasi
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, dan
mengidentifikasi adanya indikasi kecurangan dan korupsi.
• Yakinkan bahwa prakualifikasi telah dilakukan secara
terbuka dan transparan.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

• Identifikasi kemungkinan adanya indikasi kecurangan


dan korupsi dalam proses pra-kualifikasi.
• Periksa apakah Daftar Prakualifikasi telah disetujui oleh
Pejabat yang berwenang.
• Teliti apakah hasil prakualifikasi telah diinformasikan
kepada seluruh peserta.
• Lakukan konfirmasi kepada peserta yang tidak lulus
prakualifikasi untuk meneliti bahwa prakualifikasi
benar-benar dilakukan dengan baik.
c. Dokumen Lelang (Bidding Documents)
Langkah ini bertujuan menilai apakah dokumen lelang telah
dibuat sesuai dengan Dokumen Lelang Standar (Standard
Bidding Documents) yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.
• Teliti kejelasan dokumen lelang, apakah telah
menyebutkan secara jelas dan tepat mengenai:
▫ Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
▫ Lokasi/tempat pekerjaan;
▫ Barang-barang yang harus disuplai;
▫ Tempat pengiriman barang atau tempat
pemasangan alat;
▫ Cara pengiriman barang atau penyelesaian
pekerjaan;
▫ Jaminan dan persyaratan pemeliharaan; dan
▫ Ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang
relevan.
• Teliti apakah dalam dokumen lelang telah memuat cara
penawaran lelang yaitu:
▫ Penawaran lelang dengan cara tetap/pasti (fixed
priced);
▫ Penawaran lelang dengan harga tidak tetap yang
dapat disesuaikan.
• Teliti apakah dalam dokumen lelang dinyatakan dengan
jelas tentang:
▫ Mata uang yang dapat dipergunakan peserta lelang;
▫ Prosedur konversi harga penawaran;
▫ Mata uang yang dipergunakan dalam membayar
kontrak; (Dokumen lelang pada umumnya memuat
undangan lelang, petunjuk untuk peserta lelang,
format penawaran, format kontrak, persyaratan
kontrak (syarat umum dan syarat khusus),
spesifikasi dan gambar, daftar barang yang
diperlukan (bill of quantity), jadwal pengiriman dan
penyelesaian pekerjaan, dan lampiran-lampiran
antara lain format jaminan penawaran dan jaminan
pelaksanaan).
▫ Teliti apabila ada atau penyimpangan dari SBD dan
apakah ada persetujuan dari pemberi
pinjaman/hibah.
• Periksa apakah dokumen lelang telah disetujui oleh Bank
Dunia.
d. Pengumuman Pelelangan
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Langkah ini bertujuan menilai apakah pengumuman


pelelangan telah dilaksanakan secara sah (legitimate) sesuai
guidelines Bank Dunia.
• Periksa apakah pengumuman pelelangan telah dilakukan
secara memadai yaitu telah diedarkan kepada
masyarakat internasional secara terbuka yang antara lain
melalui media massa dan dilakukan pada waktu yang
tepat sehingga memberikan kesempatan yang cukup
bagi calon peserta tender.
• Lakukan konfirmasi ke penerbit media massa untuk
menyakinkan bahwa iklan memang telah dipasang dan
diedarkan.
• Dapatkan media masa tersebut untuk menyakini
kebenaran peredarannya.
• Jangka waktu minimal antara undangan/pengumuman
lelang adalah 42 hari untuk proyek biasa, dan 84 hari
untuk proyek besar/kompleks.
• Teliti apakah pengumuman pelelangan telah dilaporkan
ke Bank Dunai.
e. Penjelasan Pelaksanaan Pekerjaan/aanwijzing
Langkah ini bertujuan menilai apakah penjelasan pekerjaan
dibuat secara sah sesuai guidelines Bank Dunia.
• Pelajari Penjelasan Pekerjaan apakah diikuti oleh cukup
peserta, dan terjadi tanya jawab atas pekerjaan, serta
telah mencatat perubahan-perubahan dan klarifikasi
pekerjaan dengan meneliti berita acaranya.
• Dapatkan daftar hadir peserta penjelasan pekerjaan.
• Lakukan konfirmasi kepada beberapa peserta yang
tercantum dalam daftar hadir tersebut, utamanya kepada
peserta yang kalah.
f. Penilaian Penawaran
Langkah ini bertujuan menilai apakah penilaian penawaran
telah dilakukan secara sah sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang dan guidelines Bank Dunia.
• Periksa apakah tanggal dan tempat pembukaan lelang
penawaran sesuai dengan undangan.
• Periksa apakah pembukaan surat penawaran dilakukan
dimuka umum.
• Periksa apakah semua penawar telah menyertakan
jaminan penawaran.
• Jika ada, periksa apakah nilai jaminan sesuai dengan
yang diatur dalam dokumen lelang.
• Teliti apakah batas waktu jaminan penawaran sesuai
dengan ketentuan (empat minggu sebelum batas waktu
penerimaan penawaran lelang).
• Prosedur penawaran ada tiga cara yaitu satu tahap satu
sampul, satu tahap dua sampul dan dua tahap. Untuk
penawaran satu tahap satu sampul, evaluasi teknis dan
keuangan dilakukan bersamaan. Untuk penawaran satu
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

tahap dua sampul, dilakukan evaluasi teknis lebih


dahulu yang tidak memenuhi sampul keuangan
dikembalikan tanpa dibuka. Untuk dua tahap, diajukan
usulan teknis, dievaluasi dan dibuat disepakati
standarnya baru dilakukan penawaran keuangan.
• Dapatkan semua dokumen penawaran yang masuk, dan
periksa apakah hasil penilaian penawaran telah
dilakukan secara memadai terhadap usulan teknis
maupun usulan biaya. (Disesuaikan dengan jenis
kontrak apakah lumpsum, unit price, cost plus fee, atau
kombinasi diantaranya. Untuk kontrak yang
memerlukan proses khusus, memerlukan keterpaduan
yang ketat, atau pekerjaan bersifat khusus dapat
digunakan jenis kontrak turnkey contract).
• Lakukan pengujian terhadap kriteria, perhitungan-
perhitungan yang digunakan panitia lelang dalam
menilai penawaran.
• Perpanjangan jangka waktu penawaran dapat dibenarkan
hanya jika diminta secara tertulis oleh semua peserta
lelang sebelum batas akhir jangka waktu penawaran
lelang dan harus disetujui oleh Bank.
• Lakukan analisis harga diantara para penawar apakah ada
indikasi harga yang diatur.
• Lakukan konfirmasi kepada beberapa peserta lelang yang
kalah atas keikutsertaannya.
g. Penetapan Pemenang
Langkah ini bertujuan menilai apakah penetapan pemenang
telah dilakukan secara sah sesuai dengan proses pelelangan.
• Periksa apakah penetapan pemenang telah sesuai dengan
proses pelelangan.
• Periksa apakah hasil penetapan pemenang telah
diumumkan dan disampaikan kepada seluruh peserta
lelang.
• Lakukan konfirmasi kepada peserta lelang utamanya
yang kalah, apakah ia telah menerima pengumuman
hasil penetapan pemenang.
• Teliti kemungkinan adanya keberatan atas penetapan
pemenang dari peserta lelang yang lain.
h. Syarat-syarat Kontrak
• Pelajari apakah syarat-syarat (pasal-pasal) perjanjian
kontrak telah sesuai dengan proses pelelangan,
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi
pinjaman/hibah, serta sesuai dengan praktek bisnis yang
sehat.
• Lakukan pengujian aritmatikal atas Rencana Anggaran
Biaya (RAB) kontrak dan bandingkan dengan aturan
yang berlaku dan atau praktek bisnis yang sehat.
• Periksa apakah telah terdapat persyaratan-persyaratan
mengenai hukum yang berlaku dan forum yang akan
digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

3.) Pelaksanaan Kontrak


Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah
pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan syarat-syarat
dalam perjanjian/kontrak, serta mengidentifikasi
ketidaktaatan/penyimpangan dan indikasi praktek
kecurangan dan korupsi.
a. Periksa tahapan-tahapan penyelesaian pekerjaan yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (atau sejenisnya) dan bandingkan apakah telah
sesuai dengan tahap-tahap (termin) pembayarannya.
b. Periksa penyelesaian pekerjaan oleh rekanan dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
c. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh Rekanan,
teliti apakah dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,
dan lakukan pengujian apakah penyelesaian pekerjaan telah
sesuai dengan syarat-syarat dalam kontrak, antara lain jenis
barang/jasa, jumlah, merk, spesifikasi, kualitas, dan
pelatihan penggunaan.
d. Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian
pekerjaan, apakah telah dikenakan denda, dan apakah telah
disetorkan ke rekening kas negara.
e. Bila terjadi keterlambatan, periksa kebenaran
perhitungannya.
f. Untuk pengadaan barang impor diperlukan pengujian:
• Letter of Credit (L/C);
• Dokumen perjalanan barang (impor), asuransi, dan
sertifikat pemeriksaan barang;
• Sertifikasi rekanan/pabrikan (certificate of origin).
4.) Buat simpulan hasil audit dan lakukan pembahasan dengan
proyek.

Pengadaan selain ICB


Limited International Bidding (LIB)
Langkah Kerja:
1.) Teliti apakah pengadaan barang dengan metode LIB ditentukan
dengan persetujuan antara Pemerintah RI dengan Bank Dunia
dan dicantumkan dalam NPLN.
2.) Teliti apakah pengadaan barang memang memenuhi syarat untuk
menggunakan LIB, karena:
3.) Kontraknya bernilai kecil, atau
4.) Jumlah supplier nya terbatas, atau
5.) Adanya alasan-alasan khusus lainnya yang membenarkan untuk
tidak menggunakan prosedur ICB secara penuh.
6.) Teliti apakah proyek telah mencari penawar dari daftar supplier
yang potensial untuk menjamin terjadinya harga yang kompetitif.
7.) Apabila jumlah supplier terbatas, teliti apakah semua supplier
tersebut sudah dimasukkan dalam daftar perusahaan yang akan
diundang lelang LIB.
8.) Lakukan konfirmasi kepada kontraktor supplier yang diundang
apakah telah menerima undangan penawaran.
9.) Apabila undangan melalui iklan dalam surat kabar, lakukan
konfirmasi kepada penerbit untuk menyakini bahwa iklan telah
dimuat dan diedarkan secara luas.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

10.) Teliti apakah dalam evaluasi penawaran lelang tidak


memberlakukan preferensi domestik. Dalam LIB preferensi
domestik tidak diperkenankan.
Langkah kerja berikutnya seperti dalam penilaian penawaran, dan
selanjutnya sampai dengan pemanfaatan barang/pekerjaan serta
penyusunan simpulan hasil audit dapat menggunakan langkah kerja
untuk pengadaaan dengan metode ICB.
National Competitive Bidding (NCB)
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur
pengadaan barang meliputi proses pra-kontrak, dan pelaksanaan
kontrak dengan uraian sebagai berikut:
1.) Dokumen yang diperlukan
Langkah ini bertujuan melakukan pengumpulan data/dokumen
yang umumnya digunakan dalam pengadaan barang dan
pekerjaan.
Dapatkan dan pelajari data dan dokumen sebagai berikut:
a. Informasi umum seperti Loan Agreement, PAD/SAR, Side-
letters, admemoire sepanjang ada relevansinya, Procurement
Plan, DIP dan PO;
b. SK Pimpro atas Pengangkatan Panitia Pelelangan dan
Panitia Pemeriksa/Penerimaan Barang/Pekerjaan;
c. Dokumen Tender;
d. Undangan untuk mengambil Bidding Document;
e. Minute Prebid Conference (Aanwijzing);
f. Dokumen Penawaran dari peserta Tender;
g. Laporan Evaluasi Panitia Pelelangan dan persetujuan dari
Pejabat yang berwenang dan Pemberi pinjaman/hibah;
h. Draft Kontrak; dan
i. Kontrak Pengadaan Barang dan Pekerjaan.
2.) Proses Pra-Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah proses
pelelangan NCB telah sesuai dengan Guidelines dari Bank Dunia,
serta mengidentifikasi ketidaktaatan/penyimpangan dan bukti-
bukti praktek kecurangan dan korupsi (jika ada).
Lakukan penilaian terhadap proses pelelangan yang dimulai dari
pengumuman sampai dengan penetapan pemenang, dengan
melakukan pengujian atas dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Teliti apakah pengadaan barang dengan metode NCB
ditentukan dengan persetujuan antara Pemerintah RI dengan
Bank Dunia dan dicantumkan dalam NPPHLN.
b. Teliti apakah pengadaan memang memenuhi syarat dengan
metode NCB yang antara lain sifat dan ruang lingkup
barang/pekerjaan tidak menarik minat perusahaan luar
negeri untuk ikut kompetisi karena:
• Nilai kontrak kecil;
• Pekerjaan secara geografis terpencar-pencar atau
tersebar sepanjang waktu;
• Pekerjaan yang bersifat padat karya; atau
• Barang-barang atau pekerjaannya tersedia secara lokal
dengan harga di bawah harga internasional.
c. Teliti apakah ada persetujuan (NOL) dari Bank Dunia untuk
pengadaan dengan prosedur ini (tampak dalam procurement
plan).
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

d. Teliti apakah pelaksanaan prosedur NCB sudah menjamin


terjadinya pengadaan yang ekonomis, efisien, dan transparan
sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Section I
Guidelines Bank Dunia tentang pengadaan barang, dalam
hal ini antara lain:
• Pemasangan iklan di surat kabar dengan sirkulasi
nasional atau penerbitan resmi pemerintah (perhatikan
surat edaran Bank Dunia tentang hal ini);
• Dokumen lelang menggunakan bahasa Indonesia;
• Mata uang yang digunakan untuk penawaran lelang dan
pembayaran kontrak adalah mata uang RI;
• Calon peserta lelang diberi waktu yang cukup untuk
dapat menyiapkan dan menyerahkan penawaran; dan
• Perusahaan asing diperbolehkan mengikuti pelelangan
NCB.
e. Pembentukan Panitia Pengadaan
Langkah ini bertujuan menilai apakah panitia lelang telah
dibentuk oleh pejabat yang berwenang dengan kualifikasi
memadai dan dilengkapi dengan uraian tugas sesuai dengan
ketentuan.
• Teliti apakah panitia pengadaan dibentuk oleh pejabat
yang bertanggungjawab atas pengadaan/kegiatan
proyek.
• Teliti apakah Ketua/anggota memenuhi kualifikasi
sebagaimana mestinya dan bukan pejabat yang
dilarang duduk dalam keanggotaan panitia pengadaan.
• Teliti apakah uraian tugas panitia pelelangan telah
sesuai dengan ketentuan.
f. Dokumen Lelang (Bidding Documents)
Langkah ini bertujuan menilai apakah dokumen lelang telah
dibuat sesuai dengan Dokumen Lelang Standar (Standard
Bidding Documents) yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.
• Teliti kejelasan dokumen lelang, apakah telah
menyebutkan secara jelas dan tepat mengenai:
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
 Lokasi/tempat pekerjaan;
 Barang-barang yang harus disuplai;
 Tempat pengiriman barang atau tempat
pemasangan alat;
 Cara pengiriman barang atau penyelesaian
pekerjaan;
 Jaminan dan persyaratan pemeliharaan; dan
 Ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang
relevan.
• Teliti apakah dalam dokumen lelang telah memuat cara
penawaran lelang yaitu:
 Penawaran lelang dengan cara tetap/pasti (fixed
priced);
 Penawaran lelang dengan harga tidak tetap yang
dapat disesuaikan;
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

• Teliti apabila ada atau penyimpangan dari SBD dan


apakah ada persetujuan dari pemberi pinjaman/hibah.
• Periksa apakah dokumen lelang telah disetujui oleh
Bank Dunia.
g. Pengumuman Pelelangan
Langkah ini bertujuan menilai apakah pengumuman
pelelangan telah dilaksanakan secara sah (legitimate) sesuai
guidelines Bank Dunia.
• Periksa apakah pengumuman pelelangan telah
dilakukan secara memadai.
• Lakukan konfirmasi ke penerbit media massa untuk
menyakinkan bahwa iklan memang telah dipasang dan
diedarkan (jika memungkinkan).
• Dapatkan media masa tersebut untuk menyakini
kebenaran peredarannya.
• Jangka waktu minimal antara undangan lelang adalah
42 hari untuk proyek biasa, dan 84 hari untuk proyek
besar/kompleks.
• Bandingkan apakah dokumen lelang sesuai dengan
dokumen lelang untuk pengadaan pertama yang
bernilai kecil (bila memungkinkan).
h. Penjelasan Pelaksanaan Pekerjaan/aanwijzing
Langkah ini bertujuan menilai apakah berita acara
penjelasan pekerjaan dibuat secara sah sesuai guidelines
Bank Dunia.
• Pelajari berita acara penjelasan pelaksanaan pekerjaan
apakah diikuti oleh cukup peserta, dan terjadi tanya
jawab atas pekerjaan, serta telah mencatat perubahan-
perubahan dan klarifikasi pekerjaan.
• Dapatkan daftar hadir peserta penjelasan pekerjaan.
• Lakukan konfirmasi kepada beberapa peserta yang
tercantum dalam daftar hadir tersebut utamanya
kepada peserta yang kalah.
i. Penilaian Penawaran
Langkah ini bertujuan menilai apakah penilaian penawaran
telah dilakukan secara sah sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang dan guidelines Bank Dunia.
• Periksa apakah tanggal dan tempat pembukaan lelang
penawaran sesuai dengan undangan.
• Periksa apakah pembukaan surat penawaran dilakukan
dimuka umum.
• Periksa apakah semua penawar telah menyertakan
jaminan penawaran.
• Jika ada, periksa apakah nilai jaminan sesuai dengan
yang diatur dalam dokumen lelang.
• Teliti apakah batas waktu jaminan penawaran sesuai
dengan ketentuan (empat minggu lebih lama dari masa
berlakunya penawaran).
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

• Prosedur penawaran ada tiga cara yaitu satu tahap satu


sampul, satu tahap dua sampul dan dua tahap. Untuk
penawaran satu tahap satu sampul, evaluasi teknis dan
keuangan dilakukan bersamaan. Untuk penawaran satu
tahap dua sampul, dilakukan evaluasi teknis lebih
dahulu yang tidak memenuhi sampul keuangan
dikembalikan tanpa dibuka. Untuk dua tahap, diajukan
usulan teknis, dievaluasi dan dibuat disepakati
standarnya baru dilakukan penawaran keuangan.
• Dapatkan semua dokumen penawaran yang masuk dan
periksa apakah hasil penilaian penawaran telah
dilakukan secara memadai terhadap usulan teknis
maupun usulan biaya. (Disesuaikan dengan jenis
kontrak apakah lumpsum, unit price, cost plus fee, atau
kombinasi diantaranya. Untuk kontrak yang
memerlukan proses khusus, memerlukan keterpaduan
yang ketat, atau pekerjaan bersifat khusus dapat
digunakan jenis kontrak turnkey contract).
• Lakukan pengujian terhadap kriteria, perhitungan-
perhitungan yang digunakan panitia lelang dalam
menilai penawaran.
• Perpanjangan jangka waktu penawaran dapat
dibenarkan hanya jika diminta secara tertulis oleh
semua peserta lelang sebelum batas akhir jangka waktu
penawaran lelang dan harus disetujui oleh Bank Dunia.
• Lakukan analisis harga diantara para penawar apakah
ada indikasi harga yang diatur.
• Lakukan konfirmasi kepada beberapa peserta lelang
yang kalah atas keikutsertaannya (jika
memungkinkan).
j. Penetapan Pemenang
Langkah ini bertujuan menilai apakah penetapan pemenang
telah dilakukan secara sah sesuai dengan proses pelelangan.
• Periksa apakah penetapan pemenang telah sesuai
dengan proses pelelangan.
• Periksa apakah hasil penetapan pemenang telah
diumumkan dan disampaikan kepada seluruh peserta
lelang.
• Lakukan konfirmasi kepada peserta lelang utamanya
yang kalah, apakah ia telah menerima pengumuman
hasil penetapan pemenang.
• Teliti kemungkinan adanya keberatan/sanggahan atas
penetapan pemenang dari peserta lelang yang lain.
k. Syarat-syarat Kontrak
• Pelajari apakah syarat-syarat (pasal-pasal) perjanjian
kontrak telah sesuai dengan proses pelelangan,
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi
pinjaman/hibah, serta sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

• Lakukan pengujian aritmatikal atas Rencana Anggaran


Biaya (RAB) kontrak dan bandingkan dengan aturan
yang berlaku dan atau praktek bisnis yang sehat.
• Periksa apakah telah terdapat persyaratan-persyaratan
mengenai hukum yang berlaku dan forum yang akan
digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
3.) Pelaksanaan Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah
pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan syarat-syarat
dalam perjanjian/ kontrak, serta mengidentifikasi
ketidaktaatan/penyimpangan dan bukti-bukti praktek
kecurangan dan korupsi.
a. Periksa tahapan-tahapan penyelesaian pekerjaan yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (atau sejenisnya) dan bandingkan apakah telah
sesuai dengan tahap-tahap (termin) pembayarannya.
b. Teliti adanya addendum kontrak dan uji kelayakan alasan
adendum tersebut.
c. Periksa penyelesaian pekerjaan oleh rekanan dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
d. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh Rekanan,
teliti apakah dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, dan
lakukan pengujian apakah penyelesaian pekerjaan telah
sesuai dengan syarat-syarat dalam kontrak, antara lain jenis
barang/jasa, jumlah, merk, spesifikasi, kualitas, dan pelatihan
penggunaan.
e. Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan,
apakah telah dikenakan denda, dan apakah telah disetorkan ke
rekening kas negara.
f. Bila terjadi keterlambatan, periksa kebenaran
perhitungannya.
g. Untuk pengadaan barang impor diperlukan pengujian:
• Letter of Credit (L/C);
• Dokumen perjalanan barang (impor), asuransi, dan
sertifikat pemeriksaan barang;
• Sertifikasi rekanan/pabrikan (certificate of origin).
4.) Buat simpulan hasil audit dan bahas dengan proyek.
Shopping (International dan National)
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur
pengadaan barang meliputi proses pra-kontrak, pelaksanaan kontrak
dan pemanfaatan barang/hasil pekerjaan dengan uraian sebagai berikut:
1.) Dokumen yang diperlukan
Langkah ini bertujuan melakukan pengumpulan data/dokumen
yang umumnya digunakan dalam pengadaan barang dan
pekerjaan.
Dapatkan dan pelajari data dan dokumen sebagai berikut:
a. Informasi umum seperti Loan Agreement, PAD/SAR,
Procurement Plan, DIP dan PO;
b. SK Pimpro atas Pengangkatan Panitia Pengadaan dan Panitia
Pemeriksa/Penerimaan Barang/Pekerjaan;
c. Dokumen Pengadaan;
d. Laporan Evaluasi Panitia Pengadaan dan persetujuan dari
Pejabat yang berwenang dan Pemberi pinjaman/hibah;
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

e. Draft Kontrak;
f. Kontrak Pengadaan Barang dan Pekerjaan.
2.) Proses Pra-Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah proses
Shopping telah sesuai dengan Guidelines dari Bank Dunia, serta
mengidentifikasi ketidaktaatan/penyimpangan dan bukti-bukti
praktek kecurangan dan korupsi.
Lakukan penilaian terhadap proses pengadaan dengan melakukan
pengujian atas dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Teliti apakah pengadaan barang dengan metode Shopping
ditentukan dengan persetujuan antara Pemerintah RI dengan
Bank Dunia dan dicantumkan dalam NPPHLN.
b. Teliti apakah pengadaan barang dengan menggunakan
metode Shopping memenuhi syarat:
• Barang yang akan dibeli tersedia di pasar;
• Barang/pekerjaan yang mempunyai spesifikasi standar;
• Nilai kontrak kecil.
c. Teliti apakah proyek dalam membuat surat permintaan
penawaran dari supplier sudah mencantumkan syarat
spesifikasi barang, jumlah barang, waktu dan tempat yang
diinginkan proyek.
d. Teliti apakah proyek telah melakukan perbandingan yang
diajukan oleh sekurang-kurangnya 3 supplier dari
sekurangnya 2 negara yang berbeda (untuk internasional
shopping) dan tersedia oleh lebih dari satu sumber/supplier
di negara peminjam (untuk national shopping), yang
qualified untuk menjamin didapatkannya harga yang
kompetitif.
e. Teliti apakah ketentuan-ketentuan penawaran yang dapat
diterima oleh proyek telah sesuai dengan cara-cara
pembelian yang terjadi di pasar.
f. Pembentukan Panitia Pengadaan
Langkah ini bertujuan menilai apakah panitia pengadaan
telah dibentuk oleh pejabat yang berwenang dengan
kualifikasi memadai dan dilengkapi dengan uraian tugas
sesuai dengan ketentuan.
• Teliti apakah panitia pengadaan dibentuk oleh pejabat
yang bertanggungjawab atas pengadaan/kegiatan
proyek.
• Teliti apakah Ketua/anggota memenuhi kualifikasi
sebagaimana mestinya dan bukan pejabat yang
dilarang duduk dalam keanggotaan panitia pengadaan.
• Teliti apakah uraian tugas panitia pengadaan telah
sesuai dengan ketentuan.
g. Dokumen Pengadaan (Bidding Documents)
Langkah ini bertujuan menilai apakah dokumen pengadaan
untuk shopping telah dibuat sesuai prinsip penyusunan
dokumen pengadaan yang baik.
• Teliti kejelasan dokumen pengadaan, apakah telah
menyebutkan secara jelas dan tepat mengenai:
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
 Lokasi/tempat pekerjaan;
 Barang-barang yang harus disuplai;
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

 Tempat pengiriman barang atau tempat


pemasangan alat;
 Cara pengiriman barang atau penyelesaian
pekerjaan;
 Jaminan dan persyaratan pemeliharaan; dan
 Ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang
relevan.
 Teliti apakah dalam dokumen pengadaan telah
memuat cara penawaran yaitu:
 Penawaran dengan cara tetap/pasti (fixed priced);
 Penawaran dengan harga tidak tetap yang dapat
disesuaikan;
h. Penilaian Penawaran
Langkah ini bertujuan menilai apakah penilaian penawaran
telah dilakukan secara sah sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen pengadaan dan guidelines Bank Dunia.
• Dapatkan semua dokumen penawaran yang masuk dan
periksa apakah hasil penilaian penawaran telah
dilakukan secara memadai terhadap usulan teknis
maupun usulan biaya. (Disesuaikan dengan jenis
kontrak apakah lumpsum, unit price, cost plus fee, atau
kombinasi diantaranya.
• Lakukan pengujian terhadap kriteria, perhitungan-
perhitungan yang digunakan panitia pengadaan dalam
menilai penawaran.
• Lakukan analisis harga diantara para penawar apakah
ada indikasi harga yang diatur.
• Konfirmasi kepada beberapa peserta shopping yang
tidak terpilih (jika memungkinkan).
i. Penetapan Pemenang
Langkah ini bertujuan menilai apakah penetapan pemenang
telah dilakukan secara sah sesuai dengan proses
pengadaan.
• Periksa apakah penetapan pemenang telah memenuhi
prinsip pengadaan yang efisien dan efektif.
• Teliti adanya keberatan/sanggahan atas penetapan
pemenang dari penawar yang lain.
j. Syarat-syarat Kontrak
• Pelajari apakah syarat-syarat (pasal-pasal) perjanjian
kontrak telah sesuai dengan proses pengadaan,
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi
pinjaman/hibah, serta sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat.
• Lakukan pengujian aritmatikal atas Rencana Anggaran
Biaya (RAB) kontrak dan bandingkan dengan aturan
yang berlaku dan atau praktek bisnis yang sehat.
• Periksa apakah telah terdapat persyaratan-persyaratan
mengenai hukum yang berlaku dan forum yang akan
digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
3.) Pelaksanaan Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah pelaksanaan
pekerjaan telah sesuai dengan syarat-syarat dalam perjanjian/
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

kontrak, serta mengidentifikasi ketidaktaatan/penyimpangan dan


bukti-bukti praktek kecurangan dan korupsi.
a. Periksa tahapan-tahapan penyelesaian pekerjaan yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (atau sejenisnya) dan bandingkan apakah telah
sesuai dengan tahap-tahap (termin) pembayarannya.
b. Periksa penyelesaian pekerjaan oleh rekanan dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
c. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh Rekanan,
teliti apakah dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,
dan lakukan pengujian apakah penyelesaian pekerjaan telah
sesuai dengan syarat-syarat dalam kontrak, antara lain jenis
barang/jasa, jumlah, merk, spesifikasi, kualitas, dan
pelatihan penggunaan.
d. Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian
pekerjaan, apakah telah dikenakan denda, dan apakah telah
disetorkan ke rekening kas negara.
e. Bila terjadi keterlambatan, periksa kebenaran
perhitungannya.
f. Untuk pengadaan barang impor diperlukan pengujian:
• Letter of Credit (L/C);
• Dokumen perjalanan barang (impor), asuransi, dan
sertifikat pemeriksaan barang;
• Sertifikasi rekanan/pabrikan (certificate of origin).
4.) Buat simpulan hasil audit dan bahas dengan proyek.
Direct Contracting
Langkah Kerja:
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur
pengadaan barang meliputi proses pra-kontrak, pelaksanaan kontrak
dan pemanfaatan barang/hasil pekerjaan dengan uraian sebagai berikut:
1.) Dokumen yang diperlukan
Langkah ini bertujuan melakukan pengumpulan data/dokumen
yang umumnya digunakan dalam pengadaan barang dan
pekerjaan.
Dapatkan dan pelajari data dan dokumen sebagai berikut:
a. Informasi umum seperti Loan Agreement, PAD/SAR,
Procurement Plan, DIP dan PO;
b. SK Pimpro atas Pengangkatan Panitia Pelelangan dan
Panitia Pemeriksa/Penerimaan Barang/Pekerjaan;
c. Dokumen Penawaran dari calon rekanan;
d. Laporan Evaluasi Panitia Pengadaan dan persetujuan dari
Pejabat yang berwenang dan Pemberi pinjaman/hibah;
e. Draft Kontrak; dan
f. Kontrak Pengadaan Barang dan Pekerjaan.
2.) Teliti apakah pengadaan barang dengan metode Direct
Contracting ditentukan dengan persetujuan antara Pemerintah RI
dengan Bank Dunia dan dicantumkan dalam NPPHLN.
3.) Teliti apakah pengadaan barang memenuhi syarat untuk
menggunakan metode direct contracting yang antara lain:
a. Hanya ada satu supplier yang sanggup untuk menjadi
kontraktor;
b. Karena sifat barang/pekerjaan sehingga memaksa membeli
dari supplier/kontraktor semula atau khusus seperti
pekerjaan tambahan, peralatan barang yang standar, barang
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

hak cipta, dan barang-barang spesifik untuk menjamin mutu


pekerjaan; atau
c. Untuk menanggulangi keadaan darurat misalnya karena
bencana alam.
4.) Teliti apakah pelaksanaan prosedur direct contracting sudah
menjamin pengadaan barang yang ekonomis dan efisien.
5.) Proses Pra-Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah proses
pengadaan Direct Contracting telah sesuai dengan Guidelines
dari Bank Dunia, serta mengidentifikasi
ketidaktaatan/penyimpangan dan bukti-bukti praktek
kecurangan dan korupsi.
Lakukan penilaian terhadap proses pengadaan yang dimulai dari
undangan sampai dengan penandatanganan, dengan melakukan
pengujian atas dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Pembentukan Panitia Pengadaan
Langkah ini bertujuan menilai apakah panitia pengadaan
telah dibentuk oleh pejabat yang berwenang dengan
kualifikasi memadai dan dilengkapi dengan uraian tugas
sesuai dengan ketentuan.
• Teliti apakah panitia pengadaan dibentuk oleh pejabat
yang bertanggungjawab atas pengadaan/kegiatan
proyek.
• Teliti apakah Ketua/anggota memenuhi kualifikasi
sebagaimana mestinya dan bukan pejabat yang
dilarang duduk dalam keanggotaan panitia
pengadaan.
• Teliti apakah uraian tugas panitia pengadaan telah
sesuai dengan ketentuan.
b. Dokumen Pengadaan
Langkah ini bertujuan menilai apakah dokumen pengadaan
telah dibuat sesuai dengan prinsip penyusunan dokumen
pengadaan yang baik.
• Teliti kejelasan dokumen pengadaan, apakah telah
menyebutkan secara jelas dan tepat mengenai:
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
 Lokasi/tempat pekerjaan;
 Barang-barang yang harus disuplai;
 Tempat pengiriman barang atau tempat
pemasangan alat;
 Cara pengiriman barang atau penyelesaian
pekerjaan;
 Jaminan dan persyaratan pemeliharaan; dan
 Ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang
relevan.
• Teliti apakah dalam dokumen pengadaan telah memuat
cara penawaran yaitu:
 Penawaran pengadaan dengan cara tetap/pasti
(fixed priced);
 Penawaran dengan harga tidak tetap yang dapat
disesuaikan;
c. Penilaian Penawaran
Langkah ini bertujuan menilai apakah penilaian
penawaran telah dilakukan secara sah sesuai dengan
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

ketentuan dalam dokumen lelang dan guidelines Bank


Dunia.
• Periksa apakah hasil penilaian penawaran telah
dilakukan secara memadai terhadap usulan teknis
maupun usulan biaya. (Disesuaikan dengan jenis
kontrak apakah lumpsum, unit price, cost plus fee,
atau kombinasi diantaranya. Untuk kontrak yang
memerlukan proses khusus, memerlukan keterpaduan
yang ketat, atau pekerjaan bersifat khusus dapat
digunakan jenis kontrak turnkey contract).

Lakukan pengujian terhadap kriteria, perhitungan-
perhitungan yang digunakan panitia pengadaan dalam
menilai penawaran.
d. Syarat-syarat Kontrak
• Pelajari apakah syarat-syarat (pasal-pasal) perjanjian
kontrak telah sesuai dengan proses pengadaan,
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi
pinjaman/hibah, serta sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat.
• Lakukan pengujian aritmatikal atas Rencana Anggaran
Biaya (RAB) kontrak dan bandingkan dengan aturan
yang berlaku dan atau praktek bisnis yang sehat.
• Periksa apakah telah terdapat persyaratan-persyaratan
mengenai hukum yang berlaku dan forum yang akan
digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
6.) Pelaksanaan Kontrak
Langkah ini bertujuan melakukan penilaian apakah pelaksanaan
pekerjaan telah sesuai dengan syarat-syarat dalam perjanjian/
kontrak, serta mengidentifikasi ketidaktaatan/penyimpangan dan
bukti-bukti praktek kecurangan dan korupsi.
a. Periksa tahapan-tahapan penyelesaian pekerjaan yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (atau sejenisnya) dan bandingkan apakah telah
sesuai dengan tahap-tahap (termin) pembayarannya.
b. Periksa penyelesaian pekerjaan oleh rekanan dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
c. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh Rekanan,
teliti apakah dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,
dan lakukan pengujian apakah penyelesaian pekerjaan telah
sesuai dengan syarat-syarat dalam kontrak, antara lain jenis
barang/jasa, jumlah, merk, spesifikasi, kualitas, dan
pelatihan penggunaan.
d. Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian
pekerjaan, apakah telah dikenakan denda, dan apakah telah
disetorkan ke rekening kas negara.
e. Bila terjadi keterlambatan, periksa kebenaran
perhitungannya.
f. Untuk pengadaan barang impor diperlukan pengujian:
• Letter of Credit (L/C);
• Dokumen perjalanan barang (impor), asuransi, dan
sertifikat pemeriksaan barang;
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

• Sertifikasi rekanan/pabrikan (certificate of origin).


7.) Buat simpulan hasil audit dan lakukan pembahasan dengan
proyek.
Force Account (swakelola)
Langkah Kerja:
1.) Teliti apakah pengadaan barang dengan metode Force Account
ditentukan dengan persetujuan antara Pemerintah RI dengan
Bank Dunia dan dicantumkan dalam NPLN.
2.) Teliti apakah pengadaan dengan metode force account memenuhi
syarat:
a. Kualitas pekerjaan tidak dapat ditentukan sebelumnya.
b. Pekerjaan relatif kecil dan tersebar atau terletak di daerah
terpencil sehingga perusahaan-perusahaan konstruksi yang
qualified tidak mungkin ikut lelang dengan menawarkan
harga yang wajar.
c. Pekerjaan yang diminta harus dilaksanakan tanpa
mengganggu pekerjaan operasional yang sedang berjalan.
d. Resiko adanya penundaan pekerjaan atau gangguan yang
tidak dapat dihindarkan terhadap pekerjaan itu lebih baik
ditanggung oleh proyek daripada ditanggung oleh
kontraktor, dan
e. Pekerjaan tersebut dibutuhkan untuk menanggulangi
keadaan darurat yang membutuhkan penanganan
secepatnya.
3.) Teliti apakah pelaksanaan pekerjaan secara swakelola telah
dilaksanakan secara ekonomis dan efisien.
4.) Periksa tahapan penyelesaian pekerjaan yang dituangkan dalam
berita acara kemajauan pekerjaan dan bandingkan dengan
pengeluaran yang telah dilakukan untuk pekerjaan swakelola
tersebut.
5.) Periksa penyelesaian pekerjaan yang dituangkan dalam berita
acara penyelesaian pekerjaan dan berita acara serah terima
pekerjaan dan lakukan pengujian apakah penyelesaian pekerjaan
telah sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya.
6.) Teliti apakah barang/pekerjaan yang telah selesai telah
dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pengadaan barang semula.
7.) Teliti apakah barang/pekerjaan tersebut telah diserahkan kepada
instansi berwenang apabila proyek telah selesai.
8.) Buat kesimpulan hasil audit.

