Anda di halaman 1dari 14

TATAP MUKA 9

Membuat program dan menerbitkan surat tugas audit

JUDUL
PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR PUBLIK

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Mampu memahami, menjelaskan, menganalisis, dan mempresentasikan program dan
penerbitan surat tugas audit pemerintahan

URAIAN MATERI
TEORI PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Tampilan 1.1 Pembuatan Program dan Penerbitan Surat Tugas Audit

Pembuatan Program
dan Penerbitan Surat
Tugas Audit

Teori Sistem Siklus Teknik Contoh

PE
MBUATAN PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Fungsi Pembuatan Program Audit Sektor Publik
Dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat
pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis
untuk setiap audit.
Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit adalah:
 Prosedur analisis.
 Prosedur awal.
 Pengujian estimasi akuntansi.
 Pengujian pengendalian.
 Pengujian transaksi.
 Pengujian saldo.
 Pengujian penyajian dan pengungkapan.
Maksud suatu program audit adalah untuk mengatur secara sistematis prosedur audit yang
akan dilaksanakan selama audit berlangsung.
Manfaat audit program adalah:
 Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan intruksi bagaimana harus
menyelesaikannya.
 Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan
 Sebagai dasar penilaiaan kerja yang dilakukan klien.

Audit program disusun setelah perencanaan audit atau audit plan, tetapi sebelum
pemeriksaan lapangan dimulai, yang harus dilakukan:
 Disusun secara standardisasi untuk semua klien, dan
 Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien (tailor made).

Yang penting dalam program audit adalah bahwa catatan harus dibuat dan dipenuhi,
dan pengujian subtantif dilakukan dalam program audit, dan catatan-catatan tersebut yang
menyajikan tujuan-tujuan berikut:
a. Untuk merekam atau mencatatpekerjaan, untuk tujuan review terhadap partner.
b. Untuk merekam atau mencatat siapa yang melakukan pekerjaan.
c. Untuk memberikan bukti bahwa pekerjaan telah dilakukan didalam peristiwa setelah
tanggal neraca dan dilakukan dengan cara yang resmi/legal.
d. Untuk membantu memastikan sebuah pendekatan metodologi untuk bekerja.
e. Untuk memfasilitasi transfer pekerjaan dalam hal staf baru yang melakukan perikatan
dalam kegiatan audit.
f. Untuk mengarahkan dalam perencanaan kegiatan audit untuk tahun berikutnya.

Sebuah konsep yang tepat sebelum program audit disahkan dapat memiliki fungsi sebagai
berikut (pratt, michael J. Robert M. Kennedy, dan Jack Horrocks, 1985, dalam bastian
2014).
a. Memberikan kemudahan sebuah pendekatan metodis dan logis dalam pekerjaan
audit, dan mengurangi kemungkinan hilangnya informasi selama pengujian
berlangsung.
b. Membantu auditor yang belum berpengalaman dalam melakukan pengujian program,
dan juga membantu dalam pelatihan staf-staf auditor.
c. Mengkomunikasikan keinginan partner berkenaan dengan kebijakan pengujian
organisasi sektor publik.
d. Menyediakan pendekatan yang konsisten selama organisasi sektor publik dan
semua kliennya membuat peningkatan efisiensi dan menguragi waktu audit,
disamping itu juga memberikan kemudahan bagi staf untuk berpindah dari pekerjaan
yang satu ke pekerjaan yang lain.

Program Audit Keuangan


Dalam standar pekerjaan lapangan pemeriksaan keuangan disebutkan bahwa pekerjaan
harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga asisten harus di
suvervisi dengan semestinya.
Audit keuangan meliputi unsur-unsur berikut:
a. Segmen laporan keuangan
b. Pengendalian internal mengenai kekuatan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku
c. Pengendalian atau pengawasan internal atas penyusunan laporan keuangan
d. Kegiatan terhadap peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan dugaan
kecurangan.

