JUDUL
PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR PUBLIK
URAIAN MATERI
TEORI PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Tampilan 1.1 Pembuatan Program dan Penerbitan Surat Tugas Audit
Pembuatan Program
dan Penerbitan Surat
Tugas Audit
PE
MBUATAN PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Fungsi Pembuatan Program Audit Sektor Publik
Dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat
pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis
untuk setiap audit.
Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit adalah:
Prosedur analisis.
Prosedur awal.
Pengujian estimasi akuntansi.
Pengujian pengendalian.
Pengujian transaksi.
Pengujian saldo.
Pengujian penyajian dan pengungkapan.
Maksud suatu program audit adalah untuk mengatur secara sistematis prosedur audit yang
akan dilaksanakan selama audit berlangsung.
Manfaat audit program adalah:
Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan intruksi bagaimana harus
menyelesaikannya.
Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan
Sebagai dasar penilaiaan kerja yang dilakukan klien.
Audit program disusun setelah perencanaan audit atau audit plan, tetapi sebelum
pemeriksaan lapangan dimulai, yang harus dilakukan:
Disusun secara standardisasi untuk semua klien, dan
Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien (tailor made).
Yang penting dalam program audit adalah bahwa catatan harus dibuat dan dipenuhi,
dan pengujian subtantif dilakukan dalam program audit, dan catatan-catatan tersebut yang
menyajikan tujuan-tujuan berikut:
a. Untuk merekam atau mencatatpekerjaan, untuk tujuan review terhadap partner.
b. Untuk merekam atau mencatat siapa yang melakukan pekerjaan.
c. Untuk memberikan bukti bahwa pekerjaan telah dilakukan didalam peristiwa setelah
tanggal neraca dan dilakukan dengan cara yang resmi/legal.
d. Untuk membantu memastikan sebuah pendekatan metodologi untuk bekerja.
e. Untuk memfasilitasi transfer pekerjaan dalam hal staf baru yang melakukan perikatan
dalam kegiatan audit.
f. Untuk mengarahkan dalam perencanaan kegiatan audit untuk tahun berikutnya.
Sebuah konsep yang tepat sebelum program audit disahkan dapat memiliki fungsi sebagai
berikut (pratt, michael J. Robert M. Kennedy, dan Jack Horrocks, 1985, dalam bastian
2014).
a. Memberikan kemudahan sebuah pendekatan metodis dan logis dalam pekerjaan
audit, dan mengurangi kemungkinan hilangnya informasi selama pengujian
berlangsung.
b. Membantu auditor yang belum berpengalaman dalam melakukan pengujian program,
dan juga membantu dalam pelatihan staf-staf auditor.
c. Mengkomunikasikan keinginan partner berkenaan dengan kebijakan pengujian
organisasi sektor publik.
d. Menyediakan pendekatan yang konsisten selama organisasi sektor publik dan
semua kliennya membuat peningkatan efisiensi dan menguragi waktu audit,
disamping itu juga memberikan kemudahan bagi staf untuk berpindah dari pekerjaan
yang satu ke pekerjaan yang lain.
Ekonomis Efisiensi
memeroleh kualitas dan output dari OPD dimaksimalkan
kuantitas sumber daya fisik dan penggunaannya untuk kinerja
manusia yang layak pada waktu
yang layak dan juga biaya
rendah
Efektif
pencapaian yang maksimal atas
tujuan dari program dan
kegiatan (tepat sasaran_
Laporan audit kinerja non keuangan dapat dijadikan seagai informasi pelengkap dari laporan
keuangan organisasi.
Pengendalian Bukti
Bukti fisik
internal dokumenter
Catatan
Perhitungan Bukti lisan
akuntansi
Asersi
Asesi (assertion) adalah pernyataan yang terkandung didalam komponen laporan keuangan.
Asersi adalah suatu deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan, oleh
pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi tersebut.
Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau ekplisit serta dapat diklarifikasikan
berdasarkan penggolongan besar sebagi berikut.
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
Kelengkapan (kompletences)
Hak dan kewajiban (right and obligation)
Penilaian (valuation) atau lokasi
Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclousure)
Selain itu, dalam program audit, keputusan untuk menentukan jenis dan jumlah bukti audit,
antara lain:
a. Prosedur audit apakah yang digunakan.
b. Ukuran sampel sebesar apkah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
c. Item manakah yang akan dipilih dari populasi.
d. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan.
Ukuran sampel seesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
Ukuran sampel bagi setiap prosedur ereda antara satu penugasan dengan penugasan audit
lainnya.