Program Audit untuk Pengadaan Jasa Konsultan


yang Dibiayai Bank Dunia
Tujuan
1.) Untuk meyakini bahwa pengadaan dan pemakaian jasa konsultan
telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2.) Untuk meyakini bahwa pengadaan dan pemakaian jasa konsultan
dapat diperoleh jasa dengan kualitas tinggi dan secara efektif dan
efisien.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Langkah Kerja
Dalam melakukan audit atas pengadaan dan pemakaian jasa konsultan
atas proyek yang sebagian atau seluruhnya dibiayai oleh
Pinjaman/Hibah Luar Negeri, Auditor perlu memahami hal-hal sebagai
berikut:
1.) Jenis Jasa konsultasi sangat luas dan beragam yang dapat berupa
perorangan atau perusahaan baik swasta maupun pemerintah.
2.) Untuk jasa TA dengan sumber dana grant seleksi konsultan oleh
Pemberi Pinjaman sedangkan untuk jasa konsultasi dengan
sumber dana dari pinjaman/hibah seleksi oleh peminjam.
3.) Pemberi Pinjaman dapat terlibat dalam proses seleksi dan
pelaksanaan kontrak jasa konsultansi yang berbeda untuk setiap
kasus tergantung kesepakatan antara pemberi pinjaman dan
penerima pinjaman.
4.) Jaminan penawaran dan pelaksanaan tidak diperlukan karena
dianggap hanya akan menambah beban.
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur
pengadaan dan Pemakaian Jasa Konsultan meliputi persiapan,
pelaksanaan seleksi dan penyusunan dan pelaksanaan kontrak, dengan
uraian sebagai berikut:
1.) Dapatkan dan pelajari dokumen yang umumnya berkaitan
dengan pengadaan dan pemakaian jasa konsultan yang antara
lain:
a. Loan Agreement, DIP, dan PAD/SAR
b. Struktur organisasi proyek termasuk SK Tim Teknis
dan SK panitia pengadaan jasa konsultan oleh Pimpo
c. Term of Reference (TOR) dan perkiraan biaya dari
proyek, serta persetujuan atas TOR dari pihak
Pemberi pinjaman/hibah
d. Pemasangan Iklan
e. Short List konsultan oleh proyek atau Bank (untuk
Technical Assistence)
f. Request for Proposals (RFP) yang meliputi Surat
Undangan, Information to Consultant, TOR dan
usulan kontrak
g. Persetujuan Pemberi pinjaman/hibah atas Invitation
for Proposals
h. Laporan Evaluasi baik teknis dan keuangan dari
Panitia Pengadaan
i. Berita Acara Pembukaan Penawaran Keuangan
j. Persetujuan bank atas laporan evaluasi
k. Dokumen negosiasi kontrak dan persetujuan bank
atas draft kontrak
l. Diskusi/surat menyurat dengan Pemberi
pinjaman/hibah sehubungan dengan prosedur seleksi
jasa konsultasi
m. Kontrak yang telah ditandatangani
n. Laporan yang harus disusun konsultan seperti
Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan, Laporan
Akhir, Laporan Teknis dan Laporan lainnya sesuai
ketentuan kontrak
o. Bukti pembayaran dan dokumen pendukungnya
(SPM, Invoice, absensi, bukti pengeluaran untuk
reimburseable cost dan dokumen pendukung
lainnya).
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

2.) Untuk kegiatan sebelum kontrak, lakukan penilaian terhadap


proses seleksi yang dimulai dengan short list sampai dengan
negosiasi, dengan memberi perhatian pada hal-hal sebagai
berikut:
a. Minta persetujuan TOR dari Pemberi pinjaman/hibah
dan pelajari metode seleksi yang harus digunakan
apakah Quality-and-Cost-Based Selection (QCBS)
atau metode lain seperti Quality-Based Selection,
Selection under Fixed Budget, atau Leased Cost
Selection.
b. Evaluasi proses short list mulai dari cara
pengumuman atau undangan, cara evaluasi
kualifikasi konsultan oleh panitia sampai NOL atas
Short List oleh Pemberi pinjaman/hibah.
c. Evaluasi apakah short list terdiri 3-6 perusahaan yang
maksimal 2 untuk setiap negara dan minimal satu dari
negara berkembang kecuali untuk tugas dengan nilai
kecil dapat terdiri dari konsultan nasional.
5. d. Untuk metode QCBS, evaluasi proses pemilihan
mulai dari penyampaian Request for Proposal,
penerimaan proposal, laporan evaluasi teknis, berita
acara pembukaan proposal keuangan, laporan
evaluasi proposal keuangan, Notulen negosiasi
dengan konsultan yang terseleksi, persetujuan dari
Bank dan kontrak yang sudah ditandatangani.
e. Lakukan analisa apakah evaluasi seleksi konsultan
menggunakan kriteria dan bobot sesuai Guideline dan
RFP, menolak evaluasi teknis yang tidak responsif,
hanya membuka proposal biaya setelah mendapat
NOL hasil evaluasi teknis dari Bank Dunia, membuka
proposal biaya didepan umum, melakukan evaluasi
kombinasi kualitas dan biaya dengan bobot biaya
tidak lebih dari 30 dari nilai tertinggi 100 dan sesuai
dengan RFP.
f. Kriteria evaluasi konsultan di atas menurut guideline
meliputi pengalaman spesifik (5-10), metodologi (20-
50), tenaga ahli (30-60), alih pengetahuan (0-10), dan
peran serta konsultan nasional (0-10) dan dapat dibagi
dalam subkriteria.
g. Untuk metode QBS yang hanya melakukan evaluasi
atas proposal teknis, lakukan evaluasi apakah
pengadaan dilakukan untuk tugas yang kompleks,
spesialisasi tinggi yang perlu inovasi dalam proposal,
mempunyai dampak hilir tinggi atau yang dalam
pelaksanaan secara subtansial berbeda.
h. Untuk metode Biaya Tetap evaluasi apakah
pengadaan dilakukan untuk tugas sederhana dan
anggaran dapat ditetapkan dengan pasti. Evaluasi
apakah dalam RFP sebutkan anggaran dan evaluasi
teknis dilakukan seperti dalam metode QCBS.
i. Untuk metode Biaya Terendah, evaluasi apakah
ditetapkan nilai minimum kualitas dalam RFP,
proposal dengan dua amplop pertama kali dibuka
amplop teknis dan dipilih harga terendah dari nilai
minimum kualitas.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

j. Untuk metode kualifikasi, evaluasi apakah dilakukan


untuk proposal yang tidak perlu evaluasi kompetitif
sehingga hanya dibuat TOR, permintaan kepada
konsultan, menetapkan short list, dan memilih
konsultan yang kualifikasi dan referensi yang paling
cocok.
k. Lakukan evaluasi atas keakuratan Curriculum Vitae
tenaga ahli, uji pengalaman kerja dan keaslian ijasah
pendidikan formal dengan ketentuan minimal dalam
TOR.
l. Evaluasi kecukupan waktu bagi konsultan untuk
setiap proses seleksi. (misal menurut guideline jangka
waktu antara Advertising dengan Short List adalah >
30 hari, antara Request for Proposal dengan
penyerahan Proposal adalah > 4 Minggu s.d. 3 bulan,
antara Pemberitahuan dengan saat pembukaan
proposal keuangan adalah > 2 Minggu).
m. Identifikasi kemungkinan adanya unsur KKN dalam
proses seleksi rekanan
3.) Untuk kegiatan setelah kontrak, lakukan penilaian atas
pelaksanaan pemberian jasa konsultasi apakah dilaksanakan dan
dibayarkan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dengan
memberikan perhatian pada hal-hal sebagai berikut:
a. Evaluasi isi kontrak yang meliputi tipe kontrak
(Lump sum, Time-Based atau tipe lainnya), metode
pembayaran, persyaratan pelaporan, daftar key
personal, dan rincian perkiraan biaya baik tarif
renumerasi dan biaya reimbursable.
b. Minta addendum kontrak, jika ada, dan evaluasi
kewajarannya apakah perubahan kondisi proyek yang
timbul memerlukan perubahan lingkup jasa
konsultasi yang harus diberikan.
c. Uji pembayaran kepada konsultan dengan invoice
yang diajukan, bukti-bukti pendukung seperti
absensi, dokumen yang menjadi dasar pembayaran
dan bukti pengeluaran untuk reimbursable cost dan
persyaratan tahap pembayaran dalam kontrak.
d. Periksa hasil aktivitas konsultan sebagaimana
tertuang dalam laporan-laporan yang dipersyaratkan
dalam kontrak baik berupa laporan kemajuan
pekerjaan, laporan teknis, maupun laporan akhir
untuk menilai kesesuaian pekerjaan tersebut dengan
kontrak.
e. Lakukan penilaian terhadap hasil kerja tim teknis
yang bertugas mengevaluasi laporan hasil kegiatan
konsultan.
f. Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian
pekerjaan, apakah telah dikenakan denda, dan apakah
telah disetorkan ke rekening kas negara.

Program Audit untuk Penerimaan Proyek


Tujuan
Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa penerimaan
proyek telah diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Langkah kerja
1.) Lakukan pemahaman atas struktur pengendalian intern
penerimaan proyek.
2.) Pelajari ketentuan yang berkaitan dengan penerimaan proyek.
3.) Lakukan pengujian sampling atas penerimaan dan trasir ke bukti
pendukung untuk meyakinkan kecukupan bukti pendukung
tersebut.
4.) Yakini kebenaran perhitungan penerimaan proyek berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
5.) Periksa apakah terdapat penerimaan yang belum tercatat, dan
lakukan pengujian apakah penerimaan telah
dipertanggungjawabkan secara lengkap.
6.) Dengan uji sampel, periksa apakah penerimaan proyek langsung
disetorkan ke Kas Negara.
7.) Buat simpulan audit.

Program Audit untuk Pengeluaran Proyek


Tujuan
Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa pengeluaran
proyek telah diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Langkah kerja
1.) Dapatkan ketentuan yang mengatur prosedur pengeluaran dana.
2.) Periksa apakah prosedur pengeluaran kas telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3.) Lakukan pengujian ketepatan nilai dan tujuan pengeluaran,
kecukupan otorisasi, bukti penerimaan barang/jasa, keakuratan
perhitungan faktur dan ketepatan pencatatan.
4.) Jika terdapat pengeluaran untuk remunerasi dan beban pegawai,
lakukan pengujian kualifikasi tenaga ahli, perhitungan tarif
tenaga ahli sesuai peraturan, dan keabsahan serta kewajaran
pengeluaran tenaga ahli dan pegawai menurut proyek seperti
biaya transportasi/perjalanan dinas dan lain lain.
5.) Dengan uji sampling, periksa pengeluaran dan trasir ke bukti
pendukung untuk meyakinkan kecukupan dan keabsahan bukti
pendukungnya.
6.) Lakukan pengujian katagori pengeluaran dan trasir sampai ke
laporan keuangan
7.) Lakukan pengujian atas pembayaran uang muka apakah sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
8.) Periksa apakah pembayaran uang muka kepada pihak ketiga telah
diperhitungkan sebagai retensi dengan pembayaran berikutnya.
9.) Yakinkan tidak ada pengajuan pembayaran fiktif dan atau
pembayaran ganda (double claim) oleh rekanan.
10.) Lakukan pengujian apakah seluruh pembayaran memenuhi syarat
(eligible) menurut loan agreement. Pengeluaran yang ineligible
antara lain mencakup hal-hal sbb:
a. Bukti yang sama ditagihkan untuk pembayaran yang
berbeda.
b. Pembayaran yang dilakukan dimuka sebelum barang/jasa
diterima, kecuali pembayaran tersebut konsisten dengan
ketentuan dalam kontrak dan praktek-praktek bisnis yang
lazim.
c. Pembayaran yang dilakukan dengan prosedur SOE,
sedangkan seharusnya dilakukan berdasarkan prosedur
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

pembayaran dengan full documentation, misalnya


pembayaran yang harus mendapatkan persetujuan pemberi
pinjaman/hibah terlebih dahulu.
d. Pembayaran untuk barang dan jasa yang diperoleh tidak
sesuai dengan loan agreement, seperti pengadaan barang dan
jasa dari negara yang ineligible menurut Procurement
Guidelines yang ditetapkan pemberi pinjaman/hibah.
e. Pembayaran untuk barang dan jasa yang tidak tercantum
dalam loan agreement.
f. Pembayaran yang dilakukan sebelum penandatanganan
pinjaman/hibah, atau sebelum tanggal yang telah ditetapkan
dalam retro-active financing, atau melampaui batas akhir
yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman/hibah.
g. Pembayaran yang melebihi porsi yang ditentukan dalam loan
agreement.
h. Pembayaran untuk barang dan jasa yang tercantum dalam
daftar negatif.
i. Pembayaran kepada rekanan yang memberikan jasa
konsultansi sekaligus mengadakan barang untuk proyek
yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
11.) Lakukan pengujian apakah porsi pembiayaan sesuai dengan
ketentuan dalam loan agreement.
12.) Buat simpulan hasil audit.

Identifikasi Adanya Indikasi Kecurangan/Korupsi


6. Tujuan
Auditor mengidentifikasi setiap adanya indikasi kecurangan
dan atau indikasi praktek korupsi yang ditemukan.
Langkah kerja
Langkah kerja untuk mengidentifikasi adanya indikasi
kecurangan/korupsi adalah sebagai berikut:
1.) Berdasarkan audit-audit yang telah dilaksanakan sesuai
dengan program-program audit sebelumnya, identifikasi
apakah terdapat indikasi kecurangan dan atau praktek
korupsi yang antara lain dalam bentuk pelelangan kolusif
(collusive bidding), spesifikasi barang/pekerjaan tidak
sesuai kontrak (failure to meet contract specification),
spesifikasi barang/pekerjaan yang diarahkan (rigged
specification), barang/pekerjaan fiktif (co-mingling of
contracts), duplikasi pembayaran (duplicate contract
payments), tagihan palsu (false invoice), penyalahgunaan
perubahan order (change order abuse), pemecahan paket
pekerjaan (split purchases), dan kontraktor
bayangan/fiktif (phantom contractors).
2.) Untuk mendeteksi adanya pelelangan kolusif (collusive
bidding), lakukan analisis terhadap seluruh penawaran
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

atas kontrak-kontrak yang akan diaudit baik yang berasal


dari pemenang maupun penawar yang kalah, serta
kontrak-kontrak lainnya (di luar sampel yang diaudit)
apakah terdapat:
a. Format penawaran yang seragam diantara penawar;
b. Harga penawaran yang seolah-olah diatur antara lain
harga yang hampir sama dengan interval yang sama,
atau adanya perbedaan harga yang sangat ekstrim,
atau adanya harga penawaran sangat rendah (tidak
wajar).
c. Adanya indikasi arisan diantara para penawar, yaitu
sekelompok kontraktor yang sama memasukkan
penawaran untuk semua pengadaan dalam satu
proyek dengan pemenang bergantian (rotating low
bidders).
d. Kepemilikan yang sama diantara para penawar; Pada
tahapan ini langkah-langkah yang dapat dilakukan
antara lain:
▫ Dapatkan akte pendirian dari masing-masing
peserta lelang, catat nama-nama dan wewenang
masing-masing pemilik, direksi/ pengelola
perusahaan.
▫ Teliti nama penandatangan kontrak dengan nama
pemilik dan pengelola perusahaan sesuai akte
pendirian perusahaan.
▫ Dalam hal personil yang menandatangani
kontrak berbeda dengan yang tercantum dalam
akte pendirian, teliti apakah personil tersebut
merupakan kuasa direktur. Teliti juga apakah
pendelegasian tersebut dikuatkan dengan akte
notaris.
▫ Periksa apakah seluruh penawaran yang masuk
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari
perusahaan yang bersangkutan.
e. Indikasi kolusi antara panitia lelang dengan calon
rekanan sebagai contoh adanya Bank Garansi fiktif
atau dari institusi sama dengan nomor berurutan
diantara para penawar; Pemasangan iklan yang asli
tetapi palsu; Pemalsuan tanda tangan, stempel, kop
surat, alamat kantor.
3.) Untuk mendeteksi adanya spesifikasi barang/pekerjaan
yang tidak sesuai kontrak (failure to meet contract
specification), auditor harus meaudit laporan pemeriksaan
dan pengujian barang/pekerjaan, melakukan wawancara
dengan personil kontraktor tentang pelaksanaan
pekerjaan, meaudit korespondensi dan dokumen kontrak,
melakukan pemeriksaan dan pengujian mendadak (tanpa
pemberitahuan), dan bila perlu mengundang ahli di bidang
teknis.
4.) Untuk mendeteksi adanya spesifikasi yang diarahkan
(rigged specifications), auditor harus mencari kemiripan
antara spesifikasi yang ditetapkan dengan spesifikasi
pengadaan barang/pekerjaan dari kontraktor; Auditor juga
harus melihat satu penawaran yang harganya jauh lebih
rendah, sanggahan dari peserta lelang (jika ada).
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

5.) Barang/pekerjaan fiktif (co-mingling of contracts) terjadi


bila satu rekanan mendapatkan beberapa kontrak
pekerjaan yang sejenis, sehingga dapat mengajukan
tagihan atas suatu pekerjaan melalui beberapa kontrak
sekaligus; Dalam hal ini auditor harus meaudit
dokumentasi penagihan oleh rekanan yang mendapat
beberapa kontrak sejenis; Auditor juga harus meaudit
beberapa kontrak sejenis yang dilaksanakan secara
simultan.
6.) Duplikasi pembayaran (duplicate contract payments)
terjadi apabila terdapat satu invoice yang sama namun
ditagihkan dan dibayar dua kali. Dalam hal ini auditor
harus melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pembayaran-pembayaran kepada kontraktor dan
membandingkan data seperti nama rekanan, alamat,
nomor invoice, dan jumlah pembayaran.
7.) Tagihan palsu (false invoice) biasanya terjadi pada
kontrak-kontrak yang berkelanjutan. Invoice ditagihkan
untuk barang/pekerjaan yang tidak diserahkan. Dalam hal
ini auditor harus membandingkan antara invoice dan
dokumen penerimaan, membandingkan fisik barang
dengan catatan pembelian, serta mempertimbangkan
kewajaran jumlah yang dibeli dengan jumlah kebutuhan.
7. 8.) Penyalahgunaan perubahan order (change order abuse)
terjadi bila terdapat kolusi antara pengelola proyek dengan
rekanan dengan cara mengajukan penawaran yang rendah
agar memperoleh kontrak, dengan keyakinan bahwa
penambahan pekerjaan akan didapat selama masa kontrak
sebagai kompensasi penawaran yang rendah. Dalam hal
ini auditor harus memeriksa apakah terdapat personil
proyek yang sekaligus menangani kebutuhan barang dan
proses pengadaannya.
9.) Untuk mendeteksi adanya pemecahan paket pekerjaan
(split purchases), auditor harus mengidentifikasi kontrak-
kontrak pengadaan/pekerjaan yang sejenis untuk
menentukan apakah terjadi pemecahan nilai kontrak guna
menghindari pelelangan.
10.) Untuk mendeteksi adanya kontraktor bayangan/fiktif
(phantom contractors) auditor harus melakukan
pengecekan eksistensi perusahaan, melakukan konfirmasi
atas barang/pekerjaan/jasa yang dilaksanakan.
11.) Buat simpulan dan laporan secara terpisah dari laporan
post audit.

Program Audit untuk Barang Inventaris Proyek


Tujuan Audit
Meyakini kelengkapan pencatatan, pemanfaatan, dan
pengamanan seluruh barang inventaris proyek.
Langkah Kerja
1.) Periksa apakah hasil pengadaan barang yang dilakukan
oleh proyek maupun oleh konsultan telah dicatat dalam
daftar inventaris proyek.
2.) Teliti apakah barang inventaris proyek tersebut telah
sesuai dengan keperluan proyek.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

3.) Teliti apakah barang inventaris proyek telah


dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
4.) Tetapkan apakah terdapat barang inventaris proyek
yang penggunaannya tidak sesuai dengan keperluan
proyek (misalnya digunakan/dipinjamkan ke pihak lain
di luar proyek.
5.) Lakukan pemeriksaan fisik atas barang inventaris
proyek.
6.) Apabila proyek telah selesai, teliti apakah inventaris
proyek telah diserahkan kepada instansi/kantor dengan
berita acara.
7.) Buat simpulan hasil audit.

Program Audit untuk Penilaian Pencapaian Tujuan


Pinjaman
Tujuan
Untuk melakukan penilaian atas pencapaian tujuan pinjaman
sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam
Dokumen Rencana Kinerja (Renja) program, Loan Agreement
dan PAD/SAR baik tahunan maupun kumulatif. Tujuan dan
sasaran proyek yang tertuang dalam Dokumen Rencana
Kinerja (Renja) program merupakan penjabaran dari tujuan
yang tercantum dalam Loan Agreement. Kesesuaian antara
tujuan yang tercantum dalam Dokumen Rencana Kinerja
(Renja) program dengan Loan Agreement diuji oleh auditor
yang melaksanakan audit konsolidasi (tingkat Executing
Agency).
Langkah kerja
1.) Lakukan pemahaman atas indikator-indikator kinerja
program, kegiatan yang dibiayai oleh loan tersebut baik
untuk periode yang diaudit maupun kumulatif.
2.) Lakukan penilaian atas kesesuaian pelaksanaan proyek
dengan berbagai tujuan dan sasaran pinjaman tersebut,
termasuk standar teknis, dan tingkat kemajuan proyek.
3.) Telaah ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan proyek
untuk meyakini batas waktu penyelesaian yang
tercantum dalam perencanaan proyek terpenuhi.
4.) Lakukan penilaian jika proyek dipengaruhi secara
material fluktuasi nilai tukar mata uang sehingga
mempengaruhi pencapaian target.
5.) Lakukan pengujian untuk meyakini bahwa tujuan dan
sasaran proyek telah telah tercapai.
6.) Pergunakan tenaga ahli jika auditor merasa bahwa
permasalahan yang dihadapi berada di luar bidang
keahliannya.
7.) Teliti hambatan-hambatan yang ada dalam rangka
pencapaian tujuan proyek dan teliti pula penyebat
hambatan tersebut.
8.) Buat simpulan hasil audit.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

8.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

9.
N U R A I A N KKA Dilaksana Kebutuhan
o No kan Waktu Cat
Oleh

Pengendali Teknis, Ketua Tim

Sai Mas
NIP 196.......1001 NIP 196........002

Anda mungkin juga menyukai