Program Audit Kinerja


menurut standar pemeriksaan keuangan negara (SPKN), yang dimaksud dengan audit
kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri dari audit atas
aspek ekonomi, efisiensi, serta efektifitas.
Seecara tradisional,audit kinerja non keuangan dilakukan oleh auditor internal
organisasi dan hasil audit hanya untuk kepentingan internal saja.
Tampilan 1.2 Kriteria Pengukuran yang Penting Dalam Audit kinerja Nonkeuangan

Ekonomis Efisiensi
memeroleh kualitas dan output dari OPD dimaksimalkan
kuantitas sumber daya fisik dan penggunaannya untuk kinerja
manusia yang layak pada waktu
yang layak dan juga biaya
rendah

Efektif
pencapaian yang maksimal atas
tujuan dari program dan
kegiatan (tepat sasaran_

Laporan audit kinerja non keuangan dapat dijadikan seagai informasi pelengkap dari laporan
keuangan organisasi.

Bukti, Asersi, dan Sampel


Bukti audit
Bukti audit adalah segala informasi yangmendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk
menyatakan pendapatnya.
Tampilan 1.3 Bukti Audit yang Harus Diperoleh Auditor Dalam Auditnya.

Pengendalian Bukti
Bukti fisik
internal dokumenter

Catatan
Perhitungan Bukti lisan
akuntansi

Perbandingan Bukti dari


dan rasio spesialis

Asersi
Asesi (assertion) adalah pernyataan yang terkandung didalam komponen laporan keuangan.
Asersi adalah suatu deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan, oleh
pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi tersebut.
Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau ekplisit serta dapat diklarifikasikan
berdasarkan penggolongan besar sebagi berikut.
 Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
 Kelengkapan (kompletences)
 Hak dan kewajiban (right and obligation)
 Penilaian (valuation) atau lokasi
 Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclousure)

Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aset


atau uang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang telah dicatat terjadi
selama periode tertentu.
Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan
akun seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicamtumkan didalamnya.
Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aset merupakan
hak entitas dan utang merupakan kewajiban organisasi pada tanggal tertentu.
Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen-
komponen aset, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicamtumkan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya.
Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah
komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklarifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya.
Dalam program audit, berbagai keputusan terkait bukti audit adalah:
a. Daftar atas berbagai prosedur audit untuk audit tertentu atau untuk keseluruhan
proses audit.
b. Mencakupukuran sampel, item yang dipilih, waktu pelaksanaan pengujian.
c. Setiap komponen audit akan terdapat suatu program audit yang mengandung
sejumlah prosedur audit.

Selain itu, dalam program audit, keputusan untuk menentukan jenis dan jumlah bukti audit,
antara lain:
a. Prosedur audit apakah yang digunakan.
b. Ukuran sampel sebesar apkah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
c. Item manakah yang akan dipilih dari populasi.
d. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan.

Ukuran sampel seesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
Ukuran sampel bagi setiap prosedur ereda antara satu penugasan dengan penugasan audit
lainnya.
Kompetensi Bukti:
 Tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau diyakini kebenarannya
 Tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar ukuran sampel atau mengambil
item lainnya dari suatu populasi.

Faktor yang mempengaruhi kecukupan ukuran sampel:


 Ekspektasi auditor ats kemungkinan salah saji.
 Efektifitas dari pengendalian internal klien.

Muatan Program Audit Sektor Publik


Pemenuhan dan prosedur pengujian subtantif dapat ditunjukkan secara bersama-sama
meskipun hal itu sekarang secara umum dianggap sebagai yang terbaik tidak untuk
menspesifikkan pengujian kelengkapan secara rinci dalam auditor tidak akan perlu berharap
dari suatu penegendalian
Pra-Pelaksana Audit
Untuk dapat melakukan penetapan/penentuan aktifitas suatu organisasi yang mana akan
diperiksa, pemeriksa perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut.

a. Peraturan perundang-undangan
b. Permintaan audit dari badan legislatif
c. Arti penting tidaknya suatu program
d. Pengetahuan yang dimiliki oleh auditor
e. Ada tidaknya program baru
f. Ada tidaknya permintaan usulan pemeriksaan

Pada tahap ini semua informasi yang diperoleh bukanlah merupakan bukti, melainkan
deskripsi yang mana umumnyadapat dikelompokkan dalam beberapa hal berikut:
1. Hal yang berkenaan dengan organisasi:
a. Lokasinya
b. Susunan manajemennya.
c. Sejarah pendiriannya.
d. Jumlah tenaga kerja yang terlibat didalamnya.
e. Jenis audit yang dilaksanakan.
f. Kebijakan-kebijakan organisasinya.
g. Kewajiban-kewajiban organisasinya.
h. Akte dan perubahan akte yang berhubungan dengan organisasi.
2. Hal yang berkenaan dengan aktifitas:
a. Jenis aktifitas.
b. Personalia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan aktifitas.
c. Kebijakan yang berkenaan dengan aktifitas.
d. Prosedur khusus yang diupayakan untek mensukseskan pelaksanaan aktifitas
3. Hal yang berkenaan dengan program:
a. Maksud dan tujuan
b. Keterkaitan antara unit organisasi yang dijalankan dalam upaya pencapaian
tujuan program.
c. Keijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujan program
d. Peraturan administratif yang berhubungan dengan program.

Auditor perlu menentuka suatu area audit yang spesifik yang mana merupakan area yang
akan diperiksa dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Jumlah dana yang dikeluarkan.
b. Perhatian dan persepsi pejabat.
c. Perhatian dan pandangan badan legislatif dan masyarakat.
d. Pernyataan peraturan perundang-undangan yang harus dipenuhi.
e. Pengetahuan dan pengalaman editor.

Administrasi Pekerjaan Audit


Administrasi pekerjaan audit dilakukan dengan mempersiapkan dan mengelola berbagai
pekerjaan dan dokumen yang diperlukan saat melaksanakan audit.
Berikut merupakan informasi yang dibutuhkan oleh auditor:
 Konfirmasi
 Dokumen pengendalian internal
 Dokumentasi
 Dokumen-dokumen lain

Perencanan dan pengendalian audit


Perencanaan audit pada organisasi sektor publik umumnya menyangkut perencanaan
terhadap hal-hal berikut:
a. Jumlah staf auditor yang diperlukan.
b. Jumlah waktu yang dibutuhkan.
c. Program auditor yang dibuat.
d. Bentuk dan isi laporan hasil pemeriksaan.

Suatu proses yang dijalankan oleh eksekutif didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut:
a. Keandalan laporan keuangan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Adapun jenis-jenis pengendalian internal pada organisasi adalah sebagai berikut:


a. Organisasi.
b. Pemisahan tugas.
c. Fisik.
d. Persetujuan dan otorisasi.
e. Akuntansi.
f. Personel.
g. Supervisi.
h. Manajemen.

Prosedur yang harus disiapkan auditor seharusnya termasuk pertimbangan-pertimbangan


berikut:
a. Mengkaji kejadian-kejadian yang muncul di tahun berikutnya yang mungkin memiliki
relevansi keerlanjutan di tahun/periode dilaksanakannya audit.
b. Menilai dampak-dampak perubahan praktik hukum dan akuntansi yang memberikan
pengaruh financial terhadap laporan keuangan organisasi.
c. Me riview laporan interim atau rekening-rekening manajemen yang didapatkan dan
mengkosultasikannya dengan manajemen atau staf didalam organisasi yang diaudit.
d. Mengidentifikasi perubahan-perubahan signifikan di dalam prosedur akuntansi
organisasi, seperti sistem komputerisasi yang baru.

Auditor seharusnya juga mempertimbangkan :


i. Waktu dari keadaan signifikan persiapan laporan keuangan.
ii. Luas/lingkup yang mana analisis dan ringkasan dapat disiapkan oleh pegawai-
pegawai organisasi.
iii. Pekerjaan-pekerjaan relevan yang dikerjakan auditor internal.

Pencatatan (Recording) Hasil Pekerjaan


Hal ini berarti kertas kerja disiapkan atau dihaslkan oleh auditor dan disimpan oleh auditor,
dalam kaitannya kinerja audit.
Kertas kerja memberikan:
a. Dukungan dalam perencanaan dan kinerja audit.
b. Dungan dalam supervisi dan review pekerjaan audit.
c. Memberikan bukti dari pekerjaan audit yang dilakukan untuk mendukung pendapat
auditor.
Bentuk dan isi kertas kerja dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
a. Sifat perikatan.
b. Bentuk laporan auditor.
c. Sifat dan kompleksitas bisnis klien.
d. Sifat dan kondisi catatan klien dan tingkat kepercayaan.
e. Kebutuhan-kebutuhan didalam lingkungan khusus untuk pengarahan, suvpervisi, dan
review kerja yang dilaksanakn asisten.

Kertas kerja dapat dibagi menjadi 3 bagian:


 Dokumen permanen.
 Dokumen sistem.
 Dokumen yang sedang digunakan (current file).
Tipe format dari current file adalah:
a. Indeks.
b. Kertas pengendali (control papers)
 Salinan (copy)rekening sebagai tanda.
 Laporan untuk manajemen (refort for management).
 Surat representasi (letter of representation)
 Komentar oleh rekan, pengkaji.
 Skedul rasio-rasio signifikan.
 Daftar regulasi organisasi.
 Daftar standar pasar model.
 Daftar penyelesaian audit.
 Anggaran dan waktu pencatatan.
 Extended trial balance.
 Buku tentang undang-undang kontrak.
c. Jadwal pendukung untuk masing-masing gambarandalam rekening.
d. Evaluasi penegendalian internal.
e. Review analitis.
f. Program audit termasuk catatan kesalahan yang ditemukan dan tindakan-tindakan
yang diambil.

Review Program Audit Sektor Publik


Review terhadap program audit bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa prosedur-
prosedur audit yang dipilih oleh auditor merupakan prosedur yang tepat untuk mencapai
tujuan audit. Review terhadap program audit dilakukan terhadap:
a. Audit prosedur.
b. Audit teknik.
c. Risiko audit dan materialitas.

PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR PUBLIK


Fungsi surat tugas audit sektor publik
Surat tugas publik dan surat perintah audit merupakan dasar bagi auditor untuk
melaksanakan audit terhadap organisasi sektor puplik.
Instansi penerbit surat tugas audit sektor pulik
Setelah program audit internal mendapat pengesahan dari direktur audit, tahap selanjutnya
penertian surat tugas atau surat perintah kerja.
Isi/muatan surat tugas audit sektor pulik
Secara umum surat tugas audit sektor pulik erisi tentang personel tim audit yang dieri tugas
untuk melaksanak audit, tugas audit yang harus dilaksanakan, serta otoritasi dari instansi
yang meneritkan surat tugas audit.
SISTEM PEMUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
SISTEM PEMBUATAN PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Berdasarkan urutan kerja atau tahapan pemeriksaan
Pembuatan program audit berdasarkan urutan kerja atau tahapan pemeriksaan dapat
dilakukan auditor dengan mengunjungi secara langsung unit organisasi yang akan diaudit.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh tim audit dan auditor untuk mendapatkan
informasi dari klien dalam rangka pembuatan program audit sektor publik, yaitu:
 Mengamati proses kerja (oservasi).
 Meminta penjelasan.
 Meminta program.
 Menelaah dokumen simintas.
 Memeriksa silang.
 Mencari bukti.
 Melakukan survei.

Berdasarkan permasalahan
Tujuan penyusutan program audit adalah agar pelaksanaan tugas audit dapat mencapai
tujuan audit telah ditetapkan dalam penggunaan sumber daya yang semiminimal mungkin.
Berdasarkan akun
Akun pendapatan.
Pendapatan operasional organisasi adalah pendapatan organisasi yang diperoleh dari hasil
aktifitas utama, organisasi, atau pendapatan yang diperoleh dari hasil aktifitas utama
organisasi,ataua pendapatan yang diperoleh dari hasil yang sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan utama organisasi.
Akun belanja.
1. Belanja operasi

Belanja operasidiklarifikasikan lebih rinci kedalam:


 Belanja pegawai.
 Belanja barang dan jasa.
 Belanja pemeliharaan.
 Belanja perjalanan dinas.
 Belanja pinjaman.
 Belanja subsidi.
 Belanja hibah
 Belanja bantuan sosial.
 Belanja operasional lainnya.

2. Belanja modal

Belanja modal diklarifikasikan leih rinci kedalam:


 Belanja aset tetap.
 Belanja aset lainnya.

3. Belanja tak tersangka.

Kelompok belanja tak tersangka tidak dibagi lagi kedalam perkiraan buku besar, sehingga ia
hanya mempunyai suatu perkiraan buku besar.
 Akun aset tetap.
Aset tetap adalah “aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun
terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitaspemerintah, tidak dimaksudkan
untuk dijual didalam rangka kegiatan normalentitas organisasi dan mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
Tampilan 1.4 Klasifikasi Aset Tetap Pemerintah:

Perbedaan karakteristik antara aset tetap dan aset lancar adalah:


1. Akun aset memiliki saldo besar dalam di dalam pencatatan
2. Aset tetap disajikan dalam neraca pada kosnya dikurangi dengan akumulasi
depresiasi
3. Hal-hal yang berkaitan dengan aset tetap
4. Pengecekan terhadap saldo akun aset tetap haruslah memperhitungkan dan
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan aset tetap, yaitu:
a. Pengakuan aset tetap.
b. Pengakuan awal aset tetap.
c. Pertukaran aset.
d. Aset tetap donasi.
e. Pengeluaran setalah perolehan.
f. Pengukuran berikutnya terhadappengakuan awal.
g. Penyusutan.
h. Penurunan nilai manfaat ekonomi.
i. Penghentian dan pelepasan aset lain-lain.
 Akun jasa personalia.
Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji. Transaksi mempengaruhi berbagai rekening
berikut.
a. Biaya gaji.
b. Berbagai bentuktunjangan.
c. Utang gaji.
d. Pajak penghasilan pegawai.
e. Rekening kas daerah.

 Akun pembiayaan.
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan
surplus anggaran.

 Akun saldo kas


Saldo kas dihasilkan dari pengaruh komulatif siklus belanja, siklus investasi, dan siklus jasa
personalia.

Sistem penerbitan surat tugas audit sektor publk


Sebagai dasar pelaksanaan audit umum dan khusus, surat tugas harus diterbitkan pada
periode daftar rencana objek audit berjalan
SIKLUS PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PULIK
Siklus pembuatan program audit sektor publik
Program audit adalah daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan dalam pengumpulan
bukti yang meliputi sifat, luas dan waktu pekerjaan.
Dengan demikian progam audit berfungsi sebagai:
a. Petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan dan intruksi bagaimana harus
dilakukan.
b. Alat koordinasi, pengawasan dan pengendalian audit.
c. Alat penilaian kualit as kerja.

Tampilan 1.5 Siklus Pembuatan Audit Sektor Publik


tahap audit
pendahuluan

pelaksanaa
program tahap review

audit
audit terinci program audit

tahap
pengujian
sistem pengen
dalian internal

Perencanaan audit harusnya mencakup:


1. Sasaran audit
2. Kriteria pengukuran
3. Koordinasi dengan auditor pemerintah lain jika dibutuhkan
4. Pengetahuan dan keterampilan staf audit
5. Kepatuhan dengan hukum dan peraturan dan aturan lain
6. Pengukuran pengendalian internal

Tahap perencanaan audit seharusnya menjabarkan program audit. Program audit


mencakup hal-hal berikut.
1. Pendahuluan dan latar belakang informasi mencakup pihak berwenang dalam entitas
yang diaudit, sejarah dan saran, lokasi penting, informasi lain yang dibutuhkan untuk
menyusun program audit.
2. Tujuan audit.
3. Luas pekerjaan audit.
4. Metode audit yang dilakukan seharusnya digambarkan secara jelas
5. Penjelasan pola khusus yang digunakan organisasi yang diaudit
6. Beberapa instruksi khusus yang diperlukan untuk melengkapi data
7. Format umum laporan audit

Prosedur Audit Sektor Publik


Prosedur audit sektor publik adalah metode dan Teknik yang dipergunakan untuk
memeroleh dan mengevaluasi bukti audit. 3 kategori prosedurnya yaitu:
1. Prosedur untuk memeroleh pemahaman lingkup pengendalian internal
2. Pengujian pengendalian untuk mencegah dan menemukan salah saji dalam laporan
keuangan
3. Pengujian subtantif untuk menemukan salah saji material pada saldo rekening,
golongan transaksi, dan unsur pengungkapan laporan keuangan

Tampilan 1.6 Siklus Penyusunan Program Audit Keuangan


Perekaman atau Memastikan
Pengujian
pencatatan kesesuaian kode
kebenaran
sistem akuntansi rekening

Review dan
Pengujian Pengujian
evaluasi
tereperinci analitis
pendahuluan

Audit
Pengujian Analisis
Subsequent Review partner
kepatuhan menyeluruh
event

Pencocokan Pengujian
Pengujian surat
laporan laporan
subtantif representasi
keuangan manajemen

Siklus Penyusunan Program Audit Kinerja


Untuk dapat melaksanakan audit kinerja, Auditor perlu memahami proses atau tahapan
audit kinerja sebagai berikut (bpkp.go.id).
1. Perencanaan strategis audit kinerja
Pimpinan APIP wajib menyusun rencana strategis lima tahunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Perencanaan strategis untuk audit kinerja berguna
dalam memberikan masukan untuk pemilihan tema audit dan prioritas tema audit dan
menjadi bahan penyusunan rencana strategis audit secara keseluruhan, dan
perencanaan audit tahunan.
2. Perencanaan audit kinerja individual
Perencanaan audit kinerja individual merupakan penjabaran tema audit yang sudah
dipilih dan ditetapkan dalam perencanaan audit tahunan. Perencanaan audit kinerja
individual ditujukan untuk menetapkan tujuan dan ruang lingkup audit, metodologi
audit, estimasi sumber daya, biaya dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
audit.
3. Pelaksanaan audit kinerja (field work)
Pelaksanaan audit kinerja adalah operasionalisasi langkah-langkah kerja audit
mengacu kepada rancangan atau disain audit yang telah disusun sebelumnya.
Tujuan utama pelaksanaan audit adalah untuk mendapatkan bukti yang kompeten,
relevan dan wajar untuk mendukung temuan dan simpulan audit terkait aspek
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.
4. Pelaporan audit kinerja
pelaporan audit kinerja berfungsi untuk mengomunikasikan hasil dan rekomendasi
audit kepada auditi dan pihak lain yang berwenang, menjadi bahan untuk melakukan
tindakan perbaikan kegiatan auditi dan instansi terkait. Pada dasarnya setiap
rekomendasi audit harus ditindaklanjuti.
5. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi audit kinerja.
Tampilan 1.7 Komponen Audit Kinerja Menurut Government Finance Officer Association
(GFOA) adalah

Identifikasi Perencanaan
Struktur Kebijakan dan
lingkungan dan penetapan
organisasi pelaksanaan
manajemen tujuan

Pengendalian Sumber daya Pelaksanaan


System dan
dan metode manusia dan penempatan
prosedur
pengendalian lingkungan fisik karyawan

Investigasi
Analisis fiscal masalaha
khusus
TEKNIK PEMBUATAN PROGRAM DAN PENERBITAN SURAT TUGAS AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Teknik Pembuatan Program Audit Sektor publik
1. Berdasarkan klasifikasi keuangan
Teknik ini disusun berdasarkan klasifikasi nama akun-akun yang ada dalam buku
besar organisasi, seperti akun kas, kas di bank, piutang, persediaan, aset tetap,
utang, modal, dan lain-lain. Program audit dapat disusun per akun guna mengetahui
kondisi organisasi dilihat dari sisi pengelolaan keuangannya.
2. Berdasarkan titik kritis (prioritas)
Teknik ini dilakukan dengan menyusun daftar berdasarkan prioritas tertinggi hingga
terendah. Auditor diharuskan focus pada temuan yang dianggap sangat penting bagi
organisasi, sedangkan pada bagian lainnya prioritas semakin diturunkan.

TUGAS DISKUSI MAHASISWA


1. Apa kegunaan dalam membuat program audit?
2. Jelaskan bukti audit apa saja yang harus diperoleh auditor?
3. Apa kegunaan sura tugas audit?
4. Apa saja yang harus terkandung dalam surat tugas audit dan fungsinya?
5. Jelaskan siklus penyusunan program audit pemerintah?

[DAFTAR PUSTAKA]
Bastian, Indra. 2014. Audit Sektor Publik.Edisi 3. Jakarta:Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Republik Indonesia. 2017. Peraturan BPK RI tahun 2017 tetang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara

Anda mungkin juga menyukai