Kompetensi Bukti:
Tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau diyakini kebenarannya
Tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar ukuran sampel atau mengambil
item lainnya dari suatu populasi.
a. Peraturan perundang-undangan
b. Permintaan audit dari badan legislatif
c. Arti penting tidaknya suatu program
d. Pengetahuan yang dimiliki oleh auditor
e. Ada tidaknya program baru
f. Ada tidaknya permintaan usulan pemeriksaan
Pada tahap ini semua informasi yang diperoleh bukanlah merupakan bukti, melainkan
deskripsi yang mana umumnyadapat dikelompokkan dalam beberapa hal berikut:
1. Hal yang berkenaan dengan organisasi:
a. Lokasinya
b. Susunan manajemennya.
c. Sejarah pendiriannya.
d. Jumlah tenaga kerja yang terlibat didalamnya.
e. Jenis audit yang dilaksanakan.
f. Kebijakan-kebijakan organisasinya.
g. Kewajiban-kewajiban organisasinya.
h. Akte dan perubahan akte yang berhubungan dengan organisasi.
2. Hal yang berkenaan dengan aktifitas:
a. Jenis aktifitas.
b. Personalia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan aktifitas.
c. Kebijakan yang berkenaan dengan aktifitas.
d. Prosedur khusus yang diupayakan untek mensukseskan pelaksanaan aktifitas
3. Hal yang berkenaan dengan program:
a. Maksud dan tujuan
b. Keterkaitan antara unit organisasi yang dijalankan dalam upaya pencapaian
tujuan program.
c. Keijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujan program
d. Peraturan administratif yang berhubungan dengan program.
Auditor perlu menentuka suatu area audit yang spesifik yang mana merupakan area yang
akan diperiksa dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Jumlah dana yang dikeluarkan.
b. Perhatian dan persepsi pejabat.
c. Perhatian dan pandangan badan legislatif dan masyarakat.
d. Pernyataan peraturan perundang-undangan yang harus dipenuhi.
e. Pengetahuan dan pengalaman editor.
Suatu proses yang dijalankan oleh eksekutif didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut:
a. Keandalan laporan keuangan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Berdasarkan permasalahan
Tujuan penyusutan program audit adalah agar pelaksanaan tugas audit dapat mencapai
tujuan audit telah ditetapkan dalam penggunaan sumber daya yang semiminimal mungkin.
Berdasarkan akun
Akun pendapatan.
Pendapatan operasional organisasi adalah pendapatan organisasi yang diperoleh dari hasil
aktifitas utama, organisasi, atau pendapatan yang diperoleh dari hasil aktifitas utama
organisasi,ataua pendapatan yang diperoleh dari hasil yang sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan utama organisasi.
Akun belanja.
1. Belanja operasi
2. Belanja modal
Kelompok belanja tak tersangka tidak dibagi lagi kedalam perkiraan buku besar, sehingga ia
hanya mempunyai suatu perkiraan buku besar.
Akun aset tetap.
Aset tetap adalah “aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun
terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitaspemerintah, tidak dimaksudkan
untuk dijual didalam rangka kegiatan normalentitas organisasi dan mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
Tampilan 1.4 Klasifikasi Aset Tetap Pemerintah:
Akun pembiayaan.
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan
surplus anggaran.
pelaksanaa
program tahap review
audit
audit terinci program audit
tahap
pengujian
sistem pengen
dalian internal
Review dan
Pengujian Pengujian
evaluasi
tereperinci analitis
pendahuluan
Audit
Pengujian Analisis
Subsequent Review partner
kepatuhan menyeluruh
event
Pencocokan Pengujian
Pengujian surat
laporan laporan
subtantif representasi
keuangan manajemen
Identifikasi Perencanaan
Struktur Kebijakan dan
lingkungan dan penetapan
organisasi pelaksanaan
manajemen tujuan
Investigasi
Analisis fiscal masalaha
khusus
TEKNIK PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Teknik Pembuatan Program Audit Sektor publik
1. Berdasarkan klasifikasi keuangan
Teknik ini disusun berdasarkan klasifikasi nama akun-akun yang ada dalam buku
besar organisasi, seperti akun kas, kas di bank, piutang, persediaan, aset tetap,
utang, modal, dan lain-lain. Program audit dapat disusun per akun guna mengetahui
kondisi organisasi dilihat dari sisi pengelolaan keuangannya.
2. Berdasarkan titik kritis (prioritas)
Teknik ini dilakukan dengan menyusun daftar berdasarkan prioritas tertinggi hingga
terendah. Auditor diharuskan focus pada temuan yang dianggap sangat penting bagi
organisasi, sedangkan pada bagian lainnya prioritas semakin diturunkan.
[DAFTAR PUSTAKA]
Bastian, Indra. 2014. Audit Sektor Publik.Edisi 3. Jakarta:Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Republik Indonesia. 2017. Peraturan BPK RI tahun 2017 tetang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara